Prasasti yang menjadi sumber Sejarah kerajaan Sriwijaya ditunjukkan pada nomor

Prasasti yang menjadi sumber Sejarah kerajaan Sriwijaya ditunjukkan pada nomor

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kemaharajaan bahari (maritim) yang pernah berdiri di Pulau Sumatera. Diperkirakan berdiri pada abad ke-7 M dan bercorak Buddha. Kerajaan ini berkembang dengan pesat dengan luasnya wilayah dan makmurnya masyarakat Sriwijaya. Peninggalan kerajaan ini salah satunya ialah berbentuk prasasti yaitu piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Adapun beberapa prasasti yang ditemukan dan menjadi sumber sejarah bagi Sriwijaya ialah,

  1. Prasasti Kedukan Bukit, berisikan mengenai seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra)
  2. Prasasti Telaga Batu, berisikan mengenai kutukan-kutukan yang sangat menakutkan bagi merka yang berbuat kejahatan
  3. Prasasti Ligor, berisikan mengenai Raja Sriwijaya  yang mendirikan Trisamaya caitya untuk Kajakara (Ligor A) dan menjadi seorang pembunuh orang-orang yang sombong (Ligor B)
  4. Prasasti Nalanda, berisikan mengenai pendirian asrama bagi siswa Sriwijaya oleh Dewapala Dewa di Nalanda India, masa raja Balapautradewa. 

Dengan demikiand dari data diatas, prasasti yang termasuk peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Kedukan Bukit, Telaga Batu, Ligor, dan Nalanda.

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang bercorak Hindu dan Buddha yang pernah berdiri di Indonesia. Kerajaan ini terkenal sebagai kerajaan maritim yang besar. Dalam sejarah Indonesia banyak sekali sumber sejarah yang menjelaskan mengenai Kerajaan Sriwijaya baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Adapun sumber-sumber sejarah yang ada di dalam negeri adalah sebagai berikut.

  1. Prasasti Telaga Batu Secara garis besar, isi prasasti mengenai kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan di Kerajaan Sriwijaya dan tidak taat kepada perintah raja. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang.
  2. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Prasasti Kedukan Bukit. berangka tahun 605 Saka (683 M). lsi prasasti menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) menggunakan perahu. Dapunta Hyang berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara 20.000 personel.
  3. Prasasti Karang Berahi berangka tahun 608 Saka (686 M) dan ditemukan di Jambi. lsi Prasasti Karang Berahi sama dengan isi Prasasti Kota Kapur.
  4. Prasasti Ligor berisi pujian bagi raja yang berhasil menaklukkan musuhnya. Dalam prasasti ini disebutkan tentang ibu kota Ligor berfungsi mengawasi pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka.
  5. Prasasti Kota Kapur yang berangka tahun 608 Saka (686 M) dan ditemukan di Pulau Bangka. lsi Prasasti Kota Kapur terutama mengenai permintaan kepada para dewa untuk menjaga kesatuan Sriwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.
  6. Prasasti Nalanda berisi mengenai perintah pembangunan sebuah biara di Nalanda atas perintah Raja Balaputradewa. Dalam prasasti ini juga dituliskan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah mengadakan hubungan dengan Kerajaan Pala di Benggala (India Timur).
  7. Prasasti Talang Tuo berangka tahun 606 Saka (684 M) dan ditemukan di sebelah barat kota Palembang di daerah Talang Tuo. lsi prasasti ini menyebutkan tentang pembangunan sebuah taman yang disebut sriksetra yang dibuat oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga.

Jadi, beberapa sumber dari dalam negeri yang menjelaskan tentang Kerajaan Sriwijaya adalah Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Karang Berahi, Prasasti Ligor, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Nalanda, dan Prasasti Talang Tuo.

(Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya

Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesiakerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.

Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai MusiPalembangSumatera Selatan.

Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi.

Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya.

Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti.

Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa.

Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno.

Beberapa prasasti tersebut, antara lain:

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.

Prasasti ini berangka tahun 605 Saka (683 M).

Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu.


Page 2


Page 3

Prasasti yang menjadi sumber Sejarah kerajaan Sriwijaya ditunjukkan pada nomor

INDEPHEDIA.com

(Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya

Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesiakerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.

Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai MusiPalembangSumatera Selatan.

Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi.

Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya.

Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti.

Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa.

Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno.

Beberapa prasasti tersebut, antara lain:

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.

Prasasti ini berangka tahun 605 Saka (683 M).

Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya

Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesia, kerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.

Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi.

Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya.

Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti.

Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa.

Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno.

Beberapa prasasti tersebut, antara lain:

Baca Juga: Perkara Cinta Berbuah Petaka, Inilah Pralaya Medang, 'Hancurnya Dunia' Gegara Kandasnya Ambisi Seorang Raja Nikahi Putri Mataram Kuno

Baca Juga: Kerajaan 'Pulau Emas' Sriwijaya yang Mengisahkan Ular Pemakan Manusia Dikatakan 'Hilang' dan Jadi Surga Bajak Laut, Bagaimana Sisa-sisa Peninggalannya?

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.


Page 2


Page 3

Prasasti yang menjadi sumber Sejarah kerajaan Sriwijaya ditunjukkan pada nomor

INDEPHEDIA.com

(Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya

Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesia, kerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.

Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi.

Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya.

Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti.

Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa.

Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno.

Beberapa prasasti tersebut, antara lain:

Baca Juga: Perkara Cinta Berbuah Petaka, Inilah Pralaya Medang, 'Hancurnya Dunia' Gegara Kandasnya Ambisi Seorang Raja Nikahi Putri Mataram Kuno

Baca Juga: Kerajaan 'Pulau Emas' Sriwijaya yang Mengisahkan Ular Pemakan Manusia Dikatakan 'Hilang' dan Jadi Surga Bajak Laut, Bagaimana Sisa-sisa Peninggalannya?

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News