Proses membuat sesuatu menjadi lebih baik disebut

24 Maret 2021 20:03 8086 KALI DIBACA 0 KOMENTAR 3 KALI DIBAGIKAN

Kemampuan alami diri kita biasanya berhubungan dengan kreativitas. Berbicara mengenai kreativitas, definisi dari kreativitas adalah pengaliran ide yang masih berada dalam pikiran menjadi sesuatu yang bisa disebut ‘Karya’.

Sebuah kreativitas dapat membuahkan inovasi, Inovasi membutuhkan kreativitas karena seseorang harus mampu menghubungkan ide-ide abstrak dan fakta dengan skenario yang ada sebelum membuat sesuatu yang unik dan berbeda.

Apakah kamu penasaran bagaimana cara melatih kemampuan dan mengembangkan inovasi kamu dalam bekerja? Ini kiatnya :

Rasa Penasaran yang Tinggi

Jika kalian memiliki rasa keingintahuan yang tinggi berarti kamu adalah orang yang inovatif, jangan malu untuk bertanya akan sesuatu yang kamu ingin tahu agar membuat kamu menjadi semakin inovatif. Wawasan terbesar datang dari interaksi kita pada orang-orang yang memiliki pandangan yang berlawanan dari kita.

Mencari Pengalaman yang Baru

Untuk mengembangkan kemampuan diri kita, kita harus berani dalam mencoba sesuatu yang sebelumnya belum pernah kita coba. Merasakan pengalaman yang baru juga dapat mendorong kita agar berpikir realistis dan mampu menangani apa yang diandalkan kepada kita.

Berani Mengambil Resiko

Ketika dihadapkan pada sebuah keputusan, kita harus berani untuk mengambil resiko dari keputusan yang kita buat. Hal ini akan membuat kira berpikir kritis dalam menanggapi sesuatu dan tangkas dalam mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan waktu.

Berbagi Ide

Setiap ide lahir dari perspektif yang berbeda. Memiliki jaringan yang luas dalam membagikan sebuah ide adalah hal yang membantu kamu menjadi lebih inovatif. Selain itu, saling berbagi ide kamu juga bisa mendapat inspirasi dari rekan maupun siapa saja akan ide dan wawasan yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya.

Membuka Diri

Membuka diri dapat membuat kita mampu menerima segala ide-ide dan konsep yang inovatif dari luar diri kita. Kita juga harus bisa mencari teman bergaul yang dapat mendorong diri kita menjadi lebih baik, bukan berarti untuk meninggalkan teman yang tidak selevel dengan kita. Hal yang inovatif terkadang juga datang dari bawah

Arti dari kata ‘kreatif’ sendiri adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain, atau menghubungkan hal-hal yang tadinya tidak berhubungan. Sedangkan arti dari kata ‘inovatif’ adalah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Hal-hal itulah yang sejatinya diperlukan para wirausahawan. Yang dimaksud dengan wirausahawan adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausahawan. Wirausahawan adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha. Fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem.

Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan, yang di desain untuk mencapai solusi suatu permasalahan. Sedangkan manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi. Antara wirausahawan yang satu dan yang lainnya pastilah melakukan cara atau strategi yang berbeda-beda dalam membangun bisnisnya. Cara atau strategi inilah yang menentukan hasil akhir yang dihasilkan. Semakin kreatif orang tersebut menggunakan peluang yang ada, maka semakin baik pula hasil dari bisnis yang mereka jalankan.

Namun memang dalam berpikir kreatif tidaklah semudah yang dibayangkan. Bagi anak-anak mungkin kreatifitas masih sangat luas karena pemikiran mereka masih dibebaskan. Tetapi semakin bertambah dewasanya seseorang, kreatifitas seakan-akan telah dikotak-kotakkan dan hal ini menjadi hambatan untuk seseorang berpikir kreatif. Hambatan tersebut bisa berasal dari banyak hal dan faktor, seperti hambatan yang dibuat sendiri. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh pendidikan dan budaya, misalnya 1+1 = 2, apabila ada jawaban yang berbeda maka akan dianggap salah atau aneh.  Hambatan lainnya adalah tidak berusaha menentang kenyataan atau menerima apa adanya, misalnya orang tersebut terpaku dengan apa yang telah mereka alami selama ini, tidak mau keluar dari batasan-batasan yang ada sebelumnya, dan terpaku pada peraturan-peraturan yang telah membelenggu. Atau hambatan lainnya adalah hambatan yang paling sering ditemukan, yakni takut dianggap aneh atau bodoh. Orang tersebut menjadi tidak berani mengeluarkan  ide atau pendapat yang sebenarnya sudah dipikirkan dan ada dalam benak pikirannya, dan orang tersebut juga tidak percaya diri bahwa ide yang ada dalam pikirannya adalah ide yang sesungguhnya memang benar.

Hambatan-hambatan tersebut hendaknya diminimalisir atau justru dihilangkan karena dalam berwirausaha, kreatifitas sangatlah dibutuhkan dan jangan sampai hambatan menjadi permasalahan yang membuat ide kreatif kita tidak berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kreatifitas wirausaha merupakan kemampuan seseorang untuk menuangkan ide dan gagasan melalui berfikir kreatif menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.

Selain kreatif, hal lain yang diperlukan dalam berwirausaha adalah inovatif.  Dengan inovasi, wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Cara mengembangkan inovasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang pertama adalah wirausahawan tersebut harus mengenali hubungan. Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi dan orang. Untuk membantu kreatifitas, kita dapat melakukan cara pandang kita terhadap hubungan kita dengan lingkungan alam sekitar. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru. Selain itu untuk dapat melakukan kreativitas agar dapat berimajinasi  yang inovatif gunakanlah otak bagian kanan, sedangkan otak bagian kiri digunakan untuk bekerja. Proses kreativitas yang inovatif meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Dan yang terakhir, untuk menjadi seorang yang kreatif dan inovatif dalam berwirausaha, maka kita harus selalu berfikir positif agar dapat menjadi orang yang sukses.

Referensi:

Lestari, I., Tonapa, H., & Sopiana. (2016, 05 13). Sopiana Blogspot. Retrieved 06 04, 2017, from Kewirausahaan: http://sopianana.blogspot.co.id/2016/05/membangun-ide-kreatif-dan-inovatif.html

Ulum, A. (2011). Anharululum Blogspot. Retrieved 06 04, 2017, from Membangun Ide Kreatif dan Inovatif: http://anharululum.blogspot.co.id/2011/01/membangun-ide-kreatif-dan-inovatif.html

Proses membuat sesuatu menjadi lebih baik disebut

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru. Selain itu, kreativitas adalah hal-hal yang membuat kita takjub dengan hal-hal baru, karena kreativitas bisa mewujudkan ide-ide cemerlang kita. Berikut ini adalah contoh-contoh kreativitas. Berikut ini adalah contoh kreativitas di dunia fashion.

Seberapa besar ketertarikan Anda pada fashion? Mungkin tidak banyak. Tapi kisah berikut terlalu menarik untuk dilewatkan. Kisah tentang jas, pakaian iconic pekerja white collar.

Sepanjang sejarahnya jas berkonotasi dengan perkembangan sosial dan berasimilasi dengan kebudayaan Eropa sebelum merembas ke belahan dunia mana saja sekarang ini. Tuxedo atau yang biasa kita kenal dengan nama Jas yang berjenis pakaian formal ini biasanya digunakan oleh para pengusaha atau para kalangan atas untuk menunjukan status atau jabatan seseorang. 

Di awal abad 19, Napoleon Bonaparte menata kembali pakaian istana dengan memakai frock coat berwarna abu-abu yang terkenal menjadi cirinya. Jas pria kemudian berbentuk lebih sederhana dan gelap. Pengaruh jas Inggris telah membuat kaum pria di Eropa berpakaian dengan gaya yang lebih ringkas, nyaman dan gelap. 

Pada pertengahan abad 19 muncul setelan jas lengkap yang terbuat dari bahan sama untuk jas dan celananya. Setelan jas ini disebut sebagai setelan jas klasik dan menjadi ciptaan perintis untuk pakaian modern pria, yaitu setelan jas bisnis. 

Tuksedo adalah pakaian yang biasanya digunakan laki-laki pada saat acara resmi atau untuk menghadiri undangan suatu acara. Ternyata, tuksedo pertama kali dibuat di Inggris untuk seorang pangeran. Bermula dari Raja Edward VII yang pada tahun 1867 tampil memakai jas yang sama bahannya dengan celana panjangnya saat acara makan malam. Sejak itu kaum pria berpakaian dengan hanya satu warna gelap dari ujung kepala sampai ujung kaki, menurut Dictionaire de la Mode au Xxieme Siecle, arahan Bruno Remaury, terbitan Edition du Regard, tahun 1994. Desain pertamanya dibuat pada tahun 1860 oleh Henry Poole & Co.

Enam tahun kemudian, Pangeran Edward VII diundang ke Amerika oleh seorang jutawan bernama James Potter. Pada saat itu, Pangeran merekomendasikan kepada James agar memesan pakaian kepada Henry Poole untuk digunakan pada acara tersebut.  James pun menyetujui. James menyukai jas tersebut, kemudian ia menggunakan setelan itu ketika pergi ke country klub paling top di New York, Tuxedo Park Club. Akhirnya, pakaian tersebut menyebar dan populer di Amerika dengan nama tuxedo.

Hingga saat itu, tuksedo berkembang mengikuti perubahan mode, dan terus menguat sebagai fashion icon bagi kaum pria. Hingga pada tahun 1966, desain ternama Yves Saint Laurent memberikan hak atas “pakaian kebesaran” ini pada wanita, dengan memperkenalkan Le Smoking – setelan bergaya tuksedo untuk kaum wanita. Di masa itu, wanita yang mengenakan pakaian pria dipandang sebagai hal yang tidak pantas dan sangat salah. Tidak heran jika Yves Saint Laurent menuai berbagai protes dari banyak kalangan, atas kelancangan-nya mempublikasikan hal yang nyata-nyata salah menurut standar saat itu.

Kritikus fashion mengeluarkan jurus terpedas mengecamnya. Beberapa restoran bahkan melarang tamu wanita yang mengenakan pakaian terlarang ini masuk, bahkan tidak segan mengusirnya. Kritikus New York Times, Gloria Emerson, menggambarkan koleksinya sebagai ‘tidak halus (lumpy)' dan 'ketinggalan jaman' dan mengatakan Saint Laurent “Terlalu keras untuk meyakinkan dunia bahwa ia bergandengan tangan dan satu pandangan dengan orang-orang yang sangat muda.". 

Jika saja Saint Laurent saat itu tidak berani melakukan kesalahan dengan sedikit “melenceng” dari pakem yang diyakini saat itu, maka mungkin saat ini tidak ada kaum hawa yang tampak berkelas dalam balutan jas yang semakin beragam modelnya. Jika saja Saint Laurent saat itu menyerah dengan meminta maaf pada berbagai pihak yang merasa dilecehkan, dan menarik kembali karyanya dari publikasi, bisa jadi saat ini hanya karyawan pria yang tampak profesional dalam balutan jas.

Tapi Saint Laurent berani berkreasi dengan melakukan kesalahan – setidaknya menurut pakem masyarakat di abad itu. Dan sejak saat itu, ia semakin banyak meluncurkan koleksi anti mainstream nan kreatif yang mengantarkannya ke jajaran desainer ternama dunia. Saint Laurent adalah salah satu contoh sosok yang berani mengatasi hambatan untuk menjadi sosok yang kreatif, dan menjalani hidup yang kreatif.

"To live a creative life we must lose our fear of being wrong"