Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah
Lihat Foto

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI

Ilustrasi pengertian gerak epirogenesa dan orogenesa

KOMPAS.com - Tenaga tektonik disebut juga tektonisme. Adalah peristiwa pergeseran serta perubahan lapisan kerak bumi, secara horizontal (mendatar) maupun vertikal (tegak lurus).

Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayahnya, tenaga tektonik dibedakan menjadi dua, yakni gerak epirogenesa dan orogenesa.

Kedua jenis gerak tektonik ini mampu membentuk suatu bentang alam yang membangun (constructional landforms).

Apa itu gerak epirogenesa dan orogenesa?

Pengertian gerak epirogenesa

Epirogenesa adalah gerakan dari dalam Bumi yang sangat lambat dan meliputi kawasan yang luas.

Dikutip dari buku Geomorfologi Dasar (2017) karya Suharjo dkk, istilah epirogenesa berasal dari bahasa Latin, epiros dan genesis. Epiros berarti benua, dan genesis artinya pembentukan.

Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia

Terjadinya proses epirogenesa di kawasan luas, akan membentuk suatu benua, dikenal sebagai pembentukan benua atau continent building forces.

Menurut Resyi A. Gani, dkk dalam buku Bumi dan Antariksa: Kajian Konsep, Pengetahuan, dan Fakta (2021), gerak epirogenesa merupakan pengangkatan massa benua atau kontinental, dengan kecepatan relatif lambat.

Gerak epirogenesa sering pula disebut tenaga pembentuk benua. Gerakan ini menyebabkan permukaan Bumi seolah naik atau turun.

Ada dua jenis gerak epirogenesa, yaitu:

Grace Eirin Rabu, 13 April 2022 | 16:15 WIB

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah

Jenis-jenis pergerakan lempeng bumi. (Jeremy Bezanger/Unsplash)

Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu kalau permukaan Bumi sebenarnya selalu mengalami pergerakan lempeng? 

Lempeng tektonik planet bumi terus bergerak, membentuk kembali permukaannya saat mereka berpisah dan bertabrakan.

Tabrakan ini disebut tabrakan tektonik, yang juga berpotensi terjadi gempa bumi. Nah, kali ini kita akan mempelajari tentang jenis pergerakan lempeng pada permukaan bumi. 

Ada apa saja dan bagaimana terjadinya, ya? Yuk, simak dari penjelasan berikut ini!

Jenis Pergerakan Lempeng

Pergerakan oleh lempeng bumi bisa dibedakan menjadi 2, yaitu aktivitas tektonisme dan aktivitas vulkanisme.

1. Aktivitas Tektonisme

Aktivitas tektonisme adalah aktivitas yang dipengaruhi tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak dan bentuk pada kulit bumi. 

Menurut KBBI, tektonik berkaitan dengan proses gerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, patahan sehingga berbentuk tinggi rendah atau relatif pada permukaan bumi.

Baca Juga: Badan Antariksa Temukan Bentuk Permukaan Bumi yang Mirip Kucing, Seperti Apa Bentuknya?


Page 2


Page 3

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah

Jeremy Bezanger/Unsplash

Jenis-jenis pergerakan lempeng bumi.

Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu kalau permukaan Bumi sebenarnya selalu mengalami pergerakan lempeng? 

Lempeng tektonik planet bumi terus bergerak, membentuk kembali permukaannya saat mereka berpisah dan bertabrakan.

Tabrakan ini disebut tabrakan tektonik, yang juga berpotensi terjadi gempa bumi. Nah, kali ini kita akan mempelajari tentang jenis pergerakan lempeng pada permukaan bumi. 

Ada apa saja dan bagaimana terjadinya, ya? Yuk, simak dari penjelasan berikut ini!

Jenis Pergerakan Lempeng

Pergerakan oleh lempeng bumi bisa dibedakan menjadi 2, yaitu aktivitas tektonisme dan aktivitas vulkanisme.

1. Aktivitas Tektonisme

Aktivitas tektonisme adalah aktivitas yang dipengaruhi tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak dan bentuk pada kulit bumi. 

Menurut KBBI, tektonik berkaitan dengan proses gerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, patahan sehingga berbentuk tinggi rendah atau relatif pada permukaan bumi.

Baca Juga: Badan Antariksa Temukan Bentuk Permukaan Bumi yang Mirip Kucing, Seperti Apa Bentuknya?

Kenapa ada gunung berapi dan gak berapi? Kenapa ada dataran tinggi dan dataran rendah? Semua akan terjawab dengan lo memahami pengertian tektonisme, proses, dan dampaknya di sini.

Halo Sobat Zenius! Sebelum masuk ke pembahasan, gue mau menyampaikan fun fact tentang gunung berapi. Pernah gak sih lo kepikiran kenapa pegunungan Himalaya gak berapi, sedangkan pegunungan di Indonesia mayoritas berapi?

Baca Juga: Tekanan Udara dan Dilema Para Pendaki Gunung

Proses pembentukan suatu pegunungan akan berkaitan dengan pergerakan lempeng yang saling menabrak satu sama lain atau disebut dengan konvergen. Nah, ada beberapa kemungkinan dalam keadaan konvergen, yaitu:

  1. Pertama, jika lempeng yang saling menabrak adalah benua dengan samudera, maka akan terjadi subduksi yang menyebabkan munculnya gunung berapi, karena adanya pelelehan lempeng samudera menjadi magma.
  2. Kedua, jika kejadian yang saling menabrak adalah lempeng benua dengan benua, maka akan terjadi collision. Sehingga, akan muncul barisan pegunungan, tapi bukan gunung berapi.
  3. Ketiga, jika kejadian yang saling menabrak adalah lempengan samudera dengan samudera, maka akan terjadi subduksi pada salah satu lempengannya dan membentuk pegunungan api di lautan.

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah
Proses terbentuknya gunung dan pegunungan (Dok. Arsip Zenius)

Dari ketiga kemungkinan di atas, lo udah bisa menjawab dong kenapa pegunungan Himalaya gak berapi, sedangkan pegunungan di Indonesia mayoritas berapi? Yap, karena pegunungan di Indonesia mayoritas terbentuk akibat kemungkinan yang pertama. Sedangkan pegunungan Himalaya terbentuk karena kemungkinan yang kedua.

Dari situ membuktikan ya kalau Bumi itu dinamis, akan selalu ada pergerakan-pergerakan dari dalam Bumi itu sendiri. Nah, akibat Bumi yang bergerak itu disebabkan oleh dua tenaga, yaitu tenaga endogen dan eksogen. Sebelum membahas pengertian tektonisme, kita bahas dulu mengenai tenaga enogen dan eksogen ya.

Pengertian Tenaga Endogen dan Eksogen

Kondisi patahan di atas ada hubungannya dengan tenaga endogen. Apa sih tenaga endogen itu? Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam Bumi dan menyebabkan perubahan pada permukaan Bumi.

Adanya tenaga endogen ini menyebabkan permukaan Bumi menjadi gak rata, hasilnya bisa berupa cekungan atau cembungan. Lo bisa lihat kalau di Bumi ini ada dataran rendah, dataran tinggi, dan lautan. Jenis tenaga endogen yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme. Apa pengertian tektonisme, vulkanisme, dan seisme? Kali ini kita hanya akan membahas tentang tektonisme terlebih dahulu.

Kalau tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam, maka tenaga eksogen merupakan tenaga dari luar Bumi. Tenaga ini ada hubungannya dengan siklus batuan, angin, air, dan organisme.

Baca juga: Materi Geografi: Dinamika Planet Bumi

Pengertian Tektonisme

Tektonisme merupakan salah satu jenis tenaga endogen. Apa itu tektonisme? Tektonisme adalah tenaga endogen yang menyebabkan perubahan letak atau bentuk lempeng Bumi.

Ada dua jenis proses tektonisme, yaitu epirogenetik dan orogenetik.

Epirogenetik

Tahukah lo mengenai salah satu pulau di Sulawesi Tenggara bernama Buton? Salah satu pulau penghasil aspal terbesar ini memiliki fenomena unik yang berhubungan dengan tektonisme lho, guys.

Ada sebuah batas pada pulau Buton yang menunjukkan perubahan ketinggian sekitar 250 m. Batas tersebut diperkirakan sudah ada sejak 2-65 juta tahun yang lalu. Kenapa ya kok pulau tersebut bisa mengalami perubahan ketinggian? Jawabannya adalah karena gerak epirogenetik.

“Gerak epirogenetik merupakan proses naik turunnya permukaan Bumi yang disebabkan oleh gaya endogen dengan arah pergerakan secara vertikal dan berlangsung dalam wilayah yang luas dan waktu yang lama”

Gerak epirogenetik dibagi menjadi dua berdasarkan arah pergerakannya, yaitu positif dan negatif. Pada epirogenetik positif, daratan mengalami penurunan, sehingga permukaan air laut terlihat lebih naik. Sedangkan pada epirogenetik negatif, daratan mengalami kenaikan, sehingga permukaan air laut seolah-olah turun.

Orogenetik

Apa itu gerak orogenetik? Lo bayangkan sedang memegang spons, kemudian lo dorong pada kedua ujung sponsnya, maka lo akan melihat lipatan-lipatan pada spons tersebut, iya kan? Nah, ternyata Bumi kita juga bisa mengalami hal serupa lho. Contohnya adalah pegunungan Alpen. Hmmm … kok bisa ya?

Terbentuknya pegunungan Alpen terjadi karena adanya gerak orogenetik. Lo udah tahu kan pada poin pengertian tektonisme, kalau gerak yang satu ini termasuk dalam tektonisme dan tenaga endogen.

“Gerak orogenetik merupakan gerakan pada permukaan Bumi baik secara vertikal maupun horizontal yang mengakibatkan peningkatan dan penurunan wilayah Bumi pada wilayah yang sempit dan waktu yang singkat”

Gerak orogenetik ini meliputi lipatan dan patahan. Lo bisa perhatikan jenis-jenisnya pada gambar berikut ini:

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah
Jenis lipatan dan patahan tektonisme (Dok. Berbagai sumber)

Dampak Positif dari Tektonisme terhadap Kehidupan

Terjadinya tektonisme pasti akan berdampak pada kehidupan kita. Selain berdampak negatif, seperti munculnya bencana alam berupa gempa bumi dan longsor, ada juga lho dampak positif yang dihasilkan dari adanya tektonisme. Lalu, apa aja sih dampak positif dari tektonisme terhadap kehidupan?

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah
Keanekaragaman bentuk bumi, salah satu dampak positif tektonisme (Dok. Wikimedia Commons)

  1. Keanekaragaman bentuk Bumi.
    Adanya aktivitas tektonisme menyebabkan permukaan Bumi memiliki pegunungan, danau, sungai, palung, dan dataran.
  2. Munculnya logam-logam berharga.
    Aktivitas tektonisme membuat mineral Bumi muncul karena terdorong ke permukaan atau karena tekanan dan suhu yang sangat tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik. Hal ini bisa menjadi daya tarik dan sumber penghasilan bagi masyarakat.
  3. Ada pembentukkan pegunungan dan juga lembah.
    Adanya aktivitas tektonik bisa menghasilkan objek-objek dengan pemandangan alam yang indah, gerakan lipatan dan patahan ini bisa menghasilkan tempat-tempat yang berpotensi wisata.

Baca Juga: Apa Jadinya Ketika Bumi Mendekat dan Menjauh dari Matahari?

Tenaga tektonik yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas adalah

Contoh Soal Tektonisme

Setelah lo mengetahui pengertian tektonisme, proses, dan dampaknya, sekarang saatnya menguji kemampuan lo dalam memahami materi ini. Coba lo jawab beberapa pertanyaan di bawah ini ya!

Contoh Soal 1

Pegunungan Himalaya merupakan barisan pegunungan yang gak berapi, pegunungan Himalaya dengan puncak tertingginya Mt. Everest terbentuk dari peristiwa …

Jawab: Collision lempeng benua dengan benua.

Pegunungan Himalaya terbentuk akibat tumbukan (collision) dua lempengan benua, yaitu lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia. Tumbukan antar benua gak menyebabkan pelelehan lempeng, sehingga dapur magma gak terbentuk.

Contoh Soal 2

Apa yang dimaksud dengan gerak epirogenetik?

Jawab: Gerakan pada permukaan bumi yang mencakup wilayah yang luas dalam waktu yang lama.

Ingat, kalau epirogenetik = gerakan atau pergeseran lapisan kulit Bumi dalam waktu LAMA dan meliputi wilayah LUAS. Sedangkan, gerak orogenetik = gerakan atau pergeseran lapisan kulit Bumi dalam waktu SINGKAT dan meliputi wilayah SEMPIT.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian tektonisme, proses, dan dampaknya? Buat lo yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, lo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius mata pelajaran Pengertian Tektonisme secara GRATIS menggunakan akun yang sudah lo daftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!