Sinar radioaktif yang mengalami pembelokan paling kuat ketika memasuki medan magnetik adalah sinar

Apa fungsi stolon,umbi,batang,daun,bunga,buah,dan biji serta akar pada kentang?

Nanas, rumput teki, jamur, dan cocor bebek secara berurutan berkembangbiak dengan cara

Mengapa pohon cemara memiliki bentuk daun yang runcing

ciri ciri polo pendhem​

jelaskan kelianan tulang kopasus skoliosus​

Mengapa kurang minum air dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan

Mangga manis berbuah besar memiliki genotipe mmbb. gamet untuk genotip tersebut adalah …

Makhluk hidup dalam kehidupan fana akan mati disebut

Manusia memanfaatkan bagian tumbuhan tebu untuk membuat gula pasir, bagian tubuh yang dijadikan bahan tersebut adalah

menjelaskan cara menguji asam dan basa dengan larutan kunyit​

Foto soal MaFiA terus pelajari konsep dan pembahasan soalnya dengan video solusi.

  • Matematika, Fisika dan Kimia
  • SD (Kelas 5-6), SMP dan SMA
  • 300,000+ video solusi
  • Semua video udah dicek kebenarannya!

Sinar radioaktif yang mengalami pembelokan paling kuat ketika memasuki medan magnetik adalah sinar


Di posting sebelumnya, kita ketahui bahwa sinar-sinar radioaktif itu memiliki daya tembus yang berbeda-beda. Nah, sekarang apa pengaruhnya medan listrik terhadap sinar-sinar tersebut, ya? Jika kamu ingin mengetahuinya, coba perhatikan gambar di bawah ini.

Sinar radioaktif yang mengalami pembelokan paling kuat ketika memasuki medan magnetik adalah sinar

Ternyata pengaruh medan listrik itu cukup besar terhadap sinar-sinar radioaktif. Tentu saja, hal itu terjadi karena memiliki alasan ilmiah yang jelas. Di bawah ini merupaka sifat masing-masing sinar radioaktif yang kemudian dapat menjadi alasan mengapa gambar di atas bisa seperti itu.

Pertama, tentang sinar alfa.

Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel ini merupakan inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron. Sifat-sifat sinar alfa adalah:

  • memiliki daya tembus kecil (daya jangkau 2,8 – 8,5 cm dalam udara),
  • dapat mengionsasi molekul yang dilaluinya. Sinar alfa ini dapat menyebabkan satu atau lebih elektron suatu molekul lepas, sehingga molekul berubah menjadi ion (ion positif dan elektron) per cm bila melewati udara,
  • dalam medan listrik dapat dibelokkan ke arah kutub negatif.

Nah, lalu apa hubungannya sifat-sifat tersebut terhadap hasil gambar di atas?

Jadi, sinar alfa mengalami pembelokan ke pelat bermuatan negatif karena partikel alfa ini bermuatan positif. Sehingga, dia akan mencari pasangannya yaitu muatan negatif. Pembelokan pada sinar alfa pun tidak terlalu besar seperti sinar beta, mengapa? Karena partikel sinar alfa memiliki beban yang lebih besar dibanding sinar beta.

Kedua, tentang sinar beta.

Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif yang identik dengan elektron. Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 10-4 satuan massa atom atau amu, diberi simbol beta atau e. Sifat-sifat sinar sinar beta adalah:

  • memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar alfa (dapat menembus lempeng timbel setebal 1 mm),
  • daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa,
  • bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub positif.

Nah, lalu mengapa sinar beta memiliki pembelokan seperti gambar di atas?

Jawabannya adalah karena partikel sinar beta memiliki massa yang lebih ringan dari sinar alfa sehingga pembelokannya lebih tajam dibanding sinar alfa maupun sinar gamma. Sama halnya seperti sinar alfa, sinar beta akan mencari pasangan muatannya, oleh karena itu sinar beta yang bermuatan negatif akan menuju pelat yang bermuatan positif.

Ketiga, tentang sinar gama.

Sinar gama merupakan radiasi gelombang elektromagnetik, sejenis dengan sinar X, dengan panjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar gama adalah:

  • tidak memiliki massa,
  • memiliki daya tembus sangat kuat (dapat menembus lempeng timbel setebal 20 cm),
  • daya ionisasinya paling lemah,
  • tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.

Nah loh, satu pertanyaan lagi, kok sinar gama tidak mengalami pembelokan ya?

Jadi, saat medan listrik tersebut diberikan, sinar gama akan tetap lurus tanpa adanya pembelokan. Hal ini disebabkan partikel sinar gama tidak memiliki massa dan juga tidak memiliki muatan. Sehingga, dia tidak akan mencari pasangan muatannya.

Berarti kalau kita simpulkan, medan listrik terhadap sinar-sinar radioaktif itu ada 2 efek. Yang pertama, efek pembelokan terhadap muatan yang diperngaruhi oleh massa. Yang kedua, efek tujuan terhadap pasangan muatan yang dipengaruhi oleh muatan sinar radioaktif tersebut.

-Semoga bermafaat :)-

PANDUAN PENGGUNAAN KIT ATOM-INTI Oleh : Sukardiyono dan Yusman Wiyatmo Disampaikan pada Pelatihan Kepala Laboratorium Fisika SMA Kabupaten Kebumen dan Purworejo 11 Agustuas 2012 PERCOBAAN PEMBELOKAN RADIASI SINAR BETA OLEH MEDAN MAGNET I. Tuiuan Percobaan : Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk : 1. menjelaskan pembelokkan sinar beta oleh sebuah medan magnet, 2. menghitung arah belokkannya. II. Dasar Teori Unsur radiaoaktif alam dan buatan menunjukkan aktivitas radiasi yang sama yaitu radiasi sinar-α, sinar-ß, dan sinar-γ. Inti induk setelah melakukan satu kali pancaran akan menghasilkan inti anak. Prinsip radiasinya mengikuti hukum kekekalan nomor massa. Sifat alamiah sinar radioaktif dipelajari dengan menggunakan medan magnit. Ketika sinar radiaoaktif dilewatkan dalam medan magnit diperoleh fenomena-fenomena berikut. Pada saat medan magnet nol (B = 0 T) tidak terjadi perubahan apapun pada sinarsinar yang dipancarkan. Pada saat diberikan medan magnit lemah, sejumlah berkas sinar dalam jumlah sedikit dibelokkan ke arah kutub selatan magnit, dan sebagian besar bergerak lurus. Pada saat diberikan medan magnet yang cukup kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan cukup kuat ke arah kutub selatan, sejumlah berkas sinar dibelokkan ke arah kutub utara, dan sebagian lagi diteruskan. Pada saat diberikan medan magnet kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan dengan kuat ke arah kutub selatan (S), sejumlah berkas lainnya dibelokkan ke arah kutub utara (U), dan beberapa berkas diteruskan. Karakteristik sinar radioaktif sinar alfa (α). Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang

dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap berubah menjadi atom helium. 2 elektron dan Karakteristik sinar radioaktif sinar beta (ß). Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi 0e-1. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit. Karakteristik sinar radioaktif sinar gamma (γ). Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi(_0^0)γ. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik III. Alat yang digunakan 1. Counter 2. Pengeras suara 3. Counter berjendela-tipis 4. Panel percobaan 5. Penjepit tabung counter 6. 2 potong magnet 7. 2 batang penjepit magnet 8. Bingkai aluminium 9. Sekat timah berdiameter 4,2 mm 10. Penjepit preparasi 11. Model preparasi 12. 2 buah penjepit 13. Preparasi Ra-226,3.3 kbq 14. Pencatat waktu IV. Langkah kerja 1. Set alat percobaan seperti terlihat pada Gb. 1 dan 2. Letakkan bingkai aluminium (4) di dalam panel percobaan (1) dan sematkan sekat timah pada bingkai aluminium dengan menggunakan penjepit (11). Lubang sekat sebaiknya terletak di titik pusat sudut seperti terlihat pada panel percobaan. 2. Letakkan potongan magnet (6) di atas batang penjepit magnet (7) sehingga titik merah di atas kedua magnet menghadap ke atas. Letakkan magnet sejauh 4 cm. Magnet mengunci ke dalam celah. Letakkan kumpulan magnet di dalam lubang pada panel percobaan yang telah disediakan. 3. Letakkan counter berjendela-tipis (2) di atas panel percobaan dengan menggunakan penjepit tabung counter (3). Pastikan bahwa kotak baja dari counter berjendela-tipis tidak terlalu dekat dengan magnet. Geser tutup pelindung counter berjendela-tipis dengan hati-hati dan jangan menyentuh bagian jendela-tipisnya karena mudah pecah.

4. Selipkan preparasi Ra-226 (8) ke dalam penjepit preparasi (9) dan letakkan penjepit preparasi di atas panel percobaan sehingga lubang radiasi langsung di depan sekat. Lalu letakkan komponen-komponen pada jarak yang tepat. Keterangan Gambar : Gambar 1. Rangkaian Percobaan. Gambar 2. Panel percobaan nampak dari atas. 5. Penggunaan Counter: Pertama-tama hentikan counter dengan menekan tombol STOP lalu RESET sehingga tertulis

angka 0 pada layar display. Pengukuran: tekan tombol START pada counter dan pencatat waktu secara bersamaan Untuk mengakhiri pengukuran tekan tombol STOP pada counter dan pencatat waktu secara bersamaan. 6. Pertama, pindahkan kumpulan magnet dari panel percobaan dan hitung nilai cacah N 1, untuk posisi yang diberikan counter berjendela-tipis. Pastikan bahwa anda tidak menyentuh jendela-tipisnya ketika menggeser tabung counter. 7. Dengan hati-hati letakkan kumpulan magnet ke dalam panel percobaan seperti dilakukan pada langkah 2. Pastikan tidak menyentuh jendela-tipis pada tabung counter. Ukurlah nilai cacah N 2 untuk posisi sudut yang ada. 8. Dengan hati-hati pindahkan kumpulan magnet ke dalam panel percobaan. Pastikan tidak menyentuh jendela-tipis pada tabung counter. Lalu pindahkan potongan magnet dari batang penjepit dan putar sehingga titik merah menghadap ke bawah. Jarak antar magnet 4 cm. Ukurtah nilai cacah N 3 untuk posisi sudut yang diberikan : 9. Setelah percobaan selesai, letakkan tutup pelindung counter berjendelela-tipis dengan hati-hati, dan pindahkan preparasi Ra-226 dari rangkaian percobaan dan kembalikan ke kotaknya. Evaluasi

1. Bagaimanakah arah medan magnet ketika titik-titik merah di atas potongan magnet : a. menghadap ke atas? b. menghadap ke bawah? 2. Posisi sudut manakah yang menunjukkan nilai cacah tertinggi? a. Tanpa medan magnet? b. Medan magnet menghadap ke atas? c. Medan magnet menghadap ke bawah? 3. Plotkan hasil dari ketiga rangkaian pengukuran ke dalam gambar 3. Gambar 3. (1) nilai cacah tanpa medan magnet, (2) nilai cacah dengan medan magnetmenghadap ke atas, (3) nilai cacah dengan medan magnet menghadap ke bawah

4. Pada Gambar, 4 gambarkan arah dimana radiasi sinar beta dibelokkan untuk tiap-tiap kasus. Gambar 4. Arah defleksi dari partikel beta berdasarkan arah medan magnet (rangkaian percobaan nampak dari dari atas)