Sebutkan paling sedikit tiga kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi

Seiring berjalannya waktu, mata uang dan apapun yang berhaga di pasaran akan mengalami peningkatan. Peningkatan harga pasaran akan mengalami peningkatan secara terus menerus dalam waktu yang cukup panjang.

Kondisi peningkatan harga di pasaran ini disebut sebagai inflansi jika terjadi secara terus menerus dalam waktu yang cukup panjang. Namun, apabila peningkatan harga hanya berlangsung sementara, kondisi ini tidak dapat disebut sebagai inflasi.

Oleh karena itu, diperlukan berbagai macam cara mengatasi inflasi yang tepat, yaitu dengan menggunakan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan-kebijakan lainnya untuk menekan laju inflasi dan kenaikan harga. Lantas, bagaimana penjelasannya? Simak di bawah ini!

Anda juga bisa lho menghadapi inflasi, yaitu dengan investasi!

Bagaimana Cara Mengatasi Laju Inflasi untuk Menekan Harga Barang dan Uang yang Beredar di Masyarakat?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa cara mengatasi inflasi untuk menekan harga barang dan uang yang beredar di masyarakat. Berikut ini adalah tiga cara mengatasi inflasi:

1. Menggunakan Kebijakan Moneter, Cara Mengatasi Inflasi Paling Mendasar

Cara mengatasi inflasi yang pertama adalah dengan menggunakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ini dalah kebijakan yang merujuk pada keputusan-keputusan yang harus ditetapkan oleh Pemerintah di bidang keuangan (moneter).

Kebijakan moneter ini dibuat dengan tujuan untuk menjaga kestabilan kondisi keuangan negara. Setidaknya terdapat tiga jenis kebijakan moneter yang harus ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu:

a. Penetapan Persediaan Kas

Kebijakan untuk penetapan persediaan kas ini hanya dapat dilakukan oleh Bank Sentral di sebuah negara. Di indonesia sendiri berarti dilakukan oleh Bank Indonesia. Kebijakan penetapan persediaan kas ini dilakukan dengan meningkatkan batas minimum kas atau persentasi saldo setiap lembaga perbankan yang ada di Indonesia. Saldo kas minimum yang meningkat akan membuat Bank sulit mengeluarkan uang lebih banyak dan menekan laju yang yang beredar di masyarakat.

b. Diskonto

Kebijakan diskonto juga dapat diandalkan sebagai salah satu cara untuk mengatasi inflasi. Caranya adalah dengan penetapan dari Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga yang sudah ada. Dengan suku bunga yang tinggi di Bank, masyarakat yang awalnya terus melakukan konsumsi akan terdorong untuk menyimpan uang mereka di Bank. Alhasil, uang yang beredar juga dapat ditekan serta daya beli masyarakat juga akan menurun dan inflasi dapat ditangani.

b. Operasi Pasar Terbuka

Cara mengatasi inflasi berikutnya adalah dengan melakukan Operasi Pasar Terbuka, operasi ini adalah momen dimana Pemerintah akan menjual Surat Utang Negara (SUN) secara terbuka pada publik.

Tahukah Anda? Mengapa Negara Perlu Berutang?

Karena penjualan SUN memiliki model investasi jangka panjang, masyarakat yang awalnya mengeluarkan uang untuk belanja atau keperluan konsumsi, akhirnya akan membeli SUN untuk berinvestasi jangka panjang.

Uang masyarakat yang diterima Pemerintah dari hasil penjualan SUN akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur negara. Infrastruktur ini akan memberi pemasukan bagi negara dan menstabilkan pendapatan masyarakat. Pemasukan inilah yang akan dikembalikan kepada masyarakat pembeli SUN sebagai bentuk investasi dengan disertakan bunga.

Apa itu surat utang negara? Pelajari lebih lanjut di artikel ini: “Mengenal Surat Utang Negara”

2. Menggunakan Kebijakan Fiskal

Cara mengatasi inflasi tidak hanya dapat dilakukan dengan hanya menetapkan kebijakan moneter untuk menekan kenaikan harga dan laju uang yang beredar. Negara juga dapat menerapkan kebijakan fiskal untuk menyelamatkan kondisi ekonomi Indonesia dari kondisi inflasi.

Kebihakan fiskal sendiri menjadi langkah kebijakan yang dapat memengaruhi nominal pengeluaran pemerintah. Nominal pengeluaran atau belanja untuk keperluan konsumsi dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar dan menciptakan inflasi.

Tingkatkan penghasilan jadi strategi hadapi inflasi, Ini 6 Caranya!

Dengan menerapkan kebijakan fiskal, Negara harus dapat menghemat rencana pengeluaran pemerintah. Saat pengeluaran ditekan, maka jumlah permintaan dan kenaikan harga barang serta jasa pun akan ikut detekan turun. Alhasil, kenaikan harga barang dapat turun dan inflasi bisa diatasi.

Cara kedua dari penerapan kebijakan fiskal adalah dengan meninkatkan tarif pajak untuk menstabilkan pendapatan masyarakat. Dengan tarif pajak yang tinggi, aktivitas konsumsi pun akan semakin berkurang. Saat aktivitas konsumsi akan berkurang, permintaan barang dan jasa juga akan berkurang. Dengan begitu, harga barang dan jasa akan turun serta inflasi dapat teratasi.

3. Menggunakan Kebijakan Lain

Jika kedua cara diatas belum bisa menekan inflasi suatu negara, Pemerintah masih dapat menerapkan kebijakan-kebijakan lainnya. Karena terdapat banyak permintaan sementara barang sedikit, maka cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi barang tersebut.

Saat jumlah konsumsi dan jumlah barang seimbang, harga juga menjadi lebih stabil daripada sebelumnya. Pemerintah dapat memberikan subsidi bagi sektor industri untuk memproduksi barang-barang yang dimaksud sembari menekan barang serupa diimpor dari luar.

Kebijakan lainnya yang bisa jadi cara mengatasi inflasi dan menyelamatkan ekonomi Indonesia adalah dengan menetapkan harga maksimum. Harga maksimum ini adalah batas paling tinggi  harga jual yang tidak dapat dilewati oleh produsen atau penjual barang di pasaran. Dengan cara ini, inflasi juga dapat ditekan.

Apa Penyebab Inflasi?

Setelah membicarakan 3 cara mengatasi inflasi, saatnya kita bahas tentang sebab inflasi. Inflasi bisa terjadi dikarenakan masyarakat aktif mengeluarkan uang untuk konsumsi. Alhasil, jumlah uang yang sedang beredar lebih banyak daripada yang sebenarnya dibutuhkan. Kondisi ini lantas membuat jumlah permintaan (konsumsi) meningkat, padahal penawaran (barang yang dijual) tidak mengalami peningkatan. Akhirnya harga barang meningkat tajam dalam waktu panjang.

Negara yang tidak tahu cara mengatasi inflasi akan membuat kondisi ekonominya terus merosot. Para produsen “nakal” akan menimbun produk yang sedang dicari tersebut supaya harga jualnya terus naik. Jika dibiarkan terlalu lama, produk tersebut akan berubah menjadi barang langka dan membuat masyarakat terhambat dalam upaya pemenuhan kebutuhan dengan produk tersebut. Akibat yang fatal lainnya, nilai mata uang negara tersebut akan menurun dan mengalami resesi ekonomi.

Tak hanya di sektor ekonomi nasional, inflasi juga terjadi pada biaya pendidikan. Simak penjelasan lebih lengkapnya di sini!

Kondisi pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi saat ini membuat sektor-sektor ekonomi dan industri tidak berada dalam kondisi prima, maka bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia akan mengalami inflasi. Untuk itu, diperlukan cara mengatasi inflasi yang paling tepat untuk mencegah ekonomi Indonesia mengalami resesi.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.