Siswa dapat menentukan spesi yang berperan sebagai asam dan basa menurut teori bronsted lowry

Siswa dapat menentukan spesi yang berperan sebagai asam dan basa menurut teori bronsted lowry

Siswa dapat menentukan spesi yang berperan sebagai asam dan basa menurut teori bronsted lowry
Lihat Foto

FREEPIK/I7DO

Ilustrasi larutan

KOMPAS.com - Asam dan basa. Keduanya adalah sifat dari zat yang ada di sekitar kita. Zat dengan sifat asam dan zat dengan sifat basa dapat berpasangan dan disebut dengan pasangan asam basa konjugasi.

Untuk mengetahui apa arti dari pasangan asam basa konjugasi, kita harus memahami teori Asam Basa Bronsted-Lowry.

Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Pada tahun 1923 JM Bronsted dan TM lowry mengemukaan teori tentang asam basa konjugasi. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, keduanya mengungkapkan bahwa asam memiliki kecenderungan untuk kehilangan proton, dan basa memiliki kecenderungan untuk menangkap proton.

Asam yang telah melepaskan atau mendonasikan protonnya disebut sebagai basa konjugasi. Sedangkan basa yang telah menerima atau menangkap proton dari asam, disebut sebagai asam konjugasi. Dan keduanya disebut dengan pasangan asam basa konjugasi.

Agar lebih memahami teori Bronsted-Lowry tentang asam basa konjugasi, marilah kita bahas soal berikut ini!

Baca juga: Larutan Asam, Basa dan Garam

Soal:

Tentukan pasangan asam basa konjugasi pada persamaan kimia berikut!
H2O(l) + NH3(aq) → OH-(aq) + NH4+(aq)

Jawaban:

Persamaan kimia menunjukkan air (H2O) yang bereaksi dengan ammonia (NH3). Air bertindak sebagai asam di mana air akan melepaskan proton (H+) yang kemudian ditangkap oleh ammonia.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Pasangan asam basa konjugasi air dan amonia


Dari gambar terlihat bahwa air yang telah melepaskan proton berubahn menjadi basa konjugasi OH-. Dan ammonia (NH3) yang telah menerima donor proton berubah menjadi asam konjugasi NH4+. Sehingga pasangan asam basa konjugasinya adalah H2O dan NH3, juga OH- dan NH4+.

Kita dapat menentukan mana asam konjugasi mana basa konjugasi dari reaksi kimianya. Jika melepas H+ berarti basa konjugasi, dan jika menerima H+ berarti asam konjugasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Siswa dapat menentukan spesi yang berperan sebagai asam dan basa menurut teori bronsted lowry

Siswa dapat menentukan spesi yang berperan sebagai asam dan basa menurut teori bronsted lowry
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Teori Asam Basa: Pengertian Para Ahli dan Sifatnya

KOMPAS.com - Bagi mereka yang memiliki sakit lambung, pasti akan merasakan bahwa asam di lambungnya sedang tinggi. Sehingga membutuhkan obat yang bisa meredakan gejalanya. 

Salah satu sifat obat lambung adalah sifat basa. Sifat ini bisa menetralkan asam lambung yang tinggi. Tahuah kamu apa itu asam dan basa? Berikut penjelasan teori asam dan basa dari Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis: 

Teori Asam Basa Arrhenius

Teori asam basa Arrhenius dikemukakan oleh Swedia Svante Arrhenius pada tahun 1884 menjadikannya teori pertama yang mengklasifikasikan senyawa menjadi asam dan basa.

Dilansir dari Chemguide, menurut Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam larutan sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan.

Asam dan basa dapat bereaksi menghasilkan air dan senyawa ionic garam, reaksi tersebut disebut dengan reaksi netralisasi.

Misalnya reaksi asam sulfat (H2SO4) dan kalium hidroksida (KOH) yang menghasilkan air dan senyawa ionic garam kalium sulfat (K2SO4).

Baca juga: Asam Traumalin: Fungsi dan Perannya

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Persamaan reaksi asam sulfat dan kalium hidroksida


Asam memiliki sifat melepaskan ion H+, berasa yang asam, tajam, menyengat, dan mengubah kertas lakmus menjadi merah.

Adapun basa memiliki sifat melepaskan ion OH-, berasa yang pahit, bau khas yang tidak tajam menyengat, dan mengubah kertas lakmus menjadi warna biru.

Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry pada tahun 1923 mengembangkan teori Arrhenius dengan nama teori asam basa Bronsted-Lowry.

Dalam teorinya, Bronsted dan Lowry menjawab kekuranngan yang ada dalam teori Arrhenius yang tidak dapat menyimpulkan senyawa asam basa yang reaksinya tidak membentuk larutan. 

tirto.id - Para ahli sejak dahulu banyak yang meneliti dan mendefinisikan senyawa asam-basa untuk kepentingan ilmu pengetahuan, serta mengembangkannya menjadi berbagai hal yang kini bisa dirasakan manfaatnya.

Sebelum membahasnya lebih lanjuta, pertanyaan pertama adala, apa pengertian asam dan basa dalam ilmu kimia?

Apa saja contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa mengetahui perbedaan dua zat tersebut.

Contoh misalnya, kita sering menjumpai berbagai jenis sabun dan pembersih, yang ternyata dibuat dari bahan bersifat basa.

Demikian juga zat bersifat asam yang membantu untuk membersihkan berbagai kotoran yang membandel di kamar mandi.

Salah satu teori perihal asam basa yang terkenal dan digunakan sampai saat ini adalah teori asam basa Bronsted-Lowry.

Apa penjelasan mengenai teori tersebut, merujuk laman Repository Kemdikbud berikut jabarannya:

Teori asam basa menurut Bronsted-Lowry

Menurut teori asam basa bronsted-lowry asam didefinisikan sebagai spesi (ion atau molekul) yang mampu memberikan proton atau melepaskan protonnya (donor H atau donor kation hidrogen).

Pengertian basa menurut teori asam basa bronsted-lowry adalah zat atau spesi (ion/molekul) yang menjadi penerima proton (akseptor H atau penerima hidrogen).

Teori Bronsted-Lowry bisa digunakan saat menjelaskan sifat dari asam basa dengan menggunakan berbagai macam pelarut, tidak hanya air (H2O). Jadi bisa dituliskan bahwa:

Asam = donor H

Basa = penerima H

Reaksi kimia yang bisa dijadikan contoh berdasarkan teori Bronsted-Lowry misalnya pada asam klorida (HCL) dan air (H2O) berikut ini:

HCl H2O ⇌ H3O Cl-

Penjelasannya seperti mengutip pada emodul Kemdikbud:

HCL bersifat asam karena itu ia mendonorkan ion H nya kepada H20

H20 bersifat basa karena ia menerima donor H

H30 bersifat asam konjugasi karena bisa meemberikan lagi ion H nya

CL- bersifat basa konjugasi karena bisa menerima lagi ion H

Jadi:

Asam Basa ⇌ Basa Konjugasi Asam Konjugasi

Mengapa CL- disebut basa konjugasi dari senyawa HCL? Karena ia bisa menerima donor H . Reaksi kimianya seperti ini:

HCl ⇌ H Cl-

Mengapa H3O disebut sebagai asam konjugasi dari H2O? Karena ia dapat mendonorkan H . Reaksi kimia untuk lebih jelasnya adalah seperti ini:

H2O H ⇌ H3O

H20 atau air sendiri bisa berperan sebagai basa, atau juga berperan sebagai asam sehingga disebut bersifat amfoterik.

Asam konjugasi maksudnya adalah ion yang diperoleh ketika basa menerima proton (H ). Sedangkan basa konjugasi adalah ion yang diperoleh setelah asam kehilangan proton (H ). Kedua reaksi ini bisa terjadi reversibel atau dibalik.

Baca juga: Rangkuman Teori Asam Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry & Lewis

Baca juga artikel terkait ASAM BASA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ylk)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates