Peta konsep Membangun budaya literasi dengan mencintai buku fiksi

Membaca merupakan kegiatan wajib bagi seorang pelajar. Kamu setuju dengan pernyataan itu, pastinya! Bacaan itu tidak hanya berupa buku pelajaran, tetapi masih banyak sumber sumber lain yang bisa kita baca: bisa buku kumpulan cerpen, novel, di samping e book, dan buku buku ilmu pengetahuan populer.

A. Menggali Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

1. Keragaman Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

  • Buku fiksi, contohnya kumpulan dongeng, cerpen, novel, dan drama. 
  • Buku non fiksi, contohnya buku pelajaran, ilmiah populer, dan biografi. 

2. Informasi Buku Melalui Indeks

Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan. Indeks biasanya terdapat pada halaman akhir dan tersusun menurut abjad. Kata kata yang tercantum di dalamnya dimulai dengan kata alfabetis. Daftar kata seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah dalam buku itu.

Perhatikan contoh lain sebagai berikut! 

Ikhtisar buku, 61, 64 64 

Kamera 19 20 

Berdasarkan indeks tersebut dapat diketahui bahwa kata kata ikhitisar buku dijumpai pada halaman 61, 64–65. Adapun istilah konsentrasi digunakan dalam halaman 49–53. Dengan demikian, indeks sangat membantu pembaca dalam menelusuri suatu kata atau istilah dalam suatu buku.

3. Catatan tentang Isi Buku

Teknik Mencatat Informasi dalam Buku :

  • Tentukan kata/istilah yang hendak dicari penjelasan/ penggunaannya. 
  • Carilah halaman penggunaan kata/istilah itu sesuai dengan yang tertera pada halaman indeknya itu. 
  • Pahami penggunaan kata/istilah itu pada halaman yang dimaksud. 
  • Catalah bagian bagian pentingnya dari penggunaan kata/ istilah itu.

B. Menyajikan Peta Konsep dari Isi Buku Fiksi/Nonfiksi

1. Peta Konsep Isi Buku

Catatan yang kamu buat akan lebih mudah dibahas kembali apabila disajikan dalam bentuk peta konsep. Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa sub bab.

Pada setiap sub babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi. Pembahasan isi buku seperti itu akan lebih mudah apabila disajikan ke dalam suatu pemetaan yang sering disebut dengan peta konsep.

Isi setiap bab dalam sebuah buku dapat lebih diperjelas dengan peta konsep seperti di atas. Satu bab disajikan dalam satu bagan sehingga sistematikanya bisa lebih terperinci. Hubungan antar bagiannya pun akan lebih mudah dipahami. 

Akan tetapi, untuk buku buku cerita semacam novel ataupun buku kumpulan cerpen/dongeng, akan lebih mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk bagan alur. Dengan begitu rangkaian cerita yang ada pada buku itu akan lebih jelas dan mudah dipahami.

Pada setiap bagiannya itu, kemudian diisi dengan catatan catatan ringkas. Misalnya, pada bagian pengenalan: 1) apa yang disampaikan pengarangnya, 2) gambaran tentang tokoh siapa, dan 3) di mana cerita itu bermula.

Pada bagian pengenalan peristiwa, perlu dicatat tentang latar belakang masalah yang dihadapi tokoh utamanya. Pada bagian konflik, diceritakan masalah yang dialami tokoh utama, penyebab, dan reaksi yang dilakukan tokoh tersebut.

2. Teknik Membaca untuk Menemukan Isi Pokok Buku

Berikut langkah langkah membaca dengan teknik fiksasi :

  • Sediakan kertas yang diberi gambar berupa titik titik. 
  • Gerakan tatapan mata dengan mengikuti titik titik hitam itu secara cepat.
  • Ulangi latihan itu berkali kali dengan titik titik hitam yang semakin dijarangkan. 
  • Terapkanlah latihan itu terhadap bahan bacaan yang sesungguhnya. Bacalah halaman demi halaman bacaan itu secara cepat. Tidak setiap kata kamu baca, tetapi baris atau kata tertentu saja. 

Proses membaca cepat dapat dilakukan dalam berbagai teknik. Pemilihan teknik membaca bergantung pada jenis bacaannya. Bentuk zig zag digunakan untuk teks yang sulit, bentuk spiral untuk teks yang agak sulit, dan bentuk diagonal maupun vertikal untuk teks yang mudah, misalnya kamus ataupun surat kabar.

C. Menelaah Unsur – Unsur Penting dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

1. Ungkapan Sebagai Unsur Kebahasaan dalam Buku Fiksi

Kelompok kata yang memiliki kekhasan disebut sebagai ungkapan. Ungkapan adalah kata atau kelompok kata yang bersusunan tetap dan mengandung makna kiasan. Contoh ungkapan adalah lapang dada, berat hari, ringan tangan.

Dalam buku fiksi, ungkapan mudah untuk dijumpai. Di samping itu, dapat pula kamu menemukan unsur menarik lainnya dari suatu fiksi, seperti tema yang khas, penggambaran latar yang menakjubkan, karakter tokoh tokoh yang memesona, dan amanat yang menyentuh relung hati.

Unsur unsur Fiksi :

  • Tema 
  • Tokoh
  • Latar
  • Alur
  • Amanat
  • Gaya bahasa

2. Unsur unsur Menarik Lainnya dalam Buku Fiksi

Banyak hal yang menyebabkan seseorang tertarik pada sebuah karya fiksi. Unsur penokohan juga bisa menimbulkan kesan tersendiri. Kamu terkagum kagum oleh sifat seorang tokoh yang ada di dalamnya. Bisa pula kita terpesona oleh penyajian latar atau gaya bercerita pengarang yang memukau dan menghanyutkan. Pilihan kata yang digunakan pengarang, dapat juga menjadi penyebab ketertarikan seseorang terhadap karangan itu.

Selain dalam cara bercerita, banyak hal yang dapat menyebabkan suatu cerpen menjadi menarik. Daya tarik itu mungkin disebabkan oleh temanya yang unik, alurnya yang mengejutkan, atau konfliknya yang menegangkan. Apabila bacaan itu berupa buku secara utuh, daya tariknya itu mungkin pula pada ilustrasi gambar atau jilid bukunya. Dengan daya daya tarik itulah yang menyebabkan pembaca mau menikmati suatu bacaan hingga tuntas.

Daya Tarik sebuah bacaan :

  • Amanat yang menyentuh
  • Tokohnya yang menawan
  • Latar yang mengesankan
  • Alur yang menegangkan
  • Tema yang unik

Baca Juga:  Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 K13 Revisi Lengkap!

D. Menyajikan hasil Bacaan dalam Forum Diskusi

1. Daya Tarik Bacaan

Dapat berkenaan dengan aspek bahasa, isinya, maupun ilustrasi sampulnya. Khususnya buku yang berbentuk cerita (fiksi), sebagaimana yang telah diungkapkan terdahulu, bahwa daya tarik suatu cerita, baik itu yang berupa cerpen ataupun novel mungkin terdapat pada semua unsurnya. Adapun daya tarik buku nonfiksi, mungkin dijumpai pada kekuatan argumentasi penulis, orisinalitas gagasan, ataupun kelengkapan datanya, di samping daya tarik bahasa dan ilustrasinya.

Cara menemukan daya tarik bacaan :

  • Membaca buku itu secara keseluruhan.
  • Memahami makna tema, penokohan, alur, dan unsur unsur lainnya apabila itu bacaan fiksi. Memahami kelogisan dan kejelasan hubungan antargagasan dan fakta apabila buku itu berupa karya nonfiksi.
  • Mencatat hal hal menarik yang mungkin ada didalamnya, baik itu berkaitan dengan isi, bahasa, maupun ilustrasinya.

2. Berdiskusi tentang Isi Buku

Berikut sumber masalah untuk bahan diskusi :

  • Hasil observasi terhadap lingkungan sekitar. 
  • Ajuan peserta itu sendiri. 
  • Menemukannya dari buku, majalah, jurnal, surat kabar, ataupun internet.

Dari berbagai sumber tersebut, buku (bahan bacaan) merupakan sumber yang baik di dalam merumuskan masalah diskusi, termasuk solusi solusi pemecahannya. Dari berbagai bahan bacaan, kita dapat banyak informasi dan pelajaran yang dapat didiskusikan.

Dengan membaca kita dapat mengumpulkan informasi dan pengetahuan sebanyak banyaknya. kita dapat menemukan solusi yang begitu melimpah. Berbagai pendapat ahli pun dapat kamu temukan, sebagai bagan penting untuk didiskusikan.

3. Menceritakan Isi Buku dengan Jujur

Menceritakan isi buku tidak boleh sesuka hati. Apalagi kalau sampai menjelek jelekkan, padahal isinya bagus. Misalnya, gara gara buku itu menyindir kebiasaan kita atau isinya tidak sesuai dengan keyakinan kita selama ini.

Gara gara buku itu ditulis oleh yang tidak kita sukai, lalu kita katakan sesuatu yang tidak benar. Apapun isi buku itu, suka atau tidak, kita harus menceritakan dengan jujur.

Peta konsep Membangun budaya literasi dengan mencintai buku fiksi

Pengertian buku fiksi. Dalam dunia tulis menulis, secara umum buku dibagi menjadi dua macam jenis, yakni buku fiksi dan non fiksi. Terlepas dari genre apa yang sedang Anda baca, namun sebuah buku dapat dibedakan dari sumber inspirasinya. Jika Anda gemar membaca novel, prosa, maupun puisi, berarti Anda sedang membaca jenis buku fiksi. Lantas apa sih sebenarnya pengertian buku fiksi? 

Bagi Anda yang sedang memulai karir sebagai penulis novel, baca artikel ini baik-baik. Sebab di sini akan dijelaskan pengertian buku fiksi secara lengkap, mulai dari ciri, unsur, contoh, hingga persiapan menulisnya. 

Pengertian Buku Fiksi

Buku fiksi adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasinya. Isi dalam sebuah buku fiksi merupakan hasil imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang berarti cerita yang dibangun oleh penulis bersifat fiktif.

Jika Anda sedang mempersiapkan menulis novel, berarti Anda sedang menyusun sebuah buku fiksi. Secara pengertian tentu buku fiksi berbeda dengan buku non fiksi. Dari kata dasar fiksi kita sebenarnya sudah bisa membedakannya lho.  Sesuai arti kata fiksi yakni cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan.

Contoh buku fiksi adalah buku kumpulan puisi, novel, buku antologi cerpen, dan sebagainya.

Baca Juga:

Teknik Menulis Buku Nonfiksi sebelum Dikirim ke Penerbit Buku. 

Resensi Buku Non Fiksi: Contoh dan Penjelasan Lengkapnya

Mendalami Lima Ciri-Ciri Buku Non Fiksi

Unsur-Unsur Buku Fiksi

Unsur-unsur dalam buku fiksi biasanya terdiri dari tema, latar, tokoh, alur, gaya bahasa, dan amanat. Apakah Anda tahu arti setiap unsur tersebut? Berikut unsur-unsurnya:

1. Tema

Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan. Jika diibaratkan sebuah rumah, tema merupakan pondasinya. Sebab, pada setiap tulisan, pasti ada tema yang membangun isi tulisan tersebut. 

2. Latar

Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita. Selain itu, latar juga bisa dikatakan sebagai keterangan. Maksudnya alur yang berhubungan dengan waktu, ruang, dan suasana. 

Tokoh adalah setiap individu yang ada di dalam cerita dengan karakternya masing-masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonis. Protagonis merupakan tokoh yang menggambarkan watak baik dan positif. Sebaliknya, antagonis menggambarkan watak yang buruk atau negatif. Sedangkan tritagonis, adalah karakter penengah. 

4. Alur

Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Di dalam alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik karena terdapat proses klimaks dan antiklimaks.

5. Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah cara penulis menyampaikan ceritanya. Biasanya terdapat majas-majas tertentu yang digunakan oleh penulis. Seperti majas perbandingan, sindiran, penegasan, hingga pertentangan. 

6. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita tersebut. Salah satu hal yang membedakan dari buku fiksi adalah terdapat amanat yang terkandung di dalamnya. Amanat diambil dari keseluruhan isi cerita yang dibangun.

Ciri-Ciri Buku Fiksi

Mengacu pada pengertian fiksi di atas, kita dapat mengenali sebuah karya fiksi dari karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri fiksi:

1. Imajinatif

Salah satu ciri buku fiksi adalah sifatnya yang imajinatif. Maksudnya, isi dari tulisan fiksi ini berdasar dari rekaan atau imajinasi pengarang. Penulis dengan bebas mengutarakan imajinasinya ke dalam tulisan yang dikehendakinya. 

2. Kebenarannya Relatif

Karena bersifat imajinatif, maka kebenaran tulisan fiksi itu relatif. Maksudnya, belum tentu tulisan tersebut benar-benar terjadi. Sebab, itu hanya merupakan pikiran atau imajinasi dari penulis. 

3. Bahasanya Bersifat Konotatif

Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya. Hal itu digunakan penulis untuk memperindah tulisannya. Sebab bahasa konotatif itu bisa menambah nilai rasa.

4. Tidak ada Sistematika Baku

Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku. Sebab, pilihan kata karya fiksi cenderung bebas. Penulis bisa mengekspresikan gagasannya dalam membuat tulisan dan menyusun kata-katanya. 

5. Menyasar Emosi Pembaca

 Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika. Sebab buku fiksi ditulis dengan melibatkan emosi pembaca. Untuk menyasar emosi pembaca,  biasanya penulis mengembangkan alur dan memilih gaya bahasa yang lebih menyentuh hati pembaca. 

Baca Juga:

Contoh Buku Nonfiksi

Judul Buku Non Fiksi – 8 Rekomendasi Terbaik

19 Genre Buku Nonfiksi yang Perlu Diketahui

Contoh Buku Fiksi

Setelah memahami penjelasan di atas, maka mari kita ulas contoh-contoh buku fiksi yang biasa kita temui sehari-hari. Berikut contoh buku fiksi yang harus Anda ketahui:

1. Novel

Pengertian buku fiksi jenis novel adalah suatu karangan fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama dengan pro dan kontra di dalam ceritanya, mulai dari awal hingga akhir novel yang memiliki klimaks atau ending.

Membaca novel tidak hanya memberikan kita cerita, namun juga memberikan banyak pengetahuan dan wawasan yang terselip dari setiap paragrafnya. Beberapa alasan mengapa membaca novel masih menjadi pilihan utama dikarenakan beberapa alasan, seperti:  Membaca novel membuat kita lebih pahan isi cerita, memberi ruang berimajinasi, dan dapat menjadi ruang pencarian jati diri. 

Selain itu manfaat terpenting dari membaca novel adalah dapat meningkatkan kemampuan menulis kita, karena semakin banyak membaca maka semakin kaya kosakata yang kita miliki.

Ada banyak contoh novel yang sering kita temui, seperti beberapa novel best seller di tahun 2020 dari More Of you – Acha Sinaga dan Andy Ambarita, Imperfect – Meira Anastasya, Pergi – Tere Liye, Dilan 1990 – Pidi Baiq dan masih judul lainnya. 

2. Roman

Roman adalah suatu karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam alur ceritanya. Roman mengandung banyak hikmah dalam ceritanya dan cenderung mengarah pada cerita klasik.

Roman memang ditulis untuk memberikan pandangan dengan cara menampilkan karakter dan perjalanan hidup seseorang secara utuh dan apa adanya. Roman tidak menutupi peristiwa atau permasalahan dari sang tokoh, melainkan menyajikannya dengan lebih etis dan indah termasuk kehidupan yang berkaitan dengan permasalahan sosial tokoh. 

Contoh roman terkenal yang bisa Anda cari tahu seperti Si Doel Anak Sekolah karya Aman. Sedangkan contoh roman remaja antara lain ‘Pertemuan Jodoh’ karya Abdul Muis serta roman ‘Asmara Jaya’ karya Adinegoro. 

Baca Juga:

Membuat Judul Buku & Novel yang Bagus Serta Menarik

Tips Menulis Novel Best Seller

Elemen Novel yang Harus Dipahami

3. Cerpen

Cerpen adalah suatu karangan fiksi yang isinya jauh lebih sedikit ketimbang roman maupun novel. Namun, cerpen memiliki daya tarik tersendiri karena bisa menjadi pembelajaran awal bagi para penulis dalam membuat sebuah karya tulisan.

Tentunya Anda sudah tidak asing dengan contoh-contoh cerpen.  Contoh cerita pendek sering kita jumpai di media cetak Indonesia, misalnya seperti koran dan majalah. 

Di Indonesia sudah banyak penulis cerpen yang menerbitkan karya cerpen best seller. Contohnya penulis Asma Nadia yang tidak hanya merilis buku best seller, namun juga cerpen yang tidak kalah menarik untuk dibaca, seperti cerpen berjudul Cita Laki-Laki Biasa, Sepotong Cinta dalam Diam, Menanti Bangau Lewat, dan masih banyak lainnya. 

4. Puisi

Kumpulan puisi juga menjadi salah satu buku fiksi yang banyak diminati. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. 

Ada banyak karya puisi sastrawan Indonesia yang terkenal. Mulai dari tema cinta hingga perjuangan. Seperti puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, Puisi Chairil Anwar berjudul Aku, puisi Kahlil Gibran berjudul Aku Bicara Perihal Cinta, puisi Karya W.S. Rendra, dan masih banyak lainnya. 

Baca Juga: Panduan Menulis Puisi

5. Dongeng

Dongeng adalah salah satu cerita rakyat yang cukup beragam cakupannya serta berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat, atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia.

Ada banyak sekali contoh dongeng yang ada di Indonesia, seperti Timun Emas, Bawang Merah dan Bawang Putih, Malin Kundang, dan masih banyak lainnya.

Demikianlah pengertian buku fiksi hingga contohnya. Semoga menambah wawasan dan motivasi Anda dalam menulis. 

Artikel Terkait:

Apa itu Karangan Fiksi?

Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Apa Saja?

Teknik Menulis Buku Fiksi Sampai Penyerahan Naskah ke Penerbit Buku

Cara Membuat Buku: Gunakan Imajinasi Terbaikmu dan Rasakan Asyiknya Menulis Buku Fiksi

Cara Membuat Buku Fiksi: Lima Tulisan Fiksi yang Wajib Diketahui

Cara Membuat Buku Fiksi Mudah Bagi Anda yang Belum Imajinatif