Terminal yang terdapat pada switch starter (magnetic switch atau solenoid) adalah

Fungsi Magnetic Switch Motor Starter untuk mengatur arus yang masuk ke daerah field coil / kumparan. Selain itu Magnetic Switch Motor Starter juga berperan mengontrol gigi pinion dengan mendorong & menariknya. Sepeda motor starter kini menjadi kendaraan yang paling praktis dan juga efisien dalam menyalakan mesin, dimana didalamnya terdapat beberapa komponen penting untuk pengoperasiannya salah satunya Magnetic Switch Motor Starter yang tengahh kita bahas ini.

Magnetic Switch Motor Starter atau saklar magnet ini fungsinya sebagai switch utama. Magnetic Switch ini terdiri dari rumah, tutup selenoid, pull in coil serta hold in coil. Maka pinion keluar dan siap berkait dengan roda penerus. Biasanya gerakan plunger sangat tergantung pada kekuatan magnet pull in coil & hold in coil. Komponen plunger sendiri akan tertarik bila kekuatan magnet dari hold in coil & pull in coil saling menguatkan serta searah. Namun plunger akan kembali ke posisi semula jika kekuatan magnet dari keduanya berlawanan arah dan saling menghapuskan.

Viral :   Intip Detail Fitur Vespa Primavera 150 Terbaru

Cara Kerja Magnetic Switch pada Motor Starter

Untuk menunjang Fungsi Magnetic Switch maka ada beberapa komponen lain yang berkaitan. Magnetic Magnetic Switch Motor Starter bekerja pada saat ada aliran arus ketika kunci kontak berada di posisi ST. Dalam posisi normal, terminal 30 & terminal motor terputus, alhasil arus baterai terminal 30 hanya berada di ujung terminal. Nah, saat starter diaktifkan maka ada aliran arus pemicu yang berasal dari rangkaian kontrol menuju terminal ST pada solenoid starter, dimana arus itu anantinya akan dihubungkan ke pull in coil yang akan mengahasilkan gaya elektromagnetik di sekitar coil yang mendorong plunger untuk bergerak maju. Jika plunger sudah mencapai posisi terjatuh, maka pull in coil akan berpindah ke hold in coil. Sehingga gaya dorong akan berhenti tetapi plunger masih tertahan oleh hold in coil.

Viral :   Fungsi Kabel Setan AccentWire Motor Beseta Harganya

Adapun ketika bergerak maju, pelat di depan plunger akan terdorong untuk menyentuh kedua terminal tersebut, sehigga muncul aliran arus dari terminal 30 yang melewati pelat besi ke terminal  motor. Pada akhirnya arus itu bisa terdistribusikan ke rangkaian uutama motor starter dan motor pun bberputar. Pada sisi belakang, gerakan plunger akan mendorongg pinion gear suapaya terkait fly wheel. Maka ketika motor berputar, fly wheel juga ikut berputar. Jika kontrol starter dimatikan, maka hold in coil juga akan berhenti beroperasi dan tak ada lagi gaya yang menahan plunger.

Demikianlah informasi tentang Fungsi Magnetic Switch Motor Starter beserta Cara Kerjanya dari wartaoto.com. Semoga bermanfaat 🙂

Terminal Yang Terdapat Di Magnetic Switch Pada Motor Starter Adalah – Magnetic switch (starter solenoid) adalah elemen mekanisme motor starter yang berperan sebagai gerbang yang akan menyalurkan arus dari battery. Di dalamnya terdapat beberapa terminal atau connector. Lantas apa terminal yang terdapat pada magnetic switch motor starter adalah?

Kita pasti sudah mengetahui jika arus yang dibutuhkan pada proses engine cranking pasti besar sekali. Hingga jika arus battery disalurkan lewat relay biasa, pasti mengakibatkan panas berlebihan yang bisa memacu kebakaran.

Tetapi, magnetic switch tidak seperti relay biasa, elemen ini mempunyai ketahanan yang semakin besar. Pada sisi ini terdapat beberapa terminal atau connector. Berikut adalah terminal yang terdapat di magnetic switch pada motor starter.

Terminal yang terdapat pada switch starter (magnetic switch atau solenoid) adalah

Terminal Yang Terdapat Di Magnetic Switch Pada Motor Starter Adalah?

Tiap mekanisme motor starter tentu diperlengkapi dengan elemen sakelar magnet ini. Tetapi tiap mobil mempunyai type yang berlainan. Sakelar starter bekerja sebagai switch khusus untuk atur arus masuk ke kumparan medan (Field Coil) dan mengatur gigi pinion dengan menggerakkan dan menariknya.

Disamping itu di dalam magnetic switch atau solenoid terdapat solenoid cap. Bisa disebutkan sebagai tutup solenoid di mana sebagai serangkaian penutup. Perannya adalah penyambung arus di antara mekanisme dan aktuator starter. Pada bagian ini terdapat tiga terminal pada motor starter yaitu:

Baca Juga  Fungsi Koil, Konstruksi, Dan Cara Kerja

1. Terminal C

Terminal C adalah terminal untuk salurkan arus kelistrikan khusus dari elemen solenoid ke sisi motor starter agar berputar. Terminal ini digunakan sebagai penyambung arus di antara terminal 50 dan 30. Terminal C ini juga terhubung ddengan bagian field coil motor starter.

2. Terminal 30

Terminal 30 adalah terminal yang memperoleh langsung saluran arus listrik dari sisi battery. Dengan kata lain terminal ini langsung terhubung dengan sekering atau plus aki.

3. Terminal 50

Terminal 50 adalah terminal yang langsung tersambung dengan sisi starter kunci contact. Dari sini arus awalnya masuk di mana saat aktif karena itu elemen solenoid akan bekerja. Suplai kelistrikan pada terminal ini digunakan untuk mengaktifkan rangkaian pull dan hold in coi.

Diatas adalah ulasan terkait terminal yang terdapat di magnetic switch pada motor starter. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Komponen, Cara Kerja dan Fungsi Magnetic Switch (Solenoid) Pada Motor Starter – Kendaraan diciptakan untuk memudahkan manusia, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan transportasi.

Kendaraan untuk dapat berjalan memerlukan sebuah mesin, mesin inilah yang merubah energi kimia (bahan bakar) yang melalui suatu proses kerja menghasilkan sebuah output atau tenaga untuk membuat kendaraan tersebut berjalan.

Untuk menghidupkan mesin perlu suatu sistem yang bernama sistem starter, pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan tentang fungsi dan komponen komponen motor starter.

Kalau kita pecah lagi komponen-komponen motor starter antara lain ada yoke pole core, brush, armature, magnetic switch, starter clutch dan ada beberapa komponen lagi. Fokus kita pada kesempatan kali ini adalah membahas tentang magnetic switch atau solenoid.

Magnetic switch itu yang mana sih? Masalah bentuk atau kontruksi dari magnetic switch berbeda-beda di setiap kendaraan, hal ini dipengaruhi oleh kontruksi dan letak dari motor starter tersebut. Tapi kurang lebih kontruksinya seperti gambar di bawah ini :

Perlu komponen yang dapat mengaitkan pinion gear ke ring gear, dan komponen tersebut adalah magnetick switch.

Awal mula motor starter bekerja karena mendapat arus yang melewati kunci kontak, dan arus tersebut kecil sehingga putarannya tidak maksimal dan belum mampu menghidupkan mesin.

Maka dari itu butuh arus yang besar. Kenapa arus yang besar tidak dilewatkan kunci kontak saja? Ketika arus melewati sebuah beban, atau sirkuit yang panjang, otomatis hambatan arusnya akan semakin besar. Ketika hambatannya semakin besar, tentu arus yang mengalirpun juga semakin kecil.

Maka dari itu agar motor starter dapat dialiri arus yang besar yang langsung dari baterai, maka diperlukan sebuah komponen bernama magnetic switch yang nantinya menghubungkan arus besar dari baterai ke motor starter. Masih bingung? Pahami dulu deh cara kerja motor starter, he he.

Fungsi Magnetic Switch (Solenoid) Pada Motor Starter

Terminal yang terdapat pada switch starter (magnetic switch atau solenoid) adalah
Gambar magnetic switch

Magnetick switch ini terdiri dari hold in coil dan pull in coil, keduanya akan beroperasi menjadi magnet bila dialiri arus. Fungsi magnetic switch (solenoid) terdapat dua macam yaitu :1. Mendorong pinion gear agar berkaitan dengan ring gear

2. Bekerja sebagai main switch atau relay yang memungkinkan arus yang besar (langsung dari baterai) mengalir ke motor starter.

Motor starter merupakan salah satu tipe motor yang dianggap lebih praktis dan sederhana karena lebih efisien untuk menghidupkan mesin. Berbeda dengan motor manual yang cukup berbelit, motor jenis starter lebih ramah bagi pengguna baru khususnya.

Melihat bagaimana efisiensi dari motor tipe starter, sudah banyak kendaraan roda dua maupun empat yang beralih ke sistem ini. Berikut penjelasan rinci dari fungsi dan komponen motor jenis starter yang wajib Anda tahu.

Field Coil

Baca Juga : Ternyata Ini Perbedaan Speedometer, Odometer dan Tachometer

Komponen pertama ini menjadi pengganti magnet permanen yang biasanya ada pada motor tipe lain. Field Coil menjadi pengganti daya elektromagnetik. Terbuat dari tembaga, field coil berperan sebagai penghantar arus listrik yang nantinya akan dihubungkan ke armature dengan adanya rangkaian seri.

Commutator

Komponen motor starter yang selanjutnya terletak di bagian depan armature dengan bentuk plat tembaga yang unik. Commutator ini berfungsi sebagai penghubung arus listrik dan brush ke arah bagian kumparan armature.

Baca Juga : Sistem Transmisi: Jenis, Komponen dan Cara Kerjanya

Dalam motor jenis starter, commutator terhubung dengan arus positif maupun negatif. Karena terhubung dari dua sisi arus sekaligus, commutator mampu mencegah terjadinya hubungan pendek arus listrik.

Motor Housing

Komponen selanjutnya disini bernama motor housing. Alasan yang membuat motor housing diberi sebutan wadah karena fungsinya untuk meletakkan berbagai macam komponen yang tergabung dalam sistem starter. Motor housing terbuat dari logam dengan bentuk tabung.

Baca Juga : Perlu Tahu, Ini Cara Kerja Rem Cakram Pada Kendaraan

Brush atau Sikat

Komponen yang selanjutnya disebut dengan brush atau sikat. Sama seperti namanya, komponen ini berbentuk seperti sikat dan berfungsi sebagai penghubung arus dari bagian static konduktor ke arah dynamic konduktor.

Terdapat empat buah sikat atau brush dalam komponen ini, dan keempatnya langsung mengirimkan aliran listrik yang asalnya dari terminal 50. Pengirimannya akan mendarat di bagian armature coil yang berputar via commutator.

Keempat brush tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni brush negatif dan brush positif. Kedua brush negatif ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke bagian commutator. Sedangkan dua brush positif lainnya ditopang oleh insulated holder kemudian dihubungkan ke commutator

Terminal yang terdapat pada switch starter (magnetic switch atau solenoid) adalah

Solenoid

Komponen motor starter yang selanjutnya ini berfungsi sebagai penggerak drive pinion dan memberikan tegangan pada bagian utama motor. Dibagi menjadi 2 jenis kumparan, solenoid terdiri dari pull in coil yang fungsinya untuk mendorong komponen plunger agar mampu menggerakkan bagian pinion.

Sedangkan yang kedua disebut dengan istilah hold in coil yang fungsinya untuk menahan pergerakan dari pull in coil. Tidak hanya itu saja, hold in coil juga menghubungkan aliran arus baterai ke bagian motor utama.

Magnetic Switch

Nama lain dari magnetic switch adalah saklar magnet. Fungsi motor starter yang satu ini adalah sebagai switch utama yang mengatur arus masuk ke daerah field coil atau kumparan.

Tidak hanya itu saja, saklar magnet juga mengontrol gigi pinion dengan mendorong serta menariknya. Terhubung secara langsung dengan plunger, magnetic switch juga memegang fungsi mematikan serta menghidupkan arus secara magnetic.

Yoke dan Pole

Yoke dan pole menjadi salah satu bagian tubuh motor starter yang tidak bisa dipisahkan. Yoke berfungsi sebagai pengikat pole core yang terbuat dari bahan bermaterial logam dengan bentuk seperti tabung atau silinder.

Sedangkan saudaranya, yakni pole berfungsi sebagai penopang komponen field core yang memperkuat gaya magnet dari mesin. Secara umum, motor jenis starter memiliki empat buah pole yang semuanya diikat dengan yoke dengan menggunakan baut.

Armature

Armature atau kumparan jangkar mampu membangkitkan gerak daya putar yang diakibatkan oleh perbedaan arah gaya gerak listrik. Arah gaya gerak listrik ini ditimbulkan oleh kumparan medan. Fungsi armature adalah untuk merubah energy listrik menjadi energy mekanik dengan adanya gerak putar.

Armature dibedakan menjadi dua macam yakni armature coil dan armature blake. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Armature coil berbentuk seperti kumparan yang terletak di sekitar poros motorik.

Fungsi dari armature coil adalah sebagai pembangkit medan magnet dalam komponen ini yang kemudian dialirkan ke field coil. Sedangkan armature brake berfungsi untuk mengerem apabila pinion gear terlepas dari bagian flywheel.

Drive Lever

Komponen yang selanjutnya ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari bagian lain. Drive lever memiliki bentuk seperti garpu yang fungsinya untuk mendorong pinion gear dari perkaitan ring gear yang terdapat pada fly wheel.

Fungsi lain dari drive lever adalah melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan ring gear saat mesin motor dalam keadaan sudah hidup atau menyala. Menggunakan prinsip tuas agar dapat bekerja, drive lever melakukan ungkitan ke pinion gear saat ujung lainnya sudah terdorong ke daerah yang berlawanan.

Solenoid Cap

Memiliki nama yang nyaris sama dengan bagian solenoid, solenoid cap memiliki fungsi lain yang cukup berbeda. Sebutan lain dari bagian motor starter yang satu ini adalah tutup solenoid. Fungsi dari bagian ini adalah sebagai penghubung arus listrik antara sistem dengan actuator starter.

Ada tiga jenis terminal yang terdapat dalam solenoid cap. Terminal pertama disebut dengan terminal C yang fungsinya menyalurkan aliran arus utama dari komponen solenoid ke bagian motor agar mampu berputar dan berjalan dengan baik.

Bagian kedua disebut dengan terminal 30 yang berfungsi sebagai penangkap arus listrik secara langsung dari bagian baterai. Sedangkan bagian terakhir dijuluki terminal 50 karena menjadi pintu masuk awal arus listrik yang mampu membuat solenoid bekerja dengan baik.

Overrunning Clutch

Nama overrunning clutch memang sedikit asing dan sulit untuk diucapkan. Overrunning clutch berfungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh motor starter agar dapat menggerakkan flywheel dengan menggunakan roda gigi pinion.

Fungsi lain dari overrunning clutch adalah menarik bagian gigi pinion jika putarannya lebih rendah dibanding dengan putaran flywheel. Drive Pinion Gear atau yang lebih mudah disapa roda gigi pinion memiliki bentuk seperti roda dan lokasinya berada di ujung pinion shaft.

Roda Gigi Pinion

Fungsinya adalah sebagai penerus daya putar starter ke bagian mesin dengan cara memutarkan ring gear. Helical spline akan mengubah daya putar dari motor ke tuas pinion. Setelah itu, akan mendukung pertautan atau pelepasan gigi pnion dari bagian ring gear.

Fungsi lain dari roda gigi pinion adalah menghubungkan gaya putaran motor listrik ke engkol poros mesin melalui flywheel. Meski diameternya lebih kecil daripada flywheel, roda gigi pinion dapat memutar engkol mesin berkat adanya perbandingan gigi.

Plunger

Terletak di bagian ujung pull in coil, fungsinya untuk menghubungkan gerak pull in coil ke bagian drive lever. Jika disederhanakan, plunger hanya berfungsi sebagai batang penghubung saja. Meski begitu, plunger terbuat bahan yang kuat sehingga mampu bertahan dari tarikan pull in coil.

Solenoid Starter

Berbeda dengan solenoid cap, solenoid starter ini berfungsi sebagai penggerak drive pinion dan memberi tegangan pada bagian motor utama. Komponen dalam solenoid starter dibagi menjadi dua yaitu pull in coil dan hold in coil.

Sebagai informasi tambahan jika misalkan komponen atau fungsi motor starter mulai terganggu, maka sebaiknya perawatan dan perbaikan hanya dilakukan oleh bengkel resmi terdekat.