Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kemaharajaan bahari (maritim) yang pernah berdiri di Pulau Sumatera. Diperkirakan berdiri pada abad ke-7 M dan bercorak Buddha. Kerajaan ini berkembang dengan pesat dengan luasnya wilayah dan makmurnya masyarakat Sriwijaya. Peninggalan kerajaan ini salah satunya ialah berbentuk prasasti yaitu piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Adapun beberapa prasasti yang ditemukan dan menjadi sumber sejarah bagi Sriwijaya ialah,
Dengan demikiand dari data diatas, prasasti yang termasuk peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Kedukan Bukit, Telaga Batu, Ligor, dan Nalanda. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang bercorak Hindu dan Buddha yang pernah berdiri di Indonesia. Kerajaan ini terkenal sebagai kerajaan maritim yang besar. Dalam sejarah Indonesia banyak sekali sumber sejarah yang menjelaskan mengenai Kerajaan Sriwijaya baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Adapun sumber-sumber sejarah yang ada di dalam negeri adalah sebagai berikut.
Jadi, beberapa sumber dari dalam negeri yang menjelaskan tentang Kerajaan Sriwijaya adalah Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Karang Berahi, Prasasti Ligor, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Nalanda, dan Prasasti Talang Tuo. (Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesia, kerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi. Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya. Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa. Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno. Beberapa prasasti tersebut, antara lain: 1. Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Prasasti ini berangka tahun 605 Saka (683 M). Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu. Page 2
Page 3
Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesia, kerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi. Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya. Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa. Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno. Beberapa prasasti tersebut, antara lain: 1. Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Prasasti ini berangka tahun 605 Saka (683 M). Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesia, kerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi. Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya. Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa. Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno. Beberapa prasasti tersebut, antara lain: Baca Juga: Perkara Cinta Berbuah Petaka, Inilah Pralaya Medang, 'Hancurnya Dunia' Gegara Kandasnya Ambisi Seorang Raja Nikahi Putri Mataram Kuno Baca Juga: Kerajaan 'Pulau Emas' Sriwijaya yang Mengisahkan Ular Pemakan Manusia Dikatakan 'Hilang' dan Jadi Surga Bajak Laut, Bagaimana Sisa-sisa Peninggalannya? 1. Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Page 2
Page 3
Intisari - Online.com - Kerajaan Buddha di Indonesia, kerajaan Sriwijaya, didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Kemudian ketika pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi. Langsung saja kita membahas mengenai sumber sejarah kerajaan Sriwijaya. Mengutip Tribunnews, sumber sejarah yang penting untuk Sriwijaya adalah prasasti. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan huruf pallawa. Namun bahasa yang digunakan bukan Sansekerta melainkan Melayu Kuno. Beberapa prasasti tersebut, antara lain: Baca Juga: Perkara Cinta Berbuah Petaka, Inilah Pralaya Medang, 'Hancurnya Dunia' Gegara Kandasnya Ambisi Seorang Raja Nikahi Putri Mataram Kuno Baca Juga: Kerajaan 'Pulau Emas' Sriwijaya yang Mengisahkan Ular Pemakan Manusia Dikatakan 'Hilang' dan Jadi Surga Bajak Laut, Bagaimana Sisa-sisa Peninggalannya? 1. Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News |