Penghargaan apa yang dilakukan pada staf yang pensiun

Tak hanya bagi mereka yang purna tugas karena memasuki masa pensiun, bagi mereka yang purna tugas dikarenakan meninggal dunia juga mendapatkan penghargaan khusus yang diserahkan kepada keluarga yang ditinggalkan. Tahun 2012 ini, ada 34 PNS ITS yang memasuki masa pensiun dan sembilan PNS yang meninggal dunia sebelum batas usia pensiun (BUP). Penghargaan yang diberikan langsung oleh Rektor ITS tersebut berupa perhiasan emas berlogo ITS yang berbentuk pin seberat 10 gram dan uang sebesar Rp 5 juta bagi PNS yang pensiun. Sedang bagi keluarga PNS yang meninggal sebelum BUP mendapatkan uang tali asih sebesar Rp 5 juta.

 Penghargaan tersebut merupakan salah satu wujud ungkapan terima kasih yang setinggi-tingginya dari sivitas akademika ITS atas kontribusi dan jasa karyawan dan dosen selama mengabdi di ITS. Selain itu, pemberian penghargaan disampaikan sekaligus dalam rangka memperingati Dies Natalis ITS ke-52.

Namun, meskipun telah memasuki masa purna tugas, Rektor tetap mempersilakan bagi para dosen untuk tetap mengabdikan diri dengan mengajar di ITS. Tentunya dengan peraturan dan persyaratan tertentu nantinya. Begitu pula dengan karyawan yang purna tugas.

untuk tetap menjaga kebersamaan para dosen dan karyawan purna tugas ini, ITS berencana untuk membuat sebuah paguyuban pensiunan ITS. Nantinya, ITS akan berusaha memfasilitasi sekaligus membantu pensiunan dosen atau karyawan ITS yang mengalami kesulitan. (*)

LATAR BELAKANG

Pensiun atau purna karya bagi sebagian orang seringkali dianggap sebagai sebuah kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapi dikemudian hari.

Ketakutan akan kehilangan hal tersebut atau post power syndrome dapat dialami oleh calon pensiunan. Oleh karenanya, sering terjadi orang yang pensiun bukannya bisa menikmati masa tua dengan hidup santai, sebaliknya, ada yang malahan mengalami problem serius (kejiwaan atau pun fisik). Selain aspek psikologis, beberapa perubahan yang dapat berakibat kurang baik apabila tidak dikelola dengan baik adalah aspek kesehatan, baik kesehatan mental maupun fisik.

Salah satu yang perlu ditekankan kepada calon pensiunan adalah, masa pensiun bukanlah akhir dari segala-galanya sehingga tidak melakukan aktifitas seperti sedia kala. Akan tetapi, dengan pensiun diharapkan calan pensiunan diharapkan dapat menciptakan aktifitas yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun lingkungan, utamanya jika dapat menciptakan alternatif pendapatan. Untuk menyiapkan hal tersebut dibutuhkan berbagai bekal pengetahuan maupun keterampilan termasuk di dalamnya pengetahuan berbagai tren usaha yang berkembang serta perencanan pengelolaan keuangan.

TUJUAN UMUM

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta pelatihan agar mampu mempersiapkan pensiun dengan persiapan lebih dini. Diharapkan nantinya peserta dapat mempersiapkan pensiun termasuk di dalamnya penyiapan aspek psikologis, kesehatan, maupun kegiatan yang akan dilakukan pada masa purna karya.

MATERI PELATIHAN

Materi pelatihan menekankan pada penyiapan aspek psikologis, aspek kesehatan, prinsip-prinsip kewirausahaan. Disamping itu peserta juga akan diajarkan tentang perencanan usaha atau bisnis sesuai dengan minat masing-masing peserta. Pelatihan terbagi menjadi beberapa materi utama:

  1. Entrepreneurship

Menjadi seorang entrepreneur tidaklah harus memiliki sebuah usaha yang baru yg tdk dimiliki oleh orang lain, akan tetapi dapat membuka usaha yg sudah ada dengan berbagai inovasi dan bahkan saat ini sudah banyak usaha yang menawarkan kerjasama dengan sistem kemitraan yang notabenenya lebih mudah untuk dijalankan. Oleh karena itu dalam materi ini akan dibahas beberapa hal yg dapat membantu para calon pensiunan mempersiapkan diri menjadi seorang entrepreneur, antara lain :

* Business Simulation

Dalam materi ini para peserta akan diajak membuat sebuah perencanaan bisnis yang diinginkan dan diminati, melakukan perhitungan dan perkiraan dari bisnis yg dijalankan sehingga dapat mengetahui bisnis yg ingin dijalankan adalah bisnis yang prospek atau tidak.

* Business orientation

Setiap peserta harus memiliki orientasi bisnis sehigga akan jelas mau kemana bisnis yang akan dikerjakan nantinya, mau jangka panjang atau jangka pendek atau bahkan hanya sekedar menjalankan hobi dan kesenangan. Pada materi ini akan dimatangkan orientasi dalam melakukan rencana bisnis.

* Business Practice

Sudahlah jelas, rencana bisnis yang dimiliki harus dijalankan bila ingin menjadi entrepreneur sehingga bisnis yang diinginkan bukan sekedar angan-angan belaka. Pada tingkat in para pelaku akan mendapat tantangan dan mengetahui betul seluk-beluk bisnis yang dijalankan. Dan disinilah pengalaman sangat diperlukan.

* Konsultasi Bisnis

Konsultasi bisnis adalah hal yang penting dan harus dilakukan, sebelum ataupun pada saat menjalankan usaha. Konsultasi bisnis dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan teman yg sudah menjalankan usaha yang mandiri, atau dengan para konsultan bisnis sehingga usaha yg dijalankan dapat berjalan sesuai yg diinginkan. Pada materi ini kami akan memberikan konsultasi kepada setiap peserta yang akan dan sedang menjalankan usahanya, khususnya pasca pelatihan berlangsung.

  1. Mental Switching

Dalam memasuki masa pensiun perlu dilakukan berbagai persiapan baik mental, pola pikir, serta rencana yang baik, agar masa pensiun tetap menjadi masa yang menyenangkan, produktif dan tidak hilang semangat untuk tetap berkarya.

Masa pensiun biasanya menyebabkan orang menjadi ‘kehilangan’ pekerjaan, status, dan wibawa sehingga akhirnya menjadi beban pikiran dan selanjutnya mengganggu kesehatan. Agar hal itu tidak terjadi maka menjelang masa pensiun harus ada persiapan, sikap mental, pola pikir, hidup sehat, siap merencanakan keuangan, belajar menjadi enterpreneur, dan sebagainya. Masalahnya, merubah mental pensiun bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan dengan matang agar masa pensiun menjadi masa yang menyenangkan, dapat mengatur sendiri apa yang diinginkan, tidak terikat waktu kerja, tidak terikat dengan penugasan dari atasan, bahkan mungkin bisa menjadi ‘bos’ pada usaha milik sendiri. Oleh karena itu, pada pelatihan ini akan diberikan beberapa persiapan khusus dalam memasuki masa pensiun yang bahagia.

  1. Pola Hidup Sehat dan Bugar di Masa Purna Bhakti

Masa pensiun biasanya menyebabkan orang menjadi ‘kehilangan’ pekerjaan, status, dan wibawa sehingga akhirnya menjadi stres dan selanjutnya mengganggu kesehatan. Agar hal itu tidak terjadi, maka menjelang masa pensiun harus ada persiapan, sikap mental, pola pikir, hidup sehat, siap merencanakan keuangan, belajar menjadi enterpreneur, dan sebagainya. Masa pensiun mungkin malah menjadi masa yang menyenangkan karena ‘merasa bebas’, dapat mengatur sendiri apa yang diinginkan, tidak terikat waktu kerja, tidak terikat dengan penugasan dari atasan, bahkan mungkin bisa menjadi ‘bos’ pada usaha milik sendiri. Oleh karena itu, pada pelatihan ini akan diberikan beberapa persiapan khusus dalam memasuki masa pensiun, khususnya pada aspek kesehatan di masa purna tugas.

Kondisi fisik yang sehat pada usia pensiun tentu menjadi dambaan setiap oang telah pensiun. Mereka tentu ingin hidup dengan pola yang sehat, namun kadang-kadang hal itu sulit terlaksana karena berbagai situasi yang kurang memungkinkan. Misalnya kurangnya kesadaran menjaga kebugaran tubuh, konsumsi makanan yang tidak dianjurkan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pemahaman berkenaan dengan pola hidup sehat bagi karyawan yang akan memasuki masa purnatugas sangat diperlukan, karena aktivitas mereka setelah tidak lagi aktif di perushaan tempatnya bekerja bisa jadi lebih tinggi karena mengelola usaha yang dijalankan.

Sebagai perusahaan atau instansi yang memiliki pandangan komprehensif terhadap kebutuhan karyawan berkenaan dengan persiapan masa purnabakti, tentu dapat membantu mereka dengan memfasilitasi pada berbagai program pembekalan. tentang berbagai ilmu dan pemahaman kepada mereka tentang bagaimana pola hidup sehat usia pensiun yang dianjurkan oleh pakar kesehatan.

  1. Spiritual Quotient : Hidup Yang Lebih Bermakna

Pada materi ini peserta akan mendapatkan materi dalam bidang spiritual yang akan membahas bagaimana memaknai hidup agar terasa lebih bermakna, khususnya dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan pasca pensiun.

  1. Pembelajaran ke Sentra Bisnis & Berbagi pengalaman dengan pengusaha dari pensiunan pegawai

Pada sesi ini, kami mengajak para peserta berkunjung ke usaha-usaha yang sudah berjalan dan memberikan hasil kepada pemiliknya. Sehingga para peserta dapat berdiskusi langsung dengan pemilik usaha seputar bagaimana membuat dan menjalankan sebuah usaha dll.

SASARAN PESERTA

Seluruh staf dan karyawan yang akan memasuki masa pensiun

INSTRUKTUR PELATIHAN

(Tempat Pelaksanaan di Yogyakarta)
1. Dr Aji Jumiono MM  (Manajemen Psikologi & (Manajemen Spiritual Untuk Hidup Lebih Bermakna)
2. Chun Lee (Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan) & (Manajemen Spiritual Untuk Hidup Lebih Bermakna)
3. Agus Haliludin (Manajemen Keuangan)
4. Para pemilik usaha/bisnis yg dikunjungi.

JADWAL PELATIHAN PURNA BAKTI DAPAT DI LIHAT DALAM HALAMAN SCHEDULU / JADWAL  BIMTEK

Catatan : Jadwal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon peserta pelatihan.

Tempat Pelaksanaan:

Biaya Pelatihan : Hubungi Panitia

Apa saja yang didapat PNS saat pensiun?

Gaji pokok pensiunan PNS.
Pensiunan janda/duda PNS golongan I yaitu Rp 1.170.600..
Pensiunan janda/duda PNS golongan II antara Rp. 1.170.600 - Rp 1.375.200..
Pensiunan janda/duda PNS golongan III antara Rp 1.170.600 - Rp 1.727.000..
Pensiunan janda/duda PNS golongan IV antara Rp 1.170.600-Rp 2.124.500..

Apa yang Diharapkan pada masa pensiun?

Yang diharapkan pegawai pada masa pensiun yaitu hidup nyaman tanpa memikirkan masalah keuangan.

Dalam pegawai negeri sipil ada istilah jaminan pensiun apakah yang dimaksud?

Berdasarkan Undang-undang No.43 Tahun 1999 Pasal 10, Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara.

Siapa saja yang berhak menerima dana pensiun?

Semua karyawan atau pekerja yang memiliki status pegawai tetap, baik pegawai negeri ataupun swasta, yang diberhentikan secara hormat, dan telah mencapai usia sedikitnya 50 tahun, dan telah berbakti kepada negara atau perusahaan selama sekurang-kurangnya 20 tahun.