Sampah yang bertebaran di halaman sekolah akan mengurangi

Cara mengurangi sampah plastik di sekolah adalah salah satu kebiasaan yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan dari limbah berbahaya.  Lingkungan sekolah merupakan salah satu lingkungan yang paling kondusif untuk membiasakan suatu rutinitas tertentu. Bukan hanya tempat belajar, sekolah juga menjadi tempat bergaul, berinteraksi, dan beradaptasi dengan lingkungan. Karena itulah, salah satu kebiasaan untuk menjaga ekosistem dan kebersihan lingkungan perlu dibiasakan.

Ada berbagai jenis sampah plastik yang secara tidak disadari berasal dari lingkungan sekolah. Untuk menguranginya, bukan hanya siswa, semua orang di sekolah juga perlu membiasakan diri untuk upaya tersebut.

1. Membiasakan Bawa Alat Makan Sendiri

Kebiasaan ini biasanya sudah cukup populer untuk dilakukan sejak masa pendidikan usia dini. Biasanya, jam makan siang menjadi waktu yang dinanti-nantikan oleh anak-anak. Kotak makan menjadi salah satu peralatan yang menarik untuk dipakai setiap hari. Dengan pilihan warna dan karakter pada kotak makan yang lucu, anak akan senang untuk pakai alat makan.

2. Membiasakan untuk tidak Membeli Makanan dengan Kemasan Plastik

Jika sudah terbiasa bawa alat makan sendiri, tidak perlu malu untuk membeli makanan tanpa kemasan plastik. Misalnya saat membeli siomay atau ketoprak, minta petugas kantin untuk menaruhnya di atas wadah milik sendiri. Jadi, tidak perlu pakai kemasan plastik atau alat makan lagi, deh.

3. Menyediakan Stasiun Isi Ulang Air Minum

Sekolah juga bisa menyediakan stasiun isi ulang air minum. Jadi, para siswa, guru, dan staff sekolah lainnya hanya perlu membawa botol minum sendiri. Hal ini akan mengurangi sampah botol kemasan air minum yang bisa mencemari lingkungan.

4. Beralih Menggunakan Pensil Kayu

Tanpa disadari, penggunaan pensil mekanik sebenarnya juga bisa mencemari lingkungan, terutama pensil yang berbahan plastik. Agar lebih ramah lingkungan, penggunaan pensil kayu sebenarnya lebih disarankan karena limbahnya bisa lebih cepat terurai secara organik. Sediakan juga rautan pensil agar penggunaan pensil di sekolah lebih praktis dan nyaman.

5. Membuat Bank Sampah Plastik

Proses memilah sampah organik dan sampah plastik juga perlu dibiasakan di sekolah. Wajar jika penggunaan plastik masih sulit untuk dikurangi. Bukan hanya itu, mengolah sampah plastik juga tidak mudah. Karena itulah, membuat bank sampah di sekolah menjadi salah satu solusi untuk dapat mengumpulkan sampah plastik dan didaur ulang sesuai jenisnya.

6. Melakukan Rutinitas Jumat Bersih

Potensi limbah plastik yang berbahaya terjadi ketika sampah botol atau kemasan makanan tidak sengaja jatuh ke tanah. Hal ini akan mencemari tanah dengan kontaminasi kandungan bahan kimia yang berbahaya bagi air. Rutinitas Jumat Bersih bisa dilakukan untuk membersihkan sampah-sampah plastik yang terselip agar lingkungan tetap bersih.

7. Mengadakan Lomba Daur Ulang Sampah

Selain membawa peralatan yang bisa dipakai kembali, memisahkan jenis sampah plastik juga bermanfaat untuk digunakan kembali. Ya, sampah botol plastik yang masih layak pakai bisa dikreasikan menjadi pot tanaman, lampu hias, dan masih banyak lagi. Agar lebih menarik, lakukan kegiatan lomba rutin yang juga bisa mengasah kreativitas siswa di sekolah.

Nah, itulah beberapa hal sederhana yang bisa dibiasakan di sekolah. Ingat, semua rutinitas tidak hanya perlu dilakukan oleh siswa, tapi juga dibiasakan oleh guru dan semua staf di sekolah, bahkan hingga penjual makanan di kantin. Jika semua komponen masyarakat di sekolah bekerja sama, bahaya akibat sampah plastik bisa diminimalisasi secara optimal.

Penulis: Rizkita Darajat

Sampah yang bertebaran di halaman sekolah akan mengurangi
ilustrasi sekolah. ©2012 ctaagency.com

JATENG | 28 Oktober 2021 14:54 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Sebagaimana kita tahu, lingkungan sekolah yang kotor dan terdapat genangan air dapat menjadi sarang dari banyak bibit penyakit berbahaya. Sehingga upaya merawat lingkungan sekolah perlu dilakukan agar proses belajar mengajar lebih nyaman dan terhindar dari berbagai penyakit.

Salah satu cara merawat lingkungan sekolah yang paling sederhana adalah dengan menjaga kebersihan ruang kelas dan halaman sekolah. Dengan membiasakan menjaga kebersihan lingkungan sekolah, membuat para siswa dan guru menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan lingkungan lainnya.

Banyak cara merawat lingkungan sekolah yang bisa dilakukan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan selokan, dan memisahkan jenis sampah. Dengan upaya-upaya tersebut, lingkungan sekolah akan menjadi lebih bersih dan nyaman.

Lantas, bagaimana cara merawat lingkungan sekolah yang baik dan benar? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com:

2 dari 3 halaman

Sampah yang bertebaran di halaman sekolah akan mengurangi

pinterest.com

Salah satu cara merawat lingkungan sekolah yang paling penting adalah membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan.

Tak hanya menyebabkan lingkungan sekolah menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir bandang. Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar. Dengan membuang sampah pada tempatnya, hal ini bisa mencegah risiko banjir.

Pisahkan Jenis Sampah

Seperti yang sudah diketahui, sampai saat ini penumpukan sampah di Indonesia masih menjadi masalah utama adanya pencemaran lingkungan. Bahkan, Indonesia dijuluki sebagai pembuang sampah plastik ke laut terbesar di dunia setelah China. Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai warga negara harus mengetahui jenis sampah dan cara pengelolaannya yang baik.

Adapun jenis sampah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sampah sampah anorganik dan organik. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah, botol, kertas, plastik mainan, dan gelas minuman. Jenis sampah ini juga bisa disebut sebagai limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan berasal dari alam (bahan hayati), melainkan barang yang buatan manusia.

Sedangkan, sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang biasa dijadikan pupuk kompos. Jenis sampah ini berlawanan dengan sampah anorganik karena sangat mudah membusuk. Beberapa contoh jenis sampah organik antara lain sisa makanan, sayuran, daun-daun, dan lain sebagainya.

Rutin Membersihkan Selokan

Membersihkan selokan secara rutin juga menjadi salah satu cara merawat lingkungan sekolah yang sangat efektif. Rutin melakukan kegiatan gotong royong atau kerja bakti membersihkan selokan sekolah , mampu mencegah banjir dan nyamuk demam berdarah. Oleh karena itu, sebaiknya membuat program kerja bakti di sekolah seminggu sekali agar terhindar dari banjir.

3 dari 3 halaman

Sampah yang bertebaran di halaman sekolah akan mengurangi
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/terekhov igor

Salah satu cara merawat lingkungan sekolah yang paling mudah adalah rutin membersihkan kolong meja. Dengan membersihkan ruangan kecil di bawah meja tersebut, membuat kelas lebih nyaman dan rapi. Tentu saja kegiatan membersihkan kolong meja ini harus dilakukan secara bersama-sama atau membuat jadwal piket.

Jaga Kebersihan Toilet

Menjaga kebersihan toilet sekolah menjadi salah satu kewajiban para siswa. Toilet yang terawat dengan baik, membuat penghuni sekolah akan merasa nyaman dan tenang. Sebaliknya, toilet yang yang tidak terawat tentu dapat mengganggu aktivitas di dalam sekolah.

Dengan menjaga kebersihan toilet, para penghuni sekolah akan merasa nyaman dan terhindar dari berbagai macam penyakit, seperti nyamuk demam berdarah.

Kurangi Penggunaan Plastik

Cara merawat lingkungan sekolah selanjutnya, yaitu mengurangi penggunaan plastik. Penggunaan plastik secara berlebihan dapat merusak lingkungan sekolah karena susah diuraikan. Maka dari itu, ada baiknya mengurangi penggunaan plastik dengan cara membawa makanan dan minuman dari rumah.

(mdk/jen)

Sampah yang bertebaran di halaman sekolah akan mengurangi

Sampah yang bertebaran di halaman sekolah akan mengurangi
Lihat Foto

KOMPAS.com/M Latief

Ilustrasi pendidikan

KOMPAS.com - Pembiasaan untuk hidup bersih harus diberikan sejak dini kepada anak-anak kita. Tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah. 

Lantas bagaimana caranya membiasakan anak-anak terutama yang masih di bawah usia lima tahun atau sekolah dasar agar mereka peduli pada kebersihan lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah?

Forum Sahabat Keluarga Kemendikbud memberikan beberapa tips bagaimana mengajarkan anak menjaga kebersihan di sekolah:

1. Pembiasaan

Pihak sekolah bisa membuat rambu-rambu untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan media gambar, sehingga mudah dipahami maksudnya oleh anak-anak.

Baca juga: Ternyata, Ada Manfaat Sistem Zonasi bagi Orangtua

Selain itu tentu saja melalui persuasi atau nasihat langsusng yang sifatnya lisan. Sekolah juga harus menyediakan tempat sampah dengan jumlah yang memadai atau sesuasai kebutuhan, serta telah dipisah antara tempat sampah organik atau basah dan tempat sampah non organik atau kering.

2. Saling mengingatkan 

Jadi ada semacam swakontrol, saling mengawasi dan mengingatkan di antara sesama teman. Hal ini bagus, secara tidak langsung anak-anak digiring pada satu pemahaman bahwa kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama, dan oleh karena mereka harus saling mewujudkan dan menjaganya.

3. Memberi contoh

Para ibu dan bapak guru harus bisa memberi contoh untuk peduli pada kebersihan lingkungan sekolah, misal dengan kesediaan untuk memungut sampah yang tercecer.

Lakukan itu sambil memberikan arahan kepada anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Karena mereka langsung diberikan contoh, tentu mereka akan lebih mudah untuk mengikutinya.

4. Kegiatan bersama

Ajak anak-anak untuk bersama-sama membersihkan ruangan kelas. Anak-anak dapat dibagi menjadi beberapa kelo mpok, dan tiap kelompok bertanggung jawab membersihkan bagian tertentu dari isi kelas. Cara ini akan meningkatkan rasa memiliki mereka pada kelas, harapannya tanpa diminta lagi, mereka akan menjaga kelas agar tetap bersih dan nyaman.

5. Kebersihan toilet.

Toilet biasanya menjadi ukuran bersih tidaknya suatu lingkungan sekolah. Kalau toiletnya bersih, biasanya bagian lain dari sekolah juga akan bersih, asri dan tertata dengan baik.