Sebutkan empat cara menjaga kesuburan tanah

Tanah adalah bagian penting dari bumi yang perlu dijaga oleh manusia. Tanah yang berpotensi mengalami kerusakan ini perlu dijaga agar dapat selalu memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

Sebutkan empat cara menjaga kesuburan tanah

Karenanya, ada baiknya bila sebelum terjadi kerusakan tanah, dilaksanakan metode -metode untuk mencegah kerusakan tanah tersebut. Pada dasarnya, tanah mempunyai kemampuan dalam memperbaiki dirinya dari kerusakan. Meski demikian, pada tahap lanjutan, tanah tetap membutuhkan upaya lain untuk membantu proses perbaikan tanah tersebut.

Kerusakan tanah ditandai dengan tingkat kesuburan tanah yang berkurang. Untuk menaga tingkat kesuburan tanah ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh manusia, yakni dengan teknik pengolahan tertentu.

Upaya menjaga tingkat kesuburan tanah dapat dilakukan melalui metode mekanik, metode vegetatif, dan metode kimia yakni sebagai berikut :

1. Metode Mekanik

Metode mekanik merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah dengan menggunakan teknik pengolahan tertentu. Upaya tersebut dilakukan dengan cara -cara berikut :

a. Penterasan Lahan Miring (Terrcacering)

Penterasan lahan miring juga sering disebut dengan terasering. Terasering dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng. Pembuatan terasering bertujuan untuk mengurangi tingkat erosi. Sebab, terasering dapat memperlambat aliran air di permukaan tanah.

b. Pengolahan Sejajar Garis Kontur (Countour Tillage)

Cara pengolahan sejajar garis kontur dilakukan dengan membuat rongga -rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igir - igir. Hal tersebut dapat memperlambar aliran permukaan dan memperbesar kemungkinan air untuk dapat meresap ke dalam tanah. Umumnya, vegetasi ditanam dengan sistem tumpang sari.

c. Pembuatan Pematang/ Galudan

Pematang atau guludan dibuat dengan cara seperti membuat tanggul -tanggul kecil dan saluran sejajar garis kontur. Pematang yang dibuat tersebut berfungsi menahan laju air sehingga dapat memperbesar kemungkinan air untuk meresap ke dalam tanah.

d. Pembuatan Cekdam

Pembautan cekdam atau bendungan kecil bertujuan untuk membendung aliran air permukaan. Material yang tererosi akan tertahan di parit - parit cekdam sehingga lapisan tanah menebal dan kesuburan tanah tidak akan hilang terbawa air.

2. Metode Vegetatif

Metode vegetatif adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah dengan memanfaatkan vegetatif (tumbuhan). Metode vegetatif sangat baik dilakukan sebagai upaya pelestarian kesuburan tanah. Umumnya, metode vegetatif menggunakan cara -cara, seperti :

a. Penghijauan

Kegiatan penghijauan adalah cara yang dilakukan dengan menanami kembali lahan -lahan yang kehilangan vegetasi penutupnya. Penanaman dilakukan dengan cara menanam bibit pepohonan besar yang biasanya dapat tumbuh dengan mudah.

b. Rotasi Tanaman (Crop Rotation)

Kegiatan rotasi tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Metode rotasi tanaman dilakukan dengan memvariasikan jenis tanaman pada saat pergantian masa tanam. Hal ini efektif dilakukan untuk mencegah berkurangnya jenis unsur hara tertentu dalam tanah.

c. Reboisasi

Reboisasi dilakukan dengan cara menanami lahan yang gundul dengan tanaman keras. Kegiatan reboisasi selain efektif mencegah terjadinya erosi, juga dapat diambil manfaat lainnya, seperti hasil kayunya.

d. Penanaman Tanaman Penutup (Buffering)

Penanaman tanaman penutup adalah upaya yang dilakukan dengan menanami lahan dengan tanaman keras seperti jati dan pinus. Penanaman ini bertujuan agar dapat menghambat penghancuran tanah lapisan atas oleh air, memperkaya bahan organik serta menghambat laju erosi.

e. Penanaman Tanaman Berbaris (Strip Cropping)

Kegiatan penanaman berbaris ini adalah dengan menanam secara tegak lurus arah aliran atau arah angin. Pada daerah landai, jarak tanam diperlebar sedangkan di daerah yang miring, tanaman dirapatkan.

f. Penanaman Sejajar Garis Kontur (Contour Strip Cropping)

Penanaman sejajar garis kontur dilakukan dengan menanami lahan searah dengan garis konturnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar memperbesar kemungkinan air meresap ke dalam tanah dan menghambat laju erosi.

3. Metode Kimia

Menjaga tingkat kesuburan tanah dengan metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia sehingga dapat memperbaiki struktur tanah. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk pengawetan tanah ini, misalnya : bitumen, krilium dan soil conditioner.

Ketiga bahan kimia tersebut dianggap efektif dalam memperbaiki struktur tanah dan memperkuat agregat tanah. Bahan -bahan kimia tersebut juga mempunyai pengaruh jangka panjang karena senyawa tersebut tahan terhadap organisme tanah.

Selain mampu memperkuat struktur tanah, soil conditioner juga dapat digunakan untuk meningkatkan permeabilitas dan mengurangi erosi yang terjadi pada tanah.

Referensi :

Setiani, Fenti Rahayu dkk. 2012. Geografi untuk SMA/ MA. Klaten : Intan Pariwara.

*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain:

Sebutkan empat cara menjaga kesuburan tanah

Sebutkan empat cara menjaga kesuburan tanah
Lihat Foto

kirillov alexey

-

KOMPAS.com - Kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen di dalamnya.

Komponen tersebut seperti biologi, kimiawi, dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, namun hal tersebut berbeda.

Diambil dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung serta menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Ciri-ciri tanah subur

Terdapat beberapa ciri tanah subur, yaitu:

  • Memiliki lapisan humus tebal

Suatu tanah yang subur dapat dilihat dari ketebalan bunga tanah atau humus.

Semakin tebal maka tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara. Sehingga tanaman bisa menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis.

Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar cukup baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya isap tanah terhadap air.

Baca juga: Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya

Hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga air dapat masuk lebih banyak.

Tanah yang baik memiliki tingkat keasaman yang seimbang. Untuk diketahui, PH normal tanah berada di kisaran 6-8 atau kondisi terbaik memiliki PH 6,5 sampai 7,5.

Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.

Untuk tanah yang terlalu asam diperlukan proses pengapuran yang tujuannya untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral.

Begitu juga dengan tanah terlalu basa atau PH lebih dari 8 perlu diberikan sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk amonium sulfat (ZA).

Dengan PH netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.

Baca juga: Pupuk Kaltim Bersiap Salurkan Pupuk Bersubsidi

Tanah subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral. Sehingga tidak mudah hanyut terbawa air.

Kadar lempung harus normal dan biasanya terletak pada lapisan tanah tengah.

Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi, manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap ke dalam tanah dengan baik.

Makhluk hidup berukuran kecil yang ada di tanah sebagai tanda bahwa di dalam tanah terdapat berbagai bahan organik yang dibutuhkan mikroorganisme.

Sehingga mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan tanah.

Selain empat ciri-ciri di atas, salah satu tanda dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang tumbuh di sekitarnya.

Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh, maka semakin baik kualitas tanah.

Baca juga: Masuk Musim Tanam, Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi di Aceh

Tidak semua tanah dapat subur dengan sempurna. Kebalikannya dengan tanah subur, tanah tandus memiliki kadar humus yang rendah.

Dengan kondisi tersebut, tanah akan sulit untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.

Ada beberapa faktor yang membuat tanah tandus, yaitu faktor cuaca, unsur hara dan mineral tanah yang rendah, kurangnya rongga udara di tanah, dan rendahnya porositas struktur tanah.

Berikut beberapa cara untuk membuat tanah tandus menjadi subur:

Pupuk membuat tanah tandus menjadi subur kembali. Kandungan unsur hara pada tanah tandus yang rendah, harus ditingkatkan dengan pupuk.

Pemberian pupuk bisa menggunakan dua jenis, yaitu pupuk kompos dan pupuk kandang.

  • Memperkaya organisme penyubur tanah

Dalam kesuburan tanah, organisme penyubur memegang peranan penting.

Organisme ini membantu dalam banyak hal. Mulai dari menjadi dekomposer tanah, pengurai polutan, pereaksi kimia dalam tanah, dan lainnya.

Baca juga: Pencemaran Tanah: Dampak dan Solusi

Dalam hal ini, cacing menjadi salah satu penyubur tanah. Untuk menimbulkan organisme tersebut, perlu melakukan pelapisan dengan cara memberikan pupuk kandang pada tanah.

Pupuk tersebut akan menjadi media pengembangbiakan alami dari makhluk kecil tersebut.

Selain itu bisa juga mengurangi penggunaan obat-obat kimia seperti herbisida, pestisida dan lainnya. Karena mampu mematikan organisme serta merusak kesuburan tanah.

  • Menutup tanah dengan mulsa

Dalam pertanian, mulsa sebuah penutup yang diberikan dengan tujuan agar tanah dapat terhindar dari sinar matahari secara langsung.

Penggunaan mulsa juga dapat membantu mencegah pertumbuhan rumput, menyediakan nutrisi tambahan pada tanah, serta menjaga kelembabannya.

Terdapat tiga jenis mulsa, yaitu :

  1. Mulsa organik, seperti jerami, kulit basah, atau kulit kacang
  2. Mulsa anorganik, seperti plastik dan batu.
  3. Mulsa alami atau hidup, seperti tanaman semanggi, ubi jalar, kacang-kacangan, lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.