Sebutkan prinsip prinsip keadilan menurut Alkitab

Sebagai seorang umat Kristen penting kehadirannya untuk kita mempunyai dan terlibat kepada suatu persekutuan sebagai kelompok dimana menjadi tempat bisa saling mengenal dan dapat saling mendoakan dan memberi motivasi dan akan bersama-sama tumbuh dalam Yesus Kristus dan mengenal prinsip gereja terhadap politik. Sehingga harus bagaimana orang-orang kristen harus memiliki prinsip untuk menjalani hidup dan memang seharusnya ada di dalam sebuah persekutuan sehingga dapat berjalan dengan baik. Artikel ini akan menjelaskan tentang bagaimana prinsip-prinsip etika kristen yang tertulis dan diatur dalam Alkitab sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.

  1. Bersifat terbuka (1 Yoh 1:7)

Allah memiliki sifat yang terang dan di dalam terang tersebut tidak ada yang disembunyikan. Hal itu berlaku juga di dalam persekutuan, keterbukaan merupakan suatu hal yang harus diutamakan untuk terjalin persekutan yang baik sesuai dengan sejarah agama kristen. Keterbukaan yang dilakukan di dalam komunitas merupakan awal dari munculkan kejujuran dan juga tetap adanya kepercayaan yang terjalin diantara anggota persekutuan dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Dengan adanya keterbukaan maka anggota akan saling mendukung satu sama lain dan akan munculnya keharmonisan.

  1. Berani menegur (Ams 27:6)

Sahabat sejati seharusnya harus berani untuk saling menegur, bahkan harus berani untuk “memukul” sahabatnya asalkan hal itu dimaksudkan untuk hal yang baik mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen. Apabila memang teguran yang dilakukan bisa dengan memperhatian waktu dan jarak yang tepat, maka tidak perlu takut dan mengkhawatirkan untuk teguran tersebut akan memicu adanya jarak diantara kalian, dengan itu tidak perlu ada kekhawatiran kembali. Melakukan teguran untuk teman harus menggunakan cara yang baik, lalu pastikan untuk menegur sikapnya bukan pribadinya. Terguran itu juga ada tingkatannya, mulai dengan menegur untuk bertemu berdua langsung, dengan membawa 1-2 saksi, dan apabila jika tidak membuahkan hasil maka tegurlah di dalam forum perkumpulan (matiud 15:15-20)

  1. Memiliki hati yang besar didalam setiap teguran (Ams :18)

Dapat berbesar hati untuk menerima teguran dari oranglain. Harus mengerti bahwa teguran yang diberikan adalah suatu wujud tanda kasih. Saat kita di tegur berarti kita dikasihi karena kita diinginkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan terhindari dari perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajarannya, jangan berfikiran bahwa suatu teguran itu merupakan suatu hinaan dan membuat anda sakit hati lalu membenci.

  1. Mengampuni (Matius 18:21-35)

Disetiap persekutuan tidak jarang terjadi gesekan dan hendaknya dapat dijadikan gesekan tersebut untuk menajamkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Pengampunan dan kerendah hatian adalah cara paling tepat untuk dapat menerima perbedaan dan merupakan syarat penting untuk kita bisa bertumbuh.

Meminta maaf atas kesalahan kita bukanlah suatu kelemahan yang harus kita hindari, melainkan meminta maaf merupakan cara untuk dapat memulihkan hubungan yang retak dan dapat membuat rasa benci, amarah dan kepahitan menghilang dari diri kita dan dapat menjalin kembali hubungan dengan baik.

  1. Tidak menghakimi sendiri (mat 7:1; Gal 6:1-2)
  2. Ramah dan penuh kasih (efensus 4:32)
  3. Dapat membawa kedamaian (roma 14:19)

Demikian penjelasan tentang prinsip-prinsip etika Kristen yang dapat ditanamkan untuk berperilaku didalam kehidupan sehari-hari. Perlu diingat bahwa saat kita sedang bersekutu bukan ajang untuk saling menjatuhkan, bukan untuk saling membicarakan keburukan orang, tetapi tujuan utamanya adalah untuk saling mengangkat, mendukung, dan akan bertumbuh bersama karena kita harus sadar  bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing untuk diterima untuk kehidupan yang dalam dan saling menghargai satu sama lain. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

  • Keadilan dan kejujuran, merupakan dua hal yang sangat mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan. Apalagi pada zaman sekarang hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang korupsi, baik dari media elektronik maupun media cetak. Ketika mereka sudah tertangkap tangan menerima uang suap pun tersangka masih mencoba mengelak dengan berbagai macam cara.
  • Maka rasanya sangat sulit kita menemukan tokoh-tokoh publik yang mampu berbuat adil dan jujur karena untuk mewujudkan keduanya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
  • Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk mewujudkan keadilan dan kejujuran dalam hidup kita sehari-hari meskipun sulit.

Memperjuangkan Keadilan

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang.
  • Dalam kehidupan sosial di sekolah maupun di tengah masyarakat setiap orang ingin diperlakukan secara adil. Namun tidak jarang setiap orang punya konsep dan pengertian adil yang berbeda-beda. Adil diartikan suatu keputusan atau tindakan sejauh menguntungkan dirinya. Maka apabila keputusan atau tindakan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya atau merugikan diri dan kelompoknya maka hal itu akan dianggap tidak adil. Ada pula yang mengartikan keadilan dengan pembagian yang “sama rata atau sama rasa”. Apabila keadilan dimaknai seperti itu akan mengaburkan makna keadilan yang sesungguhnya. Dan yang terjadi justru ketidakadilan.
  • Ada berbagai contoh ketidakadilan dalam kehidupan sehari-hari: 1. Ketidakadilan gender Menilai seseorang dari jenis kelaminnya. Misalnya kehadiran seorang anak laki-laki diharapkan dapat melanjutkan garis keturunan keluarga, maka kelahiran anak laki-laki lebih diharapkan daripada kehadiran anak perempuan. Demikian juga dalam dunia kerja, tenaga laki-laki lebih dihargai bukan karena kemampuannya tetapi karena jenis kelaminnya. 2. Ketidakadilan dalam bidang politik Misalnya, para penguasa bertindak sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya. Membuat aturan yang menguntungkan dirinya sendiri maupun kelompoknya dengan mengorbankan kepentingan rakyat. 3. Ketidakadilan dalam bidang hukum Sering kita saksikan di televisi para koruptor yang mencuri uang rakyat dan negara dengan jumlah yang sangat besar diperlakukan bagai seorang aktor, yang dapat tampil dengan senyum memakai pakaian yang mahal dan rapi. Bandingkan dengan seorang pencuri kelas teri, tampil seperti seorang pesakitan dengan pakaian yang lusuh dan badan babak belur. Hukum kadang tidak berpihak pada rakyat kecil, orang kaya dengan uangnya dapat membolak-balikkan hukum sesuai dengan keinginannya. Bayangkan jika seorang pencuri satubuah semangka harus diancam hukuman 5 tahun (http://surabaya.detik.com), sedangkan seorang isteri aparat  menggelapkan uang miliaran rupiah diganjar hukuman 10 bulan (Meteor, Jogja. Jumat, 19 Maret 2010). Adilkah itu? Masih sering kita dengar pula hak-hak orang miskin dan terpinggirkan dirampas begitu saja, namun orang yang punya kuasa dan jabatan sekali pun melakukan kesalahan besar dilindungi dan dibebaskan dari hukuman. 4. Ketidakadilan dalam bidang ekonomi

    Para buruh diperlakukan seperti budak, tenaganya dieksploitasi dengan kompensasi upah yang rendah, komersialisasi para TKI dan TKW, sehingga terjadilah jurang yang cukup dalam antara si kaya dan si miskin. Pembangunan belum merata, hasilnya baru dinikmati oleh mereka yang bermodal kuat sehingga mereka akan semakin kaya, sedangkan yang miskin hanya menjadi penonton dan hidupnya semakin terpuruk dalam jurang kemiskinan.

  • Bentuk-bentuk ketidakadilan semacam itu terjadi karena keserakahan manusia dan ditunjang oleh struktur di dalam masyarakat yang menguntungkan para pemodal dan orang-orang kaya. Sehingga, mereka yang miskin akan semakin terpuruk dalam ketidakberdayaan dari berbagai bidang kehidupan, sosial, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.

Bagaimana pandangan Kristiani tentang keadilan?

  • Menurut iman Kristiani, keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Keadilan berkaitan dengan keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap orang di dalam masyarakat. Keadilan tidak lepas dari tanggung jawab kita untuk bertindak terhadap orang-orang lain dengan cara yang dapat menjamin setiap orang menerima apa yang perlu untuk keberadaan hidup mereka. Oleh karena itu, di dalam iman Kristiani tindakan keadilan selalu dihubungkan dengan kebijaksanaan (bdk. 1Raj 3: 16-28). Sebagai orang Kristiani, kita seharusnya memahami tentang keadilan yang sebenarnya, yaitu bersikap adil tanpa melihat siapa, kapan, dari mana, kedudukan, maupun kaya atau miskin, karena Allah memberikan keadilan apa adanya.
  • Perjuangan menegakkan keadilan secara konkret dapat kita lakukan, misalnya dengan bertindak tanpa diskriminasi, tidak merampas milik orang lain (puas dengan apa yang kita miliki), bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan, atau membagikan barang yang kita punyai kepada mereka yang membutuhkan. Perjuangan melawan ketidakadilan merupakan tuntutan iman Kristiani, yakni membangun hubungan yang konstruktif dan membebaskan semua orang. Dengan cara inilah, hidup yang tenteram dan damai dapat kita rasakan karena semua orang mengalami perlakuan adil.
  • Bagaimana usaha yang dapat kita lakukan untuk mengusahakan keadilan di dalam lingkungan atau di sekolah kita? Usaha yang dapat kita lakukan antara lain: 1) Mencoba untuk berteman dengan semua orang tanpa membedakan. 2) Menghargai karya dari orang lain. 3) Menghargai hak setiap orang. 4) Tidak merampas milik orang lain. 5) Memberikan bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan.

    6) Membagikan barang atau materi yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya.

Memperjuangkan Kejujuran

  • Jujur dapat diartikan tidak berbohong, mengatakan seperti apa adanya, serta menyatakan sesuatu sesuai dengan kebenaran. Setiap orang harus berani memperjuangkan kejujuran seperti yang dikehendaki oleh Allah sendiri. Hal ini sesuai dengan Perintah Allah yang ke-8. “Jangan bersaksi dusta terhadap sesama manusia.”
  • Dari kodratnya manusia itu mencari kebenaran. Ia berkewajiban untuk menghormatinya dan memberikan kesaksian: “Menurut martabat mereka, semua orang justru sebagai pribadi, artinya berakal budi dan berkehendak bebas, oleh karena itu mengemban tanggung jawab pribadi – berdasarkan kodrat mereka sendiri terdorong, dan karena kewajiban moral terikat untuk mencari kebenaran, terutama yang menyangkut agama. Mereka wajib juga berpegang pada kebenaran yang mereka kenal, dan mengatur seluruh hidup mereka menurut tuntutan kebenaran” (DH 2).
  • Kebenaran dalam arti bertindak dan berbicara secara jujur berarti kejujuran, ketulusan hati atau sikap berterus terang. Kebajikan ketulusan hati atau kejujuran menuntut bahwa orang nyata sebagai benar dalam perbuatannya, mengatakan kebenaran dalam kata- katanya dan menjauhkan diri dari lidah bercabang, kepura-puraan, penipuan dan kemunafikan.\
  • “Manusia tidak dapat hidup bersama dalam suatu masyarakat, kalau mereka tidak saling mempercayai, sebagai orang yang menyatakan kebenaran satu kepada yang lain.” Kebajikan kejujuran memberi kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Ia mempertahankan jalan tengah antara apa yang harus dikatakan dan rahasia yang harus dipegang. Untuk itu diperlukan kejujuran dan sikap memegang rahasia. “Seseorang berkewajiban menyampaikan kebenaran kepada orang lain demi kejujuran” (Bdk. Katekismus Gereja Katolik 2467-2469).
  • Sebagai orang beriman Kristiani, kita perlu menyadari bahwa perkataan atau sikap jujur harus terus diperjuangkan karena menyangkut kualitas hidup beriman seseorang.
  • Sikap jujur merupakan sikap yang dikehendaki Allah sendiri. Dengan bersikap jujur kita akan merasa bahagia, sebab kita telah menyatakan kebenaran yang berkenan kepada Allah, “Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai” (Mzm. 5:13).
  • Namun dalam kenyataan sehari-hari, sebagai remaja terkadang kita lebih senang melakukan perbuatan tidak jujur sebagai jalan pintas untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Seperti kebiasaan mencontek di kalangan remaja pada saat ulangan ataupun saat menghadapi ujian, demi memperoleh nilai yang baik. Kadang-kadang dengan penuh kebanggaan mereka saling bercerita tentang caranya mencontek supaya tidak ketahuan oleh gurunya. Hal ini mengundang keprihatinan kita bersama, bagaimana mungkin mereka bisa bangga melakukan perbuatan tidak jujur? Apakah mereka tidak sadar bahwa ketidakjujuran dapat menciderai perjuangan mereka dalam meraih cita-cita?
  • Menurut Kitab Suci, ketidakjujuran akan membawa akibat yang sangat fatal dan bahkan kematian (OLK Kis 5: 5). Ananias melakukan tindakan tidak jujur dengan harta miliknya. Bukankah sebelum dijual tanah itu menjadi miliknya? Dan bukankah setelah dijual, hasilnya juga menjadi miliknya? Mengapa harus berdusta, dengan menahan sebagian dari miliknya untuk kepentingannya sendiri? Ketidakjujuran Ananias dan istrinya membawa akibat yang sangat fatal, yaitu kematian. Dari kisah tersebut, kita dapat belajar bahwa ketidakkjujuran bukan hanya mendustai diri sendiri dan orang lain, tetap juga mendustai Allah (bdk Kis 5: 4). Sikap tidak jujur merusak hubungan dengan orang lain dan Allah. Orang yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Allah, melainkan kemauan iblis.
  • Tindakan Ananias dan Safira yang dikisahkan dalam teks Kis 5:1-11  merupakan contoh konkret orang yang mudah mengikuti bujukan setan sehingga mereka sepakat berbuat tidak jujur. Dusta Ananias dan Safira menyangkut Roh Allah sendiri tau menghujat Roh Allah. Tindakan mendustai Allah ini tidak terampuni. Orang tersebut menjadi tidak berpengharapan lagi. Ia menjadi manusia yang mati.
  • Tuntutan untuk hidup dalam kebenaran juga disampaikan Yesus. Di dalam Kotbah di Bukit, Yesus menuntut para murid-Nya untuk senantiasa berani bertindak jujur, “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5: 37). Yesus menuntut setiap orang untuk setia dan bertindak jujur. Yesus sendiri memberi teladan dalam bertindak jujur dengan senantiasa menyatakan kebenaran. Bahkan, seluruh hidup Yesus adalah pernyataan kebenaran.

Dukung website ini dengan subscribe Channel YouTube Aendy Da Saint: