Jakarta - Gunung berapi adalah gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Gunung api yang masih dapat meletus disebut sebagai gunung berapi aktif. Apakah detikers tahu, apa saja negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia? Show Gunung berapi terbentuk pada atas lempeng tektonik. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi karena terletak di atas tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik, seperti dikutip dari Seri Bencana Alam di Indonesia: Gunung Meletus oleh Tim Editor Atlas dan Geografi. Lempeng bumi selalu bergerak, baik bertumbukan, menjauh, atau bergeser. Gunung berapi terbentuk di daerah tempat lempeng-lempeng bumi saling bertumbukan atau menjauh. Amerika Serikat memiliki gunung berapi terbanyak di dunia. Dikutip dari World Atlas, Amerika Serikat memiliki 173 gunung api, yang kebanyakan terdapat di Alaska. Sebanyak 161 gunung berapi di Amerika Serikat merupakan gunung berapi aktif. Sebanyak 18 di antaranya tercatat memiliki potensi risiko bencana paling besar karena aktivitas vulkanik dan populasi setempat yang besar. Dari 18 gunung tersebut, 5 di antaranya terletak di Alaska. Gunung Kilauea, Hawaii merupakan gunung berapi paling aktif dan berisiko di AS yang kerap erupsi sejak 1983. 2. RusiaSebanyak 166 gunung berapi terletak di Rusia. Adapun 29 gunung berapi aktif di antaranya terletak di Kamchatka Peninsula. Rusia juga memiliki gunung Klyuchevskaya Sopka. Gunung setinggi 4.750 mdpl ini merupakan gunung berapi aktif terbesar di belahan bumi bagian utara. Pada 2017, gunung berapi Bolshaya Udina di Rusia kembali aktif setelah diperkirakan mati. Tidak ada catatan kapan gunung ini terakhir meletus. 3. IndonesiaIndonesia memiliki sekitar 147 gunung berapi yang tersebar di berbagai pulau. Sebagian besar gunung berapi Indonesia terletak di rangkaian vulkanik 1.800 mil Busur Sunda. Rangkaian gunung api di Indonesia merupakan bagian Pacific Ring of Fire. Gunung Merapi dan Gunung Kelud tercatat sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Letusan gunung berapi terbesar di dunia terjadi Indonesia, yaitu oleh letusan Gunung Tambora pada 1815. Letusan Gunung Tambora berdampak sampai ke Eropa yang tidak mengalami musim panas pada 1816 karena abu vulkanik Tambora, seperi dikutip dari Volcano Discovery. Pada 1883, letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda menewaskan 36.000-40.000 korban jiwa dan menyebabkan tsunami. Letusan gunung ini diperkirakan memiliki daya ledak 30.000 kali bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Letusan Gunung Krakatau menyebabkan bumi sempat gelap selama 2,5 hari karena debu vulkanis menutupi atmosfer. Matahari juga bersinar redup hingga satu tahun berikutnya. Debu vulkanik itu terlihat di langit New York hingga Norwegia. 4. Islandia Islandia tercatat memiliki sekitar 130 gunung berapi yang kebanyakan terletak di Ridge Atlantik Tengah, batas divergen lempeng tektonik. Greenland memiliki 30 gunung berapi aktif, dan 13 di antaranya sudah erupsi sejak tahun 874 Masehi. Pada 1783-1784, erupsi gunung berapi di Islandia menewaskan 1/4 penduduk sebagai korban jiwa. Lalu pada 2010, debu vulkanik erupsi Gunung Eyjafjallajokull membuat penerbangan tertunda di bagian utara Eropa. 5. JepangJepang tercatat memiliki 112 gunung berapi aktif yang juga merupakan bagian Pacific Ring of Fire. Gunung-gunung api ini terbentuk karen zona subduksi lempeng Pasifik di bawah lempeng benua dan lempeng samudra di tepiannya. Erupsi pertama di Jepang yang tercatat dalam sejarah adalah erupsi Gunung Aso pada tahun 553. Aktivitas vulkanik yang intens di gunung berapi Jepang menyebabkan para warga kerap mengalami gempa bumi dan rentan terhadap bencana tsunami, seperti yang tejadi pada 11 Maret 2011. Nah, itu dia 5 negara dengan gunung berapi terbanyak. Yuk, kenali gunung di sekitarmu dan cara mitigasi bencana yang baik. Selamat belajar, detikers. Simak Video "Nekat! Sekumpulan Pemuda Bermain Material Vulkanik Usai Erupsi Merapi" (twu/erd) Page 2Jakarta - Gunung berapi adalah gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Gunung api yang masih dapat meletus disebut sebagai gunung berapi aktif. Apakah detikers tahu, apa saja negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia? Gunung berapi terbentuk pada atas lempeng tektonik. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi karena terletak di atas tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik, seperti dikutip dari Seri Bencana Alam di Indonesia: Gunung Meletus oleh Tim Editor Atlas dan Geografi. Lempeng bumi selalu bergerak, baik bertumbukan, menjauh, atau bergeser. Gunung berapi terbentuk di daerah tempat lempeng-lempeng bumi saling bertumbukan atau menjauh. Amerika Serikat memiliki gunung berapi terbanyak di dunia. Dikutip dari World Atlas, Amerika Serikat memiliki 173 gunung api, yang kebanyakan terdapat di Alaska. Sebanyak 161 gunung berapi di Amerika Serikat merupakan gunung berapi aktif. Sebanyak 18 di antaranya tercatat memiliki potensi risiko bencana paling besar karena aktivitas vulkanik dan populasi setempat yang besar. Dari 18 gunung tersebut, 5 di antaranya terletak di Alaska. Gunung Kilauea, Hawaii merupakan gunung berapi paling aktif dan berisiko di AS yang kerap erupsi sejak 1983. 2. RusiaSebanyak 166 gunung berapi terletak di Rusia. Adapun 29 gunung berapi aktif di antaranya terletak di Kamchatka Peninsula. Rusia juga memiliki gunung Klyuchevskaya Sopka. Gunung setinggi 4.750 mdpl ini merupakan gunung berapi aktif terbesar di belahan bumi bagian utara. Pada 2017, gunung berapi Bolshaya Udina di Rusia kembali aktif setelah diperkirakan mati. Tidak ada catatan kapan gunung ini terakhir meletus. 3. IndonesiaIndonesia memiliki sekitar 147 gunung berapi yang tersebar di berbagai pulau. Sebagian besar gunung berapi Indonesia terletak di rangkaian vulkanik 1.800 mil Busur Sunda. Rangkaian gunung api di Indonesia merupakan bagian Pacific Ring of Fire. Gunung Merapi dan Gunung Kelud tercatat sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Letusan gunung berapi terbesar di dunia terjadi Indonesia, yaitu oleh letusan Gunung Tambora pada 1815. Letusan Gunung Tambora berdampak sampai ke Eropa yang tidak mengalami musim panas pada 1816 karena abu vulkanik Tambora, seperi dikutip dari Volcano Discovery. Pada 1883, letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda menewaskan 36.000-40.000 korban jiwa dan menyebabkan tsunami. Letusan gunung ini diperkirakan memiliki daya ledak 30.000 kali bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Letusan Gunung Krakatau menyebabkan bumi sempat gelap selama 2,5 hari karena debu vulkanis menutupi atmosfer. Matahari juga bersinar redup hingga satu tahun berikutnya. Debu vulkanik itu terlihat di langit New York hingga Norwegia. 4. Islandia Islandia tercatat memiliki sekitar 130 gunung berapi yang kebanyakan terletak di Ridge Atlantik Tengah, batas divergen lempeng tektonik. Greenland memiliki 30 gunung berapi aktif, dan 13 di antaranya sudah erupsi sejak tahun 874 Masehi. Pada 1783-1784, erupsi gunung berapi di Islandia menewaskan 1/4 penduduk sebagai korban jiwa. Lalu pada 2010, debu vulkanik erupsi Gunung Eyjafjallajokull membuat penerbangan tertunda di bagian utara Eropa. 5. JepangJepang tercatat memiliki 112 gunung berapi aktif yang juga merupakan bagian Pacific Ring of Fire. Gunung-gunung api ini terbentuk karen zona subduksi lempeng Pasifik di bawah lempeng benua dan lempeng samudra di tepiannya. Erupsi pertama di Jepang yang tercatat dalam sejarah adalah erupsi Gunung Aso pada tahun 553. Aktivitas vulkanik yang intens di gunung berapi Jepang menyebabkan para warga kerap mengalami gempa bumi dan rentan terhadap bencana tsunami, seperti yang tejadi pada 11 Maret 2011. Nah, itu dia 5 negara dengan gunung berapi terbanyak. Yuk, kenali gunung di sekitarmu dan cara mitigasi bencana yang baik. Selamat belajar, detikers. Simak Video "Nekat! Sekumpulan Pemuda Bermain Material Vulkanik Usai Erupsi Merapi" [Gambas:Video 20detik] (twu/erd) Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnya Krakatau yang letusannya berdampak secara global pada tahun 1883,[1] letusan supervulkan Gunung Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun yang menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun,[2] dan Gunung Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada tahun 1815.[3] Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. 150 entri dalam daftar di bawah ini dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan Busur Sunda. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera, termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satu busur vulkan dengan gunung berapi Filipina.
Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 VEI (Volcanic Explosivity Index),[4] sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 100 kali.[5] Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak tahun 1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi. Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.[6] Gunung berapi utama di Indonesia. Sumber utama dari daftar di bawah ini diambil dari buku "Volcanoes of the World" yang disusun oleh dua vulkanolog, yakni Tom Simkin dan Lee Siebert,[a] yang memuat daftar gunung berapi yang aktif dalam 10.000 tahun terakhir (Holosen).[7] Khusus Indonesia, Simkin dan Siebert menggunakan katalog gunung berapi aktif dari Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi.[b] Buku Simkin dan Siebert adalah buku yang memuat daftar paling lengkap mengenai gunung berapi di Indonesia, meskipun akurasi catatan letusan dan korban jiwa yang ditimbulkan bervariasi di berbagai wilayah. Sumber pelengkap mengenai data vulkanik terbaru diperoleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), lembaga pemerintah di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang bertanggung jawab untuk memantau dan mencatat aktivitas vulkanik dan mitigasi bencana geologi di Indonesia. Di dunia internasional, lembaga ini dikenal dengan nama Volcanology Survey Indonesia.[8] Peta yang menunjukkan lokasi gunung berapi dan garis patahan geologi Sumatra. Geografi Sumatra didominasi oleh Pegunungan Bukit Barisan. Jajaran pegunungan ini membentang sepanjang hampir 1,700 km (1,056 mi) dari utara ke selatan pulau, dan terbentuk oleh pergerakan Lempeng Indo-Australia.[9] Lempeng ini bergerak dengan laju konvergensi 5,5 cm/tahun, yang menyebabkan terjadinya gempa bumi besar di sisi barat Sumatra, termasuk gempa bumi Samudera Hindia 2004.[10][11] Pergerakan tektonik ini tak hanya menyebabkan gempa bumi, tetapi juga perumusan ruang magma di bawah pulau.[9] Satu dari 35 gunung berapi aktif, yakni Pulau Weh, terpisah dari daratan utama Sumatra. Pemisahan ini disebabkan oleh letusan besar yang menyebabkan daratan antara Weh dan Sumatra digenangi oleh air laut pada zaman Pleistosen. Gunung berapi terbesar di Sumatra adalah supervulkan Gunung Toba, 100 km (62 mi) × 30 km (19 mi) di kedalaman Danau Toba, yang terbentuk setelah keruntuhan kaldera (sekitar 74.000 BP).[2] Letusan ini diperkirakan mencapai skala 8 VEI, letusan gunung berapi terbesar yang diketahui 27 juta tahun terakhir.[12] Puncak tertinggi di jajaran pegunungan Bukit Barisan adalah Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3.800 m (12,467 ft) dari permukaan laut.
Selat Sunda dan JawaSelat Sunda memisahkan Pulau Sumatra dan Jawa, dengan pulau vulkanik Krakatau berdiri di antara keduanya. Krakatau meletus hebat pada tahun 1883 (skala 6 VEI), memusnahkan dua pertiga pulau dan menyisakan kaldera besar di bawah laut. Ledakan dahsyat ini terdengar hingga ke pulau Rodrigues di dekat Mauritius (berjarak sekitar 4.800 kilometer (3.000 mi)).[1] Kerucut parasit baru, yang disebut Anak Krakatau, muncul dari lautan di tengah-tengah kaldera pada tahun 1930.[13] Pulau Krakatau lainnya yang terbentuk akibat letusan 1883 adalah Sertung, Panjang, dan Rakata. Dari segi ukuran, Jawa memang relatif kecil jika dibandingkan dengan Sumatra, tetapi pulau ini memiliki konsentrasi gunung berapi aktif yang lebih tinggi. Ada 45 gunung berapi aktif di pulau Jawa, tidak termasuk 20 kawah dan kerucut kecil di kompleks vulkanik Dieng dan kerucut muda di kompleks kaldera Tengger. Beberapa gunung berapi dikelompokkan menjadi satu dalam daftar di bawah ini karena lokasinya yang berdekatan. Semeru, Bromo, Merapi, dan Kelud adalah tiga gunung berapi yang paling aktif di Pulau Jawa. Gunung Semeru terus mengeluarkan letusan sejak 1967.[14] Gunung Merapi dinobatkan sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak 1995.[15] Ijen memiliki danau kaldera warna-warni yang unik berupa reservoir alami dengan tingkat keasaman yang tinggi (pH<0.3).[16] Terdapat aktivitas penambangan belerang di Ijen, tempat para penambang mengumpulkan belerang terkonsentrasi tinggi hanya dengan menggunakan tangan. Catatan: Puncak Krakatau adalah Rakata, bukan Anak Krakatau
Kepulauan Sunda KecilKepulauan Sunda Kecil adalah kepulauan kecil yang membentang dari barat ke timur, terdiri dari Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor; kesemuanya berlokasi di pinggiran landas benua Australia. Gunung berapi di wilayah ini terbentuk karena kerak samudera dan pergerakan landas benua.[19] Beberapa gunung berapi membentuk sebuah pulau sepenuhnya, misalnya Pulau Sangeang Api. Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus pada 5 April 1815, dengan skala 7 VEI dan dianggap sebagai letusan terhebat dalam catatan sejarah modern.[3]
Gunung Agung di Bali Letusan Rinjani pada 1984 Salah satu dari tiga warna danau Kelimutu Sumber: Global Volcanism Program.[20] Laut BandaLaut Banda di sebelah selatan Kepulauan Maluku terdiri dari sekelompok pulau-pulau kecil. Tiga lempeng tektonik bawah laut utama; Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia, telah bertemu di sana sejak zaman Mesozoikum.[21] Gunung api di Laut Banda umumnya berupa pulau-pulau, tetapi ada juga beberapa gunung api bawah laut.
Sulawesi dan Kepulauan SangiheEmpat semenanjung mendominasi bentuk Sulawesi. Bagian tengah terdiri dari kawasan pegunungan tinggi, namun sebagian besar gunung di sana bukanlah gunung api. Gunung api aktif terdapat di semenanjung utara hingga Kepulauan Sangihe. Kepulauan Sangihe menandai perbatasan dengan Filipina.
HalmaheraPulau Halmahera di sebelah utara Kepulauan Maluku terbentuk oleh pergerakan tiga lempeng tektonik yang menghasilkan dua pegunungan yang saling berpotongan. Sebuah busur vulkanik membentang dari utara ke selatan di Halmahera bagian barat, beberapa di antaranya adalah pulau-pulau vulkanik, misalnya Gamalama dan Tidore. Pulau tempat Gamalama berada adalah Ternate, yang telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah sejak Portugis tiba di pulau tersebut pada tahun 1512. Karena posisinya sebagai pusat perdagangan sejak Zaman Penjelajahan, catatan sejarah letusan gunung api di Halmahera telah ada sejak abad ke-16.
Pemandangan Ternate dengan letusan Gunung Gamalama. Gambar dibuat pada 1784 Berikut adalah daftar beberapa letusan besar gunung api di Indonesia, diurutkan secara kronologis menurut tanggal dimulainya letusan, Hanya letusan dengan skala 3 VEI atau lebih tinggi yang disertakan dalam daftar.
Jumlah korban jiwa bersumber dari Survei Vulkanologi Indonesia,[32] dan Tanguy et al. (1998).[33]
|