Suatu proses gas ideal di mana tekanan gas ideal tidak berubah disebut

mobil bergerak dari rumah menuju patung dengan kelajuan 10m/s a. jarak selama 5s dan 7s b. jarak selama 30 menit

1. Kecepatan merupakan besaran vektor, karena selain mempunyai nilai kecepatan juga mempunyai 2. Jika perubahan kecepatan selalu sama dalam selang wak … tu yang sama, maka benda bergerak dengan percepatan 3. Sebuah benda bergerak di atas lantai. Kecepatan benda tersebut semakin lama semakin kecil danakhirnya berhenti. Gaya yang menyebabkan gerak benda tersebut semakin melambat adalah 4. Sebuah benda yang dilempar ke atas akan jatuh lagi ke bumi, hal ini karena adanya gaya 5. Bola menggelinding di atas pasir merupakan contoh dari gerak 6. Menurut bahan penyusunnya, tulang digolongkan menjadi 7. Alat gerak aktif pada manusia adalah 8. Gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh disebut 9. Gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai disebut 10. Penyakit riketsia terjadi karena !JNGN NGASAL!

tolong di bantu kak besok di kumpulin

tolong yg tau tolong ya,besok dikumpulin ​

sebuah benda bergerak dengan lintasan lurus menempuh jarak 600m selama 20 sekon brpkh kecepatan benda tersebut​

di antara ke3 macam otot,otot apakah yg brperan sebagai melindungi organ² dalam?

bantu jawab dong ?!#ipa#kelas5#tema1#jawbanhanyabenaratausalah​

apakah alat gerak aktif dan pasif pada sistem gerak hewan dan manusia?#ipa#tema1kelas5​

jika 48 jam berati berapa hari?bantu pakek cara ya​

3. seekor kelinci melompat seperti gambar di bawah ini Salon Ine gm 12 dalam waktu is dtk tentukan = a: Jarak dan per Pindan on b: kelajuan dan kecepa … ton.​

Suatu proses gas ideal di mana tekanan gas ideal tidak berubah disebut

Suatu proses gas ideal di mana tekanan gas ideal tidak berubah disebut
Lihat Foto

shutterstock

Teori kinetik gas dan hukumnya

KOMPAS.com - Teori kinetik pada gas berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume.

Penjelasan tersebut dengan memperhatikan komposisi molekuler mereka dan gerakannya.

Dalam buku Kinetic Theory of Gases (2013) karya Walter Kauzman, teori kinetik gas mengatakan bahwa tekanan tidak disebabkan oleh denyut statis di antara molekul.

Tekanan tersebut disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda.

Teori kinetik gas memberikan jembatan antara tinjuan gas secara miskroskopik dan makroskopik.

Kata kinetik berasal dari anggapan bahwa molekul gas selalu bergerak. Tiap partikel bergerak bebas dan terjadi tumbukan.

Baca juga: Pengertian Gaya, Rumus, dan Macamnya

Tumbukan tersebut berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan, maka tidak ada proses kehilangan energi yang dimiliki partikel gas.

Diperlukan obyek gas yang sesuai untuk menyusun partikel gas. Obyek gas tersebut disebut gas ideal.

Terdapat beberapa sifat gas ideal, yaitu:

  1. Gas terdiri dari partikel padat kecil yang bergerak dengan kecepatan tetap dan dengan arah sembarang.
  2. Masing-masing partikel bergerak dalam garis lurus, gerakan partikel dipengaruhi oleh tumbukan antara masing-masing partikel atau antara partikel dan dinding.
  3. Tumbukan antara masing-masing partikel atau partikel dengan dinding adalah tumbukan lenting sempurna.
  4. Waktu terjadinya tumbukan antar partikel atau antara partikel dengan dinding, sangat singkat dan bisa diabaikan.
  5. Ukuran volume partikel sangat kecil dibandingkan ukuran volume ruang tempat partikel tersebut bergerak.

Baca juga: Gerak Benda: Cara, Faktor, dan Kegunaannya

Hukum-hukum tentang gas

Gas memiliki beberapa hukum, di antaranya sebagai berikut:

Ketika Anda memasukkan kopi hangat di dalam botol lalu segera menutupnya, lama kelamaan suhu kopi akan turun dan menyesuaikan dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Turunnya suhu pada kopi membuat rumus gas ideal mulai bekerja yakni pada saat suhu turun membuat tekanan di dalam botol menjadi turun, hal inilah yang membuat botol kopi menjadi kempes seperti tersedot.

Lalu, mengapa suhu bisa berpengaruh pada tekanan dan volume? Itulah prinsip utama gas ideal yang ada di dalam teori kinetik gas.

Teori kinetik gas memberikan jembatan antara gas secara miskroskopik dan makroskopik. Kata kinetik berasal dari anggapan bahwa molekul gas selalu bergerak. Tiap partikel bergerak bebas dan terjadi tumbukan.

Tumbukan tersebut berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan, tidak ada proses kehilangan energi yang dimiliki partikel gas. Diperlukan obyek gas yang sesuai untuk menyusun partikel gas. Objek gas tersebut disebut gas ideal.

Baca Juga

Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak. Adapun sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.

  • Molekul-molekul pada gas ideal diasumsikan tersebar secara merata dalam wadah.
  • Memiliki partikel-partikel gas yang jumlah sangat banyak dan tidak ada interaksi antar partikel gas.
  • Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel gas yang lain.
  • Partikel gas bergerak secara acak ke semua arah.
  • Ukuran partikel gas bisa diabaikan jika dibandingkan dengan ukuran ruangan.
  • Tumbukan antar partikel gas dan juga tumbukan dengan wadah merupakan tumbukan lenting sempurna.
  • Partikel gas tidak berkumpul pada satu titik melainkan tersebar secara merata pada ruangan.
  • Hukum Newton berlaku pada gerak partikel gas dengan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal sebanding dengan suhu mutlaknya.

Baca Juga

Lalu, apakah ada perumusan matematis terkait gas ideal?

Advertising

Advertising

Keterangan:

  • P adalah tekanan gas ideal (Pa).
  • V adalah volume gas ideal (m3).
  • n adalah jumlah mol partikel (mol).
  • R adalah ketetapan gas ideal dengan nilai R untuk semua gas adalah sama. R = 8,314 x 103 J/kmol.K.
  • T adalah suhu gas ideal (K).

Selain itu, ada pula beberapa fenomena yang komponennya tidak diketahui. Adapun perumusan gas ideal menurut komponennya adalah:

Keterangan:

  • Mr adalah massa molekul relatif (kg/mol).
  • m adalah massa 1 partikel gas ideal (kg).
  • Na adalah bilangan avogadro partikel 6,02 x 1023 partikel/mol.
  • k adalah konstanta Boltzmann 1,38 x 10-23 J/K.
  • N adalah jumlah partikel gas ideal.
  • ρ adalah massa jenis gas ideal (kg/m3).

Beberapa fenomena seperti pada gas nyata, perbandingan antara PV dan nT memiliki hasil yang mendekati konstan hingga tekanan gas bernilai besar. Jika pada gas ideal, perbandingan PV dan nT menghasilkan nilai yang konstan, seperti gambar di bawah ini.

Contoh teori kinetik gas lainnya adalah balon yang terisi udara. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.)

Persamaan Keadaan Gas Ideal

Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh tekanan, suhu, volume dan jumlah molekul gas. Ternyata, ada beberapa hukum yang menjelaskan keterkaitan antara keempat besaran tersebut.

1. Hukum Boyle

Hukum Boyle dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu Robert Boyle. Adapun pernyataan Hukum Boyle adalah “jika suhu suatu gas dijaga konstan, maka tekanan gas akan berbanding terbalik dengan volumenya”. Istilah lainnya bisa dinyatakan sebagai hasil kali antara tekanan dan volume suatu gas pada suhu tertentu adalah tetap (isotermal). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);

V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);

P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); dan

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).

2. Hukum Charles

Jika Hukum Boyle membahas pengaruh tekanan dan volume pada suhu tetap, tidak demikian dengan Hukum Charles. Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini menyatakan bahwa “jika tekanan suatu gas dijaga konstan, maka volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”. Istilah lain dari Hukum Charles ini adalah hasil bagi antara volume dan suhu pada tekanan tetap (isobar) akan bernilai tetap. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);

V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);

T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); dan

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).

3. Hukum Gay Lussac

Hukum Gay-Lussac ditemukan oleh seorang ilmuwan Kimia asal Prancis, yaitu Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1802. Adapun pernyataan Hukum Gay-Lussac adalah “jika volume suatu gas dijaga konstan, tekanan gas akan sebanding dengan suhu mutlaknya”. Artinya, proses berlangsung dalam keadaan isokhorik (volume tetap). Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); serta
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).

4. Hukum Boyle-Gay Lussac

Hukum Boyle- Gay Lussac adalah “hasil kali antara tekanan dan volume dibagi suhu pada sejumlah partikel mol gas adalah tetap”. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);

P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2);

T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); serta

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3). 

Baca Juga

1. Kamu sedang mengadakan sebuah pesta ulang tahun dan menginginkan sebuah ruangan agar diisi dengan sebuah balon helium yang besar. Temperatur ruangan sebesar 24o Celcius. Balon diisi dengan gas helium dan memiliki volume sebesar 0,24 m3 serta tekanan didalamnya sebesar 0,038 atm. Berapa besar tekanan akhir balon besar tersebut hingga menempati ruangan sebesar 0,4 m3?

Pembahasan:

Diketahui dari soal bahwa temperatur ruangan tidak berubah-ubah (konstan). Sehingga kita dapat menggunakan Hukum Boyle.

PV = k

P1V1 = P2V2

Maka besar P2 didapat sebesar:

2. 

Sebuah tangki selam mengandung udara dengan temperatur . Tangki selam berbentuk silinder dan memiliki volume sebesar . Berapa besar tekanan udara di dalam tangki tersebut. (diketahui besar konstanta gas R = 8,3 J/mol . K)

Pembahasan:

Karena tidak ada perubahan volume dan temperatur pada sistem, maka dengan menggunakan persamaan gas ideal, bisa dicari besar tekanannya. Besar temperatur harus dikonversikan dahulu menjadi Kelvin.

PV = nRT

P= 30 MPa