You're Reading a Free Preview Show
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview Analisis SIG bisa digunakan untuk meramalkan wilayah yang rawan terkena bencana, contohnya tanah longsor. Hmm … Gimana ya caranya? Temukan jawabannya di sini, ya! Seringkali kita menemukan informasi mengenai data sebaran kejadian bencana alam dan infografis penanganan COVID-19, seperti yang diperoleh dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) berikut ini: Ketika melihat infografis seperti itu, kadang gue mikir dari mana sih BNPB dapat data-datanya? Gimana sih cara mereka mengolah datanya? Lo suka mikir gitu juga gak sih? Ternyata, gue menemukan jawabannya di pelajaran Geografi Kelas 12. Jadi, BNPB mendapatkan data-data seperti itu dengan cara mengolah SIG atau Sistem Informasi Geografis. Pernah dengar gak sebelumnya? Oke, supaya rasa penasaran lo terjawab juga, gue akan menguraikannya di bawah ini. Apa Itu SIG?Berikut adalah pengertian SIG (Sistem Analisis Geografis): “SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang mengolah data spasial (berkenaan dengan ruang atau tempat) baru dengan mendapatkan gambaran pola atau perubahan fenomena suatu wilayah” Kita ambil contoh peran SIG dalam meramalkan terjadinya tanah longsor di suatu wilayah. Dalam SIG, terdapat pemodelan spasial yang berguna untuk memahami, menggambarkan, dan memprediksi suatu fenomena di gurun. Perencanaan ini dapat dilakukan dengan memasukkan faktor-faktor penyebab tanah longsor. Faktor-faktor tersebut bisa berbeda pada tiap wilayah. Tapi, kita bisa melihat faktor apa sih yang umum terjadi pada tanah longsor. Kemudian, faktor tersebut dikombinasikan dengan data kejadian bencana tanah longsor yang udah pernah terjadi dan data wilayah administrasi. Semua data diproses dengan algoritma dan software khusus. Hasil akhirnya kita bisa melihat wilayah rawan longsor hingga berapa volume tanah yang akan tererosi. Model ini dibutuhkan untuk antisipasi bencana tanah longsor agar bisa meminimalisir korban jiwa, kerugian materiil, dan dampak negatifnya. Jadi, tujuan menganalisis SIG adalah untuk meramalkan kejadian-kejadian atau bencana suatu daerah, salah satunya tanah longsor.
Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!
Baca Juga: Apa dan Mengapa Bencana Terjadi? Gimana Cara Mengolah SIG?Caranya, coba lo perhatikan tahapan operasi SIG berikut ini:
Analisis SIGAnalisis spasial dalam SIG adalah suatu kumpulan metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan SIG. Hasil dari analisis spasial ini sangat bergantung pada lokasi di mana objek tersebut dianalisis. Dalam melakukan analisis SIG, ternyata ada fungsi-fungsi yang bisa digunakan menurut Eddy Prahasta (2009), yaitu: Analisis BufferingAnalisis buffering merupakan analisis SIG yang menghasilkan daerah batasan melingkupi objek (wilayah baru). Analisis ini sangat bagus untuk melakukan perencanaan, perlindungan lingkungan, dan pemetaan zonasi. Jenis jenis analisis buffering:
Contohnya: zona pemetaan gunung api. Peta prediksi zona pemetaan gunung api Fuji, Jepang menggunakan analisis buffering (Dok. Wikimedia Commons)Analisis OverlayAnalisis overlay merupakan tumpang susun dua atau lebih data spasial. Analoginya gini, lo punya burger, ada lapisan-lapisan mulai dari roti alasnya, beef, keju, selada, tomat, saus, dan roti penutupnya. Jadi, bahan-bahan tersebut saling tumpang tindih. Nah, analisis ini cocok banget untuk menentukan kesesuaian lahan dan integrasi informasi spasial. Jenis jenis analisis overlay:
Analisis NetworkingAnalisis networking merupakan analisis jaringan agar suatu garis atau titik saling terhubung. Analisis ini sering banget kita temui dalam Google Maps. Fungsi analisis networking adalah sebagai berikut:
Selain ketiga fungsi di atas, ada juga fungsi lainnya seperti:
Baca Juga: Badan Informasi Geospasial, Tugas dan Fungsinya – Materi Geografi Kelas 12 Contoh Soal dan Pembahasan Analisis SIGUntuk menguji sejauh mana pemahaman lo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot! Contoh Soal 1 Untuk meramalkan terjadinya bencana tanah longsor, maka diperlukan pemodelan spasial dengan SIG. Dengan begitu dibutuhkan juga data spasial penunjang. Di bawah ini yang bukan merupakan data penunjang terjadinya bencana tanah longsor adalah ….
Jawab: Kelembapan udara. Pembahasan: Dalam memprediksi terjadinya bencana tanah longsor, maka diperlukan pemodelan spasial dengan SIG. Proses pembuatan pemodelan spasial tersebut dibutuhkan beberapa data penunjang seperti: curah hujan (longsor dipicu oleh curah hujan tinggi), kemiringan lereng (longsor terjadi pada wilayah dengan kemiringan lereng curam), jenis tanah (longsor terjadi pada jenis tanah dengan karakteristik mudah tererosi), dan jenis penggunaan tanah (penggunaan tanah untuk perkebunan sayur di lereng pegunungan dapat memicu terjadinya longsor). Contoh Soal 2 Tahap awal pembuatan peta digital adalah ….
Jawab: Digitasi. Pembahasan: Digitasi merupakan tahap awal proses input data ke dalam komputer. Nah, digitasi ini nantinya akan menghasilkan data vektor yang selanjutnya diolah menjadi peta digital. Pengolahan data tersebut menggunakan software pemetaan seperti ArcGIS, Arcview, dan Google Earth. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang analisis SIG? Buat lo yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, lo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah lo daftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya dengan klik banner di bawah ini. Baca Juga: Tujuan & Contoh Kerja Sama Antar Negara – Materi Geografi Kelas 12 |