Penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella disebut penyakit

Senin, 09 Mei 2005 15:26 WIB

Show

Jakarta - Hati-hati dengan berbagai gejala yang muncul secara bersamaan seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan, dan nyeri perut. Berbagai gejala ini dapat ditengarai akibat terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Umumnya berbagai gejala ini mulai muncul bertahap dalam tempo 8 sampai 14 hari setelah infeksi. Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung. Demam yang ada seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan mengalami kelelahan yang luar biasa. Pada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor, atau koma.Telah diketahui sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2 sampai 5 hari. Jika pengobatan tidak segera dilakukan maka suhu tubuh secara perlahan akan meningkat dalam waktu 2-3 hari. Suhu dapat mencapai 39,4-40 derajat celsius. Lama berlangsung antara 10 sampai 14 hari. Panas mulai turun secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali normal pada minggu keempat. Dalam istilah medis penyakit ini dinamakan demam tifoid. Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Bakteri ini ditemukan di dalam tinja dan air kemih penderita. Penyebaran bakteri ke makanan atau minuman bisa terjadi akibat pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun setelah berkemih. Lalat diduga juga menyebarkan bakteri ini secara langsung dari tinja ke makanan.Bakteri umumnya masuk ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini juga dapat masuk ke dalam peredaran darah. Jika bakteri salmonella typhi sudah menyebar ke dalam darah maka akan diikuti oleh terjadinya peradangan pada usus halus dan usus besar. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan kefatalan. Jaringan yang sudah terkena dapat mengalami perdarahan dan perforasi (perlubangan).Sekitar 3% penderita terinfeksi salmonella typhi dan yang belum mendapatkan pengobatan, di dalam tinjanya akan ditemukan bakteri ini selama lebih dari satu tahun. Komplikasi Biasanya sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna. Namun, masih sering terjadi komplikasi terutama pada penderita yang tidak diobati atau jika terjadi pengobatan yang terlambat. Bentuk-bentuk komplikasi yang dapat muncul akibat infeksi salmonella thypi ini antara lain:

  • Penderita mengalami perdarahan usus. Sekitar 2% mengalami perdarahan hebat.Biasanya perdarahan terjadi pada minggu ketiga.
  • Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri perut yang hebat karena isi usus menginfeksi rongga perut (peritonitis).
  • Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya terjadi akibat infeksi pneumokokus. Bakteri tifoid juga dapat menyebabkan pneumonia.
  • Infeksi kandung kemih dan hati.
  • Infeksi darah (bakteremia). Kadang menyebabkan terjadinya infeksi tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis), atau infeksi saluran kemih-kelamin.Pengobatan Sekitar 10% pada kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal kembali timbul dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih, atau jaringan tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.Pengobatan dilakukan dengan antibiotik yang tepat. Lebih dari 99% penderita umumnya dapat disembuhkan. Antibiotik yang banyak digunakan adalah kloramfenikol. Bila pencernaan belum dapat mencerna makanan, makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan.Jika terjadi perforasi atau perlubangan usus, penderita akan diberikan antibiotik berspektrum luas karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam rongga perut. Pembedahan mungkin dilakukan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.Pencegahan Pencegahan diberlakukan melalui vaksin. Namun, vaksin hanya diberikan kepada orang yang telah terkena bakteri salmonella typhi. Selain itu, vaksin hanya diberikan pada orang-orang yang memiliki resiko tinggi seperti petugas laboratorium dan orang yang sering bepergian. Vaksin diberikan secara tifus per-oral atau ditelan. Vaksin ini memberikan perlindungan sebesar hingga 70%.Pada orang yang sering bepergian sebaiknya menghindari makan sayuran mentah dan makanan lainnya yang disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan. Sebaiknya mereka memilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan, minuman kaleng, dan buah berkulit yang bisa dikupas. (berbagai sumber)

    ADVERTISEMENT

    SCROLL TO RESUME CONTENT

    (msh/)
  • Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

    Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya. Orang yang terinfeksi penyakit demam tifoid / tipes dapat menularkan bakteri melalui fases dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine atau fases penderita tipes. Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh  oleh dokter,   Demam tifoid termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

    GEJALA

    Begitu Anda terinfeksi, tubuh biasanya akan mengalami berbagai tanda dan gejala awal seperti:

    1. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39o – 40o celcius
    2. Sakit kepala
    3. Lemah dan lelah
    4. Nyeri otot
    5. Berkeringat
    6. Batuk kering
    7. Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan
    8. Sakit perut
    9. Diare atau sembelit
    10. Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda
    11. Perut yang membengkak
    12. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, Anda akan mengalami kondisi seperti:
    13. Mengigau
    14. Berbaring lemah dengan mata setengah tertutup

    Selain itu, komplikasi yang bisa di timbulkan seperti perdarahan pada usus dan pecahnya usus.

    PENYEBAB

    Penyebab dari penyakit tipes atau demam tifoid ini adalah bakteri Salmonella typhi. Biasanya bakteri ini disebarkan melalui:

    1. Feses dan urine penderita yang mengkontaminasi air atau makanan
    2. Bakteri Salmonella typhi juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang yang sedang mengalami demam tifoid).

    PENGOBATAN

    Antibiotik menjadi satu-satunya pengobatan paling efektif untuk demam tifoid. Biasanya dokter akan meresepkan berbagai antibiotik. dan ada beberapa penangaan yang dapat dilakukan yaitu :

    Minum air saat sakit tipes membantu mencegah dehidrasi yang diakibatkan oleh demam dan diare yang berkepanjangan. Jika mengalami dehidrasi parah, doker akan memberikan cairan melalui pembuluh vena (infus).

    Supaya lekas sembuh istirahat merupakan hal yang membantu proses pemulihan penyakit ini. Usahakan untuk tidak melakukan berbagai kegiatan berat yang menguras tenaga agar kondisi tubuh bisa segera fit dan terhindar dari komplikasi tipes.

    1. Makan makanan yang mudah dicerna

    Tipes merupakan salah satu penyakit gangguan pada usus, maka untuk itu dianjurkan makan makanan yang mudah dicerna, seperti bubur dan makanan lunak lain. Dengan begitu, kerja usus menjadi lebih ringan. Makan makanan yang mudah dicerna juga membuat nutrisi di dalam makanan lebih cepat diserap oleh tubuh.

    PENCEGAHAN

    Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah mencuci tangan dengan rutin sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan kegiatan dan saat melakukan penyajian makanan/memasak. Bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir. Dalam keadaan darurat, tangan dapat dibersihkan dengan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol.

    Selain itu, menjaga kebersihan diri terutama setelah bepergian ke luar rumah apalagi pasar. Usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor. Pastikan juga untuk mencuci kaki setiap habis keluar rumah.

    1. Hindari kontak dengan orang sakit

    Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Untuk itu, hindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit. Berciuman dan menggunakan peralatan makan atau mandi yang sama dengan orang sakit dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.

         Salah satu cara untuk mencegah penyakit tipes adalah dengan vaksin tifoid. Vaksin ini dapat dilakukan jika memang diperlukan jika rentan atau berisiko tinggi tertular penyakit ini dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan dengan dokter .

    1. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terjamin kebersihannya

         Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan yang paling sering untuk tipes. Maka dari itu, usahakan untuk selalu makan dan minum yang telah terjaga kebersihannya. Makan makanan yang dimasak dan disajikan panas jauh lebih baik dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.

    1. Tidak menyiapkan/menyajikan makanan ketika masih sakit

    Usahakan untuk tidak memasak atau menyiapkan makanan sampai dokter menyatakan bahwa bakterinya tak akan lagi menular. Agar tidak menularkan / menginfeksi penyakit tipes kepada orang lain.