Kelelawar di Gua Mikulov. ©AFP PHOTO/Radel Mica
JABAR | 30 Maret 2020 09:25 Reporter : Andre Kurniawan Merdeka.com - Saat ini virus Corona masih menjadi perhatian utama bagi sebagian masyarakat dunia. Penyebarannya yang cepat sudah banyak memakan korban jiwa. Para peneliti pun mulai berusaha menggali lebih dalam informasi tentang virus ini dan membuat vaksin guna mengobati para penderitanya. Di Indonesia, orang yang positif terpapar virus Corona sudah mencapai angka seribu lebih, dengan jumlah kematian mencapai angka 114 jiwa. Ditambah, angka-angka ini masih bisa terus meningkat secara drastis. Banyak daerah-daerah di Indonesia, khususnya yang masyarakatnya sudah banyak terpapar virus Corona, melakukanlokallockdown guna mencegah penularan virus Corona. Lantas, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas pandemi yang terjadi saat ini? Beberapa peneliti percaya bahwa inang dari virus Corona ini adalah kelelawar. Kelelawar diketahui merupakan hewan yang banyak membawa virus. Maka dari itu, Anda harus lebih sadar dan mulai memperhatikan lingkungan sekitar. Karena banyak hal di lingkungan sekitar yang dapat menjadi sumber penyakit, termasuk hewan di sekitar. Berikut beberapa jenis hewan pembawa penyakit yang merdeka.com lansir dari beberapa sumber, Senin (30/3/2020). 2 dari 6 halaman 2020 Merdeka.com/www.pixabay.com Jenis hewan yang pertama adalah kucing. Mungkin banyak yang tidak mengira, bahwa jenis hewan lucu yang satu ini dapat menjadi sumber penyakit. Hewan yang sering dijadikan peliharaan ini dapat menyebabkan penyakit yang bernama toksoplasma. Seperti yang dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, toksoplasma adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit mikroskopis yang disebut Toxoplasma gondii. Namun, sangat sedikit orang yang memiliki gejala penyakit ini setelah terinfeksi. Hal ini karena perlindungan dari sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak sampai menyebabkan penyakit. Tetapi toksoplasma bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menginfeksi janin dan masalah kesehatan serius. Selain itu, toksoplasma juga dapat menginfeksi orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kucing yang terinfeksi toksoplasma bisa disebabkan karena memakan tikus, burung, atau hewan kecil lainnya yang terinfeksi. Atau karena apapun yang terkontaminasi dengan kotoran kucing lainnya yang terinfeksi. Setelah terinfeksi, kucing dapat menularkan parasit tersebut melalui kotorannya. Parasit ini bisa hidup sampai berbulan-bulan di kotak pasir atau di tempat dia melakukan buang air besar. 3 dari 6 halaman 2020 Merdeka.com Jenis hewan yang kedua adalah anjing. Anjing sering dianggap sebagai hewan yang setia kepada manusia ini ternyata juga bisa membahayakan kesehatan Anda. Seperti yang sudah diketahui bahwa anjing, terutama anjing liar, membawa penyakit yang bernama rabies. Penyakit ini biasanya menular ke manusia melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi. Penyakit rabies ini disebabkan oleh virus, yang akan menginfeksi sistem saraf pusat. Jika seseorang terkena rabies tidak segera mendapatkan perawatan medis, virus rabies dapat menyebabkan penyakit di otak, yang bisa berujung pada kematian. Namun, rabies dapat dicegah, yaitu dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan dan menjauhi hewan-hewan liar yang berpotensi membawa penyakit ini. 4 dari 6 halaman AFP PHOTO/Radel Mica Jenis hewan berikutnya adalah kelelawar. Mungkin saat ini banyak orang yang merasa kesal dengan hewan yang satu ini. Karena wabah virus Corona yang saat ini menjadi pandemi, dianggap bersumber dari mamalia terbang ini. Selain virus Corona, kelelawar ternyata sudah pernah menghebohkan dunia dengan virus lain yang dibawanya. Pada tahun 2014 sampai 2016, kasus virus Ebola di wilayah Afrika menjadi perhatian WHO karena menyebabkan ribuan orang menjadi korban. Dan kelelawarlah yang dianggap bertanggung jawab atas kasus tersebut. Selain virus Corona dan Ebola, kelelawar juga diyakini dapat menularkan rabies hingga SARS. 5 dari 6 halaman AFP PHOTO / Luis ROBAYO Jenis hewan berikutnya adalah unggas. Hewan yang sering dipelihara dan diternak ini ternyata menyimpan penyakit yang berbahaya bagi manusia. Indonesia sebelumnya juga sempat dibuat heboh dengan penyakit yang disebarkan oleh unggas ini. Unggas membawa penyakit yang bernama flu burung. Penyakit ini dapat ditularkan ke manusia melalui kontak langsung terhadap unggas hidup atau mati yang terinfeksi. Penyakit flu burung ini dapat menyebabkan penyakit mulai dari infeksi saluran pernapasan (demam dan batuk), pneumonia, hingga gangguan pernapasan akut. 6 dari 6 halaman flickriver.com Jenis hewan selanjutnya yang dianggap sebagai pembawa penyakit adalah unta. Penyakit yang ditularkan oleh unta inipun serupa dengan virus Corona, yaitu MERS. MERS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang menyebabkan gangguan sistem pernapasan. Virus ini juga dapat menyebabkan kematian pada seseorang. Gejala penyakit MERS pada umumnya yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Virus ini sangat berbahaya bagi orang tua, orang yang memiliki penyakit kronis, dan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. (mdk/ank)
Brilio.net - Saat musim penghujan, banyak sekali ditemui hewan-hewan yang ketika musim kemarau tak muncul atau sangat jarang ditemui. Bahkan tak jarang hewan-hewan tersebut sampai masuk rumah.Kamu sendiri pasti pernah menemui hewan yang tiba-tiba masuk dalam rumah ketika musim penghujan kan? Nah, berikut 9 hewan yang sering masuk rumah pada musim penghujan, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (18/12): 1. Katak BACA JUGA : foto: pinterest.comCacing juga termasuk hewan yang sering masuk rumah ketika musim penghujan. Menurut Karina, saat hujan turun, air yang diresap oleh tanah akan membuat cacing sulit mencari oksigen. Akibatnya cacing akan mencoba keluar dari tanah hingga bisa masuk rumah. Hal yang sama juga berlaku ketika kondisi tanah sangat panas. 3. Tikus foto: garden.lovetoknow.comKondisi cuaca di luar yang sangat dingin membuat tikus mencoba mencari tempat yang hangat. Dipilihlah rumah sebagai salah satu tempat tikus mencari kehangatan. Apalagi tikus memang karakter hewan yang menghindari genangan. Sehingga ketika tempatnya tergenang air, maka tikus akan mencari tempat lain yang lebih kering.4. Ular BACA JUGA : 6. Nyamuk foto: theayurveda.orgPada musim penghujan, populasi nyamuk akan menjadi semakin banyak. Nyamuk juga akan mencari tempat genangan air yang bersih. Makanya, nyamuk akan berpindah mencari genangan di dalam rumah yang cukup bersih karena genangan yang ada di luar rumah kotor karena hujan.Lalu kenapa nyamuk membutuhkan genangan yang bersih? Menurut Karina, nyamuk mencari genangan air yang bersih karena hewan tersebut membutuhkan nutrisi yang tak akan ditemui pada genangan air kotor. Nutrisi itulah yang sangat dibutuhkan untuk perkembangbiakannya.7. Kalajengking foto: baymonttampa.comKalajengking juga menjadi hewan yang mencari tempat berpindah saat musim penghujan tiba. Hal itu dilakukannya karena habitat asli mereka di luar rusak karena hujan. Makanya nggak heran jika dalam pencarian tempat baru, kalajengking juga sampai masuk ke dalam rumah.8. Kumbang kayu foto: flickriver.comMusim penghujan membuat habitat kumbang kayu di kayu-kayu yang ada di luar ruangan cepat lapuk dan rusak. Itu menyebabkan kumbang kayu berpindah tempat mencari kayu yang kering, salah satunya ya yang ada di dalam ruangan. 9. Capung foto: amazine.coCapung biasa tinggal di tempat yang basah, dekat dengan air sungai. Capung juga merupakan hewan yang sering masuk rumah ketika musim penghujan.Karina menjelaskan jika sifat capung masuk ke dalam rumah karena mencari kehangatan. Menurutnya, serangga bukan merupakan hewan yang mempunyai saluran pernapasan lengkap seperti hewan yang lainnya. Hal itu membuat serangga, termasuk capung, sulit sekali beradaptasi dengan lingkungan.Nah, itulah beberapa hewan yang biasa masuk rumah ketika musim penghujan. Beberapa hewan memang bukan merupakan hewan buas. Tapi sebagian yang lain adalah hewan berbahaya yang perlu diwaspadai. Jadi hati-hati ya, guys! Yang paling penting, jaga selalu kebersihan rumah kamu agar tetap sehat selama musim hujan. |