Tendinitis adalah peradangan yang biasanya terjadi pada tendon di bahu, siku, dan juga pergelangan tangan. Tendon dan ligamen mengatur tulang-tulang pada sendi. Ini adalah penyebab umum dari sakit bahu, siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki pada orang awam atau atlet. Show
Nyeri sendi tangan yang satu ini pun mempunyai tingkat rasa sakit dari mulai ringan sampai berat. Gejala yang biasa dirasakan adalah pembengkakan ringan, nyeri tekan, dan juga pegal-pegal. 6. Rheumatoid arthritisRheumatoid arthritis yang juga dikenal sebagai penyakit rematik ini juga dapat menyebabkan rasa nyeri pada sendi. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat merusak sistem tubuh Anda secara menyeluruh, termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah. Penyakit autoimun yang juga menyerang sistem muskuloskeletal atau sistem gerak ini, muncul saat sistem imun justru menyerang jaringan tubuh sendiri. Selain menimbulkan rasa nyeri, penyakit rematik ini juga dapat menyebabkan sendi bengkak yang kemudian menjadi penyebabkan erosi tulang dan pengapuran sendi. 7. Berbagai penyakit lainMasalah kesehatan yang dapat mengganggu sistem rangka dan sistem otot ini dapat terjadi di beberapa sendi pada saat yang bersamaan. Mengingat banyaknya sendi pada tubuh, Anda mungkin saja mengalami sakit atau nyeri pada lebih dari satu sendi. Selain berbagai penyakit di atas, berikut ini adalah beberapa penyakit lain yang juga dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal yang satu ini. Di antaranya: Pengobatan dan perawatan untuk nyeri sendiSama halnya dengan berbagai gangguan sistem gerak lainnya, seperti pegal linu, sakit pinggang, sakit pinggul, hingga sakit leher, nyeri sendi bisa saja pulih dengan sendirinya. Namun, Anda juga bisa melakukan pengobatan dan perawatan untuk mengatasi kondisi yang membuat sendi terasa sakit dan kaku ini. Berikut adalah pilihan pengobatan dan perawatan untuk nyeri sendi, di antaranya: 1. Mengonsumsi obat-obatanJika rasa nyeri sendi tidak kunjung mereda, Anda mungkin bisa mencoba minum obat-obatan untuk meredakan nyeri sendi dengan lebih cepat. Obat yang paling umum untuk meredakan nyeri dan peradangan sendi adalah obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID), seperti:
Selain obat jenis NSAID, Anda juga bisa mengonsumsi parasetamol (paracetamol) jika mengalami nyeri sendi ringan hingga sedang. Paracetamol adalah obat antinyeri golongan analgesik. Di apotek, paracetamol tersedia dalam bentuk kaplet, tablet, kapsul, hingga cair (sirup) untuk anak-anak. Selain obat minum, Anda juga bisa menggunakan obat topikal yang langsung dioleskan pada persendian bermasalah. Gunakanlah obat topikal berupa krim yang mengandung capsaicin. Kandungan capsaicin dapat memblokir zat yang membantu mengirimkan sinyal rasa sakit dan memicu pelepasan bahan kimia dalam tubuh yang disebut endorfin. Krim dengan kandungan capsaicin mempunyai efek rasa panas dan juga menyengat saat dioleskan. 2. Melakukan terapi fisikBiasanya, dokter akan merekomendasikan terapi fisik untuk mengatasi nyeri sendi, apabila kondisi Anda tergolong kronis. Terapi fisik berfungsi untuk memperkuat sendi yang lemah juga rusak akibat peradangan. Apabila Anda rutin melakukan latihan, terapi fisik bisa membantu mengurangi nyeri sendi, otot kaku, juga meningkatkan rentang gerak. Ahli terapi pun juga akan mengajarkan Anda bagaimana mengelola juga menghindari gerakan yang bisa menambah rasa sakit atau nyeri. 3. Mengonsumsi vitamin dan suplemenTidak hanya dengan minum obat pereda nyeri, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen atau vitamin untuk membantu meringankan nyeri sendi. Berikut ini adalah beberapa suplemen dan vitamin yang dapat meringankan serta mengatasi nyeri sendi:
4. Mengonsumsi bahan alamiObat herbal dan suplemen dari bahan alami diyakini aman untuk dikonsumsi guna mengatasi berbagai penyakit, termasuk radang sendi. Meski demikian, mengobati radang sendi dengan obat alami bukan berarti boleh bebas digunakan. Penggunaan obat alami secara berlebihan juga berisiko menimbulkan efek samping. Selain itu, beberapa obat alami pun dapat berinteraksi dengan obat-obatan medis tertentu, sehingga dapat menimbulkan risiko kesehatan lain pada tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter sebelum memutuskan menggunakan obat-obatan alami apa pun. Apalagi, bukti-bukti dari penelitian ilmiah yang ada mengenai efektivitas dan keamanan jenis obat ini masih terbatas. Beberapa bahan alami yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi nyeri sendi adalah:
5. Mengonsumsi makanan sehatSaat mengalami nyeri sendi, Anda membutuhkan makanan yang memiliki kandungan antioksidan tinggi. Antioksidan adalah senyawa aktif dalam makanan untuk menangkal efek buruk dari radikal bebas. Radikal bebas itu sendiri adalah komponen yang dapat memicu berbagai macam penyakit, termasuk peradangan sendi. Antioksidan bisa Anda dapatkan dari makanan-makanan yang mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan selenium. Berikut adalah makanan yang terbaik untuk Anda meredakan nyeri sendi:
6. Mengompres bagian yang terasa nyeriSatu hal yang paling mudah untuk mengatasi nyeri sendi adalah mengompres area tersebut. Dikutip dari Mayo Clinic, kompres hangat dapat meredakan rasa sakit juga membuat rileks sendi yang kaku. Anda bisa menempelkan heating pad atau handuk hangat pada sendi yang terasa nyeri selama 10-20 menit. Jika sendi tampak membengkak, sebaiknya gunakan kompres dingin sebagai cara mengatasi nyeri tersebut. Suhu dingin dapat merangsang penyempitan diameter pembuluh darah dan memperlambat aliran darah menuju ke lokasi cedera. Penurunan aliran darah ini akan menyebabkan berkurangnya zat-zat perangsang inflamasi yang bergerak menuju lokasi cedera, sehingga dapat mengurangi bengkak dan nyeri. Gunakan handuk dingin atau ice gel pack dan kompres ke area sendi yang terasa sakit selama 15-20 menit. 7. Memperbanyak istirahatCedera adalah penyebab nyeri sendi yang paling umum. Sakit sendi yang ringan dan sementara seharusnya masih bisa Anda atasi sendiri di rumah dengan memperbanyak waktu istirahat. Beristirahatlah selama satu atau dua hari untuk memulihkan persendian yang sedang bermasalah. Hindari kegiatan yang menyebabkan sendi Anda makin sakit. Dengan beristirahat, Anda tidak memperparah cedera atau peradangan yang sudah terjadi. Nyeri pun dapat berangsur berkurang ketika Anda tidak menggerakkannya terlalu banyak. Sementara beristirahat, coba lindungi sendi dengan penahan atau penutup (cast) dan sesekali naikkan posisi sendi lebih tinggi dari jantung Anda.
Berbagai aktivitas sehari-hari yang kita lakukan tentu banyak melibatkan penggunaan siku tangan. Mulai dari kegiatan sederhana, seperti memutar kenop pintu, membuka tutup stoples, menyapu, mengetik, menggunting, hingga aktivitas fisik yang melibatkan gerakan lengan secara berulang, seperti olahraga tenis, bulu tangkis, renang, dan golf. Jika aktivitas-aktivitas pada area siku dilakukan secara berlebihan, maka bisa menyebabkan timbulnya cedera, seperti tennis elbow syndrome. Bahkan, tennis elbow syndrome ini menjadi salah satu cedera yang paling sering terjadi, baik pada atlet olahraga maupun para seniman, seperti pelukis atau pemahat di rentang usia 30-50 tahun. Tennis elbow syndrome atau epikondilitis lateral adalah nyeri dan peradangan yang terjadi karena rusaknya otot dan tendon di area siku. Persendian siku sendiri terdiri atas humerus, tulang siku, dan putaran siku. Biasanya, saat terjadi tekanan yang berlebihan di jaringan otot dan jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang sekitar siku (tendon), sisi luar siku dapat mengalami peradangan bahkan robek. Gejala tennis elbow syndrome dapat dirasakan umumnya saat penderitanya meluruskan lengan, di mana ada rasa nyeri yang menjalar dari siku hingga ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Rasa nyeri ini bahkan tidak kunjung berhenti ketika tangan sedang beristirahat. Siku menjadi kaku dan pergelangan tangan pun melemah sehingga penderitanya sulit mengangkat, menggenggam barang, atau melakukan hal-hal kecil seperti menulis atau menggosok. Jari-jari mati rasa dan mengalami kesemutan. Tennis elbow syndrome memang jarang menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, tetapi bila dibiarkan dan tidak ditangani segera, nyeri siku ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Pada sebagian besar kasus, tennis elbow syndrome bisa disembuhkan tanpa harus menjalani operasi. Penderitanya dianjurkan untuk mengubah gaya hidup dengan menghentikan aktivitas yang membebani lengan. Penderita tennis elbow syndrome juga dapat mengompres area yang nyeri dengan kantong es untuk mengurangi peradangannya. Bila metode di atas tidak berhasil menghilangkan nyeri, Anda sebaiknya melakukan fisioterapi agar tangan Anda dilatih untuk melakukan gerakan yang bervariasi. Namun jika nyeri pada siku Anda tidak kunjung membaik juga, segera konsultasikan kondisi Anda pada dokter. Untuk mendiagnosis tennis elbow syndome, biasanya dokter akan terlebih dulu menanyakan gejala dan aktivitas yang Anda lakukan. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan klinis pada area bahu, lengan, dan pergelangan tangan Anda. Jika benar kondisi pada lengan Anda disebabkan oleh tennis elbow syndrome, dokter biasanya menganjurkan Anda untuk mendapatkan tindakan Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT). Extracorporeal Shock Wave Therapy adalah tindakan terapi non invasif dengan gelombang kejut (shockwaves) yang memiliki kemampuan mengatasi nyeri pada jaringan lunak. ESWT dapat menghilangkan nyeri yang tidak dapat diatasi dengan tindakan lain seperti pemberian terapi obat maupun tindakan konservatif lainnya. EMC Pain Management Center menyediakan prosedur ESWT untuk Anda yang mengalami nyeri pada siku lengan, daerah punggung atau tulang belakang, bahu, paha bagian atas, telapak kaki, juga peradangan atau pengapuran pada lutut. Shockwave therapy yang dilakukan di EMC Pain Management Center ini minim risiko komplikasi karena hampir tidak ada efek samping yang ditimbulkan dari metode ini. Selain itu, durasi tindakannya pun berlangsung cepat, yaitu sekitar lima hingga sepuluh menit, disusul dengan pemulihan dalam waktu yang singkat. ESWT treatment akan bereaksi langsung pada jaringan saraf yang nyeri dan menghilangkan rasa nyeri tersebut sehingga Anda dapat lancar beraktivitas kembali seperti sedia kala. Jangan biarkan nyeri siku mengganggu aktivitas Anda, lakukan penanganan segera bersama EMC. #LiveExcellently |