Sebutkan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat surat bisnis yang baik

Ajaib.co.id – Perkembangan dunia digital saat ini terus meningkat dalam penggunaannya, salah satunya dalam hal membuat surat yang bisa dilakukan secara digital melalui perangkat tertentu.

Akan tetapi, fisik dari surat masih sangat diperlukan saat ini untuk berbagai kebutuhan. Misalnya saja untuk perjalanan dinas, surat jalan, surat perintah, surat pemberitahuan, dan masih banyak lainnya.

Jenis surat untuk kebutuhan tersebut merupakan surat resmi yang menggunakan bahasa formal. Nah, dalam membuat surat resmi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan selain bahasa.

Hal ini meliputi unsur-unsur yang ada di dalamnya seperti kepala surat, tanggal surat, perihal, lampiran, alamat tujuan, salam pembuka, isi, salam penutup, tanda tangan, nama jelas, tembusan, hingga inisial.

Di mana, unsur-unsur tersebut harus sesuai dan mematuhi kaidah penulisan bahasa, mengacu pada ejaan yang disempurnakan. Untuk lebih jelasnya mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat resmi, yuk simak penjelasan berikut ini.

Penulisan Kepala Surat

Kepala surat merupakan bagian awal pada surat yang berfungsi dalam memberikan informasi ke penerima surat meliputi nama, alamat, dan keterangan lain berkaitan dengan badan maupun instansi pengirim surat. Unsur-unsur alamat dipisahkan oleh tanda koma bukan menggunakan tanda penghubung.

Menuliskan alamat juga harus lengkap seperti jalan bukan Jl atau Jln. Untuk nomor telepon, penulisan kata telepon juga harus lengkap dan tidak bisa disingkat. Sementara penulisan angka juga tidak perlu menggunakan titik dan harus jelas.

Penulisan Tanggal Surat

Untuk tanggal surat, penulisan tidak perlu disertai dengan nama kota dan nama bulan serta tahun juga harus lengkap. Pada akhir penulisan juga tidak perlu dibubuhkan tanda baca seperti titik maupun penghubung.

Adapun contoh untuk penulisan tanggal pada surat resmi seperti berikut:

Kepala Surat

27 Oktober 2020

Penulisan Alamat Surat

Penulisan alamat pada surat resmi juga memiliki aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa aturan, di antaranya sebagai berikut:

·      Alamat tujuan dari surat resmi ditulis pada bagian kiri surat dengan jarak tengah antara hal surat serta salam pembuka. Sedangkan untuk alamat surat berada di sebelah kiri agar lebih menguntungkan karena jika diletakkan di sebelah kanan, kemungkinan pemenggalan tidak akan ada. Dengan begitu, alamat yang panjang sekalipun bisa ditulis tanpa harus dipenggal karena tempat yang luas.

·      Alamat surat tidak dimulai dengan kata “kepada” karena kata tersebut ditujukan sebagai penghubung dari intrakalimat untuk menyatakan arah maupun kata “dari” yang ditujukan sebagai penghubung intrakalimat untuk menyatakan asal.

·      Penulisan alamat dimulai dengan penggunaan “Yth.” disertai titik maupun “Yang Terhormat” tidak disertai titik.

·      Pencantuman nama orang yang dituju pada surat resmi, sebaiknya diawali dengan sapaan Ibu, Bapak, Saudara, maupun Sdr.

·      Untuk nama orang yang dituju dengan gelar akademik, maka penulisan namanya disertai dengan gelar tersebut seperti Drs, Ir., atau Drg. Selain itu, nama alamat yang dituju dengan jabatan seperti sersan atau kapten, maka penggunaan sapaan Ibu, Bapak, atau Saudara juga tidak diperkenankan.

Adapun contoh yang dimaksud seperti Yth. Bapak Ahmad, B.A., Yth. Bapak Darwin, Yth. Ir. Mariati, Yth. Kepala Desa Susukan, Yth. Kapten Sum.o.

·      Penulisan kata “jalan” harus lengkap dan tidak disingkat. Ditambah dengan nama gang, nomor, RT, serta RW ditulis secara lengkap menggunakan huruf kapital pada awal kata. Sementara untuk nama kota dan provinsi huruf awal ditulis menggunakan kapital.

Penulisan Salam Pembuka

Untuk penulisan salam pembuka pada surat resmi berada di bagian kiri satu garis tepi diikuti nomor, lampiran, hal, serta alamat surat. Huruf pertama di awal kata dituliskan dengan huruf kapital dan diikuti koma.

Ungkapan yang biasa digunakan pada salam pembuka di surat resmi dengan sifat netral di antaranya sebagai berikut:

·      Dengan hormat,

·      Salam sejahtera,

·      Saudara …..,

·      Saudara ….. yang terhormat,

·      Bapak ….. yang terhormat,

·      Dr. Ir. …… yang terhormat,

·      Prof. …… yang terhormat,

Penulisan Salam Penutup

Untuk salam penutup pada surat resmi, huruf awalnya juga dituliskan dengan huruf kapital, lalu dibubuhkan tanda koma. Adapun contoh yang bisa dipahami seperti berikut:

·      Salam takzim

·      Salam kami

·      Hormat kami

·      Wasalam

Penulisan Tanda Tangan, Nama Jelas, serta Jabatan

Keabsahan surat resmi juga dinilai dari bukti tanda tangan yang dibuat oleh pejabat berwenang meliputi pimpinan suatu lembaga, instansi, maupun organisasi.

Tanda tangan juga disertai dengan nama pembuat secara jelas di bagian bawah tanda tangan yang diberi kurung pada bagian nama. Lalu, di bagian nama penanda tangan juga dicantumkan nama jabatan untuk penanda identitas pembuat tanda tangan.

Jika akan mencantumkan nomor induk pegawai, maka pejabat terkait mencantumkannya di antara nama jelas dan jabatan, walaupun bukan suatu keharusan. Hal tersebut dapat dilihat melalui contoh berikut ini:

Tanda Tangan

M. Taufik Arif

NIP. 130519977

Direktur

Penulisan Bentuk Singkatan a.n. dan u.b.

Penggunaan bentuk singkatan a.n. atau u.b. biasa digunakan ketika pembuat tanda tangan merupakan pejabat setingkat yang ditunjuk oleh pimpinan instansi yang bersangkutan.

Singkatan a.n. ini dicantumkan pada bagian depan nama jabatan yang memberikan wewenang penandatanganan tersebut. Adapun contoh bentuk penulisan sebagai berikut:

a.n. Direktur Utama

PT Sumber Cahaya

Tanda tangan

Mardono

Direktur Pemasaran

Sementara untuk singkatan u.b. digunakan ketika penandatanganan surat resmi dilakukan oleh staf yang jabatannya berada dua tingkat di bawah pimpinan. Adapun contohnya seperti berikut:

Kepala Kantor Cabang

Departemen Tenaga Kerja

Propinsi….

u.b.

Tanda Tangan 

Nama Jelas

Kepala Bagian Personalia

Penulisan Tembusan

Penulisan tembusan pada surat resmi bisa dilihat melalui contoh berikut ini:

·      Direktur Sarana Informatika

·      Kepala Bagian Tata Usaha

·      Sdr. Suk.an

Penulisan Inisial

Contoh penulisan yang terakhir pada surat resmi adalah inisial atau disebut juga dengan sandi. Di mana, hal tersebut merupakan kode pengenal berbentuk singkatan nama pengonsep maupun nama pengirim surat.

Penulisan inisial pada surat resmi berada di bagian sebelah kiri bawah. Misalnya saja, SR atau Ggn yang berarti Siti Rohmah dan Gugun.

Unsur-unsur penting yang ada di dalam surat resmi ini wajib ada ketika kamu membuatnya untuk kebutuhan tertentu. Dengan begitu, penerima surat juga bisa memahami maksud dari isi surat karena penulisan yang sesuai dengan kaidan bahasa dan aturan pembuatan surat resmi.

Sama halnya dengan membuat surat resmi, memilih instrumen investasi juga harus memperhatikan beberapa hal penting di dalamnya.

Hal ini menyangkut risiko kerugian dan keuntungan yang dihasilkan dalam berinvestasi. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih yaitu saham dengan kemudahan melakukannya melalui media investasi online seperti Ajaib.

Kamu dapat berinvestasi saham di Ajaib dengan menggunakan aplikasinya. Caranya, dengan download melalui smartphone untuk mulai berinvestasi saham dan menghasilkan keuntungan.

Sebutkan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat surat bisnis yang baik


BIBLIOTIKA - Dunia bisnis atau dunia usaha adalah suatu dunia yang dinamis, sekaligus kompetitif. Karenanya, hidup di dalam sebuah dunia bisnis artinya hidup dalam sebuah persaingan, dimana kita dituntut untuk selalu dapat dinamis dan inovatif. Di dalam dunia bisnis, ada pepatah terkenal yang menyatakan, ‘Siapa yang cepat dia yang dapat’. Artinya, setiap orang yang bergerak dalam suatu bisnis harus terus mengikuti perkembangan jaman, perkembangan tren, perkembangan mode, untuk dapat menemukan produk-produk baru, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, agar bisa menjadi orang pertama atau orang yang cepat dalam menangkap peluang. Nah, salah satu sarana dalam upaya untuk mendapatkan peluang-peluang baru tersebut adalah dengan menggunakan sarana komunikasi. Kita tidak bisa memutuskan suatu hubungan relasi bisnis dengan seseorang atau dengan rekanan tertentu, karena itu sama saja dengan mematikan usaha kita sendiri. Dalam kaitannya dengan komunikasi ini, kita mungkin sudah terbiasa menggunakan telepon, ponsel, e-mail ataupun faksimili. Namun, kita pun tentu tak bisa memungkiri bahwa surat-menyurat masih menjadi sarana komunikasi yang tetap dibutuhkan dalam dunia bisnis. Melalui surat, kita dapat mengungkapkan banyak hal secara lebih terinci dan jelas, serta lebih mudah diingat dan aman karena memiliki bukti hitam di atas putih. Urusan surat-menyurat dalam dunia bisnis ini bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang, karena secara logika tentunya setiap orang dapat menulis, khususnya menulis sebuah surat. Namun susah, karena menulis surat bisnis memiliki aturan-aturan tertentu yang mungkin tidak setiap orang mengetahui aturan mainnya. Untuk dapat menghadirkan citra profesional dalam bisnis yang kita jalankan, salah satu upayanya adalah menunjukkannya dengan surat bisnis yang profesional. Dengan surat bisnis yang profesional ini kita secara tak langsung menunjukkan bahwa kita pun bekerja secara profesional. Di dalam menulis surat bisnis, apapun isinya, kita harus memperhatikan cara penulisannya. Menulis surat bisnis tentu saja sangat jauh berbeda dengan menulis surat cinta, surat kepada kawan atau surat kepada sahabat pena. Yang pertama dan yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam menulis surat bisnis adalah dengan mematuhi aturan-aturan penulisannya sebagaimana yang telah dijelaskan di artikel-artikel sebelumnya, agar surat yang kita tulis tersebut benar-benar menunjukkan kesan profesionalitas kita sebagai pengusaha. Selain itu, yang juga perlu diperhatikan adalah penggunaan bahasa surat. Menulis surat bisnis tentu saja haruslah formal, dalam arti tidak menggunakan bahasa-bahasa pergaulan yang terkadang menggunakan bahasa slang atau bahasa prokem. Kata-kata yang digunakan di dalam menulis surat bisnis haruslah menggunakan kata-kata yang baku, sopan, ringkas dan mudah dipahami. Menyangkut kertas yang digunakan untuk menulis surat bisnis, usahakan untuk menggunakan kertas yang bersih, tanpa hiasan atau ornamen apapun, dan tidak usah repot-repot untuk membikin hiasan atau ornamen tertentu pada kertas surat bisnis, karena itu bisa berakibat berlawanan dari yang diinginkan; maksud hati ingin menunjukkan kalau kita kreatif, namun kesannya malah menunjukkan kalau kita norak dan tidak profesional. Berikut ini contoh surat bisnis yang bisa dijadikan acuan dalam menulis surat bisnis yang baik. Contoh berikut ini hanya ilustrasi. Jika ada kesamaan nama, identitas, atau alamat, semata hanya kebetulan.
TOKO MULIA UTAMA
Jln. Karangasem 003 Jakarta
Telp./Faks: (021) 4567890 3 Agustus 2008 Nomor: 172/SPP/2008                    Hal: Permintaan barang

Kepada Yth.


Pimpinan PT. Tirta Elektronik
Jln. Kalimaja 36
Surabaya Dengan hormat. Dengan senang hati kami kabarkan kepada Anda bahwa toko elektronik kami saat ini telah memperluas usaha dagang, berhubung pengunjung dan pelanggan kami semakin hari semakin bertambah banyak. Namun sayang, seringkali kami terpaksa mengecewakan pelanggan kami karena kekurangan barang atau stok persediaan yang terlalu cepat habis, khususnya DVD player merek Inosima yang diproduksi oleh perusahaan Anda. Karenanya, untuk dapat memenuhi tingkat permintaan dari para pelanggan yang semakin meningkat ini, kami meminta untuk dikirimi daftar harga DVD player tersebut (harga distributor dan harga jualnya ke konsumen). Karena kami baru pertama kali ini berhubungan dengan Anda, maka kami mohon untuk diberikan pula keterangan menyangkut:
  1. Syarat-syarat pembayaran
  2. Syarat-syarat penyerahan barang
  3. Diskon yang diberikan
  4. Contoh barang yang dipesan
Di samping itu, jika ada brosur atau katalog tentang barang-barang tersebut, mohon dapat dikirimkan kepada kami, agar kami dapat mengetahuinya lebih lanjut. Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih. Hormat kami, Toko Mulia Utama

Regina Devi

Pemilik

RD/D.


Tersedia banyak e-book bermanfaat yang bisa Anda miliki

Baca penjelasannya di sini.