Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

2 dari 3 halaman

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
© Pexels.com

Surat Al Maidah ayat 32 adalah ayat yang mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Ayat ini juga menunjukkan besarnya dosa membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. Yakni membunuh satu orang seakan-akan ia membunuh seluruh manusia.

Sebaliknya, ayat ini juga menunjukkan besarnya menjaga kehidupan manusia. Menjaga nyawa satu orang seakan-akan menjaga nyawa seluruh manusia.

Menurut Ibnu Abbas, maksud menjaga kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya.

Setelah menerangkan besarnya dosa membunuh dan besarnya pahala menjaga kehidupan, Allah menegaskan bahwa telah datang rasul-rasul-Nya dengan membawa bayyinah. Yakni keterangan yang jelas dan bukti-bukti yang terang benderang.

Terakhir, ayat ini mengecam Bani Israil karena mereka melakukan berbagai pelanggaran setelah mereka mengetahui keterangan yang jelas dari para Rasul. Banyak di antara Bani Israil yang berlaku melampaui batas dalam melakukan pembunuhan dan tindak kejahatan. Dan ulah Bani Israel ini mentradisi dalam diri orang-orang Yahudi di masa Rasulullah seperti Bani Qainuqa’, Bani Quraizhah dan Bani Nadhir. Bahkan mentradisi pula pada diri orang-orang Zionis Israel saat ini.

Jakarta -

Surat Al-Maidah ayat 1, 32 dan 48 perlu diketahui arti dan maknanya. Surat Al-Maidah adalah surat ke-5 dalam Al-quran dan tergolong surah Madaniyah.

Al-Maidah juga memiliki arti hidangan. Hal ini dikarenakan ayat-ayat tersebut menceritakan tentang peristiwa perjamuan Nabi Isa As dengan para pengikutnya dengan hidangan yang turun dari langit dan dimaknai sebagai anugerah yang datang langsung dari Allah SWT.

Ayat-ayat yang terdapat dalam surat Al-Maidah diturunkan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah yaitu sewaktu terjadinya peristiwa Haji Wada (haji perpisahan).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut beberapa ayat dari surat Al-Maidah ayat 1, 32 dan 48:

1. Surat Al-Maidah Ayat 1

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ

Arab-latin: Yā ayyuhallażīna āmanū aufụ bil-'uqụd, uḥillat lakum bahīmatul-an'āmi illā mā yutlā 'alaikum gaira muḥilliṣ-ṣaidi wa antum ḥurum, innallāha yaḥkumu mā yurīd

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.)

2. Surat Al-Maidah Ayat 32

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Arab-Latin: Min ajli żālika katabnā 'alā banī isrā`īla annahụ mang qatala nafsam bigairi nafsin au fasādin fil-arḍi fa ka`annamā qatalan-nāsa jamī'ā, wa man aḥyāhā fa ka`annamā aḥyan-nāsa jamī'ā, wa laqad jā`at-hum rusulunā bil-bayyināti ṡumma inna kaṡīram min-hum ba'da żālika fil-arḍi lamusrifụn

Artinya: "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi."

3. Surat Al-Maidah Ayat 48

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Arab-Latin: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya: "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,"

Dalam ketiga ayat yang ada di Surat Al-Maidah ialah tentang bagaimana sikap kita sebagai muslim yang harus berprilaku jujur dan juga adil dengan menjauhi segala larangan-Nya. Di dalam surat Al-Maidah ayat 48 juga mengingatkan pada kita untuk melaksanakan semua kebaikan dan menjauhi segala kemungkaran.

(lus/lus)

(Oleh sebab itu) artinya karena perbuatan Qabil itu tadi (Kami tetapkan bagi Bani Israel bahwa sesungguhnya) innahuu disebut dhamir sya`n (siapa yang membunuh seorang manusia bukan karena manusia lainnya) yang dibunuhnya (atau) bukan karena (kerusakan) yang diperbuatnya (di muka bumi) berupa kekafiran, perzinaan atau perampokan dan sebagainya (maka seolah-olah dia telah membunuh manusia kesemuanya. Sebaliknya siapa yang memelihara kehidupannya) artinya tidak hendak membunuhnya (maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya.) Kata Ibnu Abbas, "Ini dilihat dari segi melanggar kesuciannya dan dari segi memelihara serta menjaganya." (dan sesungguhnya telah datang kepada mereka itu) yakni kepada orang-orang Israel (rasul-rasul Kami membawa keterangan-keterangan yang jelas) maksudnya mukjizat-mukjizat (kemudian banyak di antara mereka sesudah itu melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi) dengan kekafiran, melakukan pembunuhan dan lain-lain.

Karena kezaliman dan sikap menyukai permusuhan yang ada pada sebagian manusia itu, maka Kami mewajibkan hukum bunuh terhadap orang yang menganiaya. Sebab, barangsiapa yang membunuh seseorang tanpa sebab, atau tanpa alasan perbuatan kerusakan di muka bumi, ia seakan-akan membunuh semua manusia karena telah merusak kehormatan darah mereka. Kemurkaan dan siksa Allah akibat tindakan membunuh satu orang sama seperti kemurkaan dan siksa-Nya akibat tindakan membunuh semua orang. Barangsiapa memelihara kehidupan manusia, dengan menegakkan hukum kisas, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan semua orang, karena telah melindungi darah mereka. Untuk itu, mereka akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhannya. Sesungguhnya, Kami telah mengutus rasul Kami kepada mereka dengan memperkuat hukum Kami dengan bukti-bukti dan keterangan yang jelas. Akan tetapi, kemudian, banyak di antara Banû Isrâ'îl sesudah itu yang benar-benar melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi (1). (1) Ayat ini menerangkan bahwa melakukan kezaliman dengan membunuh satu nyawa berarti melakukan kezaliam kepada semua anggota masyarakat. Hal ini telah membenarkan cara dakwa tentang hak masyarakat yang dilakukan olah seorang ketua atau wakilnya atau badan-badan yang didirikan oleh negara untuk melaksanakan tugas ini seperti yang kita dapatkan dalam undang-undang modern. Hal ini sama dengan hak Allah yang ada dalam syariat Islam. Barangsiapa berbuat baik kepada seseorang dengan menyelamatkan hidupnya, maka ia telah berbuat baik kepada masyarakat. Ayat di atas mengandung dua makna yang menerangkan bahwa Islam telah memelihara undang-undang dalam suatu masyarakat dan dasar tolong menolong sesama individu dan masyarakat. Dengan kata lain, Islam telah memelihara keselamatan, keamanan dan tolong menolong antara individu dan masyarakat.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Yakni oleh karena tindakan pembunuhan itu.

Hukum ini bukanlah ditetapkan kepada Bani Israil saja, tetapi ditetapkan untuk semua manusia.

Yakni membunuh orang bukan karena qishas.

Seperti murtad, zina setelah menikah, membajak jalan (qath'uth thariq) dsb. Ayat ini menunjukkan bahwa membunuh hanyalah dibolehkan dalam dua keadaan:

Allah memandang bahwa membunuh seseorang seperti membunuh manusia seluruhnya, karena seseorang adalah anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti membunuh juga keturunannya. Demikian juga karena membunuh tanpa alasan yang dibenarkan menunjukkan bahwa ia tidak membedakan antara orang yang dibunuh itu dengan orang yang lainnya yang tidak bersalah, dan menunjukkan tindakan yang dilakukannya didorong oleh hawa nafsunya yang menyuruh kepada keburukan, oleh karenanya ketika ia membunuhnya sama saja ia membunuh manusia semuanya, wallahu a'lam.

Dengan tidak membunuhnya.

Yakni mukjizat yang membuat manusia tidak memiliki alas an untuk menolaknya.

Yakni setelah kedatangan rasul membawa keterangan yang nyata.

Tetap melakukan kemaksiatan dan menyelisihi rasul, baik dengan melakukan kekufuran, pembunuhan dan kemaksiatan lainnya.


Page 2

(Bahwasanya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya) artinya dengan memerangi kaum muslimin (dan membuat kerusakan di muka bumi) dengan menyamun dan merampok (ialah dengan membunuh atau menyalib mereka atau tangan dan kaki mereka dipotong secara timbal balik) maksudnya tangan kanan dengan kaki kiri mereka (atau dibuang dari kampung halamannya). Atau secara bertingkat, maka hukum bunuh itu ialah bagi yang membunuh saja, hukum salib bagi yang membunuh dan merampas harta, hukum potong bagi yang merampas harta tetapi tanpa membunuh sedangkan hukum buang bagi yang mengacau saja. Hal ini dikemukakan oleh Ibnu Abbas dan dianut oleh Syafii. Menurut yang terkuat di antara dua buah pendapat dilaksanakannya hukum salib itu ialah tiga hari setelah dihukum bunuh. Tetapi ada pula yang mengatakan tidak lama sebelum dibunuh. Termasuk dalam hukum buang hukuman lain yang sama pengaruhnya dalam memberikan pelajaran seperti tahanan penjara dan lain-lain. (Demikian itu) maksudnya pembalasan atau hukuman tersebut (merupakan kehinaan bagi mereka) kenistaan (di dunia sedangkan di akhirat mereka beroleh siksa yang besar) yaitu siksa neraka.

Sesungguhnya hukuman orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dengan keluar dari aturan dan hukum-hukum agama, dan membuat kerusakan di muka bumi dengan jalan membegal di jalan atau merampas harta benda adalah sebagai berikut: hukum bunuh bagi orang yang membunuh, hukum salib bagi orang yang membunuh dan merampas harta, hukum potong tangan dan kaki secara silang bagi orang yang merampok di jalan dan merampas harta tetapi tidak membunuh, hukum buang dari satu negeri ke negeri lain atau hukum penjara bagi orang yang hanya menakut-nakuti saja. Hukuman itu merupakan penghinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapatkan siksa yang pedih yaitu siksa api neraka(1). (1) Pada ayat ini dan ayat 38 surat ini, al-Qur'ân menerangkan bahwa hukuman yang ditetapkan itu hanya bermaksud untuk kemaslahatan dan mencegah kejahatan. Kalau saja ketentuan hukum ini diterapkan dengan benar, maka akan dapat menghapus kejahatan dan menciptakan masyarakat yang harmonis, tenteram, aman dan damai. Di samping itu, hukuman ini dengan sendirinya akan dapat mencegah kejahatan dan mengurangi kekacauan. Hukuman ini sangat sesuai dengan kehormatan nyawa pribadi dan masyarakat. Orang yang melihat begitu mengerikannya hukuman ini, akan sangat berhati-hati dan tidak akan melakukan kejahatan. Hukum ini telah mencapai suatu hasil yang tidak dicapai oleh hukum sipil buatan manusia dalam mencegah terjadinya suatu kejahatan. Di samping itu, hukum ini juga sesuai di segala zaman dan masyarakat. Itulah syariat abadi yang telah Allah turunkan untuk merealisasikan kemaslahatan. Bagi siapa yang mengklaim bahwa hukuman itu mengerikan, hendaknya ia melihat terlebih dahulu dampak buruk kejahatan itu sendiri.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Urainah saat mereka ke Madinah dan merasakan sakit di sana, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengizinkan mereka mendatangi unta, meminum kencing dan susunya. Ketika mereka sudah sehat, mereka malah membunuh pengembalanya dan membawa pergi untanya. Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Anas bin Malik hadits orang-orang Urainah, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim sekelompok orang untuk mencari mereka, lalu mereka ditangkap. Maka Allah menurunkan tentang hal tersebut ayat, "Innamaa jazaa'ullladziina yuhaaribuunallaha wa rasuulahu…dst."

Yakni dengan menyerang kaum muslimin, terang-terangan memusuhi dan mengadakan kerusakan di muka bumi, melakukan pembunuhan, merampas harta dan mengacaukan keamanan.

Melakukan pembajakan, yakni tindakan menghadang manusia baik di kota maupun di desa, lalu merampas harta mereka, membunuh dan menakut-nakuti manusia sehingga jalan yang ditempuh mereka menjadi tidak aman.

Maksudnya adalah memotong tangan kanan dan kaki kiri; dan jika melakukan lagi, maka dipotong tangan kiri dan kaki kanan.

Para mufassir berbeda pendapat, yakni apakah hukuman di atas menunjukkan pilihan, dalam arti bahwa imam (pemerintah) atau wakilnya boleh melakukan hukuman mana saja sesuai yang dipandangnya bermaslahat, atau apakah hukuman tersebut disesuaikan dengan tindakan kejahatan yang dilakukan, di mana masing-masing kejahatan ada hukuman tersendiri?. Untuk pendapat pertama berdasarkan dengan zhahir lafaz ayat tersebut. Sedangkan pandapat kedua memandang bahwa penyesuaian hukuman sejalan dengan kebijaksanaan Allah Ta'ala. Oleh karena itu, hukuman bunuh jika pembajak itu melakukan pembunuhan, hukuman bunuh dan penyaliban dilakukan jika pembajak melakukan pembunuhan, ditambah dengan mengambil harta manusia, agar dijadikan pelajaran bagi orang lain. Namun jika hanya mengambil harta saja tanpa melakukan pembunuhan, maka dengan dipotong tangan dan kaki secara silang. Sedangkan hukuman dengan diasingkan atau yang semisalnya seperti pemenjaraan, jika pembajak tersebut mengacaukan keamanan (menakut-nakuti).

Hal ini menunjukkan bahwa membajak merupakan dosa yang sangat besar, di mana hal itu menghendaki pelakunya untuk dihinakan dan diazab di akhirat. Jika demikian berat hukuman yang ditimpakan kepada pembajak, maka hal ini menunjukkan bahwa membersihkan bumi dari pengrusak, mengamankan jalan dari adanya pembajakan termasuk amal shalih yang amat besar, ketaatan utama dan termasuk memperbaiki bumi.


Page 3

(Kecuali orang-orang yang tobat) di antara orang-orang yang menyalakan api dan peperangan perampokan tadi (sebelum kamu dapat menguasai mereka, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun) terhadap mereka atas perbuatan mereka itu (lagi Maha Penyayang) kepada mereka. Dalam ayat ini tidak disebutkan "janganlah mereka kamu jatuhi hukuman" untuk menunjukkan bahwa dengan bertobat itu yang gugur hanyalah hak Allah dan tidak hak manusia. Demikian yang dapat ditangkap dengan jelas dan saya lihat tidak seorang pun yang menentangnya, wallahu a`lam. Maka jika seseorang membunuh dan merampas harta, maka ia dihukum bunuh dan dipotong tetapi tidak disalib. Ini merupakan yang terkuat di antara kedua pendapat Syafii. Mengenai bertobat setelah ia dapat ditangkap, maka tak ada pengaruh dan manfaat apa-apa. Ini juga merupakan yang terkuat di antara kedua pendapat Imam Syafii.

Hukum itu tidak berlaku bagi orang-orang yang bertobat di antara orang-orang yang memerangi dan membegal di jalan sebelum kalian menguasai dan menangkap mereka. Mereka tidak akan mendapat siksa Allah yang tersebut di atas, dan mereka hanya bertanggung jawab terhadap hak-hak manusia saja. Ketahuilah bahwa ampunan dan rahmat Allah amat luas.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Disebutkan kata-kata "maka ketahuilah, bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" tidak dengan kata-kata, "Maka janganlah kamu tegakkan had kepada mereka" menunjukkan bahwa dengan tobat hak-hak Allah menjadi gugur (seperti keharusan dibunuh, disalib, dipotong tangan dan kaki secara silang atau diasingkan), namun tidak gugur hak manusia (seperti karena membunuh dan mengambil harta) sebagaimana diterangkan oleh penyusun tafsir Al Jalalain. Menurut Syaikh As Sa'diy, jika muharib (pembajak) sebelumnya non muslim, lalu masuk Islam, maka hak Allah maupun hak manusia gugur. Namun jika muharibnya muslim, lalu bertobat, maka hak Allah gugur, namun hak manusia tidak gugur.


Page 4

(Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah) artinya takutlah akan siksa-Nya dengan jalan menaati-Nya (dan carilah jalan kepada-Nya) yaitu jalan yang akan mendekatkan dirimu kepada-Nya dengan jalan taat dan ibadah (dan berjihadlah pada jalan-Nya) maksudnya untuk meninggikan agama-Nya (semoga kamu beruntung atau beroleh keberhasilan).

Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mohonlah kebaikan atau ketaatan yang dapat mendekatkan kalian kepada pahala-Nya. Berjuanglah di jalan Allah dengan menegakkan agama dan memerangi musuh-musuh-Nya, agar kalian memperoleh kemuliaan dan pahala-Nya.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir


Page 5

(Sesungguhnya orang-orang kafir, sekiranya) terjadilah (bahwa mereka memiliki seluruh yang terdapat di bumi dan sebanyak itu lagi sebagai tambahannya untuk menebus diri mereka dari siksa hari kiamat tidaklah akan diterima dari mereka dan bagi mereka azab yang pedih).

Seandainya orang-orang kafir itu memiliki seluruh kekayaan yang ada di bumi ini dan berbagai keindahan hidup lainnya, atau memiliki kekayaan lebih dari yang ada di muka bumi ini, untuk menebus diri mereka dari siksa Allah pada hari kiamat atas kekufuran mereka, sungguh mereka tidak akan dapat menebusnya. Allah tidak akan menerima tebusan itu, dan mereka tidak akan selamat dari siksa yang amat pedih.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir


Page 6

(Mereka ingin) mengangankan (hendak keluar dari neraka, tetapi tidak mungkin keluar daripadanya dan bagi mereka siksa yang kekal) untuk selama-lamanya.

Orang-orang kafir selalu mendambakan untuk dapat keluar dari neraka, padahal mereka sama sekali tidak akan dapat keluar. Mereka akan mendapatkan siksa yang kekal.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir


Page 7

(Laki-laki yang mencuri dan wanita yang mencuri) al yang terdapat pada keduanya menunjukkannya sebagai isim maushul dan berfungsi sebagai mubtada, mengingat al mirip dengan syarat maka khabarnya diawali dengan fa, yaitu (maka potonglah tangan mereka) tangan kanan masing-masing mulai dari pergelangan. Dinyatakan oleh sunah bahwa hukum potong itu dilaksanakan jika yang dicuri itu bernilai seperempat dinar atau lebih; jika perbuatannya itu diulanginya lagi maka yang dipotong kakinya yang kiri dari pergelangan kaki, kemudian tangan kiri lalu kaki kanan dan setelah itu dilakukan hukum takzir (sebagai balasan) manshub sebagai mashdar (atas apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan) artinya hukuman bagi mereka (dari Allah dan Allah Maha Perkasa) artinya menguasai segala urusan (lagi Maha Bijaksana) terhadap makhluk-Nya.

Laki-laki dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan mereka sebagai balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai peringatan bagi orang lain agar tidak melakukannya. Itulah ketentuan hukum mereka dari Allah. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana dalam menentukan hukum-Nya dan menetapkan sanksi dan hukuman bagi setiap kejahatan, yang dapat mencegah merebaknya kejahatan itu.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Mencuri adalah mengambil harta orang lain yang terpelihara secara sembunyi-sembunyi tanpa keridhaannya. Ia termasuk dosa besar karena hukumannya yang begitu buruk, yaitu dipotong tangannya. Jika telah dipotong tangannya, maka tangannya dipanaskan dalam minyak agar urat-urat tertutup sehingga darah berhenti. Keumuman pencurian yang berlaku potong tangan di ayat tersebut dibatasi dengan beberapa hal berikut:

Yakni tangan kanannya dari kuu' (pergelangannya atau sebelah bawah ibu jari). Jika melakukan lagi, maka dipotong kaki kirinya dari persendian kakinya. Jika mengulangi lagi, maka dipotong tangan kirinya, dan jika melakukan lagi, maka dipotong kaki kanannya. Jika melakukan lagi, diberi hukuman ta'zir, seperti dengan dipenjara sampai mati.

Sekaligus sebagai pelajaran bagi para pencuri yang lain sehingga mereka tidak jadi mencuri.


Page 8

(Siapa yang tobat setelah keaniayaannya) artinya tidak mencuri lagi (dan memperbaiki diri) atau amalnya (maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) untuk menguraikan ini telah kita kemukakan keterangan yang lalu. Maka dengan tobatnya itu tidaklah gugur hak manusia berupa hukum potong dan pengembalian harta. Kemudian sunah menyatakan bahwa jika yang punya hak memberi maaf sebelum diadukan kepada imam, gugurlah hukum potong itu terhadapnya. Dan inilah yang menjadi pendapat Syafii.

Barangsiapa bertobat, memperbaiki perbuatannya dan beristikamah setelah melakukan kezaliman, maka Allah akan menerima pertobatannya. Sesungguhnya Allah Mahaluas ampunan dan rahmat-Nya

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Namun demikian, tobatnya itu tidak menggugurkan hak anak Adam, berupa pemotongan tangan dan pengembalian haknya. Tetapi jika pemiliknya memaafkan sebelum dilaporkan kepada pemerintah, maka pemotongan tangan gugur.


Page 9

(Tidaklah kamu ketahui) pertanyaan ini sebagai pengukuhan (bahwa sesungguhnya Allah memiliki kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya) untuk disiksa (dan diampuni-Nya siapa yang dikehendaki-Nya) untuk diampuni. (Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) di antaranya menurunkan siksa atau memberi ampun.

Wahai orang mukallaf (orang yang terkena tugas-tugas agama), ketahuilah dengan yakin bahwa Allah mempunyai apa yang ada di langit dan di bumi. Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki dengan kebijaksanaan dan kekuasaan-Nya, dan mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dengan kebijaksanaan dan rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Termasuk di antaranya adalah menyiksa dan mengampuni kepada siapa yang Dia kehendaki.


Page 10

(Hai Rasul, janganlah kamu menjadi bersedih hati oleh) disebabkan perbuatan (orang-orang yang berlomba-lomba dalam kekafiran) hingga tanpa menunggu lama mereka akan terjatuh di dalamnya; artinya bila ada kesempatan mereka akan menyatakan kekafiran itu (di antara) min merupakan penjelasan (orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka, "Kami telah beriman.") maksudnya dengan lidah mereka nyatakan hal tersebut (padahal hati mereka tidak beriman) mereka ini ialah orang-orang munafik (dan juga di antara orang-orang Yahudi) yakni suatu kaum (yang amat gemar mendengar berita-berita bohong) yang dibuat-buat oleh pendeta-pendeta mereka lalu mereka terima dengan baik (dan amat suka pula mendengar berita-berita) daripadamu (untuk suatu kaum) artinya demi kepentingan kaum (yang lain) dari golongan Yahudi (yang belum pernah datang kepadamu) yakni warga Khaibar. Terdapat di sana sepasang laki-laki dan perempuan yang telah berumah tangga melakukan perzinaan, tetapi mereka berkeberatan untuk menjalankan hukuman rajam kepada kedua pesakitan. Lalu mereka mengirimkan orang-orang warga Quraizhah untuk menanyakan hukuman mereka itu kepada Nabi Muhammad saw. (Mereka mengubah-ubah perkataan) yang tercantum dalam Taurat seperti ayat tentang rajam (dari tempat-tempatnya) yang ditaruh Allah padanya; artinya mereka menggantikannya dengan yang lain. (Kata mereka) yakni kepada orang-orang yang mereka utus tadi ("Jika yang diberikan kepadamu itu ialah ini) maksudnya hukum yang telah dirubah dan difatwakan oleh Muhammad yaitu hukum pukulan (maka ambillah) terimalah (tetapi jika bukan itu yang diberikan kepadamu) dan fatwa yang diberikannya bertentangan dengannya (maka berhati-hatilah.") untuk menerimanya. (Siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka kamu sekali-kali tidak akan dapat menguasai sesuatu yang datang dari Allah) untuk menolaknya (mereka itu ialah orang-orang yang tidak dikehendaki Allah menyucikan hati mereka) dari kekafiran, dan sekiranya dikehendaki-Nya tentulah hal itu akan tercapai. (Bagi mereka di dunia ini kehinaan) kenistaan dengan terbukanya rahasia dan pembayaran upeti (sedangkan di akhirat siksa yang besar.)

Wahai Rasulullah, janganlah perbuatan orang-orang kafir yang tingkat kekufurannya selalu berpidah- pindah dan segera menampakkan kekufuran itu membuatmu sedih dan gelisah. Di antara mereka ada orang-orang yang selalu menipu dan mengatakan, "Kami beriman," padahal hati mereka tidak mengikuti kebenaran. Juga orang-orang Yahudi yang selalu mendengarkan berita-berita dusta dari para pendeta mereka dan mempercayainya, dan mereka suka mendengarkan dan mempercayai perkataan dari sebagian golongan mereka yang tidak menghadiri majlismu karena sombong dan benci. Mereka mengubah apa yang ada dalam kitab Tawrât setelah ditetapkan Allah pada tempatnya, dan berkata kepada para pengikutnya, "Jika didatangkan kepada kalian perkataan yang diubah dan diganti ini, maka terimalah dan taatilah; dan jika tidak didatangkan kepadamu, maka berhati-hatilah untuk menerima perkataan yang lain. Janganlah kamu bersedih hati, wahai Muhammad. Sebab barangsiapa disesatkan oleh Allah dan ditutup hatinya, maka kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepadanya. Mereka itu benar-benar sesat dan durhaka, dan Allah tidak akan menyucikan hati mereka dari sifat dengki, durhaka dan kufur. Mereka di dunia akan mendapat kehinaan berupa aib dan kekalahan, sedang di akhirat kelak mereka akan mendapat siksa yang amat pedih.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir


Page 11

(Mereka orang-orang yang gemar mendengar berita-berita bohong dan banyak memakan yang haram) dibaca suht atau suhut; artinya barang haram seperti uang suap (maka jika mereka datang kepadamu) untuk meminta sesuatu keputusan (maka putuskanlah di antara mereka atau berpalinglah dari mereka) pilihan di antara alternatif ini dihapus/dinasakh dengan firman-Nya, "..... maka putuskanlah di antara mereka." Oleh sebab itu jika mereka mengadukan hal itu kepada kita wajiblah kita memberikan keputusannya di antara mereka. Dan ini merupakan yang terkuat di antara kedua pendapat Syafii. Dan sekiranya mereka mengadukan perkara itu bersama orang Islam, maka hukum memutuskan itu wajib secara ijmak. (Jika mereka berpaling daripadamu, maka sekali-kali tidak akan memberi mudarat kepadamu sedikit pun juga. Dan jika kamu memutuskan) perkara di antara mereka (maka putuskanlah di antara mereka dengan adil) tidak berat sebelah. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil) dalam memberikan keputusan dan akan memberi mereka pahala.

Mereka adalah orang-orang yang suka mendengarkan berita bohong, banyak memakan harta haram yang tidak berkah seperti suap, riba dan lainnya. Jika mereka datang kepadamu untuk meminta putusan perkara, maka putuskanlah perkara di antara mereka apabila dalam hal itu kamu mendapatkan kebaikan. Atau, berpalinglah dari mereka. Sebab jika kamu berpaling dari mereka, mereka tidak akan dapat mendatangkan bahaya sedikit pun kepadamu, karena Allah telah menjagamu dari manusia. Jika kamu memutuskan perkara di antara mereka, maka putuskanlah dengan adil sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil, dan Dia akan menjaga serta memberi pahala kepada mereka.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Karena kurangnya agama dan akal mereka.

Seperti uang sogokan dan sebagainya.

Ada yang berpendapat, bahwa perintah berpaling dari mereka dimansukh dengan ayat "wa anihkum bainahum bimaa anzalallah" (Al Maa'idah: 49) yang memerintahkan untuk memutuskan perkara mereka dengan apa yang diturunkan Allah jika mereka membawa masalahnya kepada kita untuk diputuskan. Namun menurut Syaikh As Sa'diy, bahwa ayat di atas tidaklah mansukh, bahkan hakim diberikan pilihan antara memberikan keputusan atau berpaling dari memutuskan masalah mereka karena tidak ada yang mereka inginkan dari hukum syara' selain mencari keputusan yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Oleh karena itu, jika orang yang datang kepada ulama meminta fatwa atau keputusan diketahui keadaannya, bahwa jika diberi fatwa atau diputuskan ia tidak ridha, maka tidak wajib baginya memberi fatwa dan memberi keputusan, dan jika memilih untuk memberikan keputusan, maka seorang ulama harus memutuskan dengan adil.


Page 12

(Dan betapa caranya mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka padahal di sisi mereka ada Taurat yang memuat hukum Allah) yaitu dengan rajam. Pertanyaan ini menunjukkan keheranan; artinya maksud mereka yang sebenarnya bukanlah untuk mengetahui kebenaran tetapi untuk mencari mana yang lebih ringan (Kemudian mereka berpaling) dari hukum rajammu yang sebenarnya sesuai dengan kitab mereka (setelah demikian itu) setelah diberi keputusan itu (dan tidaklah mereka orang-orang yang sungguh-sungguh beriman.)

Sungguh aneh mereka itu! Bagaimana mereka meminta kamu untuk memutuskan perkara, sedangkan hukum Allah telah termaktub dalam kitab suci mereka, Tawrât! Lebih aneh lagi, mereka berpaling dari apa yang kamu putuskan, jika keputusan itu tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, padahal keputusan itu sesuai dengan apa yang ada dalam kitab suci mereka. Mereka itu tidak termasuk orang-orang beriman yang tunduk kepada kebenaran.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Seperti ayat tentang hukum rajam. Dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar disebutkan:

Karena jika mereka beriman, tentu mereka tidak akan berpaling dari hukum Allah yang ada dalam kitab mereka, dan datang kepadamu dengan harapan kamu memutuskan sesuai hawa nafsu mereka. Oleh karena itu, mereka bukanlah orang-orang yang beriman, karena mereka menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya dan menjadikan hukum-hukum keimanan mengikuti hawa nafsu mereka.


Page 13

Yakni petunjuk yang menunjuki manusia dari kesesatan serta cahaya yang menerangkan hukum-hukum. di mana dengan cahaya itu menjadi teranglah gelapnya kebodohan, keraguan, kebimbangan, syubhat (kesamaran) dan syahwat (hawa nafsu).

Yakni para nabi dari Bani Israil, di mana mereka adalah makhluk pilihan Allah. Jika mereka (para nabi) yang menjadi pemimpin umat telah mengikuti kitab itu, lantas apa yang menghalangi orang-orang yang rendah itu untuk mengikuti imam (pemimpin) mereka. Namun mereka telah memilih pemimpin yang lain; pemimpin yang memiliki kebiasaan suka merubah firman Allah, hubburiyaasah (cinta kepada kepemimpinan dan jabatan), menyembunyikan kebenaran dan menampakkan yang batil. Mereka inilah pemimpin-pemimpin dalam kesesatan, mereka inilah yang mengajak kepada neraka, wal 'iyaadz billah.

Yakni mereka dijadikan rujukan tentang kitab itu dan dijadikan rujukan dalam hal yang masih samar bagi manusia. Oleh karena itu, Allah Ta'ala telah membebani ahli ilmu dengan beban yang tidak dipikul oleh orang-orang yang jahil; mereka wajib memikul beban itu dan tidak mengikuti orang-orang jahil yang senang dengan main-main dan sikap malas, mereka pun tidak membatasi diri mereka dengan ibadah yang manfaatnya bagi diri mereka semata, seperti dzikr, shalat, zakat, haji, puasa dan sebagainya, di mana jika yang melakukannya bukan ahli ilmu niscaya cukup dan akan selamat. Adapun ahli ilmu, di samping mengerjakan ibadah tersebut, mereka dituntut untuk mengajarkan manusia dan mengingatkan mereka terhadap hal-hal yang dibutuhkan berupa masalah agama, khususnya masalah ushul (dasar-dasar) agama dan hal-hal yang biasa dikerjakan manusia serta tidak takut kepada manusia, oleh karenanya mereka tidak menyembunyikan ilmu, dan hanya takut kepada Allah Ta'ala saja.

Yakni janganlah kamu wahai orang-orang Yahudi takut kepada manusia untuk menampakkan pengetahuan yang ada pada dirimu tentang sifat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Oleh karena itu, jangan menyembunyikannya.

Yakni kesenangan dunia. Ini merupakan musibah yang menimpa orang alim, jika ia dapat selamat daripadanya, maka yang demikian merupakan tanda bahwa dirinya diberi taufik dan menunjukkan kebahagiaannya, yakni perhatiannya tertuju kepada sikap sungguh-sungguh menuntut ilmu, mengajarkan ilmu serta mengetahui bahwa mereka diamanahi untuk menjaga agama Allah, memiliki rasa takut kepada Allah serta tidak takut kepada manusia dalam mengerjakan kewajibannya serta tidak mengutamakan dunia di atas agama. Sebaliknya, tanda celakanya seorang alim adalah senang dengan perkara sia-sia, tidak mengerjakan kewajibannya, tidak peduli dengan amanah yang dipikulkan kepadanya, menjual agama dengan dunia, mengambil risywah (sogok) terhadap hukum-hukum agama sehingga berani menyembunyikan yang hak, mengambil harta terhadap fatwa-fatwanya dan tidak mau mengajarkan ilmu kepada hamba-hamba Allah kecuali dengan upah. Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, amalan yang diterima serta mengaruniakan kepada kami maaf dan keselamatan dari setiap bala', kabulkanlah wahai Allah Yang Maha Mulia.

Yakni kekufuran di bawah kekufuran, di mana bisa menjadi kufur akbar (mengeluarkan dari Islam) jika sampai menganggap halal berhukum dengan hukum selain Allah, atau menganggap ada hukum yang lebih baik dari hukum Allah atau menghina hukum Allah, dan bisa menjadi dosa besar jika tidak seperti itu (seperti mengakui bahwa hukum Allah yang hak, yang terbaik, dan keputusannya yang salah).


Page 14

(Dan telah Kami tetapkan terhadap mereka d dalamnya) maksudnya di dalam Taurat (bahwa jiwa) dibunuh (karena jiwa) yang dibunuhnya (mata) dicongkel (karena mata, hidung) dipancung (karena hidung, telinga) dipotong (karena telinga, gigi) dicabut (karena gigi) menurut satu qiraat dengan marfu'nya keempat anggota tubuh tersebut (dan luka-luka pun) manshub atau marfu' (berlaku kisas) artinya dilaksanakan padanya hukum balas jika mungkin; seperti tangan, kaki, kemaluan dan sebagainya. Hukuman ini walaupun diwajibkan atas mereka tetapi ditaqrirkan atau diakui tetap berlaku dalam syariat kita. (Siapa menyedekahkannya) maksudnya menguasai dirinya dengan melepas hak kisas itu (maka itu menjadi penebus dosanya) atas kesalahannya (dan siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah) seperti kisas dan lain-lain (merekalah orang-orang yang aniaya).

Di dalam Tawrât, Kami mewajibkan hukum kisas kepada orang-orang Yahudi agar Kami memelihara kelangsungan hidup manusia. Kami tetapkan bahwa nyawa dibalas dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung dan gigi dengan gigi. Luka-luka pun sedapat mungkin dikenakan kisas pula. Barangsiapa memaafkan dan menyedekahkan hak kisasnya terhadap pelaku kejahatan, maka sedekah itu merupakan kafarat yang dapat menghapus sebagian dosanya. Barangsiapa yang tidak menerapkan hukum kisas dan lain-lainnya yang telah ditetapkan Allah, akan termasuk orang-orang yang zalim.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Syari'at qisas juga berlaku dalam syari'at Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Jika dibunuh.

Jika dicolok.

Jika dipotong.

Jika dicabut. Demikian juga anggota badan lainnya yang bisa dilakukan qisas tanpa melebihi batas.

Oleh karena itu, barang siapa yang melukai orang lain secara sengaja, maka dilakukan qisas terhadap yang melukai tersebut sesuai perbuatannya melukai, baik batasnya, tempatnya, panjangnya, dan kedalamannya. Perlu diketahui, bahwa syari'at sebelum kita merupakan syari'at bagi kita selama tidak ada dalam syari'at kita yang menyelisihinya.

Baik dalam hal jiwa, anggota badan maupun luka.


Page 15

(Dan Kami iringi jejak-jejak mereka) maksudnya jejak para nabi itu (dengan Isa putra Maryam, membenarkan apa yang berada di depannya) maksudnya yang sebelumnya (berupa Taurat dan Kami berikan kepadanya Injil yang berisi petunjuk) dari kesesatan (dan cahaya) artinya penjelasan bagi hukum-hukum (serta membenarkan) menjadi hal (bagi kitab Taurat yang berada sebelumnya) membenarkan hukum-hukum Taurat (serta menjadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang takwa).

Setelah nabi-nabi itu, Kami mengutus 'Isâ putra Maryam yang mengikuti jejak mereka dan mempercayai Tawrât yang diturunkan sebelumnya. Kepada 'Isâ, Kami menurunkan Injîl yang mengandung petunjuk kepada kebenaran dan keterangan tentang hukum. Di samping itu, Injîl merupakan pembenar terhadap Tawrât yang diturunkan sebelumnya yang mengandung petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Allah mengutus Nabi Isa 'alaihis salam membenarkan kitab yang diturunkan sebelumnya, yaitu Taurat, oleh karena itu dia menjadi saksi terhadap kebenaran Nabi Musa dan Taurat yang dibawanya, menguatkan dakwahnya, menggunakan syari'atnya dan sesuai dengan syari'at Nabi Musa 'alaihis salam dalam banyak hal, hanya saja syari'at Nabi Isa 'alaihis salam lebih ringan dalam sebagian hukum, di mana Beliau (Nabi Isa) menghalalkan untuk Bani Israil sebagian yang diharamkan.

Sebagai kitab yang menyempurnakan Taurat.

Yang menerangkan mana yang benar dan mana yang salah.


Page 16

(Dan pengikut-pengikut Injil hendaklah memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan Allah di dalamnya) berupa hukum-hukum dan menurut satu qiraat walyahkum itu dibaca waliyahkum karena diathafkan pada ma`mul aatainaahu (Dan siapa yang tidak memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu orang-orang yang fasik.)

Kemudian Kami memerintahkan pengikut 'Isâ, pemilik Injîl, untuk menerapkan ketentuan-ketentuan hukum yang terkandung di dalamnya. Barangsiapa tidak menerapkan hukum yang telah ditetapkan Allah, akan termasuk orang-orang yang tidak patuh dan menentang syariat Allah.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Pengikut-pengikut Injil itu diwajibkan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Quran.

Orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah bisa menjadi kafir apabila ia menghina hukum Allah, menganggap halal berhukum dengan hukum selain Allah, menganggap bahwa hukum selain Allah lebih baik atau lebih cocok dipakai seperti orang-orang yang membuat undang-undang yang menyalahi syari’at Islam, di mana mereka tidaklah membuat undang-undang tersebut kecuali karena adanya anggapan bahwa hukum Allah tidak cocok lagi atau kurang tepat dsb.


Page 17

(Dan telah Kami turunkan kepadamu) hai Muhammad (kitab) yakni Alquran (dengan kebenaran) berkaitan dengan anzalnaa (membenarkan apa yang terdapat di hadapannya) maksudnya yang sebelumnya (di antara kitab dan menjadi saksi) atau batu ujian (terhadapnya) kitab di sini maksudnya ialah kitab-kitab terdahulu. (Sebab itu putuskanlah perkara mereka) maksudnya antara ahli kitab jika mereka mengadu kepadamu (dengan apa yang diturunkan Allah) kepadamu (dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka) dengan menyimpang (dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Bagi tiap-tiap umat di antara kamu Kami beri) hai manusia (aturan dan jalan) maksudnya jalan yang nyata dan agama dan yang akan mereka tempuh. (Sekiranya dikehendaki Allah tentulah kamu dijadikan-Nya satu umat) dengan hanya satu syariat (tetapi) dibagi-bagi-Nya kamu kepada beberapa golongan (untuk mengujimu) mencoba (mengenai apa yang telah diberikan-Nya kepadamu) berupa syariat yang bermacam-macam untuk melihat siapakah di antara kamu yang taat dan siapa pula yang durhaka (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan) berpaculah mengerjakannya. (Hanya kepada Allahlah kembali kamu semua) dengan kebangkitan (maka diberitahukan-Nya kepadamu apa yang kamu perbantahkan itu) yakni mengenai soal agama dan dibalas-Nya setiap kamu menurut amal masing-masing.

Kami turunkan kepadamu, Muhammad, kitab suci yang sempurna, yaitu al-Qur'ân, yang berisikan kebenaran dalam segala hukum dan beritanya, membenarkan kitab-kitab suci Kami sebelumnya, sebagai saksi atas kebenarannya dan sebagai pengawas kitab-kitab suci yang lain, karena terpelihara dari perubahan. Maka, apabila Ahl al-Kitâb mengadukan suatu perkara kepadamu, putuskanlah menurut apa yang Allah turunkan kepadamu. Jangan mengikuti hawa nafsu dan keinginan mereka dalam mengambil keputusan, sehingga kamu menyeleweng dari kebenaran yang datang dari Kami. Tiap-tiap umat di antara kalian, wahai manusia, Kami berikan cara untuk menjelaskan kebenaran dan cara beragama yang jelas. Jika Allah berkehendak, niscaya Dia akan menjadikan kalian satu kelompok yang jalan petunjuknya tidak berbeda sepanjang masa. Akan tetapi Allah menjadikan kalian sedemikian rupa, untuk menguji pelaksanaan kalian terhadap syariat-syariat yang diberikan, sehingga dapat diketahui siapa yang taat dan siapa yang ingkar di antara kalian. Pergunakanlah kesempatan dan bergegaslah dalam berbuat kebaikan. Sesungguhnya hanya kepada Allahlah kalian akan kembali. Allah akan memberitahukan kepada kalian hakikat apa yang kalian perselisihkan. Dia akan memberikan balasan kepada setiap orang di antara kalian sesuai dengan perbuatannya.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Maksudnya Al Quran mengandung apa yang dikandung dalam kitab-kitab sebelumnya, dan menambah lagi tuntutan-tuntutannya dan akhlak bagi diri. Al Qur'an mengandung semua kebenaran yang dibawa kitab-kitab sebelumnya, sehingga ia memerintahkannya dan mendorongnya. Di dalam Al Qur'an terdapat berita tentang orang-orang yang terdahulu dan yang akan datang, di dalamnya terdapat hukum dan hikmah serta hukum-hukum yang ditunjukkan kitab-kitab sebelumnya, oleh karenanya isi kitab-kitab terdahulu, jika disaksikan oleh Al Qur'an sebagai kebenaran, maka hal itu diterima, namun jika tidak disaksikan demikian, bahkan didustakan, maka hal itu ditolak karena telah dirobah oleh tangan manusia.

Maksudnya umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan umat-umat yang sebelumnya.

Aturan di sini seperti yang tertera dalam Al Qur’an, dan jalan yang terang di sini adalah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai penjelasan atau praktek nyata dari Al Qur’an. Dengan demikian, sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan tolok ukur benar tidaknya kita memahami Al Qur’an.

Kalau Allah menghendaki, tentu Dia menjadikan kamu satu umat saja dan di atas satu syari'at, akan tetapi Dia pecah-pecahkan kamu untuk mengujimu terhadap syari'at yang berbeda sesuai keadaan waktu itu, agar Dia melihat siapa di antara kamu yang taat dan siapa di antara kamu yang bermaksiat. Demikian juga agar kamu dapat berlomba-lomba dalam kebaikan dengan umat sebelum kamu.

Ayat ini menunjukkan agar seseorang bersegera melaksanakan ketaatan dan tidak menundanya, seperti melaksanakan shalat di awal waktu, dan agar seseorang tidak membatasi diri melakukan kewajiban saja, bahkan sepatutnya ia mengerjakan hal yang sunat yang mampu dikerjakan agar amalan menjadi sempurna dan dapat membalap orang lain dalam mengerjakan kebaikan.

Baik kamu maupun umat-umat terdahulu.

Tentang syari'at dan amal, lalu Dia akan memberikan balasan kepada pengikut kebenaran dan pelaku amal salih, serta akan memberikan balasan kepada pengikut kebatilan dan pelaku amal buruk.


Page 18

(Dan hendaklah kamu putuskan perkara di antara mereka dengan apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu mereka dan berhati-hatilah terhadap mereka) agar (supaya mereka) tidak (memfitnahmu) artinya menyesatkanmu (dari sebagian yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling) dari hukum yang diturunkan dan bermaksud mengubahnya (maka ketahuilah bahwasanya Allah menghendaki akan menimpakan kepada mereka musibah) hukuman di dunia (disebabkan sebagian dosa-dosa mereka) yang mereka perbuat di antaranya berpaling itu. Dan akan membalas semua dosa itu di akhirat kelak. (Dan sesungguhnya banyak di antara manusia itu orang-orang yang fasik.)

Kami telah memerintahkan kepadamu, wahai Rasulullah, untuk memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah. Jangan kau ikuti hawa nafsu mereka dalam menentukan keputusan. Berhati-hatilah, supaya mereka tidak memalingkanmu dari sebagian apa yang diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka barpaling dari hukum Allah dan menginginkan yang lainnya, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah akan menimpakan kerusakan dalam urusan-urusan mereka di dunia, karena jiwa mereka yang rusak oleh sebab dosa-dosa yang mereka perbuat dengan melanggar hukum dan syariat Allah. Sedang di akhirat kelak, Allah akan memberikan ganjaran atas segala perbuatan mereka. (1) Sesungguhnya kebanyakan manusia menentang hukum-hukum Allah. (1) Ayat ini menunjukkan bahwa al-Qur'ân menetapkan asas teritorial hukum, dalam artian bahwa syariat Islam diterapkan pada penduduk di wilayah-wilayah Islam. Belakangan asas ini baru dikenal dalam hukum modern.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Yaitu yang disebutkan dalam Al Qur'an dan As Sunnah, dan itulah keadilan.

Sehingga kamu meninggalkan hukum Allah karena mengikuti hawa nafsu mereka.

Untuk dosa-dosa ada hukumannya, baik segera maupun ditunda nanti, di antara hukuman yang paling besar adalah dijadikan indah kemaksiatan akibat kefasikannya.


Page 19

(Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki) dengan memakai ya dan ta; artinya dengan berpaling itu mereka hanyalah hendak bermanis mulut dan mengambil muka sedangkan pertanyaan di sini berarti sanggahan (dan siapakah) artinya tak seorang pun (yang lebih baik hukumannya daripada Allah bagi kaum) artinya di sisi orang-orang (yang yakin) kepada-Nya. Diistimewakan menyebutkan mereka karena hanya merekalah yang bersedia merenungkan hal ini.

Apakah mereka, orang-orang yang melanggar perintah dan larangan Allah, hendak berhukum dengan hukum jahiliah yang tidak mengandung keadilan, bahkan hawa nafsulah yang berkuasa dengan menjadikan kecenderungan dan kepura-puraan sebagai asas hukum? Ini adalah cara orang-orang jahiliah. Adakah hukum yang lebih baik dari hukum Allah bagi kaum yang yakin akan syariat dan tunduk kepada kebenaran? Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang tahu akan kebaikan hukum-hukum Allah.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Hukum jahiliah adalah setiap hukum yang menyelisihi hukum Allam dan Rasul-Nya. Barang siapa yang berpaling dari hukum Allah dan Rasul-Nya, maka ia ditimpa bala' dengan hukum jahiliah yang tegak di atas kebodohan, kezaliman dan kesesatan, adapun hukum Allah, maka ia tegak di atas ilmu, keadilan, cahaya dan petunjuk.


Page 20

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin) menjadi ikutanmu dan kamu cintai. (Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi sebagian lainnya) karena kesatuan mereka dalam kekafiran. (Siapa di antara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka dia termasuk di antara mereka) artinya termasuk golongan mereka. (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang aniaya) karena mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin mereka.

Wahai orang-orang yang beriman, kalian tidak diperkenankan menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai penolong yang kalian taati. Mereka itu sama saja dalam menentang kalian. Barangsiapa yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka ia telah masuk ke dalam golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka yang menzalimi diri sendiri, dengan menjadikan orang-orang kafir sebagai penguasa mereka.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Dan saling menolong serta bersatu dalam memusuhi dan memerangi kamu.

Hal itu, karena berwala' (memberikan kesetiaan) jika sempurna menjadikan pelakunya pindah ke agama mereka, namun jika berwala' hanya sedikit, maka bisa membawanya kepada sikap sering berwala', dan jika tidak dicegah lama-kelamaan akan menjadikan seorang hamba termasuk mereka (pindah ke agama mereka).

Yang memberikan walaa' (kesetiaan) kepada orang-orang kafir.


Page 21

(Maka kamu lihat orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit) yakni lemah akidahnya seperti Abdullah bin Ubai gembong munafik itu (bersegera kepada mereka) untuk mengambil mereka sebagai pemimpin (seraya katanya) mengemukakan alasan dari sikap mereka itu ("Kami takut akan mendapat giliran bencana.") misalnya giliran musim kemarau, kekalahan sedangkan urusan Muhammad tidak berketentuan sehingga tidak dapat membela kami. Berfirman Allah swt.: (Semoga Allah mendatangkan kemenangan) kepada rasul-Nya dengan mengembangkan agama-Nya (atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya) misalnya dengan membuka kedok orang-orang munafik dan menyingkapkan rahasia mereka (sehingga mereka atas apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka) berupa keragu-raguan dan mengambil orang-orang kafir itu sebagai pemimpin (menjadi menyesal.)

Jika yang mengikuti mereka hanya orang-orang yang menzalimi diri sendiri, maka kamu akan melihat betapa mereka telah dihinggapi penyakit berupa sikap lemah dan kemunafikan, ketika mereka mengatakan, "Kami takut suatu saat tertimpa bencana, sedang mereka tidak menolong kami." Mudah-mudahan Allah mendatangkan kemenangan kepada Rasul-Nya dan kemenangan umat Islam atas musuh-musuhnya serta memperlihatkan kepura-puraan orang munafik, sehingga mereka menyesali keingkaran dan keraguan yang mereka sembunyikan dalam diri mereka.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir


Page 22

(Dan berkatalah) dibaca yaquulu marfu` sebagai awal kata dengan memakai wawu atau tidak. Ada pula yang membaca yaquula manshub karena diathafkan kepada ya`tiya (orang-orang yang beriman) kepada kawan-kawan mereka keheranan; yakni jika topeng kedustaan mereka telah disingkapkan ("Inikah orang-orang yang telah bersumpah dengan nama Allah secara bersungguh-sungguh) artinya sebenar-benarnya bersumpah (bahwa sesungguhnya mereka beserta kamu.") dalam soal keagamaan. Firman Allah swt.: ("Gugurlah) rusaklah/binasalah (amal perbuatan mereka yang baik) (maka jadilah mereka orang-orang yang merugi.") baik di dunia dengan terbukanya rahasia mereka maupun di akhirat dengan datangnya azab dan siksa.

Dengan penuh keheranan terhadap orang-orang munafik, pada saat itu orang-orang yang beriman berkata, "Mereka itukah orang-orang yang bersumpah--bahkan dengan sangat berlebihan--dengan nama Allah bahwa mereka akan bersama kalian dalam agama dan beriman seperti kalian? Mereka telah berbohong dan perbuatan mereka menjadi sia-sia, hingga rugi iman dan rugi pertolongan orang-orang Mukmin."

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Dengan heran ketika rahasia orang-orang munafik terbongkar.

Di dunia dibuka aibnya dan di akhirat mendapatkan siksa.


Page 23

(Hai orang-orang yang beriman! Siapa yang murtad) yartadda pakai idgam atau tidak; artinya murtad atau berbalik (di antara kamu dari agamanya) artinya berbalik kafir; ini merupakan pemberitahuan dari Allah swt. tentang berita gaib yang akan terjadi yang telah terlebih dahulu diketahui-Nya. Buktinya setelah Nabi Muhammad saw. wafat segolongan umat keluar dari agama Islam (maka Allah akan mendatangkan) sebagai ganti mereka (suatu kaum yang dicintai oleh Allah dan mereka pun mencintai-Nya) sabda Nabi saw., "Mereka itu ialah kaum orang ini," sambil menunjuk kepada Abu Musa Al-Asyari; riwayat Hakim dalam sahihnya (bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap keras) atau tegas (terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut akan celaan orang yang suka mencela) dalam hal itu sebagaimana takutnya orang-orang munafik akan celaan orang-orang kafir. (Demikian itu) yakni sifat-sifat yang disebutkan tadi (adalah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas) karunia-Nya (lagi Maha Mengetahui) akan yang patut menerimanya. Ayat ini turun ketika Ibnu Salam mengadu kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah! Kaum kami telah mengucilkan kami!"

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian kembali kepada kekafiran setelah sebelumnya beriman, mereka tidak akan mendatangkan mudarat sedikit pun bagi Allah dengan kekufurannya itu. Allah Mahasuci dari itu semua. Allah akan mendatangkan suatu kaum yang lebih baik sebagai pengganti mereka. Mereka dicintai oleh Allah sehingga mereka diberikan petunjuk dan ketaatan. Sebaliknya, mereka pun mencintai Allah dan taat kepada-Nya. Mereka bersikap merendah dan saling menyayangi sesama Mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjuang di jalan Allah dan tidak merasa takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki untuk menjadi baik. Karunia Allah amat luas dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang berhak menerimanya.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Di dalamnya terdapat pemberitahuan Allah terhadap sesuatu yang mungkin terjadi, sebagaimana murtadnya orang-orang yang sudah masuk Islam setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam wafat sehingga mereka diperangi oleh Abu Bakar Ash Shiddiq. Sebelum terjadi perbuatan itu (murtad), Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan dalam ayat ini agar mereka jangan sampai kembali kafir. Di samping itu, yang demikian tidaklah merugikan Allah sedikit pun, bahkan Allah akan mendatangkan pengganti mereka, yaitu orang-orang yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah.

Sesungguhnya cinta Allah kepada hamba merupakan nikmat yang paling besar dan keutamaan yang paling utama yang Allah berikan kepada hamba. Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan memudahkan semua sebab baginya, memudahkan yang susah, memberinya taufik untuk mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran dan menjadikan manusia cinta kepadanya.

Ada yang mengatakan, bahwa mereka ini adalah Abu Bakar Ash Shiddiq dan kawan-kawannya ketika memerangi orang-orang yang murtad. Ada pula yang mengatakan, bahwa mereka ini adalah kaum Abu Musa Al Asy'ariy. Demikian pula orang yang mencintai Allah dan memiliki sifat-sifat di atas.

Berdasarkan ayat ini, bersikap lemah lembut kepada kaum mukmin dan bersikap keras kepada orang-orang kafir termasuk amalan yang mendekatkan diri kepada Allah. Namun demikian, sikap keras terhadap orang-orang kafir tidaklah menghalangi kita untuk mendakwahi mereka dengan cara yang baik.

Mereka lebih mendahulukan ridha Tuhan mereka, takut celaan-Nya daripada celaan orang yang mencela. Hal ini menunjukkan kuatnya pendirian dan tekad mereka. Adapun orang yang lemah hatinya, maka lemah pula pendiriannya, semangatnya mengendor ketika dicela, pendiriannya lemah ketika dicela dan tekadnya menciut. Hal ini mewnunjukkan bahwa dalam hati mereka terdapat peribadatan kepada selain Allah sesuai keadaan hatinya yang memperhatikan perasaan makhluk, menunjukkan sikap mereka mendahulukan keridhaan manusia dan takut celaan mereka. Oleh karena itu, seorang hamba belum lepas dari peribadatan kepada selain Allah, sampai ia tidak takut celaan orang yang mencela dalam menjalankan agama Allah.

Yakni semua sifat mulia tersebut merupakan karunia Allah kepada mereka agar mereka tidak ujub terhadap diri mereka dan agar mereka mensyukuri nikmat tersebut.

Siapa yang layak memperoleh karunia tersebut.


Page 24

(Sesungguhnya yang menjadi penolongmu ialah Allah dan rasul-Nya serta orang-orang yang beriman yang mendirikan salat dan menunaikan zakat serta mereka rukuk) maksudnya khusyuk atau melakukan salat sunah.

Sesungguhnya penolong kalian, wahai orang-orang Mukmin, hanyalah Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang melaksanakan salat, mengeluarkan zakat dengan tunduk sepenuhnya kepada Allah.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir


Page 25

(Siapa yang mengambil Allah dan rasul-Nya serta orang-orang yang beriman sebagai penolongnya) lalu mereka dibela dan ditolongnya pula (maka sesungguhnya golongan agama Allah itulah yang akan menang) yang terjamin dengan pertolongan Allah swt. sedangkan pembelaan seseorang kepada agama Allah itu menjadi bukti bahwa ia dari golongan dan pengikut agama itu.

Barangsiapa yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman sebagai penguasa dan penolongnya, sesungguhnya mereka termasuk golongan Allah dan mereka pasti akan menang.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir

Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?

Yaitu orang-orang yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya atau ia hanya memberikan wala' (kesetiaan) dan pembelaan kepada mereka, tidak kepada orang-orang kafir.

Ayat ini merupakan kabar gembira bagi orang yang menjalankan perintah Allah dan masuk ke dalam pengikut agama-Nya dan sebagai tentara-Nya, bahwa ia akan memperoleh kemenangan meskipun terkadang mengalami kekalahan karena hikmah Allah, namun di akhirnya ia akan memperoleh kemenangan, dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?.


Page 26

(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu ambil orang-orang yang menjadikan agamamu sebagai olok-olok) ejekan (dan barang permainan di antara) min untuk penjelasan (orang-orang yang diberi Alkitab sebelumnya dan orang-orang kafir) atau orang-orang musyrik; dengan jar dan nashab (sebagai pemimpin dan bertakwalah kepada Allah) dengan tidak mengambil mereka sebagai pemimpin (jika kamu beriman) artinya sungguh-sungguh dalam keimanan kamu itu.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan musuh-musuh Islam--yaitu orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik--yang menjadikan agama kalian sebagai bahan ejekan dan main- mainan, sebagai penolong. Jangan jadikan perwalian kalian kepada mereka. Takutlah kepada Allah jika kalian benar-benar beriman.

Anda harus
Dalam QS Al Maidah 5 ]: 32 disebutkan bahwa Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan?
untuk dapat menambahkan tafsir