Salah satu faktor yang melatarbelakangi timbulnya nasionalisme Asia Afrika adalah

KOMPAS.com - Indonesia turut berperan serta dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Salah satunya melalui partisipasi pada pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di 1955.

Melansir American Empire, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika diadakan pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. KAA diikuti oleh negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan.

KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Burma (Myanmar), Ceylon (Srilanka), India dan Pakistan. Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario sebagai koordinator. Sebanyak 24 negara di Asia dan Afrika menghadiri KAA 1955.

Tahukah kamu latar belajang KAA?

Latar belakang KAA

Gagasan Konferensi Asia Afrika dipengaruhi oleh beberapa latar belakang, yaitu:

Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur

Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, berakhirnya Perang Dunia II pada Agustus 1945 bukan berarti situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia berakhir dan langsung tercipta perdamaian dan keamanan dunia.

Di belahan dunia, terutama di wilayah Asia dan Afrika masih ada masalah bahkan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan bahkan pada tingkat perang terbuka. Seperti yang terjadi di Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan dan Afrika Utara.

Penyebabnya permasalahan tersebut adalah lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat sedangkan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Masing-masing blok berusaha menarik negara-negara Asia dan Afrika agar menjadi pendukungnya.

Akibatnya, permusuhan terselubung tetap hidup bahkan bertumbuh di antara kedua blok dan para pendukungnya. Suasana ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Baca juga: Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia

Selain Perang Dingin, pergolakan di dunia juga terjadi akibat masih adanya penjajahan terutama di Asia dan Afrika. Sebelum 1945, umumya Asia dan Afrika menjadi daerah jajahan negara-negara Barat.

Tetapi sejak 1945, banyak daerah di Asia dan Afrika menjadi negara merdeka tetapi masih banyak menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan.

Beberapa negara Asia dan Afrika yang telah merdeka masih mengalami konflik antarkelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik divide et impera).

Meski masih ada yang berjuang bagi kemerdekaan bangsa dan negaranya seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di Afrika Utara, Vietnam di Indo Cina, dan di ujung selatan Afrika.

Baca juga: Peran Indonesia di PBB

kekhawatiran akibat pengembangan senjata nuklir

Bangsa-bangsa di dunia, terutama di Asia dan Afrika mengkhawatirkan pengembangan senjata nuklir yang dapat berakibat pemusnahan umat manusia.

PBB belum berhasil menyelesaikan berbagai persoalan dunia

Pada masa ini telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB (United Nations atau UN) yang berfungsi menangani masalah-masalah dunia.

Tetapi nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan berbagai persoalan dunia, seperti Perang Dingin, pengembangan senjata nuklir, dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Faktor pendorong pergerakan nasionalis negara di dunia – Bangsa-bangsa di kawasan Asia – Afrika sejak permulaan abad ke-20 mulai bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Tujuan perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika tersebut adalah untuk mencapai kemerdekaan agar terbebas dari segala bentuk kekuasaan bangsa asing.

Semangat perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika semakin meningkat setelah kemenangan pasukan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1905. Akibat kemenangan Jepang tersebut dimulailah proses dekolonisasi di kawasan Asia-Afrika.

Salah satu faktor yang melatarbelakangi timbulnya nasionalisme Asia Afrika adalah

Munculnya proses dekolonisasi diawali dengan bangkitnya rasa nasionalisme di kawasan Asia-Afrika. Kemudian proses dekolonisasi dilanjutkan dengan munculnya negara-negara baru di kawasan Asia-Afrika.

Nasionalisme merupakan suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu diberikan kepada negara kebangsaan. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan munculnya nasionalisme di kawasan Asia-Afrika.

Kenangan kejayaan masa lampau

Sebelum imperialisme Barat masuk ke timur, bangsa-bangsa di Asia pada umumnya pernah memiliki masa kejayaan, seperti India pada masa Asoka, Indonesia pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperialisme

Pelaksanaan di Asia menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa yang terjajah, karena kaum imperialisme hanya mengambil keuntungan untuk kejayaan bangsanya sendiri. Kesengsaraan dan penderitaan inilah yang menjadi salah satu alasan timbulnya perlawanan-perlawanan.

Munculnya golongan cendekiawan

Akibat perkembangan dan meningkatnya pendidikan, maka muncul golongan cendekiawan. Adanya golongan ini muncullah berbagai gerakan yang menentang penjajah.

Baca Juga: Tradisi dan Adat Suku Melayu

Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

Kemenangan Jepang atas Rusia ini mengakibatkan munculnya semangat bangsa Asia untuk menentang kekuasaan imperialisme Barat.

Kemajuan dalam bidang politik, sosial dan ekonomi

Nasionalisme suatu bangsa dapat timbul karena kemajuan di bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan di negara terjajah.

Baca Juga: Cara Menulis dan Contoh surat Pengunduran Diri

 ————————————— 

Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Source Feature Image: Pixabay

Faktor-faktor yang melatarbelakangi gerakan nasionalisme Asia-Afrika diantaranya:

  1. Penderitaan dan Kesengsaraan Rakyat Akibat Kolonialisrne dan lmprealisme

Kebijakan pemerintah kolonial membuat rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan yang berkepanjangan. Hal inilah yang mendorong bangsa-bangsa Asia dan Afrika bergerak menentang penjajahan bangsa Barat.

  1. kemenangan Jepang atas Rusia

Keberhasilan ini membangkitkan semangat bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk bangkit melawan kekuasaan bangsa Barat di negaranya masing-masing.

  1. Kenangan ak.an Kejayaan Masa Lalu

Bangsa-bangsa Asia dan Afrika pada umumnya memiliki sejarah kejayaan di masa yang lampau. Sebelum masuknya kolonialisme dan imperialisme Barat, negara, seperti Tiongkok, India, dan Mesir, pernah mengalami masa kejayaan.

  1. Munculnya golongan terpelajar dalam Masyarakat

Hampir di seluruh negara Asia dan Afrika, semangat yang menggerakkan sikap untuk mengusir penjajah tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, tetapi juga melalui organisasi-organisasi gerakan yang bersifat nasional yang digerakan oleh kaum terpelajar.

Dari penjelasan diatas yang bukan faktor yang melatarbelakangi gerakan nasionalisme negaranegara Asia-Afrika adalah hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan boneka bentukan penjajah.