Sebutkan dan jelaskan apa saja gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia?

Kelainan pada sistem gerak umumnya disebabkan oleh gangguan pada saraf yang menghambat komunikasi otak ke otot. Tingkat keparahannya bisa ringan hingga berat dan menyebabkan disabilitas.

20 May 2020|Armita Rahardini

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Kelainan pada sistem gerak ada bermacam-macam, salah satunya parkinson

Kelainan pada sistem gerak adalah penyakit yang muncul akibat kelainan sarah dan bisa berdampak pada gerakan tubuh. Contohnya, gerak anggota tubuh yang menjadi tidak terkendali atau malah sulit hingga tidak bisa digerakkan. Gangguan ini memiliki banyak jenis dan bisa dialami oleh siapa saja.

Penyebab kelainan pada sistem gerak

Jenis kelainan pada sistem gerak yang beragam membuat penyebabnya terjadinya kondisi tersebut pun beragam. Secara umum, ada beberapa faktor yang bisa memicu gangguan pada sistem gerak manusia, yaitu:
  • Faktor genetik atau keturunan
  • Infeksi, termasuk yang diakibatkan oleh bakteri dan virus
  • Efek samping konsumsi obat-obatan tertentu
  • Kerusakan pada otak, tulang belakang, dan sistem saraf tepi
  • Gangguan metabolik, seperti diabetes
  • Stroke dan penyakit yang menyerang pembuluh darah lainnya
  • Keracunan
Karena penyebabnya beragam, maka perawatan untuk mengobati kelainan pada sistem gerak pun akan berbeda, tergantung dari jenisnya.

Jenis-jenis kelainan pada sistem gerak

Ada cukup banyak gangguan pada sistem gerak. Berikut adalah beberapa jenisnya yang umum terjadi:Yang dimaksud dengan tremor adalah gerakan berulang atau kondisi gemetar yang tidak terkontrol. Tremor biasanya terjadi di salah satu atau kedua tangan dan kondisi gemetar bisa bertambah parah saat penderita mencoba menggerakkan tangannya.Gangguan pada sistem gerak ini disebabkan oleh ketidaknormalan pada bagian otak yang mengendalikan gerakan, dan umumnya tidak terkait dengan penyakit tertentu. Sekitar 50 persen penderita tremor memiliki anggota keluarga dengan masalah medis yang sama.Walau sebaian besar kondisi tremor tidak menimbulkan komplikasi serius, gangguan medis ini bisa menganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan stres pada penderita.Myasthenia gravis merupakan kondisi cepat lelah dan melemahnya otot-otot, termasuk otot gerak sadar. Gangguan pada sistem gerak ini terjadi akibat masalah pada komunikasi antara saraf dengan otot.Gejala myasthenia gravis biasanya muncul ketika pengidap menggunakan otot yang terkena penyakit ini. Keluhan kemudian hilang dengan sendirinya setelah otot tersebut diistirahatkan. Meski begitu, keluhan myasthenia gravis akan cenderung memburuk dalam waktu beberapa tahun.Penyakit Parkinson juga termasuk salah satu jenis gangguan pada sistem gerak. Penyakit ini muncul saat sel saraf di otak tidak cukup memproduksi senyawa dopamine.Gejala penyakit ini umumnya muncul pada orang yang berusia 60 tahun ke atas. Namun keluhannya juga dapat dialami pada usia di bawah itu.Gejala penyakit Parkinson akan terjadi secara bertahap di salah satu sisi tubuh, kemudian menyerang kedua sisi tubuh. Keluhan awalnya berupa gemetar pada tangan, kaki dan rahang, adanya kekakuan pada tangan, kaki dan batang tubuh, gerakan jadi lambat dan keseimbangan tubuh terganggu.Ataksia merupakan gangguan pada sistem gerak yang bersifat degeneratif, yang berarti memicu penurunan fungsi. Penyebab kondisi ini adalah masalah pada otak, batang otak, atau saraf tulang belakang.Penderita ataksia akan mengalami gerakan yang terkesan ceroboh dan tidak stabil, tubuh yang tidak seimbang, mengalami gemetar, atau ada anggota gerak yang kurang terkoordinasi saat melakukan gerakan secara sadar.Sebagai akibatnya, penderita ataksia memiliki risiko sering jatuh. Kemampuan bicara dan pergerakan mata pengidapnya juga bisa terganggu.Distonia adalah gangguan pada otot yang bersifat neurologis. Gejalanya berupa kejang pada otot-otot.Ganggan pada sistem gerak satu ini bisa muncul akibat adanya fungsi abnormal pada ganglia basalis, yaitu sebuah area di bagian dalam otak yang bertugas mengontrol koordinasi dan kelancaran gerak, serta mencegah gerakan tak sadar.Penderita distonia biasanya mengalami gerakan tubuh tertentu yang berulang tidak terkontrol, serta posisi dan postur tubuh yang tidak normal. Penyakit ini bisa menyerang bagian tubuh manapun, seperti lengan, kaki, batang tubuh, kelopak mata, bahkan pita suara.Tergantung dari bagian tubuh yang terkena, distonia bisa sampai menimbulkan kondisi kecatatan pada penderitanya.

Baca Juga

Pahami Pengertian Oksidasi, Manfaat, dan Bahayanya Bagi TubuhTerapi Parkinson: Alternatif Penanganan Selain MedikasiSklerosis lateral amiotrofik (ALS) atau penyakit Lou Gehrig biasanya terjadi pada orang berusia 40 hingga 70 tahun. Penyakit ini merupakan kondisi degenerasi saraf yang progresif.Proses degenerasi yang progresif tersebut menyebabkan sel-sel neuron di otak dan saraf tulang belakang akhirnya mati.Tanpa sel neuron, otak dan saraf tidak bisa mengirimkan perintah gerak dan kendali ke otot. Kondisi ini akan menyebabkan penderita ALS kehilangan kemampuan bergerak, berbicara, makan, menelan, hingga bernapas.Pada penderita ankylosing spondylitis, beberapa bagian dari tulang belakang bagian bawahnya mengalami peradangan yang berujung pada kerusakan atau tumbuhnya tulang baru. Pada beberapa kasus, kondisi peradangan ini membuat ruas tulang belakang menyatu dan kehilangan kelenturannya.Gejala ankylosing spondylitis umumnya meliputi sakit dan kaku pada punggung, nyeri dan bengkak di bagian sendi dan tendon yang melekat ke tulang, serta keletihan yang parah. Keluhan ini muncul secara bertahap serta sering hilang dan timbul sendiri.Pada sebagian penderita, gejala ankylosing spondylitis dapat mereda. Namun pada sebagian pengidap lainnya, keluhan justru bisa bertambah parah.

Catatan dari SehatQ

Pengobatan gangguan pada sistem gerak tentu bervariasi dan tergantung dari jenis penyakit yang Anda alami. Perlu bantuan dan konsultasi medis dengan dokter untuk mengetahui penyakit yang menjadi dalang dari keluhan-keluhan yang menyerang Anda.Sayangnya, kebanyakan dari masalah medis tersebut tidak bisa disembuhkan dan akan menyertai penderita seumur hidupnya. Karena itu, penanganan medis umumnya bertujuan meredakan serta mengendalikan gejala.

tremorpenyakit lou gehrigparkinson

American Association of Neurological Surgeons. https://www.aans.org/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Movement-Disorders
Diakses pada 20 Mei 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/parkinsonsdisease.html
Diakses pada 20 Mei 2020
ALS Association. http://www.alsa.org/about-als/what-is-als.html
Diakses pada 20 Mei 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/myasthenia-gravis/symptoms-causes/syc-20352036
Diakses pada 20 Mei 2020
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/ankylosing-spondylitis/
Diakses pada 20 Mei 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/movementdisorders.html
Diakses pada 8 Desember 2020

Tremor adalah gemetar yang terjadi pada tubuh atau anggota badan yang tidak bisa kita kontrol. Penyebab tremor bisa merupakan hal yang normal, seperti penuaan, kedinginan, dan emosi (misalnya, ketakutan atau kemarahan). Namun ada juga berbagai kondisi medis yang jadi pemicunya.

04 Sep 2019|Armita Rahardini

Gejala Parkinson tahap pertama umumnya mengalami gangguan ringan di satu sisi tubuh, misalnya di kaki atau lengan. Sindrom satu ini memiliki 5 stadium yang harus diketahui.

17 Mei 2019|Azelia Trifiana

Parkinsonisme adalah kumpulan gejala mirip penyakit Parkinson yang dialami oleh pasien penderita kondisi medis lain. Ada sejumlah faktor yang memicu Parkinsonisme, apa sajakah itu? Berikut informasinya.

Dijawab Oleh dr. Veranita

Dijawab Oleh dr. Veranita

Dijawab Oleh dr. Veranita