Show Teori GujaratBerdasarkan teori ini, agam Islam dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Arab yang sudah lama tinggal di Gujarat atau India. Ilmuwan Belanda yang mendukung teori ini adalah Pijnappel dan Moqette. Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia pada awal abad ke-13 Masehi, bersamaan dengan terjalinnya hubungan perdagangan dengan pedagang Gujarat yang datang melalui jalur Indonesia-Cambay-Timut Tengah-Eropa. Selain itu, ilmuwan Belanda Snouck Hurgronje berpendapat, hubungan dagang antara pedagang Gujarat dengan masyarakat Indonesia sudah terjalin lebih lama dibandingkan dengan orang-orang Arab. Bukti-bukti sejarah yang memperkuat teori Gujarat tentang masuknya ajaran Islam ke Indonesia di antaranya:
Teori PersiaTeori ini dicetuskan oleh Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat. Berdasarkan teori Persia, ajaran Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Ajaran Islam menurut teori ini dibawa oleh kaum Syiah dari Persia. Teori ini diperkuat dengan beberapa bukti sebagai berikut:
Teori Mekkah atau teori ArabTeori ini didukung oleh beberapa tokoh, diantaranya: Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, Buya Hamka, Naquib al-Attas, Keyzer, M. Yunus Jamis, dan Crawfurd. Bersumber dari Modul Sejarah Indonesia Paket C Kemendikbud Ristek, teori Arab menyebutkan jika ajaran agama Islam datang langsung ke Indonesia melalui orang-orang Arab (Mesir) pada abad ke-7 Masehi. Bukti dari kebenaran teori Arab, diantaranya sebagai berikut:
Teori CinaTeori masuknya Islam ke Indonesia selanjutnya adalah teori Cina. Teori ini dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby yang menyebutkan jika Muslim Cina datang ke Indonesia dan mengajarkan ajaran Islam pada penduduk Indonesia. Teori Cina didukung beberapa bukti yang di antaranya:
Apakah kamu pernah mendengar tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia? Agama Islam masuk ke Nusantara melewati sebuah perjalanan yang panjang yang dibawa kaum muslim dari berbagai belahan bumi. Hingga kini Indonesia menjadi negara dengan mayoritas umat muslim terbesar di dunia. Berikut ini akan dijelaskan sejarah singkatnya! Sejarah Masuknya Islam ke IndonesiaPendapat tentang sejarah masuknya Islam yang perama dari Gujarat. Teori ini menjelaskan Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 Masehi dibawa pedagang India Muslim. Teori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang percaya asal muasal Islam dari Gujarat dan Malabar. Lalu, orang Arab bermazhab Syafi'i bermigrasi ke India dan orang Indialah yang membawanya ke Indonesia. Teori ini semakin kuat dengan adanya tulisan Snouck Hurgronje di bukunya 'L'Arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des Religious berisi hubungan dagang Indonesia dan India sudah lama terjalin. Hal ini juga adanya hubungan Sumatera dan Gujarat yakni adanya inskripsi di Pulau Sumatera. Teori yang kedua yakni percaya Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Arab dari Makkah. Teori ini dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta sebagai koreksi materi dari teori sebelumnya. Hal ini disebabkan bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa agama Islam dan diikuti Persia dan Gujarat. Selain itu, juga disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum abad ke-13 M, yakni 7 Masehi atau abad pertama hijriyah. Bukti yang masih diperaya yakni setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu, agama Islam disebarkan lebih luas hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol. Teori yang terakhir ini yakni Persia yang dicetuskan oleh Hoesein Djajadiningrat. Islam masuk ke nusantara dari Persia singgah ke Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki persamaan dengan Persia. Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam Indonesia sama dengan Persia. Misalnya ajaran bubur Syura setiap peringatan hari 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi’ah atas syahidnya Husein. Selain itu, di adat Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein. Lalu di Sumatera Tengah diperingati dengan mengajak keranda Husein untuk dilemparkan ke sungai. Teori ini didukung juga dengan adanya ajaran yang sama antara Syaikh SIti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Istilah-istilah Iran digunakan dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajaran Alquran tingkat awal.(ANG) Page 2 |