Dibawah ini yang termasuk salah satu teori yang menyatakan pengaruh hindu masuk ke indonesia adalah

bantu jawabb pliss!!sistem pemerintahan Thailand beserta penjelasanya​

plss bantu jawabb perekonomian Vietnam beserta penjelasannya..​

arti formasi?plis menjawab, besok kumpul pr ​

Sebutkan besaran pokok berdasarkan jenis satuannya​

Berapa Hasil Intan di Indonesia pertahun? ​

tindak lanjut dari pembentukan MEA adalah​

kak mohon bantuannyatolong negara nya jangan ngasal ​

B. Telaahlah struktur teks laporan percobaan tersebut dengan memberikan tanda centang (✓) pada kolom keterangan jika memang informasi tersebut benar a … da dalam teks laporan percobaan dan berikan kesimpulanmu. Struktur PENDAHULUAN Unsur Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Manfaat Ket. Kesimpulan​

2. Besaran adalah........ Tiga buah contoh besaran dengan satuannya yaitu: a. ... ...... satuannya ...... b. ..... .......... ....... satuannya C. ... … . ....... satuannya.......​

dilihat dari jenisnya terumbu karang Indonesia merupakan salah satu yang terkaya di dunia secara ekonomis terumbu karang bermanfaat sebagai....​

Dibawah ini yang termasuk salah satu teori yang menyatakan pengaruh hindu masuk ke indonesia adalah

Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan. Pada masa tersebut sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama China dan India yang merupakan pusat Hindu-Buddha terbesar di Asia. Melalui jalur perdagangan, agama Hindu-Buddha mulai hadir di Indonesia. Para pedagang tersebut mengajarkan agama Hindu-Buddha ke Indonesia. Karena perbedaan budaya yang tidak terlalu mencolok antar bangsa Indonesia dan bangsa India serta China, maka agama Hindu-Buddha mudah diterima masyarakat. Terdapat 4 teori yang cukup terkenal dalam menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia, yaitu:

  1. Teori Ksatria. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum ksatria yang melalukan ekspedisi militer ke Indonesia.
  2. Teori Waisya. Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang India ke Indonesia
  3. Teori Brahmana. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum brahmana dengan 2 cara, yaitu kaum brahmana dari India diundang raja-raja Indonesia dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang ke Indonesia
  4. Teori Arus balik. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh: orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan orang Indonesia balik dari India untuk menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia.


Dengan demikian 4 teori masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia adalah teori ksatria, teori waisya, teori brahmana, dan teori arus balik.

Dibawah ini yang termasuk salah satu teori yang menyatakan pengaruh hindu masuk ke indonesia adalah

Terdapat 5 teori yang menjelaskan masuknya pengaruh kebudayaan dan agama Hindu-Buddha ke Indonesia

  1. Teori Brahmana, teori yang menjelaskan bahwa yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-  Buddha ke Indonesia adalah kaum Brahmana, karena hanya kaum Brahmana yang bisa menguasai kitab Weda
  2. Teori Ksatria,  teori yang menjelaskan bahwa yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah kaum Ksatria, karena pada saat itu di India sedang mengalami peperangan yang berkepanjangan sehingga golongan ksatria merasa jenuh dan mencari daerah baru untuk ditempati.
  3. Teori Waisya, teori yang menjelaskan bahwa yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah kaum Waisya, karena masyarakat nusantara mempunyai hubungan perdagangan yang baik dengan pedagang India atau golongan Waisya.
  4. Teori Sudra, teori yang menjelaskan bahwa yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah kaum Sudra, karena kondisi sosial ekonomi yang buruk di India sehingga golongan sudra mencari daerah baru untuk ditempati.
  5. Teori Arus Balik, teori yang menjelaskan bahwa yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah masyarakat nusantara sendiri karena terdapat peninggalan berupa prasasti Nalanda yang memuat mngenai pendirian asrama untuk para pelajar nusantara yang sedang mempelajari agama Hindu-Buddha. Teori-teori ini dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai analisisnya.

Jadi, jawabannya adalah teori Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra, dan teori arus balik.

Kalian pasti tidak asing lagi dengan candi Borobudur, candi Prambanan, maupun peninggalan lain – berupa prasasti dan sebagainya, yang tersebar di Indonesia dan menjadi objek wisata popular. Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air.

Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sendiri berlangsung lebih dari 10 abad. Tersebar luasnya pengaruh tersebut mengundang pertanyaan bagaimana kebudayaan Hindu-Budha dari India itu bisa masuk ke Indonesia?

Setidaknya, terdapat beberapa teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia antara lain Teori Brahmana, Teori Waisya, Teori Ksatria, dan Teori Arus Balik.

Teori Brahmana

Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang pertama adalah Teori Brahmana yang diajukan oleh Jacob Cornelis Van Liur. Teori ini mengemukakan bahwa pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh para brahmana atau kalangan pemuka agama dari India. Teori ini dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lampau.

Mayoritas prasasti yang ada di Indonesia ini menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Di India sendiri, aksara dan bahasa tersebut tidak sembarang orang yang bisa menguasainya dan hanya para golongan brahmana yang menguasainya.

Teori ini juga dikuatkan oleh kebiasaan agama Hindu yang menempatkan brahmana sebagai satu-satunya otoritas dalam ajaran agama Hindu. Maka hanya kalangan brahmana yang memahami ajaran Hindu yang benar dan utuh, konsekuensinya hanya merekalah yang berhak menyebarkan ajaran Hindu.

Menurut kerangka teori ini, para brahmana ini diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya beserta keluhuran nilainya pada masyarakat di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.

Teori Ksatria

Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang kedua adalah Teori Ksatria yang dikemukakan oleh C.C. berg Mookerji dan J.L Moens. Dalam teori ini disebutkan bahwa golongan bangsawan atau ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia.

Sejarah penyebaran agama Hindu-Budha di kepulauan Nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui, bahwa di awal abad ke 2 Masehi kerajaan-kerjaan di India mengalami keruntuhan karena adanya perebutan kekuasaan.

(Baca juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia)

Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan diri ke Indonesia, kemudian mendirikan koloni maupun kerajaan baru yang bercorak agama Hindu-Budha.

Wilayah Indonesia menjadi pilihan karena mengikuti jalur perdagangan antara India dan Indonesia pada masa itu. Dalam perkembangannya, mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat local yang ada di Indonesia.

Teori Waisya

Teori Waisya ini dikemukan oleh NJ Krom, dimana teori ini menjelaskan bahwa masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India berkasta Waisya atau golongan pedagang. Para pedagang merupakan kelompok masyarakat asal India yang paling banyak berintekasi dengan masyarakat pribumi.

Menurut kerangka teori ini, para pedagang India mengenalkan ajaran Hindu dan Budha beserta nilai-nilai budanya kepada masyarakat local. Kegiatan itu dilakukan saat berlabuh ke Nusantara untuk berdagang, lantaran saat itu pelayaran sangat bergantung pada musim angin sehingga dalam beberapa waktu mereka akan menetap di kepulauan di Indonesia sampai angin laut yang akan membawa mereka kembali ke India berhembus.

Teori Arus Balik

Teori arus balik ini dikemukan oleh F.D.K Bosch yang mengatakan penyebaran pengaruh Hindu-Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia sendiri. Pengenalan pengaruh Hindu-Budha ini merupakan inisiatif oleh orang-orang India atau para pendeta tetapi yang menyebarkan adalah orang Indonesia yang diutus oleh raja di Nusantara untuk mempelajari agama dan budaya para pendeta India di Negara asalnya.

Setelah utusan tersebut menguasai ajaran agama maka mereka akan kembali ke Indonesia dan menyampaikan pada Raja. Selanjutnya, raja akan meminta para utusan tersebut untuk menyebarkan dan mengajarkan pengetahuan yang diperoleh pada penduduk atau rakyat kerajaan.

Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap semakin berkembangnya ajaran agama baik Hindu maupun Budha dan terbentuklah kerajaan-kerajaan yang bercorak baik itu agama Hindu maupun Budha di Nusantara.