Seni kriya yang bahannya terbuat dari tanah liat dengan proses pembuatannya di bakar, disebut……

Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh perajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan. Sedangkan gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.

Seni kriya yang bahannya terbuat dari tanah liat dengan proses pembuatannya di bakar, disebut……

Kerajinan pot di Dilli Haat, Delhi, India.

Seni kriya yang bahannya terbuat dari tanah liat dengan proses pembuatannya di bakar, disebut……

pottery

Seni kriya yang bahannya terbuat dari tanah liat dengan proses pembuatannya di bakar, disebut……

"Tajine" (tembikar maroko) di sebuah tempat penjualan gerabah di Maroko

Tembikar atau gerabah diperkirakan telah ada sejak masa prasejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di Indonesia, telah ditemukan banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius seperti upacara dan penguburan.

Tembikar yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunakan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya kadang tidak simetris. Selain dibuat dengan teknik tangan, tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap batu dan roda putar.

Pada awalnya, tembikar dibuat dengan bentuk polos dan mudah rapuh tetapi saat ini tembikar tersedia dalam berbagai macam bentuk, motif, gambar, atau lukisan khas dan daya tahan lebih lama.

Di Indonesia, tembikar dibawa melalui kebudayaan Sa Huynh, suatu kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.

  • Piring
  • Kendi
  • Guci
  • Tempayan
  • Anglo
  • Kuali
  • Celengan
  • Pot
  • Gerabah hiasan
  1. Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
  2. Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
  3. Proses pembentukan. Setelah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
  4. Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setelah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
  5. Pembakaran. Setelah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
  6. Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.

Daerah yang banyak menghasilkan tembikar antara lain:

  1. Kasongan
  2. Pundong
  3. Banyumulek
  4. pagerjurang, klaten
  • ASTM Standard C 242-01 Standard Terminology of Ceramic Whitewares and Related Products
  • Ashmore, Wendy & Sharer, Robert J., (2000). Discovering Our Past: A Brief Introduction to Archaeology Third Edition. Mountain View, California: Mayfield Publishing Company. ISBN 978-0-07-297882-7
  • Barnett, William & Hoopes, John (Eds.) (1995). The Emergence of Pottery. Washington: Smithsonian Institution Press. ISBN 1-56098-517-8
  • Childe, V. G., (1951). Man Makes Himself. London: Watts & Co.
  • P.Rado. An Introduction To The Technology Of Pottery. 2nd edition. Pergamon Press. 1988
  • W.Ryan & C.Radford.Whitewares: Production, Testing And Quality Control. Pergamon Press. 1987
  • Hamer, Frank and Janet. (1991). The Potter's Dictionary of Materials and Techniques, Third Edition. London: A & C Black Publishers. ISBN 0-8122-3112-0.
  • Rice, Prudence M. (1987). Pottery Analysis – A Sourcebook. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-71118-8.

  • How pottery is made
  • Neolithic Pottery Manufacture
  • Pottery manufacture in recent past
  • A brief history of the pottery industry Diarsipkan 2008-09-25 di Wayback Machine.
  • Pottery-related objects and photographs to explore online Diarsipkan 2008-06-10 di Wayback Machine.
  • Customs and Working Practices of a Victorian Pottery Diarsipkan 2008-06-16 di Wayback Machine.
  • Short film on pottery making around the world Diarsipkan 2007-08-31 di Wayback Machine.
  • Step-by-step throwing instructions
 

Artikel bertopik teknologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembikar&oldid=21462153"

Pengertian Seni Kriya – Klasik, Rakyat, Perkembangan, Fungsi, Konsep, Unsur, Jenis, Teknik, Contoh : Seni Kriya adalah Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas berkarya rupa, yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian

Seni kriya yang bahannya terbuat dari tanah liat dengan proses pembuatannya di bakar, disebut……

Pengertian Seni Kriya

Seni Kriya adalah Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas berkarya rupa, yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual. Seni kriya juga adalah merupakan salah satu dari karya senirupa terapan yang proses pembuatannya lebih mengutamakan fungsi dan kegunaan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 21 Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli Terlengkap

Seni kriya (seni kerajinan tangan, handycraft) dapat diartikan, suatu bentuk/karya yang dikerjakan secara manual atau dibantu dengan alat lain sebagai benda yang berguna bagi kepentingan manusia.

Hasil karya kriya diutamakan mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif, emosional dan inderawi (visual, tactile, olfactory). Kriya juga merupakan metoda berkarya sekaligus mendesain produk yang mengutamakan nilai kualitas estetika, fungsional, keunikan, tema, makna dan pesan filosofis.

Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya (kebutuhan fisik) saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan emosional). Dalam perkembangannya, karya seni kriya selalu identik dengan seni kerajinan. Hal ini disebabkan pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand made) dan memiliki aspek fungsional.

Perkembangan Seni Kriya di Nusantara

Seni kriya Nusantara di indonesia dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok fase perkembangan :

  1. Seni Kriya Tradisional Klasik (Hindu-Budha)
  2. Seni Kriya Tradisional Rakyat (Daerah), dan
  3. Seni Kriya Indonesia Baru (Kolonial)

Seni Kriya Tradisional Klasik (Hindu-Budha) :

  • Kaidah seni dibakukan dalam pedoman seni oleh empu atau seniman.
  • Mutu seni, yang bersifat teknik maupun estetik dilandasi oleh pemikiran falsafah hidup dan pandangan agama Hindu, Budha, Islam.
  • Contoh karya seni kriya pada masa ini adalah batik, pandai emas dan perak, ukiran kayu, keris, wayang kulit dan wayang golek, dan kerajinan topeng

Seni Kriya Tradisional Rakyat (Daerah)

  • iri-ciri dari kebudayaan etnik menghasilkan corak kesenian tradisional sesuai dengan watak masyarakat, adab kehidupan, dan lingkungan alamnya
  • Pembuatan dan jenis seni kriya tradisional ditentukan oleh bahan yang tersedia di lingkungan tempat tinggal.
  • Karya seni kriya tradisional rakyat yaitu : anyaman, gerabah, logam, dan topeng yang masih bertahan

Seni Kriya Indonesia Baru (Kolonial)

  • Pada zaman kolonial pendidikan mementingkan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah.
  • Kesadaran nilai-nilai luhur terhadap nilai-nilai tradisional seni kriya menjadi lemah, baik yang klasik maupun kriya rakyat
  • Beberapa karya kriya indonesia baru yang dipadukan dengan seni tradisi dan bahan industri

Fungsi Seni Kriya

Secara garis besar, fungsi seni kriya ini adalah sebagai berikut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Seni Rupa Murni Dan Terapan Beserta Perbedaannya

1. Hiasan (Dekorasi).

Banyak hasil produk dari seni kriya digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya yang sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai pengembangan.

Contohnya : pada hiasan dinding, karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya.

2. Benda Terapan (Siap Pakai)

Jenis Seni kriya ini lebih mengutamakan fungsinya yang sebagai benda yang siap pakai, nyaman, tapi tidak menghilangkan unsur keindahannya.

Contohnya : senjata, furnitur, keramik dan lain lain.

3. Benda Mainan

Mungkin kita sering menjumpai seni kriya sebagai sebuah alat permainan yang biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang mudah didapatkan dan dikerjakan, dengan harga yang relatif murah.

Contohnya yaitu boneka, kipas kertas, congklak dll.

Konsep Karya Seni Rupa Terapan

Bentuk kebudayaan yang paling sederhana muncul pada zamanbatu. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat kecerdasan, perasaan danpengetahuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapipada zaman itu.

Untuk menunjang kelangsungan hidup, mereka membuatalat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam sekitar mereka.Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat perburuan dibuat daritulang dan tanduk binatang.

Unsur Karya Seni Kriya

Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhisyarat-syarat sebagai berikut:

  • Security  yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakanbarang-barang itu.
  • Comfortable, yaitu enaknya digunakan. Barang yang enakdigunakan disebut barang terap. Barang-barang terapan adalahbarang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
  • Flexibility , yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriyaadalah barang terap yaitu barang yang wujudnya sesuai dengankegunaan atau terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberikemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidakmengalami kesulitan dalam penggunaannya.

Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enakdipandang maka pemakai barang itu tidak merasa puas. Keindahandapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya.Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebihtinggi jika barang itu diperindah dan berwujud estetik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Seni Menurut Para Ahli Dan Bentuknya

Jenis-Jenis Seni Kriya

Pada bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam dan menggunakan bahan alam yang digunakan. Dari berbagai seni karya tersebut ada yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang sudah mengembangkannya karena tuntutan dari pasar.

1. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Bahan Yang Digunakan

a. Seni Kriya Kayu

Seni Kriya kayu adalah salah satu jenis kriya dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi dan hias dengan menggunakan sebuah bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat suatu pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam suatu pembuatan berbagai benda kerajinan

Contohnya :seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.

b. Seni Kriya Tekstil

Seni kriya tekstil ialah salah satu jenis kriya dengan menggunakan bahan dasar kain. Istilah tekstil mempunyai lingkup yang luas dan mencakup dengan berbagai macam aneka jenis kain yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun dipres dan masih banyak cara teknik dalam pembuatan kain.

Umumnya kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk menghasilkan sebuah benang yang panjang dan selanjutnya ditenun atau dirajut supaya menghasilkan kain berupa barang jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara ini dikelompokkan menjadi dua macam yakni karya batik dan karya tenun.

c. Seni Kriya Keramik

Seni kriya keramik ialah salah satu jenis seni kriya bendanya yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan pada seni kriya keramik ialah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik ini yaitu daerah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan, dan lain sebagainya.

d. Seni Kriya Logam

Seni kriya logam ialah salah satu jenis seni kriya yang mengolah suatu logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. Tekhnik dalam pembuatan seni kriya logam ini terdiri dari dua macam teknik yakni a cire perdue/cetak lilin, dan teknik bivalve.

e. Seni Kriya Kulit

Seni kriya kulit ialah salah satu jenis karya seni yang memakai kulit sebagai bahan bakunya. Kulit yang pada umumnya digunakan dalam sebuah seni kriya kulit ialah kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular.

Kulit tersebut menjalani suatu serangkaian proses pengolahan yang panjang, yang dimana dimulai dari pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan sebuah cairan tertentu, pembersihan, perendaman dengan memakai zat kimia tertentu (penyamakan), perwarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut, pengeringan dan penghalusan. Sesudah itu barulah dipotong-potong supaya sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat.

Contohnya : hasil dari seni kriya kulit yaitu tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), alat musik rebana, dan tempat HP. Daerah-daerah penghasil seni kriya kulit ini yaitu yogyakarta, garut, dan bali.

f. Seni Kriya Batu

Seni kriya batu ialah salah satu jenis seni kriya dengan bahan dasar batu yang dibentuk sedemikian rupa supaya terlihat indah. Batu dengan tektur keras, dan kaku ternyata bisa diolah. misalnya di daerah sukami dan sukaraja. Daerah tersebut sering ditemukan pada hiasan-hiasan dan dekorasi rumah dari batu.

Contohnya : batu akik, fosil, jesper, dan batu permata seta masih banyak lagi.

2. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

a. Seni Kriya Pahat atau Seni Kriya Ukir

Dari Jenis, bahan, bentuk dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran dan berbagai aneka kerajinan lainnya. Selain memakai kayu, seni pahat juga bisa memakai aneka logam, batu, serta tulang dan kulit hewan sebagai bahan dasarnya.

Bali adalah salah satu daerah yang paling banyak menghasilkan sebuah seni pahat yang berupa patung, ukiran sampai berbagai macam barang kerajinan lainnya, salah satu hasil pahat dari bali ialah patung arca dengan menggunakan bahan baku batu andesit.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Estetika Dalam Seni Beserta Konsep Dan Sejarah Keindahannya

b. Seni Kriya Batik

Jenis seni yang satu ini dalam proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan macam macam tekhnik diantaranya yaitu dengan menggunakan teknik cap, tulis dan teknik lukis. Teknik batik tulis ialah salah satu teknik membantik yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Selain di pulau jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga beraneka ragam. Corak pada batik jawa umumnya bergaya naturalis dengan suatu sentuhan warna yang beragam.

c. Seni Kriya Tenun

Indonesia adalah salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di dunia terutama dalam hal keragaman sebuah corak hiasannya. Tenun terdiri dari dua jenis yakni tenun songket, dan tenun ikat. Perbedaannya dari keduanya terlihat pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket menggunakan benang perak, emas atau benang sutra.

Pada Daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan penghasil tenun ikat yaitu didaerah aceh, sulawesi tengah, bali, sumatra utara, toraja (sulawesi selatan), NTT, kalimantan timur, flores, dan kalimantan bvarat. Sedangkan pada daerah penghasil tenun songket yaitu didarerah sumatra barat, aceh, riau, sumatra utara, lombok, palembang, sumatra barat, nusa tenggara dan maluku.

d. Seni Kriya Anyaman

Seni kriya anyaman ialah suatu tekhnik membuat dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk yang tindih- menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakat dan lungsen dengan sebuah pola tertentu.

Bahan-bahan yang digunakan dalam sebuah seni kriya anyaman ialah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik, dan tali. Pusat kerajinan anyaman yakni di bali, sulawesi, tasikmala, kalimantan dan papua.

e. Seni Kriya Bordir

Seni kriya bordir/sulam ialah salah satu jenis seni kriya yang menempatkan hiasan dari sebuah benang yang dijaitkan pada kain yang mempunyai fungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain. Aplikasi kriya bordir ini digunakan pada baju, tas, kerudung, taplak, dan mukena. Daerah penghasil bordir/sulam ini yaitu di jawa barat tepatnya di tasikmalaya.

Di Indonesia mempunyai berbagai macam seni kriya, oleh karena itu marilah lestarikan karya anak bangsa dengan menggunakan hasil-hasil dari seni kriya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 7 Pengertian Seni Musik Menurut Para Ahli Terlengkap

Seni kriya yang bahannya terbuat dari tanah liat dengan proses pembuatannya di bakar, disebut……

Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya

Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikandengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang,mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk.

Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulaidikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriyadari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, danperhiasan.

Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam:

Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karenamenggunakan dua keeping cetakan terbuat dari batu dan dapatdipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetakbenda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya.

 (A Cire Perdue)Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yangbentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patungperunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat,selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat,kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilahrongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya.

Setelahdingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh bendaperunggu yang diinginkan.Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannyaberasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahantersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, sepertikeris, piring, teko, dan tempat lilin.

Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempatterkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dankerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.

 Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasilkayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola padapermukaan benda yang diukir.

Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Padamasa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakasrumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran,garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selainsebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, 4 Unsur, Fungsi Dan Jenis Seni Tari Beserta Contohnya Terlengkap

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukirantembus (krawangan), ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul), dan ukiranutuh. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain:

  1. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasandan tidak memiliki makna tertentu.
  2. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentudan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaandan spiritual.
  3. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasanjuga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungandengan spiritual.
  4. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan jugaberfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
  5. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapikemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karyaseni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain.

Prosespembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dankemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapatahapan pewarnaan dan tahap nglorod yaitu penghilangan malam. Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagaiberikut:

  1. Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahankain tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco,dan baju kaos.
  2. Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagaiperintang masuknya warna ke serat kain (benang).
  3. Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol.
  4. Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain.
  5. Kuas untuk nembokiyaitu menutup malam pada permukaan kainyang lebar.  

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, fungsi Dan Unsur Seni Musik Secara Lengkap

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari