Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut

Kritik itu penting diberikan sebagai tanda perhatian sekaligus evaluasi seseorang. Kritik yang disampaikan secara baik bisa menjadi bahan refleksi dan membuat seseorang jadi pribadi yang lebih matang dan dewasa. Namun tak semua orang berlapang dada menerima kritikan, ada beberapa yang justru memendam kemudian mendendam.

Yakin kamu mau menerima feedback dari teman satu timmu? Enam tanda di artikel ini menunjukkan kalau kamu pribadi yang anti kritik, seperti apa?

Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut
Photo by Andrew Neel on Unsplash

Ketika ada orang yang menyampaikan kritik dan keluhannya, kamu justru marah. Kamu gak terima dengan apa yang mereka katakan. Kamu selalu ada di fase denial sekaligus ada saja pembelaan yang kamu pikirkan maupun lontarkan.

Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut
Photo by Caroline Hernandez on Unsplash

Ini juga jadi tanda bahwa kamu adalah pribadi yang anti kritik. Semua kritik dan saran yang orang lain katakan hanya lewat saja di telinga. Masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri, kamu pilih menolak mendengarkan. Bahkan, kamu gak mengingat kritik yang disampaikan oleh mereka. Jadinya, gak ada bahan untuk refleksi sekaligus memperbaiki diri.

Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut
Photo by Mag Pole on Unsplash

Memasang tameng adalah hal yang biasanya kamu lakukan. Kamu selalu merasa benar sedangkan orang lain yang memberi kritik adalah orang yang salah. Kamu gak ingin terluka sehingga kamu memasang tameng pembelaan ini.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Diingat Supaya Kamu Berhenti Jadi Orang Pesimis

Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut
Photo by Redd Angelo on Unsplash

Meski orang lain sudah menyampaikan uneg-uneg sekaligus kritik mereka, namun kamu gak mengubah sikap. Kamu tetap melakukan apa yang selama ini kamu percayai benar untuk dilakukan. Kamu gak mau meluangkan waktu untuk introspeksi diri dan menimbang apa kata orang lain.

Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut
imdb.com

Seharusnya menyampaikan kritik atau feedback adalah kegiatan yang menyehatkan karena bisa jadi ajang refleksi diri. Namun, hal ini gak berlaku padamu. Kamu justru malas berinteraksi dengan orang yang sudah memberimu kritik. Kamu terlalu baper dan menganggap bahwa mereka itu saingan.

Tidak mau menerima kritik dan saran orang lain disebut
Photo by Allef Vinicius on Unsplash

Kritik itu tidak sengaja ditujukan padamu untuk mengkerdilkan dirimu atau menyakitimu. Yakinlah, bahwa orang sukses itu adalah orang yang bisa survive di tengah kritik kejam yang mereka terima. Gak perlu lagi kamu merasa antipati dengan kritik yang didapat. Justru kamu harusnya bersyukur karena masih ada orang yang peduli dengan pertumbuhan karaktermu.

Jadi, kamu termasuk pribadi yang anti kritik bukan?

Baca juga: Coba Introspeksi Diri, 7 Gejala Sifat Kompetitifmu Mulai Kebablasan

Baca Artikel Selengkapnya

Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap peneliti dalam melakukan penelitian. Sikap terbuka dan fleksibel memiliki arti seorang ilmuwan harus mau menerima masukan, saran, dan kritikan dari orang lain agar hasil penelitiannya menjadi lebih baik. Adapun sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti sebagai berikut.

  • Mampu membedakan opini dan fakta.
  • Memiliki rasa ingin tahu.
  • Peduli lingkungan.
  • Jujur terhadap fakta.
  • Terbuka dan fleksibel.
  • Berani mencoba.
  • Berpendapat secara ilmiah dan kritis.
  • Bekerja sama .
  • Ulet dan gigih.
  • Bertanggung jawab.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. 

Diperbarui 28 Okt 2022 - Dibaca 9 mnt

Menerima kritik dengan lapang dada memang sulit dilakukan. Lalu, bagaimana cara untuk bisa menerimanya?

Menurut BBC, saat seseorang mendapatkan kritikan pasti respon pertamanya adalah tanggapan yang defensif.

Rupanya tindakan tersebut merupakan refleks yang bisa membuat perasaan menjadi lebih baik.

Namun, di saat yang sama perasaan tidak aman, merasa cacat karakter, dan ada sikap tidak menyenangkan juga bisa dirasakan.

Itulah mengapa saat menerima kritik memang akan membuat kita menjadi mudah terbawa perasaan atau baper.

Nah, untuk menghindarinya kalian bisa mencoba melakukan 4 hal berikut ini. 

1. Ingat kritik bukan serangan

Saat ada seseorang yang memberikan kritik kepada kita, baik itu atasan atau teman, pasti akan muncul perasaan untuk ingin membela diri.

Seperti yang dikatakan oleh Forbes, saat menerima kritik biasanya kita ingin segera membalas dengan konfrontasi atau bahkan melarikan diri.

Akan tetapi, jangan pernah melakukan kedua hal tersebut.

Dalam situasi yang profesional sebaiknya jangan tunjukan emosi dan dengarkan saja kritikan tersebut.

Pikirkan bahwa sebenarnya kritikan bukanlah sebuah serangan.

Cobalah redam emosi negatif itu dan tidak memberikan respon apa pun. Pasalnya, jika kamu langsung memberikan respon biasanya yang keluar adalah kata-kata untuk konfrontasi.

Jika ingin merespon, kamu bisa mencoba dengan kalimat seperti “Itu sudut pandang yang menarik” atau “Saya tidak pernah memikirkannya seperti itu.”

Respon tersebut akan membuatmu terlihat tetap profesional dan tidak menunjukkan emosi yang berlebihan saat menerima sebuah kritik.

2. Lihat sisi positifnya

Menerima kritik memang tidak akan mudah apalagi jika hal yang dikritik adalah hasil kerja keras kita.

Namun, saat seseorang sudah memberikan feedback kepada hasil kerja kita meskipun itu sebuah kritikan, tetaplah harus dihargai.

Bagaimana pun juga orang tersebut telah menilai hasil pekerjaan kita.

Meskipun menerima sebuah kritik lewat feedback negatif dan tidak sesuai dengan harapan, janganlah mudah untuk mengambil hati atau bahkan baper.

The Muse mengatakan untuk mencoba melihat sisi positifnya. Daripada diambil hati, coba lihat apa yang bisa didapatkan dari situasi tersebut.

Kritikan tersebut akan membantu kita untuk terus belajar dan berkembang.

Jadi, jangan terlalu dipikir berlebihan dan sebaiknya ambil sisi positif dari kritikan tersebut. 

3. Jangan membuat alasan

Saat menerima suatu kritik, jangan pernah langsung membuat alasan di hadapan orang tersebut. Cobalah untuk mendengarkan terlebih dahulu bagian mana yang kena kritik.

Dilansir dari Inc, orang yang memiliki kecerdasan emosional tidak akan membuat alasan dan membenarkan dirinya saat mendapatkan kritik konstruktif.

Kamu tidak perlu membuang tenaga dan waktu untuk membenarkan diri dan membuat alasan saat menerima kritik.

Hal itu malah akan meningkatkan risiko terjadi konfrontasi dan menyebabkan pertengkaran.

Lebih baik miliki pola pikir bahwa saat mendapatkan kritik berarti akan ada hal yang bisa dipelajari. Jangan pernah merasa paling benar dan merasa tidak pernah membuat kesalahan.

Saat memiliki pola pikir yang merasa selalu benar berarti kamu egois dan sulit menerima pendapat orang lain. Hal semacam ini akan membuat mentalmu tidak bisa berkembang dengan baik.

4. Cobalah berpikir secara objektif

Reader’s Digets mengatakan bahwa saat menerima kritikan sebaiknya jangan langsung mengambil kesimpulan dan lihat secara objektif.

Bila mendapat kritikan yang cukup pedas, pasti kamu memiliki anggapan bahwa orang tersebut memiliki masalah pribadi denganmu.

Jangan biarkan emosi mengendalikan dirimu apalagi sampai berbuat hal yang nekat. Pikirkan baik-baik apakah kritikan tersebut memang akurat atau tidak.

Jika merasa kritikan tersebut tidak akurat, kamu bisa mencoba untuk bertanya langsung kepadanya.

Akan tetapi, jangan dilakukan saat itu juga karena biasanya kamu masih sangat emosi.

Saat mental sudah siap, baru cobalah tanyakan kepada orang tersebut mengenai kritiknya.

5. Jangan dianggap personal

Ingatlah bahwa kritik yang didapat bisa jadi terhadap kualitas pekerjaanmu, bukan ke dirimu sendiri sebagai seorang manusia.

Memang, mendapatkan kritik adalah suatu hal yang menyakitkan. Namun, ingatlah bahwa kritik juga bisa diubah menjadi suatu hal yang positif.

Karena, kritik yang kamu dapat juga memberi kesempatan bagimu untuk menunjukkan profesionalismemu ke atasan.

Tidak hanya itu, kritik juga memberimu kesempatan menunjukkan diri  ke atasan bahwa kamu memiliki skill untuk sukses di peranmu saat ini.

Baca Juga: 8 Cara Menghadapi Kolega yang Bersikap Negatif di Kantor

6. Ucapkan terima kasih

Brookstreet mengatakan, jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima kritik. Terlepas apakah kamu setuju dengan pendapat mereka atau tidak.

Meski terdengar aneh, hal ini penting untuk dilakukan, lho.

Hal ini menunjukkan pada pemberi kritik bahwa dirimu adalah seorang profesional.

Kamu juga menunjukkan dirimu sebagai seseorang yang paham dan mengapresiasi kritik yang disampaikan oleh pemberi kritik.

7. Jangan terpaku pada kritik

Mengutip Indeed, ketika mendapat kritik, ada kecenderungan bagi kita untuk terus memikirkannya di pikiranmu.

Saat ini terjadi, kamu akan fokus untuk berharap untuk mengucapkan atau melakukan hal berbeda supaya tidak mendapatkan kritik tersebut.

Namun, hal ini hanya membuatmu terdistraksi saja dari pekerjaanmu saat ini maupun pelajaran yang bisa didapatkan dari kritik tersebut.

Ingatlah bahwa dalam kariermu, akan ada waktu di mana kamu menerima kritik. Sehingga, pelajari kritik yang didapatkan dan kembali fokus pada hal yang harus diselesaikan.

8. Ingatlah bahwa kritik merupakan sarana belajar

Cara lain yang bisa kamu lakukan supaya tidak mudah baper saat menerima kritik adalah menganggapnya sebagai sarana belajar.

Ketahuilah bahwa semua orang membuat kesalahan. Ingat juga bahwa tidak ada orang yang mengetahui semua hal.

Seberapa baiknya kamu dalam melakukan pekerjaan atau banyaknya pengalaman yang dimiliki, ingatlah bahwa selalu ada ruang untuk belajar.

Nah, lihatlah kritik sebagai cara bagimu untuk mengidentifikasi hal-hal yang bisa dipelajari tersebut dan terus maju.

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan hasil yang terbaik dari kritik yang didapat.

9. Perhatikan bahasa tubuh saat menerima kritik

Forbes menjelaskan bahwa bahasa tubuh juga dapat memperlihatkan bagaimana kamu menerima kritik, lho.

Pastikan untuk tidak menyilangkan tanganmu dan jaga kontak mata dengan pemberi kritik.

Bernapaslah dengan pelan untuk mengurangi stres dan memberi kesempatan supaya emosimu tidak naik sebelum memberi respons.

Jagalah bahasa tubuhmu untuk tetap terbuka. Dengan begitu, kamu tidak akan cenderung menjadi defensif ketika mendapatkan kritik.

10. Berhenti sejenak sebelum bereaksi

Ketika menerima kritik, hal yang penting untuk dilakukan menurut Indeed adalah berhenti sejenak.

Berhenti sejenak membantumu memproses apa yang diucapkan padamu. Hal ini membantumu bereaksi dan bersikap defensif terhadap kritik yang diterima.

Tidak hanya itu, berhenti sejenak juga memberi kesempatan bagimu untuk tetap tenang dan menjaga raut wajahmu.

Itulah 10 cara yang bisa kamu coba lakukan untuk menerima kritik secara lapang dada.

Jika kamu ingin berdiskusi mengenai berbagai hal tentang pengalaman di tempat kerja, kamu bisa melakukannya di Glints Feed, lho.

Ya, fitur terbaru aplikasi Glints ini membuatmu bisa sharing seputar banyak hal yang berkaitan dengan dunia kerja. Jadi, kamu bisa mendapat insight menarik juga.

Tertarik? Yuk, download aplikasi Glints di Android sekarang dengan klik tombol di bawah! Gratis!

COBA GLINTS FEED