Dibawah ini yang bukan merupakan unsur biaya produksi adalah…

Dibawah ini yang bukan merupakan unsur biaya produksi adalah…

Ajaib.co.id – Biaya produksi termasuk salah satu unsur yang cukup penting pada laporan keuangan perusahaan manufaktur. Sebelum menentukan harga jual, hal pertama yang perlu diketahui adalah berapa biaya produksi dari produk. Kemudian kamu dapat menambahkan dengan biaya-biaya lain dan nilai keuntungan yang diinginkan.

Mengelola sebuah bisnis merupakan sebuah tantangan yang yang mengharuskan kita untuk terus belajar. Walaupun kamu tidak mengenyam pendidikan di bidang akuntansi, sebagai pimpinan kamu sebaiknya memahami tentang cara membaca laporan keuangan yang tepat. Kamu perlu mengetahui dari mana angka-angka yang tersaji dalam laporan keuangan tersebut, salah satunya tentang biaya produksi.

Biaya produksi (production cost) atau dikenal juga dengan sebutan manufacturing cost adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Production cost ini menjadi salah satu komponen dalam Laporan Laba Rugi.

Apakah penghitungan production cost pada bisnismu sudah benar? Berikut ini pengertian, unsur-unsur, dan contoh production cost dalam laporan keuangan. Yuk, belajar lagi!

 Pengertian Biaya Produksi

Untuk menambah wawasanmu tentang ilmu ekonomi dan akuntansi, berikut ini beberapa pengertian production cost dari para ahli.

“Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual” (Abdul Halim, 1988:5).

“Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output atau dengan kata lain yaitu nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output” (Suherman Rosyidi, 2003:333).

“Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan. Biaya produksi atau penjualan terdiri atas biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik” (Kuswadi, 2005:22).

“Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1).

Pengertian biaya produksi dari para ahli bisa menjadi gambaran unsur-unsur apa saja yang termasuk production cost. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi perusahaan yang kamu kelola.

Unsur-unsur Biaya Produksi

unsur-unsur production cost dalah unsur-unsur yang membangun terbentuknya suatu production cost. Kadang-kadang usaha kecil sering mengabaikan biaya-biaya kecil yang timbul karena adanya kegiatan usaha. Padahal bisa jadi biaya-biaya ini termasuk ke dalam unsur-unsur production cost.

Agar tidak salah mengenalinya, berikut ini 3 golongan unsur-unsur production cost. 

Biaya Material Langsung

Biaya material langsung atau direct material merupakan salah satu unsur pokok dalam production cost. Biaya material langsung  adalah biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan produk. Contoh sederhananya dalam perusahaan yang memproduksi celana, biaya material langsungnya adalah kain dan benang.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Unsur-unsur production cost berikutnya adalah biaya tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung ini termasuk gaji pokok, tunjangan, dan asuransi untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contohnya pada perusahaan celana, biaya tenaga kerja langsung adalah para penjahit.

Biaya Overhead Pabrik

Selain biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung, unsur production cost lainnya adalah biaya overhead pabrik atau BOP. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung berkaitan dengan proses pembuatan produk, namun cukup memiliki peranan dalam dibuatnya produk tersebut. Termasuk ke dalam biaya overhead pabrik antara lain bahan material tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya overhead lainnya. 

Contoh biaya material tidak langsung pada perusahaan yang memproduksi celana adalah kertas hang tag, dan pelumas mesin pemotong kain.Contoh dari biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga keamanan yang bertugas menjaga keamanan area gedung. Sedangkan biaya overhead lainnya meliputi sewa gedung, depresiasi mesin, utilitas pabrik, dan asuransi.

Contoh Biaya Produksi dalam Laporan Keuangan

Rumus production cost adalah biaya material langsung, ditambah biaya tenaga kerja langsung, kemudian ditambah biaya overhead pabrik. Untuk bisa memahami lebih jelas, berikut ini disajikan contoh cara menghitung production cost dalam laporan keuangan.

Perusahaan Ben Bagus merupakan perusahaan yang memproduksi celana olahraga pria. Dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 5000 pcs celana olahraga pria. Rincian biaya produksinya adalah sebagai berikut:

  • Beli kain Rp60.000.000.
  • Upah penjahit Rp20.000.000.
  • Upah tenaga keamanan Rp5.000.000.
  • Sewa gedung dan utilitas lain Rp15.000.000.

Total biaya produksi adalah Rp60.000.000 + Rp20.000.000 + Rp5.000.000 + Rp15.000.000 =

Rp100.000.000. 

Maka, production cost untuk 1 unit celana olahraga adalah Rp100.000.000 dibagi 5000 pcs, yaitu Rp20.000 per pcs. 

Setelah mengetahui production cost per unit atau per pieces ini, kamu bisa menentukan harga jual. Tambahkan biaya pemasaran dan biaya operasional lainnya. Kemudian kamu bisa menambahkan besarnya laba yang ingin dicapai secara wajar dan kompetitif.

Mengetahui production cost secara detail sangat penting untuk membantumu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kamu bisa mengoptimalkan proses produksi serta mengatur jadwal produksi dan pengiriman barang. Sistem kerja yang diterapkan pun bisa dibuat lebih efektif dan efisien.

Kamu bisa melakukan analisa keuangan secara mendalam terhadap bisnis yang kamu kelola. Hasilnya, kamu bisa mencapai target laba yang diinginkan. Kamu juga perlu cerdas dalam mengelola peruntukkan laba yang dihasilkan perusahaanmu. Sisihkan sebagian untuk investasi pada bidang lain, agar asetmu tidak berkumpul dalam satu wadah.

Jika kamu tertarik untuk investasi pada saham dan reksa dana, kamu dapat daftar akun di Aplikasi Ajaib di Google Play Store atau App Store. Aplikasi Ajaib ini dikelola oleh Ajaib Group yang telah berpengalaman mengelola investasi saham dan reksa dana. Yuk, mulai berinvestasi bersama Ajaib!

Proses produksi merupakan kegiatan fundamental bagi suatu perusahaan. Makanya, suatu perusahaan perlu memperhitungkan dengan baik biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk dapat membuat barang/jasa yang berkualitas dan sesuai ekspektasi.

Biaya produksi merujuk pada dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Kalkulasi biaya produksi dimulai sejak proses pengolahan bahan baku, hingga barang jadi atau setengah jadi. Karenanya, penghitungan biaya produksi terbilang rumit, sebab terdapat beberapa jenis komponen pengeluaran perusahaan.

Mengutip buku Biaya Produksi garapan Christina Kustindarti, biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut.

Biaya produksi dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan dana demi terwujudnya suatu barang atau jasa yang siap dipasarkan.

Biaya produksi punya karakteristik yang berbeda dengan biaya operasional. Biaya operasional dikeluarkan perusahaan guna mengakomodasi sistem manajerial perusahaan. Sementara, biaya produksi berfungsi untuk menopang kelancaran proses produksi barang siap jual.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yakni biaya produksi eksplisit dan biaya produksi implisit. Biaya eksplisit mengacu pada seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor-faktor produksi. Sementara, biaya implisit merupakan taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi.

Advertising

Advertising

Tidak setiap pengeluaran perusahaan disebut biaya produksi. Hal tersebut lantaran pengeluaran biaya produksi harus beriringan dengan pendapatan perusahaan.

Jenis Biaya Produksi

Umumnya, dalam pencatatan akuntansi, biaya produksi dibagi menjadi 3 jenis, yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Sering disebut sebagai direct material biaya produksi, biaya bahan baku adalah nominal yang harus dikeluarkan perushaaan untuk memperoleh bahan baku dan mengolahnya hingga menjadi barang jadi.

  • Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung atau biasa disebut direct labour merupakan dana yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai ubah para pekerjanya. Direct labour dalam lingkup biaya produksi hanya menghitung para pekerja yang berkaitan langsung dengan proses produksi.

Biaya ini dikeluarkan untuk menunjang proses produksi. Walaupun tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, biaya overhead membantu proses produksi berjalan dengan lancar. Contoh biaya overhead, antara lain ATK, biaya tenaga keamanan, biaya sewa, biaya listrik, dan masih banyak lagi.

Selain biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, biaya produksi juga bisa digolongkan menjadi 5 jenis, yakni biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), biaya rata-rata (average cost), biaya marginal, dan biaya total. Berikut penjelasannya.

Biaya tetap bersifat pasti. Artinya jumlah pengeluaran tidak akan mengalami perubahan walaupun kapasistas produksi barang mengalami peningkatan atau penurunan. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan dan punya nominal yang sama yang harus dikeluarkan.

Adapun contoh biaya tetap, yaitu biaya sewa pabrik dan gaji bulanan karyawan.

Besaran biaya variabel sangat tergantung pada output perusahaan. Jika produksi barang meningkat, maka biaya pun akan bertambah. Begitupula sebaliknya. Jenis ini hanya dibutuhkan saat proses produksi sedang berlangsung, seperti biaya bahan baku.

Biaya produksi untuk bahan baku berjalan beriringan dengan target output yang hendak dicapai selama produksi. Perubahan produksi akan memengaruhi dana yang harus dialokasikan.

Average cost merupakan pengeluaran biaya produksi per unit yang diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata dilakukan guna menentukan keputusan produksi selanjutnya.

Jenis ini merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan meningkatkan produksi. Dengan biaya marginal, perusahaan bisa memprediksi jumlah output maksimum yang bisa didapat selama proses produksi berlangsung.

Kalkulasi biaya marginal dihitung dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan bisa menautkan fixed cost dengan biaya marginal saat hendak memproduksi output tambahan.

Biaya total didapatkan dengan menghimpun biaya variabel dan biaya tetap. Biaya bersifat menyeluruh ini akan menjadi informasi terkait jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.

Biaya ini baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan telah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa dilaporkan secepat mungkin.