Pola lantai garis lengkung banyak digunakan oleh jenis tarian yang menampilkan ekspresi

Tari tunggal adalah tari yang menampilkan ekspresi perseorangan. Foto: Pixabay

Hingga kini, seni tari masih cukup banyak digemari oleh sebagian masyarakat. Seni tari memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan kebutuhan manusia lainnya. Seni tari dapat digunakan sebagai hobi, hiburan, tontonan, dan pelajaran di bangku sekolah.

Pembagian seni tari dapat dibedakan berdasarkan kelompok etnis, pengaruh luar yang mewarnai bentuk tari masyarakat tertentu, periodisasi sejarah Indonesia, hingga bentuk koreografinya.

Berdasarkan bentuk koreografinya, pembagian tari lebih ditekankan pada jumlah penarinya, seperti:

Ulasan kali ini akan membahas secara lengkap mengenai tari tunggal lengkap dengan pola lantainya. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Agar menciptakan gerakan yang ekstetik, tari tunggal memiliki unsur-unsur dasar yang harus dipenuhi. Foto: Pixabay

Tari tunggal adalah tari yang penampilannya dibawakan oleh seorang penari. Tari tunggal lebih menampilkan ekspresi perseorangan dan dapat dibawakan seorang penari pria maupun penari wanita.

Merangkum buku Seni Budaya untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas oleh Harry Sulastianto, dkk (2009: 47), tari tunggal dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Tari tunggal ritual, adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari untuk kebutuhan upacara. Contohnya adalah Tarian Sang Hyang Jaran, Tarian Sang Hyang Lelipi, dan Tarian Sang Hyang Dedari.

  2. Tari tunggal tradisional, adalah tari yang dibawakan penari tunggal untuk menampilkan tari tradisional khas daerah atau etnis tertentu dan berfungsi sebagai tontonan. Contohnya adalah Tari Golek Gaya Yogyakarta, Tari Wayang Sunda, dan Tari Topeng Cirebon.

  3. Tari tunggal kreasi baru, adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari yang membawakan karya koreografer yang diketahui nama penciptanya dan memiliki karakteristik khas koreografernya. Contohnya adalah Tari Kebyar Terompong ciptaan I Mario dari Bali, Tari Jaipongan karya Gugum Gumbira, dan Tari Piring karya Haruah Adam.

Tari tunggal memiliki unsur dasar yang harus diwujudkan agar tercipta gerakan tari yang estetik. Salah satu unsur dasar karya tari tunggal adalah pola lantai. Berikut uraian lengkapnya disertai dengan bentuk-bentuk pola lantai tari tunggal.

Pola lantai tari tunggal berkaitan dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi seorang penari

Mengutip buku Pendidikan Seni Budaya Kelas VIII SMP karya Yoyok RM dan Siswandi (2008: 87), pola lantai adalah pola atau denah yang dilakukan seorang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari.

Pola lantai sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) yang dilakukan seorang penari.

Pada tari tunggal, pola lantai sangat ditentukan oleh arah gerak pergeseran seorang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun pola lantai tari tunggal, yakni sebagai berikut.

1. Bentuk Garis Pergeseran

Bentuk garis pergeseran adalah bentuk garis gerak pada pola lantai. Ada dua jenis bentuk garis pergeseran, yaitu:

a. Garis lurus, pola lantai gerak garis lurus adalah gerak pergeseran penari menganut garis lurus. Contoh pola garis lurus ialah:

  • Pola garis lurus ke samping kanan

  • Pola garis lurus ke samping kiri

  • Pola garis lurus ke depan

  • Pola garis lurus ke belakang

  • Pola garis lurus diagonal ke depan

  • Pola garis lurus diagonal ke belakang

b. Garis lengkung atau pilin, pola lantai garis lengkung adalah gerak pergeseran penari dilakukan dengan menggunakan garis lengkung.

Baik pola garis lurus maupun garis lengkung, dapat dilakukan dengan berbagai arah sesuai dengan ruang yang tersedia. Seorang penari dapat bergerak sesuai situasi yang ada pada saat ia mementaskan sebuah tari, misalnya ke depan, ke samping, ataupun diagonal.

2. Jumlah Perpindahan Posisi

Unsur lain penyusunan pola lantai tari tunggal adalah dengan hitungan gerak perpindahan posisi menari. Perpindahan satu posisi ke posisi lain tersebut menciptakan sebuah ruang gerak sesuai dengan hitungan yang diinginkan oleh penari.