Berita soal daging oplosan yang ditemukan di pasar tradisional mungkin membuat Anda khawatir. Apalagi, harga daging sapi segar tengah melambung dan Anda perlu curiga bila daging yang dibeli tak semahal yang diperkirakan. Anda harus menjadi pembeli dan konsumen yang jeli, kalau tak ingin dirugikan telah salah membeli jenis daging. Baik itu daging sapi, kambing, babi, ayam, bahkan kerbau. Berikut 14 perbedaan yang bisa Anda ingat sebelum membeli daging segar atau produk daging olahan. Bagaimana membedakan daging sapi dan kerbau? Bagaimana membedakan daging kambing dan sapi? Bagaimana cara membedakan daging babi dan sapi? Bagaimana membedakan antara ayam dan daging sapi?
Pada dasarnya, daging yang berwarna merah telah terbukti mempunyai tingkat kolesterol serta lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam atau ikan. Sedangkan daging putih, seperti daging ayam dan ikan mempunyai banyak asam lemak tidak jenuh dan omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung serta mampu mencegah berbagai penyakit degeneratif. Sehingga yang perlu Anda perhatikan adalah frekuensi serta porsi makan saat Anda mengonsumsi daging merah, jadi tidak ada larangan memang untuk tidak boleh makan daging sapi, kambing, kerbau, atau sejenisnya. Apa yang harus saya perhatikan jika ingin makan daging merah?Sebenarnya tidak masalah jika Anda lebih menyukai daging yang berwarna merah dari pada daging putih, namun Anda harus memperhatikan porsi dari daging yang Anda makan agar jauh dari penyakit jantung akibat kadar kolesterol Anda yang melonjak tinggi. Berikut adalah saran bila Anda ingin mengonsumsi daging sapi, kambing, atau sejenisnya:
Bagi Anda yang menderita penyakit jantung atau ingin menurunkan berat badan, memilih daging yang berpigmen merah tersebut sebagai lauk pauk setiap kali Anda makan bukanlah hal yang baik. Dalam hal ini memang, daging unggas dan ikan masih lebih baik ketimbang daging merah. Tapi Anda saat mengonsumsi daging putih seperti daging ayam, Anda harus menghindari bagian kulit dan bagian yang berlemak, sebab pada bagian tersebut kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi. Daging merah merupakan istilah kuliner yang merujuk kepada daging yang berwarna kemerahan. Oxford dictionary menjelaskan bahwa daging merah umumnya adalah daging sapi, daging domba, daging kambing, dan daging kuda. Sedangkan daging ayam, daging kelinci, dan daging babi, serta daging mamalia muda seperti daging sapi muda dan daging domba muda dikategorikan bukan daging merah (daging putih).[1] Secara kimiawi, daging merah berwarna kemerahan karena kandungan myoglobin yang relatif lebih tinggi dibandingkan daging putih. Daging ayam hanya mengandung 0.05 persen myoglobin, daging babi mengandung 0.1-0.3 persen, dan daging sapi muda 0.4-1 persen. Sedangkan daging sapi tua memiliki 1.5 hingga 2 persen myoglobin.[2] Dalam definisi USDA, hanya daging ayam dan daging ikan yang dikategorikan daging putih.[3] Dalam ilmu gizi, daging merah didefinisikan sebagai daging yang memiliki lebih banyak protein mioglobin daripada daging putih. Daging putih didefinisikan sebagai daging non-gelap dari ikan atau ayam (tidak termasuk kaki atau paha). Efek kesehatan dari daging merah tidak jelas pada 2019.[4] Beberapa daging, seperti babi, diklasifikasikan sebagai daging putih di bawah definisi umum atau gastronomi, tetapi sebagai daging merah di bawah definisi gizi.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), semua daging yang diperoleh dari mamalia (terlepas dari potongan atau umur) adalah daging merah karena mengandung lebih banyak mioglobin daripada ikan atau daging putih (tetapi tidak harus daging gelap)[7] dari ayam.[8] Di bawah definisi kuliner, daging mamalia dewasa atau "gamey" (misalnya, daging sapi, daging kuda, daging kambing, daging rusa, babi hutan, kelinci) adalah daging merah, sedangkan daging mamalia muda (kelinci, sapi, domba) berwarna putih. Kebanyakan unggas berwarna putih, tetapi bebek dan angsa berwarna merah. Sebagian besar potongan daging babi berwarna merah, yang lain putih.[9] Game terkadang dimasukkan ke dalam kategori yang terpisah sama sekali. (Perancis: viandes noires - "daging gelap").[10] Beberapa daging (domba, babi) diklasifikasikan secara berbeda oleh penulis yang berbeda. Beberapa potong daging babi dianggap putih di bawah definisi kuliner, tetapi semua daging babi berwarna merah dalam studi gizi. Dewan Daging Babi Nasional telah memosisikannya sebagai "daging putih lainnya", mengambil keuntungan dari ambiguitas untuk menyarankan bahwa daging babi memiliki sifat gizi dari daging putih, yang dianggap lebih sehat.[11][12] Daging merah mengandung sejumlah besar zat besi, kreatin, mineral seperti seng dan fosfor, dan vitamin B: (niasin, vitamin B12, tiamin, dan riboflavin).[13] Daging merah adalah sumber asam lipoat. Daging merah mengandung sedikit vitamin D.[14] Hati mengandung jumlah yang jauh lebih tinggi daripada bagian hewan lainnya. Pada tahun 2011, USDA meluncurkan MyPlate, yang tidak membedakan antara jenis daging, tetapi merekomendasikan makan setidaknya 8 ons (227 gram) ikan setiap minggu.[15][16] Pada tahun 2011, Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard meluncurkan Healthy Eating Plate sebagian karena rekomendasi USDA yang tidak begitu dirasakan oleh masyarakat.[15] Healthy Eating Plate mendorong masyarakat untuk menghindari daging olahan dan membatasi konsumsi daging merah hingga dua kali seminggu karena terkait dengan penyakit jantung, diabetes, dan kanker usus besar. Untuk mengganti daging ini, disarankan mengonsumsi ikan, unggas, kacang-kacangan atau kacang-kacangan.[15]
|