Pengertian makromolekul: Makromolekul atau polimer adalah molekul besar, terdiri atas sejumlah satuan pembentuk. Satuan pembentuk disebut monomer. Pengertian Polimer. Istilah polimer diambil dari bahasa Yunani yaitu poly yang berarti banyak dan kata meros yang berarti unit. Dengan demikian, senyawa polimer dapat diartikan sebagai senyawa besar yang terbentuk dari penggabungan unit unit molekul kecil yang disebut monomer (mono = satu). Jumlah monomer yang bergabung dapat mencapai puluhan ribu sehingga massa molekul relatifnya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan. Itulah sebabnya mengapa polimer disebut juga sebagai makromolekul. Plastik, karet, serat, kapas, protein, dan selulosa merupakan istilah umum dalam perbendaharaan kata modern yang digunakan untuk menyatakan bahan yang terbuat dari polimer. Jenis Jenis Polimer Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polimer alam dan polimer sintetis atau buatan. 1). Polimer Alam Polimer alam mencakup protein (seperti sutera, serat otot, dan enzim), polisakarida (pati dan selulosa), karet, dan asam- asam nukleat. Beberapa contoh polimer alam yang lain adalah protein, amilum, dan glikogen. Penggunaan polimer alam seringkali kurang memuaskan untuk penggunaan-penggunaan yang khas, seperti karet alam akan kehilangan kekenyalan setelah terlalu lama terkena bensin. Contoh Polimer Alam Beberapa contoh polimer alam yang lain adalah protein, amilum, selulosa, glikogen, dan asam nukleat. 2). Polimer Sintesis Buatan Karena polimer alam kurang memberikan sifat sifat yang dinginkan, kemudian para ilmuwan kimia mengembangkan polimer sintesis yang mempunyai sifat khas dan dapat dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Jadi Polimer sintetis atau polimer buatan dibuat sebagai tiruan. Contoh Polimer Sintetis Buatan Polimer sintetis meliputi plastik, karet sintetis, dan serat sintetis. Contoh dari polimer sintesis adalah plastik polietilena, PVC, polipropilena, teflon, karet neoprena, karet SBR, nilon, dan tetoron. Berdasarkan Jenis Monomer Berdasarkan jenis monomer penyusunnya, polimer dibedakan menjadi kopolimer dan homopolimer. a). Homopolimer Homopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer yang sama (tunggal). Polietilen adalah contoh homopolimer, dibentuk hanya dari monomer etilena. Conoth Homopolimer Contoh homopolimer diantaranya adalah PVC tersusun dari monomer vinil klorida. Contoh homopolimer yang lain adalah polipropilena, polietilena, teflon, PVA b). Kopolimer Kopolimer adalah polimer yang dibentuk oleh lebih dari satu jenis monomer. Jika etilena (CH2=CH2) dan propilena (CH2=CH–CH3) digabungkan membentuk polimer, akan terbentuk kopolimer. Kopolimer dapat digolongkan kembali berdasarkan pada cara momoner disusun sepanjang rantai polimer. Ada kopolimer blok, ada juga kopolimer cangkok baik random maupun teratur. Kopolimer random mengandung satuan berulang secara acak. Kopolimer teratur mengandung satuan berulang yang bergantian secara teratur. Kopolimer blok terjadi dalam blok- blok tertentu dengan Panjang berbeda. Kopolimer cangkok mempunyai rantai satu satuan berulang yang dicangkokkan pada rantai utama polimer lain. Contoh Kopolimer Contoh: Dacron tersusun dari monomer asam tereftalat dan etanadiol. Contoh kopolimer yang lain adalah saran, polietilena tereftalat, bakelit, nilon, dan karet nitril. Reaksi Pembentukan Polimer Reaksi pembentukan polimer disebut dengan istilah reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi polimer (makromolekul). Reaksi pembentukan polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi Adisi Polimerisasi adisi adalah penggabungan molekul- molekul yang berikatan rangkap membentuk rantai molekul yang panjang (polimer). Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap (senyawa tak jenuh). Pada pembentukan ini, jumlah monomer yang bergabung membentuk polimer jumlah atom tetap. Polimerisasi terjadi dengan bantuan suatu katalisator (misalnya peroksida), maka ikatan rangkapnya terbuka dan monomer- monomer dapat langsung berikatan. Contoh Pelomerisasi Adisi Reaksi polimerisasi adisi dari alkena membentuk polialkena. Secara umum, reaksi polimerisasi adisi dapat dirumuskan sebagai berikut. Reaksi polimerisasi adisi dari alkena membentuk polialkenaContoh Polimerisasi Adisi adalah pembentukan polietilena (polietena) Polimerisasi adisi dapat berlangsung dengan bantuan katalisator. Contoh Reaksi Pembentukan Polimer dari etena menjadi polietilena seperti berikut Etena –> Polietilena CH2=CH2 –> —CH2-CH2— Contoh Reaksi Polimerisasi Pembentukan Teflon dari Terafluoroetilena. Terafluoroetilena –> Teflon nCF2=CF2 –> —CF2-CF2— Reaksi polimerisasi adisi banyak dimanfaatkan pada industry plastic dan karet. Polimer- polimer yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi adisi antara lain polietena (PE), polivinil klorida (PVC), karet alam, teflon, dan polipropena. Tabel Contoh Reaksi Pembentukan Polimerisasi Adisi Tabel Contoh Reaksi Pembentukan Polimerisasi AdisiTahap Polimerisasi Adisi Polimerisasi adisi terjadi dalam tiga tahap, yaitu pemicuan, perambatan, dan pengakhiran. Oleh karena pembawa rantai dapat berupa ion atau radikal bebas maka polimerisasi adisi digolongkan ke dalam polimerisasi radikal bebas dan polimerisasi ion. 1) Radikal Bebas Radikal bebas biasanya dibentuk melalui penguraian zat kurang stabil dengan energi tertentu. Radikal bebas menjadi pemicu pada polimerisasi. Zat pemicu berupa senyawa peroksida, seperti dibenzoil peroksida dan azodiisobutironitril. Jika radikal bebas dinyatakan dengan R• dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2=CHX maka tahap pemicuan dapat digambarkan sebagai berikut. R• + H2C = CHX → R – CH2 – CHX• Tahap perambatan adalah perpanjangan (elongasi) radikal bebas yang terbentuk pada tahap pemicuan dengan monomer-monomer lain: R – CH2 – CHX• + CH2=CHX → R – CH2 – CHX – CH2 – CHX• Tahap pengakhiran dapat terjadi dengan cara berikut. R —CH2 – CHX• + • XHC – H2C—R → R—CH2– CHX – XHC – H2C—R atau melalui reaksi disproporsionasi: R—CH2–CHX• + •XHC–H2C—R → R—CH2–CH2X + XHC=HC—R 2) Polimerisasi Ionik Polimerisasi adisi dapat terjadi melalui mekanisme yang tidak melibatkan radikal bebas. Dalam hal ini, pembawa rantai dapat berupa ion karbonium (polimerisasi kation) atau ion karbanion (polimerisasi anion). Katalis Polierisasi Kation Dalam polimerisasi kation, monomer pembawa rantai adalah ion karbonium. Katalis untuk reaksi ini adalah asam Lewis, seperti AlCl3, BF3, TiCl4, SnCl4, H2SO4, dan asam kuat lainnya. Polimerisasi radikal bebas memerlukan energi atau suhu tinggi, sebaliknya polimerisasi kation paling baik dilakukan pada suhu rendah. Misalnya, polimerisasi 2–metilpropena berlangsung optimum pada –100oC dengan adanya katalis BF3 atau AlCl3. Polimerisasi kation terjadi pada monomer yang memiliki gugus yang mudah melepaskan elektron. Dalam polimerisasi yang dikatalis oleh asam, tahap pemicuan dapat digambarkan sebagai berikut. Katalis Asam, Tahap Pemicuan Polimerisasi KationHA adalah molekul asam, seperti HCl, H2SO4, dan HClO4. Pada tahap pemicuan, proton dialihkan dari asam ke monomer sehingga menghasilkan ion karbonium (C+). Perambatan berupa adisi monomer terhadap ion karbonium, prosesnya hampir sama dengan perambatan pada radikal bebas. Tahap Perambatan Polimerisasi KationPengakhiran (berakhirnya Reakasi) rantai dapat terjadi melalui berbagai proses. Proses paling sederhana adalah penggabungan ion karbonium dan anion pasangannya (disebut ion lawan). Tahap Pengakhiran polimerisasi kationPolimerisasi Anion Dalam polimerisasi anion, monomer pembawa rantai adalah suatu karbanion (C–). Dalam hal ini, monomer pembawa rantai adalah yang memiliki gugus dengan keelektronegatifan tinggi, seperti propenitril (akrilonitril), 2–metilpropenoat (metil metakrilat), dan feniletena (stirena). Katalis Polimerisasi Anion Seperti polimerisasi kation, reaksi polimerisasi anion optimum pada suhu rendah. Katalis yang dapat dipakai adalah logam alkali, alkil, aril, dan amida logam alkali. Contohnya adalah kalium amida (KNH2) yang dalam pelarut ammonia cair dapat mempercepat polimerisasi monomer CH2=CHX dalam amonia. Kalium amida akan terionisasi kuat sehingga pemicuan dapat berlangsung seperti berikut. Reaksi Tahap Pemicuan Polimerisasi AnionPerambatan merupakan adisi monomer pada karbanion yang dihasilkan, yaitu Reaksi Tahap Perambatan Polimerisasi AnionProses pengakhiran (berakhirnya reakasi) pada polimerisasi anion tidak begitu jelas seperti pada polimerisasi kation. Hal ini disebabkan penggabungan rantai anion dengan ion lawan (K+) tidak terjadi. Namun demikian, jika terdapat sedikit air, karbon dioksida, atau alkohol akan mengakhiri pertumbuhan rantai. Pada polimerisasi kondensasi, monomer- monomer saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan metanol. Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. Jadi Polimer kondensasi disusun oleh monomer yang mempunyai gugus fungsional. Karena pembentukannya melepaskan molekul air, maka jumlah atom monomer tidak sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam polimer. Pada polimer kondensasi monomer pembentuknya homopolymer dan dapat juga kopolimer. Contoh Polimerisasi Kondensasi Contoh Reaksi Polimerisasi Kondensasi adalah Pembentukan Polietilen glikol dari etilen glikol. Reaksinya adalah sebagai berikut Etilen Glikol –> Polietilen Glikol + Air HOCH2-CH2OH –> —OCH2-CH2— + H2O Ciri khas dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah monomernya mengandung gugus fungsi dan dihasilkannya produk samping, seperti H2O, HCl, NH3, dan CH3COOH. Produk samping ini merupakan gabungan dari gugus fungsi setiap monomer. Senyawa yang diproduksi melalui reaksi polimerisasi kondensasi, di antaranya adalah protein, nilon, dan plastik polietilentereftalat (PET). Pada polimerisasi kondensasi tidak terjadi pengakhiran. Polimerisasi berlangsung terus sampai tidak ada lagi gugus fungsi yang dapat membentuk polimer. Namun demikian, reaksi polimerisasi dapat dikendalikan dengan mengubah temperatur. Misalnya, reaksi dapat dihentikan dengan cara pendinginan, namun reaksi polimerisasi dapat terjadi lagi ketika temperatur dinaikkan. Tabel Contoh Reaksi Pembentukan Polimerisasi Kondensasi Tabel Contoh Reaksi Pembentukan Polimerisasi KondensasiPenggolongan Jenis Polimer Polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya, jenis monomer pembentuk, sifat dan kegunaan. Berdasarkan Asalnya Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi polimer alam dan polimer sintetis. 1). Polimer Alam Polimer alam adalah polimer yang telah tersedia di alam dan terbentuk secara alami. Contoh: Karet alam (poliisoprena) Rumus Struktur Polimer Alam PoliisoprenaBeberapa contoh polimer alam yang lain adalah protein, amilum, selulosa, glikogen, dan asam nukleat. 2). Polimer Sintetis Polimer sintetis atau polimer buatan dibuat sebagai tiruan. Polimer sintetis meliputi plastik, karet sintetis, dan serat sintetis. Contohnya plastik polietilena, PVC, polipropilena, teflon, karet neoprena, karet SBR, nilon, dan tetoron. Berdasarkan Jenis Monomer Berdasarkan jenis monomer penyusunnya, polimer dibedakan menjadi kopolimer dan homopolimer. 1). Kopolimer Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer yang berbeda. Contoh: Dacron tersusun dari monomer asam tereftalat dan etanadiol. Contoh kopolimer yang lain adalah saran, polietilena tereftalat, bakelit, nilon, dan karet nitril. Rumus Struktur Kopolimer Dacron Dari Monomer Asam Tereftalat Dan Etanadiol2). Homopolimer Homopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer yang sama Contoh: PVC tersusun dari monomer vinil klorida. Contoh homopolimer yang lain adalah polipropilena, polietilena, teflon, PVA Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan menjadi polimer termoseting dan polimer termoplas. 1). Polimer Termoseting Polimer termoseting artinya hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya sehingga apabila pecah tidak dapat disambung Kembali dengan pemanasan atau dicetak ulang dengan pemanasan. Polimer termoseting terdiri atas ikatan silang antarrantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku. Contoh polimer termoseting adalah bakelit, melamin, Plastik urea formaldehida, Plastik bakelit (fenol metanal). 2). Polimer Termoplas Polimer termoplas dapat dipanaskan berulang-ulang karena polimer ermoplas melunak bila dipanaskan dan mengeras bila didinginkan sehingga apabila pecah dapat disambung kembali dengan pemanasan atau dicetak ulang dengan pemanasan. Polimer termoplas terdiri dari molekul-molekul rantai lurus atau bercabang dan tidak ada ikatan silang antarrantai seperti pada polimer termoseting. Contoh: polietena, PVC, polistirena. Fungsi Manfaat Polimer Beberapa polimer dan kegunanaannya diantaranya adalah: Plastik Polimerisasi adisi dari monomer-monomer berikatan rangkap menghasilkan bermacam-macam plastik 1). Polietilena Polietilena merupakan polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi etena. Rumus Umum Struktur PolietilenaSifat-sifat dan kegunaan polietilena adalah: – titik leleh 110°C, – melunak dalam air panas, – digunakan untuk botol fleksibel, film, pembungkus, dan isolator listrik. 2). Polipropilena Polipropilena memiliki sifat hampir sama dengan polietilena, hanya polipropilena lebih kuat dibanding polietilena. Polipropilena tersusun dari molekul-molekul propena seperti berikut Rumus Struktur Pembentuk Polimer PolipropilenaSifatnya polipropilena adalah kerapatan besar sehingga banyak digunakan untuk bahan tali plastik, fiber, botol, karung, bahan perahu. 3). PVC (PolyvinilChloride) PVC (polivinilklorida) merupakan polimer jenis plastik yang tersusun dari vinil klorida melalui polimerisasi adisi. Polimer PVC merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl) dapat ditunjukkan seperti reaksi berikut Rumus Struktur Pembentuk Polimer PVC (Polyvinil Chloride)PVC merupakan plastik yang keras, kaku, dan mudah rusak, dapat digunakan untuk membuat pipa, tongkat, dan pelapis lantai. Sifatnya PVC adalah lebih tahan api daripada politena, lebih kuat dari politena, sehingga lebih banyak sebagai bahan pembungkus kabel, piringan hitam. 4). Teflon (PTFE) Nama ilmiah dari teflon adalah politetrafluoroetilena yang disingkat dengan PTFE. Dipasaran, polimer PTEE diperdagangkan dengan nama Teflon. Polimer Teflon dihasilkan dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen yaitu tetrafluoroetilena (CF2 = CF2). Teflon yang terbentuk dari monomer- monomer tetrafluorotena dapat dinyatakan dengan reaksi seperti berikut Rumus Struktur Penyusun Polimer Teflon PTFE PolitetrafluoroetilenaTeflon bersifat sangat ulet, kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan mampu melumasi diri serta tidak menempel. Panci untuk memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak memerlukan minyak yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah mencucinya. Sifat teflon adalah titik leleh 327°C, tahan terhadap panas, sangat stabil, sangat keras, gesekan kecil dan lentur, tahan terhadap zat kimia, Karena sifat yang dimilikinya, maka Teflon banyak digunakan untuk alat-alat yang tahan terhadap bahan kimia, misalnya pelapis tangki bahan kimia, pelapis panci antilengket (untuk salutan alat masak). 5). Polistirena Polistirena adalah polimer yang tersusun atas monomer stirena seperti ditunjukkan pada persamaan reaski berikut Reaksi Rumus Struktur Pembentukan Polimer PolistirenaSifat Polistirena adalah rapuh, kenyal, digunakan untuk pembungkus/ isolasi. Polistirena digunakan untuk membuat gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan. 6). PVA (Polivinil Asetat) PVA (polivinil asetat) adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer vinil asetat. Rumus struktur pembentukan PVA adalah seperti berikut PVA digunakan untuk pengemulsi cat dan untuk lem. Lem yang secara luas banyak digunakan adalah kayu dan lem pada percetakan buku. 7). Polimetil Metakrilat (PMMA) Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang flexiglass (gelas yang fleksibel). Polimetil metrakilat yang tersusun dari ester metil metakrilat memenuhi persamaan reaksi berikut Rumus Struktur Pembentuk Polimer Polimetil Metakrilat (PMMA)Polimetil metakrilat merupakan plastik bening, keras, tetapi ringan sehingga digunakan untuk pengganti gelas, misalnya kaca jendela pesawat terbang. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang paling mudah dikenali adalah bahan digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela pesawat terbang. 8). Bakelit Polimer bakelit merupakan plastik termoseting yang dihasilkan dari suatu kopolimer kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit merupakan polimer termoseting yang tersusun dari fenol dan formaldehid dan rumus struktur serta reaksinya dapat dinyatakan seperti berikut Rumus Struktur Pembentukan Polimer BakelitSifat bakelit diantaranya adalah jenis termoset, tahan guncangan. Bakelit digunakan untuk pembuatan peralatan listrik atau digunakan untuk kaca kendaraan perang atau kapal. Karet Karet merupakan polimer yang mempunyai daya pegas atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan cepat. Karet digunakan sebagai perekat, ban mobil, barang mainan, dan sebagainya. Contoh selain karet alam juga terdapat karet sintesis seperti nitril, silikon, dan polibutadiena. Karet Alam Karet alam tersusun dari monomer-monomer isoprena atau 2 metil 1,3 betadiena. Rumus struktur monomer dan polimer karet alam adalah seperti berikut Rumus Struktur Pembentuk Karet Alam PoliisoprenaKaret alam bersifat lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Agar menjadi lebih keras dan stabil dilakukan vulkanisasi, yaitu karet alam dipanaskan pada suhu 150°C, dengan sejumlah kecil belerang. Dengan cara ini ikatan rangkap pada karet terbuka kemudian terjadi ikatan jembatan belerang di antara rantai molekulnya. Karet diekstraksi dari lateks (getah pohon karet), hasil vulkanisirnya digunakan untuk ban kendaraan. Karet Sintetis Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR. Rantai polimer senyawa karet sintetis dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom belerang (sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat. Cocok untuk ban mobil 1). Neoprena (Kloroprena) Neoprena adalah polimer yang dibuat dari monomer -monomer 2 kloro1,3 butadiena seperti ditunjukkan pada reaksi berikut Rumus Struktur Monomer Dan Pembentuk Polimer Neoprena (Kloroprena)Sifat dan kegunaan neoprena adalah tahan terhadap bensin, minyak tanah, dan lemak sehingga digunakan untuk membuat selang karet, sarung tangan, tapak sepatu, dan sebagainya. 2). Karet Nitril Karet nitril adalah plomer yang tersusun dari monomer butadiena dan akrilonitril. Rumus struktur karet nitril adalah sebagai berikut Rumus Struktur Monomer dan Pembentuk Polimer Karet NitrilKaret nitril memiliki sifat tahan terhadap bensin, minyak dan lemak, digunakan untuk membuat selang. 3). SBR Styrena Butadiena Rubber SBR (Styrena Butadiena Rubber) adalah polimer yang tersusun dari monomer stirena dan butadiena. Reaksi dan rumus struktur dari polimer SBR seperti berikut Rumus Struktur Monomer dan Pembentuk Polimer SBR Styrena Butadiena RubberSBR merupakan karet sintetis yang paling banyak diproduksi untuk ban kendaraan bermotor. Karet Vulkanisir Sifat karet alam kurang elastis dan mudah dioksidasi karena rantai karbon berikatan rangkap. Bila karet alam dipanaskan dengan sejumlah kecil belerang akan berubah sifatnya menjadi elastis dan stabil. Proses demikian disebut karet vulkanisir. Karet vulkanisir banyak digunakan untuk pembuatan ban kendaraan. Serat Polimer ini dicirikan oleh modulus dan kekuatannya yang tinggi, daya rentang yang baik, stabilitas panas yang baik, dan spinabilitas (kemampuan untuk diubah menjadi filamen-filamen). Contoh selulosa sintesis, kapas, dan wol untuk bahan pakaian. a). Nilon 66 Nilon 66 merupakan kopolimer dari heksa metilen diamina dengan asam adipat melalui polimerisasi kondensasi. Disebut nilon 66 karena masing masing monomernya mengandung 6 atom karbon Nilon 66 bersifat kuat, ringan, dan dapat ditarik tanpa retak sehingga digunakan untuk membuat tali, jala, parasit, dan tenda. b). Orlon Orlon atau poliakrilonitril tersusun dari sejumlah n molekul akrilonitril yang dibentuk dengan reaksi berikut: Reaksi Rumus Struktur Monomer dan Pembentukan Polimer Orlon atau PoliakrilonitrilSifat orlon adalah kuat dan bersifat fiber, sehingga lebih banyak digunakan untuk karpet dan pakaian (kaos kaki, baju wol) atau untuk bahan serat tekstil lainnya. Poliester Poliester merupakan polimer yang disusun oleh monomer ester. Penggunaan dari polimer ini adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas. Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini juga dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan nama dagang mylar. Dacron Dacron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari glikol dengan asam tereftalat melalui polimerisasi kondensasi. Rumus Struktur Reaksi Monomer Pembentukan Polimer Dacron (polietilen tereftalatDacron adalah sebuah bahan sintetis yang cukup populer dalam kebutuhan tekstile sebagai bahan untuk pengisian boneka, guling dan juga bantal. Dacron merupakan nama merek dagang bahan yang terbuat dari serat tekstile yang di buat oleh perusahaan dari inggris. 4). Selulosa Xantat (Rayon) Selulosa xantat dibuat dari selulosa direaksikan dengan NaOH dan CS2. Untuk mendapatkan rayon digenerasi dengan larutan asam sulfat encer. Kegunaan Fungsi Polimer Pada Industri Polimer Konsumsi polimer sintesis dunia sekarang ini diperkirakan sebesar 70 juta metrik ton per tahun. Hampir 56 % diantaranya terdiri atas plastik, 18 % serat, dan 11 % karet sintesis. Adapun klasifikasi utama dari industri polimer adalah plastik komoditi, plastik teknik, serat dan karet. 1). Plastik Komoditi Plastik komoditi jumlahnya relative tinggi, harganya murah, dan dipakai dalam bentuk barang yang bersifat pakai buang (disposable), seperti lapisan pengemas, barang mainan, perabotan, pipa, botol, dan karpet. Contoh Plastik Komoditi a). Polietilena untuk lapisan pengemas, botol, dan mainan. b). Polipropilena untuk tali, karpet, dan film. c). Polistirena untuk bahan pengemas, isolasi busa, dan perabotan rumah. 2) .Plastik Teknik Plastik teknik lebih mahal harganya, jumlahnya relatif rendah, memiliki sifat mekanik yang unggul, dan memiliki daya tahan yang lebih baik. Plastik teknik banyak digunakan dalam bidang transportasi, perumahan, mesin bisnis, mesinmesin industri, dan instalasi pipa ledeng. Contoh Plastik Teknik a). Asetal untuk bahan-bahan perumahan. b). Poliester untuk konstruksi, lambung kapal, pipa, dan tangki. c). Nilon 66 untuk serat dan obyek cetakan 3). Polimer Serat Polimer serat dicirikan oleh modulus dan kekuatannya yang tinggi, daya rentang yang baik, stabilitas panas yang baik, dan spinabilitas (kemampuan untuk diubah menjadi filamen-filamen). Contoh Polimer Serat Contoh selulosa sintesis adalah, kapas, dan wol untuk bahan pakaian. 4). Polimer Karet Karet adalah polimer yang memperlihatkan sifat elastiaitas tinggi atau daya pegas atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan cepat. Karet banyak digunakan sebagai perekat, ban mobil, barang mainan, dan sebagainya. Contoh selain karet alam juga terdapat karet sintesis seperti nitril, silikon, dan polibutadiena. Sifat Panas Polimer Berdasarkan respon terhadap panas, polimer dapat dibedakan menjadi dua yaitu polimer termoseting dan polimer termoplas. a). Polimer Termoseting Polimer termoseting merupakan polimer yang hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya. Apabila pecah tidak dapat disambung kembali dengan cara pemanasan atau dicetak ulang dengan pemanasan. Polimer termoseting terbentuk dari ikatan silang antarrantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku. Contoh Polimer Termoseting Contoh Polimer Termoseting diantaranya adalah bakelit, melamin, Plastik urea formaldehida, Plastik bakelit (fenol metanal). b). Polimer Termoplastik Polimer termoplastik adalah polimer yang dapat dipanaskan berulang- ulang karena polimer termoplas melunak bila dipanaskan dan mengeras bila didinginkan. Apabila pecah dapat disambung kembali dengan cara pemanasan atau dicetak ulang dengan pemanasan. Polimer termoplas terbentuk dari molekul- molekul rantai lurus atau bercabang dan tidak ada ikatan silang antarrantai seperti pada polimer termoseting. Contoh Polimer Termoplastik Contoh Polimer Termoplastik diantarnya adalah polietena, PVC, polistirena. Dampak Penggunaan Polimer dan Penangan Limbah Polimer Penggunaan polimer sintetis khususnya polimer jenis plastik dapat menimbulkan masalah lingkungan. Meskipun plastin tidak beracun, namun pembuangan limbah pabrik sangat mencemari tanah karena tidak terurai oleh mikroorganisme. Sedangkan pembakaran plastik dan karet dapat mencemari udara karena menghasilkan gas-gas yang bersifat racun dan korosi seperti HCl, oksida- oksida belerang dan oksida-oksida karbon. Untuk dapat mencegah atau mengurangi pencemaran akibat limbah polimer dapat dilakukan dengan cara daur ulang. Limbah plastik dikumpulkan, dipisahkan, dilelehkan, dan dibentuk ulang menjadi bentuk-bantuk lain yang bermanfaat. Selain dengan daur ulang, perlu dikembangkan jenis plastik yang terbiodegradasi agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Beberapa Singkatan Senyawa Kimia Polimer PP = Phenolptalin EDTA = Etilendiamintetra Asetat TEL = Tetra Etil Lead PVC = Polivinil Clorida PVA = Polivinil Asetat BHA = Butil Hidrosi Anisol BHT = Butil Hidrosi Toluen MSG = Monosodium Glutamat BHC = Benzena Hekta Clorida TNT = Trinitro Toluena ABS = Alkil Benzena Sulfonat Daftar Pustaka:
|