Salah satu hal yang membedakan sistem ekonomi alibaba dengan gerakan benteng adalah

Sistem ekonomi Ali Baba merupakan sebuah sistem ekonomi yang pernah ada dan diterapkan ketika masa Demokrasi Liberal. Di sistem ini pengusaha non-pribumi harus saling membantuk orang pribumi dalam usahanya dengan melakukan pelatihan terhadap pengusaha pribumi, seperti memberi kredit kepada pengusaha-pengusaha pribumi.

Penggunaan Ali Baba berasal dari julukan Ali (sebutan sebagai pengusaha pribumi) dan Baba (sebutan sebagai pengusaha non pribumi). Sistem ekonomi ini dicetuskan oleh Kabinet Ali Sastroamijoyo.

Pengertian Sistem Ekonomi Ali Baba

Dalam Wikipedia, Sistem Ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang berusaha untuk membangkitkan wiraswasta lokal Indonesia.

Salah satu hal yang membedakan sistem ekonomi alibaba dengan gerakan benteng adalah

Definisi Sistem Ekonomi Ali Baba lainnya adalah sebuah kebijakan ekonomi yang dijalankan di masa Demokrasi Liberal untuk berusaha memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia yang hancur setelah perang kemerdekaan.

Tujuan Sistem Ekonomi Ali Baba

Adapun tujuan dari sistem ekonomi Ali Baba adalah untuk memperbaiki perekonomian, dan juga melakukan peningkatan ekonomi kaum pribumi. Di masa itu kaum pribumi belum bisa mengikuti perkembangan dari kaum non pribumi, keturunan Eropa, Arab dan China.

Baca Juga: Pengertian Entrepreneur

Sebab itu pemerintah melakukan usaha dalam menyelesaikan keadaan dengan mengharuskan pengusaha non pribumi agar melakukan kerja sama dalam perusahaannya dengan pengusaha pribumi.

Lebih dari itu, pengusaha non pribumi juga diharuskan untuk memberikan suatu pelatihan kepada parang pengusaha dan pekerja pribumi.

Dalam menjalankan sistem ekonomi Ali Baba ini memiliki tiga langkah sebagai berikut:

  • Pengusaha non pribumi harus dan wajib memberi pelatihan untuk pekerja pribumi supaya bisa menduduki jabatan-jabatan staf di perusahaan negara.
  • Pemerintah mendirikan perusahaan-perusahaan negara
  • Pemerintah memberikan kredit dan lisensi untuk usaha-usaha swasta nasional.

Secara sederhana berikut rangkuman tujuan sistem ekonomi Ali Baba

  • Memajukan pengusaha pribumi
  • Supaya para pengusaha pribumi bekerjasama untuk kemajuan ekonomi nasional
  • Menumbuhkan dan mengembangkan pengusaha swasta nasional lokal pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
  • Memajukan ekonomi Indonesia harus menjalin kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi.

Kegagalan Sistem Ekonomi Ali Baba

Adapun kegagalan sistem ekonomi ini antara lain sebagai berikut:

  • Pengusaha non pribumi gagal memberdayakan pengusaha pribumi.
  • Banyak pengusaha pribumi melakukan pengalihan perusahaanya kepada pengusaha non pribumi.
  • Pengusaha non pribumi hanya “Meminjam nama” dari pengusaha pribumi untuk bisa mendapatkan kredit dari pemerintah dan memenuhi kewajiban bekerjasama dengan pengusaha pribumi.

Itulah penjelasan lengkap tentang Sistem Ekonomi Ali Baba. Semoga dapat memberikan referensi pengetahuan kalian. Nantikan artike selanjutnya.



  1. Kedua program tersebut mengedepankan pentingnya persan pengusaha pribumi sebagai landasan menguatnya perekonomian nasional.
  2. Kedua program tersebut memiliki tujuan sebagai jalan pengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
  3. Dalam pelaksanaan kedua program tersebut, pemerintah menjadi dalang utama yang berperan aktif dalam memberikan bantuan kredit kepada para pengusaha. 

Perbedaan yang paling nampak dari kedua program tersebut adalah:

Salah satu hal yang membedakan sistem ekonomi alibaba dengan gerakan benteng adalah
Program ekonomi Gerakan Banteng
  1. Program ekonomi Gerakan Banteng hanya mengedepankan peran pengusaha pribumi, dengan asumsi bahwa pengusaha pribumi dapat berperan aktif dalam arus kegiatan perekonomian nasional dengan ditopang kredit dari pemerintah.
Salah satu hal yang membedakan sistem ekonomi alibaba dengan gerakan benteng adalah
Program ekonomi Ali-Baba

2. Program ekonomi Ali-Baba mengedepankan adanya hubungan kerjasama antara pengusaha pribumi dengan non pribumi. Dengan asumsi pengusaha pribumi dapat memperoleh pelajaran berharga dari adanya hubungan kerjasama tersebut, serta tidak jatuhnya pengusaha non pribumi, sehingga didapat kondisi kegiatan perekonomian yang maju dan teratur.

KOMPAS.com - Sistem ekonomi Gerakan Benteng yakni kebijakan yang dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo yang saat merupakan ekonom. Gerakan Benteng berlangsung selama tiga tahun (1950-1953) dan berakhir setelah Kabinet Natsir tak lagi berkuasa.

Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan gagasan dari pemerintah Indonesia di era Menteri Perdagangan era Kabinet Natsir di periode September 1950 sampai dengan April 1951.

Gerakan Benteng bertujuan melindungi pengusaha pribumi ini akhirnya dihentikan karena dianggap gagal.

Saat itu, perekonomian Indonesia tidak stabil setelah Belanda hengkang dari Tanah Air. Belum lagi, Indonesia harus menanggung utang Hindia Belanda sesuai dengan kesepakatan Konferensi Meja Bundar.

Indonesia juga masih dilanda konflik berkepanjangan. Pasca agresi militer Belanda, pemerintah dihadapkan dengan beberapa pemberontakan di dalam negeri.

Baca juga: Tujuan Utama Diberlakukannya Sistem EKonomi Ali Baba

Soemitro Djojohadikusumo sebagai salah satu ahli ekonomi Indonesia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada hakikatnya adalah mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.

Tujuan dilaksanakannya sistem ekonomi gerakan benteng adalah tentulah memberikan kemudahan bagi pengusaha pribumi dalam menjalankan bisnis.

Gerakan Benteng terdiri dari dua kebijakan. Pertama, Gerakan Benteng mengistimewakan importir pribumi. Importir pribumi diberi kewenangan impor khusus.

Selain itu, mereka juga menerima jatah devisa dengan kurs murah. Kedua, kebijakan ekonomi dilakukan dengan pemberian kredit modal pada pengusaha yang selama ini sulit memperoleh pinjaman dari lembaga pendanaan seperti bank.

Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya

Lewat Gerakan Benteng, pemerintah memilih pengusaha-pengusaha pribumi yang akan menerima bantuan. Para pengusaha yang dinamakan importir Benteng ini telah lulus sejumlah persyaratan di antaranya:

  • Merupakan importir baru
  • Berbentuk badan hukum, perseroan terbatas, atau kongsi
  • Memiliki modal kerja minimal sebesar Rp 100.000
  • Modal kerja sekurang-kurangnya 70 persen berasal dari bangsa Indonesia asli (pribumi) atau golongan ekonomi lemah
  • Memiliki kantor untuk pegawai dan tenaga kerja

Program Benteng dinilai gagal karena salah sasaran. Banyak pengusaha bumiputra yang menjual lisensi impor yang diberikan oleh pemerintah kepada para pengusaha non-bumiputra.

Dalam praktiknya, program ekonomi Gerakan Benteng mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan karena para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha etnis Tionghoa yang berpengalaman dalam berbisnis.

Kegagalan program Gerakan Benteng menjadi salah satu sumber defisit keuangan negara. Harapannya program ini akan memajukan ekonomi negara, namun ternyata yang terjadi adalah menambah beban defisit anggaran negara yang semakin membesar.

Salah satu hal yang membedakan sistem ekonomi alibaba dengan gerakan benteng adalah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Sistem ekonomi gerakan benteng yakni kebijakan yang dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo untuk menggerakan ekonomi Indonesia, di mana sistem ekonomi gerakan benteng merupakan gagasan dari era Kabinet Natsir.

Sistem ekonomi Gerakan Benteng yakni kebijakan yang dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo untuk menggerakan ekonomi Indonesia, di mana sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan gagasan dari era Kabinet Natsir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.