Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Sebagai gantinya, hidroponik menggunakan media lain dan laruan air nutrisi khusus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti tanaman yang ditanam di tanah.

Apabila Anda hendak memulai bercocok tanam secara hidroponik, sebaiknya kenali macam-macam media tanam hidroponik yang bagus terlebih dahulu. Pasalnya, pemilihan media tanam akan mempengaruhi hasil tanaman hidroponik Anda. Pastikan Anda memilih media tanam yang mudah diperoleh serta sesuai dengan budget Anda.

Kriteria Media Tanam Hidroponik

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Sebelum membahas berbagai media tanamnya, pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu kriteria media tanam yang baik untuk teknik hidroponik.  Beberapa kriteria tersebut di antaranya adalah:

  1. Memiliki sifat poros atau mudah menyerap air yang berlebihan
  2. Memiliki struktur gembur, subur, dan bisa menyimpan persediaan air yang cukup untuk dialirkan pada tanaman
  3. Tidak mengandung garam sama sekali atau kadar salinitasnya rendah
  4. Keasaman media tanam mencapai alkalis, yakni memiliki pH 6-7
  5. Tidak mengandung organisme yang dapat menimbulkan hama atau penyakit yang dapat merusak tanaman
  6. Memiliki kandungan kapur atau unsur kalsium

Macam-Macam Media Tanam Hidroponik

Dari penjabaran di atas, kita dapat mengetahui bahan apa saja yang memenuhi kriteria media tanam hidroponik tersebut. Dengan begitu, bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai media tanam yang baik untuk teknik hidroponik. Berikut adalah daftar bahan media tanam untuk hidroponik tersebut:

1. Rockwool

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Para petani di Indonesia umumnya menggunakan rockwool sebagai media tanam hidroponik. Rockwool atau yang juga dikenal dengan mineral wool berbentuk seperti busa serta memiliki serabut halus dan beratnya sangat ringan.

Rockwool terbentuk dari pemanasan batuan basalt dengan suhu yang sangat tinggi sehingga batu tersebut meleleh. Ketika batu mencair, maka serat-serat halus akan terbentuk. Proses produksi membuat rockwool dicetak dengan bentuk lempengan atau blok dengan ukuran besar. Nah, blok rockwool itu nanti akan dipotong sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Arang Sekam

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Di antara banyaknya macam-macam media tanam hidroponik, arang sekam adalah yang paling populer dan banyak digunakan. Tidak hanya untuk teknik hidroponik, arang sekam juga digunakan untuk budidaya tanaman di dalam pot.

Arang sekam dihasilkan dari limbah penggilingan padi yang dibakar. Arang sekam digunakan sebagai media tanam hidroponik karena dirasa steril dan bebas bakteri. Menariknya, media tanam yang satu ini cukup tahan lama dan tidak mudah terurai sehingga bisa digunakan berulang kali.

Hydroton

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Dasar lempung yang dipanaskan dapat menjadi media tanam hidroponik yang dikenal dengan nama hydroton. Bentuknya bulat dan memiliki ukuran 1 – 2,5 cm. Di dalam bulatan hydroton ini terdapat pori-pori yang berfungsi menyerap air yang nantinya akan digunakan sebagai penyedia nutrisi untuk tumbuhan.

PH hydroton tergolong netral dan stabil. Bentuknya yang bulat dan tidak bersudut ini menjamin tanaman Anda tidak akan rusak karena bersentuhan dengan hydroton ini. Setali tiga uang dengan aram sekam, hydroton juga dapat digunakan berulang kali. Anda hanya perlu mencuci hydroton hingga bersih untuk menghilangkan kotoran dan lumut ketika hendak menggunakannya kembali.

4. Serbuk Sabut Kelapa

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Media tanam yang satu ini bersifat organik. Namun, serbuk sabut kelapa juga dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik. Media tanam yang juga dikenal dengan nama cocopeat ini memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi. PH yang dimiliki cocopeat cukup stabil, yakni 5,0 – 6,8.

Ketika menggunakan serbuk sabut kelapa, Anda harus mencampurnya dengan media tanam lain, seperti sekam bakar dengan perbandingan 50:50. Karena daya serap media tanam ini cukup baik, maka akan berpengaruh positif untuk pertumbuhan akar tanaman.

5. Spons

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Tahukah Anda bahwa barang yang sering Anda jumpai di rumah juga bisa digunakan sebagai media tanam hidroponik? Ya, spons yang biasa digunakan untuk mencuci piring ternyata juga dapat menjadi media tanam hidroponik yang tepat.

Pori-pori besar pada spons dapat menjadi sarana yang baik untuk mengalirkan air nutrisi ke akar tumbuhan. Jadi, jika Anda mengalami kesulitan untuk menumukan arang sekam atau hydroton, spons merupakan solusi media tanam hidroponik yang sangat mudah didapatkan.

6. Perlite

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Ini merupakan bebatuan kecil berwarna putih yang berasal dari batu silika yang dipanaskan dengan suhi tinggi. Batu silika tersebut dipanaskan sehingga mencair dan dibentuk dalam ukuran kecil. Perlite memiliki aerasi yang cukup bagus. Di samping itu, pH yang dimiliki perlite netral. Bobot dari perlite ini sangat ringan dan hampir menyerupai gabus.

Secara keseluruhan, perlite sudah memenuhi kriteria sebagai media tanam yang baik untuk teknik hidroponik. Daya serap perlite cukup tinggi sehingga baik untuk perakaran. Kombinasikan perlite dengan media tanam lain, seperti cocopeat, untuk mendapatkan hasil tanaman hidroponik yang lebih baik.

7. Vermiculite

Tanaman hidroponik menggunakan media tanam apa?

Secara sifat, vermiculite hampir sama dengan perlite. Kedua media tanam ini dihasilkan dari proses pemanasan batu. Akan tetapi, vermiculite memiliki daya serap air yang jauh lebih tinggi dibanding perlite.

Di samping itu, bobot vermiculite juga lebih berat. Dilihat dari bentuknya, vermiculite memiliki bentuk seperti kerang laut. Sama seperti perlite, untuk menggunakan vermiculite sebagai media tanam hidroponik, Anda harus mencampurnya dengan media tanam lainnya.

Tahukah Anda bahwa teknik menanam secara hidroponik diperkenalkan pertama kali oleh Alm. Bob Sadino? Beliau memperkenalkan cara menanam sayur secara hidroponik pada awal tahun 90an melalui supermarket miliknya sendiri, KemChick. Saat ini, sayur dan buah hasil dari cara tanam hidroponik bisa Anda temukan dengan mudah di supermarket-supermarket besar.

Karena hasil tanaman hidroponik dijamin bebas dari pestisida, maka sayur dan buah yang ditanam secara hidroponik selalu diburuh oleh konsumen. Nah, apakah Anda tertarik untuk menjalankan budidaya tumbuhan hidroponik? Pilihlah satu dari macam-macam media tanam hidroponik di atas dan mulailah pelajari bagaimana cara menanam hidroponik yang tepat.

Skip to content

Menanam dengan cara Hidroponik itu sangatlah mudah. Kenapa sih mudah? karena kita bisa menanam tanpa membutuhkan lahan yang luas dan tanpa tanah. Pada tanaman Hidroponik kita mengenal yang namanya media tanam. Media tanam hidroponik adalah suatu media yang terbuat dari material atau bahan selain tanah yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Berdasarkan pengertian tersebut media tanam hidroponik berfungsi sebagai tempat menopang tanaman agar mampu berdiri tegak sehingga tidak mudah roboh.

Media tanam yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil yang ditanam. Sebelum menggunakan media tanam maka hal yang tak boleh dihindari adalah kriteria dalam memilih media tanam hidroponik. Beberapa kriteria yang harus dimiliki agar tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan baik.

  1. Media harus mampu untuk menyimpan kandungan air, sehingga tanaman memperoleh nutrisi yang cukup dari kandungan air yang tersimpan pada media.
  2. Media memiliki struktur yang gembur, subur dan bisa menyerap air dengan baik.
  3. Memiliki kandungan garam yang rendah.
  4. Tidak mudah berubah bentuk atau tidak mudah untuk menjadi kering saat suhu yang ada di ruangan berubah.
  5. Tidak memiliki hama atau penyakit yang dapat menggangg pertumbuhan tanaman.
  6. Media memiliki kandungan kapur atau unsur kalsium.

Macam-macam media tanam Hidroponik

Media tanam yang mudah ditemui, ekonomis dan cukup populer digunakan oleh para petani hidroponik adalah arang sekam (sekam yang sudah dibakar) (Gambar 1). Arang sekam merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan, pH netral, memiliki daya ikat air yang cukup bagus serta aerasi yang baik, steril dari bakteri dan cendawan.

2. Cocopeat

Media untuk pertumbuhan tanaman yang satu ini tergolong sebagai media tanam organik. Bentuk dan tekstur cocopeat (Gambar 2) lebih menyerupai serbuk kayu hasil gergaji dan lebih lembut dibandingkan media coconut coir lainnya. Cocopeat mampu menyerap air dengan penyerapan yang cukup tinggi, dengan kadar keasamannya cukup stabil yaitu 5,0-6,8. Penggunaan cocopeat harus dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 50:50, dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan oksigen. Peningkatan oksigen akan meningkatkan aerasi sehingga berpengaruh sangat baik terhadap pertumbuhan akar.

3. Rockwool

Rockwool merupakan salah satu mineral fiber atau mineral wool yang sering digunakan sebagai media tanamhidroponik. Rockwool berasal dari batu (umumnya batu kapur, basalt atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi kemudian ‘dipintal’ membentuk serat-serat mirip seperti membuat gula kapas arum manis. Setelah serat dingin, mineral wool ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan (Gambar 3). Sebagai media tanam, rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara (oksigen untuk aerasi) dalam jumlah

besar yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada metode hidroponik. Struktur serat alami yang dimiliki rockwool juga sangat baik untuk menopang batang dan akar tanaman sehingga dapat tegak dengan stabil.

4. Perlite

Perlite adalah sejenis bebatuan yang berwarna putih dan berasal dari batu silica yang telah dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi (Gambar 4). Media perlite, dalam penggunaannya sebaiknya ditambah media lain seperti cocopeat. Kelebihan media perlite, yaitu memiliki aerasi yang sangat cukup bagus, memiliki pH yang netral atau stabil, memiliki berat yang ringan seperti gabus, memiliki daya serap yang tinggi.

5. Vermiculite

Vermikulit merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandung potasium dan helium (Gambar 5). Media tanam ini merupakan jenis media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas kation yag cukup tinggi terutama ketika dalam keadaan padat dan basah. Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air ketika digunakan sebagai campuran pada media tanam. Vermiculite memiliki daya serap air yang lebih tinggi dan bobot yang lebih berat dibandingkan perlite.

6. Hydroton

Hydroton merupakan media tanam Hidroponik yang sedang terkenal di negara Jerman. Bentuknya yang bulat dan tidak memiliki sudut maka akan menjamin tanaman tidak akan rusak karena bersentuhan dengan hydroton (Gambar 6). Bahan dasar hidroponik adalah tanah liat yang sudah dikeringkan dengan cara pemanasan dan dibentuk menjadi bulatan kecil dengan diameter 1-2,5 cm. Hidroton memiliki pH yang stabil dan netral. Hidroton dapat digunakan berulang kali sama seperti arang sekam, yaitu dengan cara mencuci hingga bersih yang dapat menghilangkan kotoran seperti lumut yang menempel pada sisi bagian hydroton.

7. Hydrogel

Hydrogel merupakan kristal polimer yang biasa digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik (Gambar 7). Penggunaan media tanam jenis ini sangat mudah dan efesien karena tidak perlu untuk mengganti, menyiram atau memupuk. Hydrogel pada umumnya media tanam hidroponik bukan untuk pembudiyaan. Biasanya digunakan untuk menanam tanaman hias didalam ruangan, karena hydrogel memiliki berbagai warna dan berbentuk. Oleh karena itu media tanam ini biasa digunakan untuk keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakan di ruang kerja atau ruang tamu.