Pada usia berapa masa pubertas berakhir

Pubertas adalah bagian yang normal dalam kehidupan dari anak-anak menuju dewasa yang sebabkan oleh hormon yang diproduksi dalam tubuh. 

Charm Girls perlu tahu, seseorang yang dalam proses pubertas akan mengalami perubahan yang berbeda dalam tubuh mereka baik laki-laki dan perempuan. Pada anak perempuan Masa pubertas berkisar usia antara pada usia 8 sampai 13 tahun, dengan rata-ratanya terjadi pada usia 10 tahun. Terjadi lebih awal dibandingkan anak lelaki. 

Pada anak laki-laki, pubertas biasanya diawali dengan testis dan penis yang semakin membesar. Kemudian tumbuh rambut di area kemaluan dan ketiak. Otot yang mulai tumbuh, suara semakin dalam, dan rambut wajah berkembang saat pubertas berlanjut.

Charm Girls, pubertas ditandai dengan berbagai macam perubahan baik dari segi fisik-biologis maupun segi psikis. Masa pubertas yang datang lebih awal biasanya sering terjadi ke anak perempuan, dan terjadi karena beberapa hal. Ada yang masa pubertasnya lebih cepat dan lebih lambat. 

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Pada Masa Puber

Masa pubertas pertama

Charm Girls, perlu tahu, masa pubertas perempuan pertama ditandai dengan perubahan fisik yang berujung dengan adanya menstruasi, menstruasi saat pubertas adalah step terakhir usai perubahan fisik dan terjadi dalam rentang usia sekitar 9-14 tahun.

Hal ini dibarengi dengan perubahan fisik lainnya, seperti tumbuhnya payudara, rasa nyeri jika payudara tak sengaja tersentuh dan bentuk tubuh yang mulai berisi atau bertambah tinggi. Pertumbuhan payudara yang mengakibatkan nyeri itu adalah normal ya Charm Girls saat masa pubertas. Hal ini juga ditandai tumbuhnya sejumlah rambut di bagian tubuh yang jarang terlihat seperti alat kelamin dan ketiak. Charm Girls juga perlu tahu loh, ada beberapa hal yang terjadi selama pubertas baik untuk anak laki-laki maupun perempuan, yakni terkena jerawat, juga biasanya memiliki lonjakan pertumbuhan atau peningkatan tinggi badan yang cepat yang berlangsung selama sekitar dua atau tiga tahun.

Masa pubertas kedua

Ketika sudah menstruasi, bukan berarti masa pubertas berakhir, ada yang dinamakan masa pubertas perempuan kedua yang sering dimulai pada usia 20-30an. Pubertas kedua adalah istilah untuk menggambarkan perubahan yang terjadi pada tubuh pada usia yang berbeda. Ini bukan pubertas nyata seperti dalam perkembangan kematangan seksual, melainkan cara untuk menggambarkan berbagai gejala fisik dan emosional yang dapat terjadi seiring bertambahnya usia. 

Di usia 20an akan ada perubahan psikologis dan emosional, perubahan masa otot dan tulang, jerawat, stretch mark hingga berat badan. Kemudian di usia 30an akan ada perubahan di kulit dan rambut, metabolisme. 

Baca Juga: Apakah Keputihan Tanda Menstruasi Pertama

Masa Pubertas ketiga

Masa puber wanita ketiga terjadi ketika memasuki usia 30-40 tahunan dan mengacu pada perimenopause dan menopause. Di masa ini kadar hormon estrogen yang tidak teratur bakal menimbulkan perubahan fisik perimenopause, kesuburan wanita juga akan berkurang apalagi saat masuk usia 35an.

Siklus haid akan Fibroid atau leiomioma dan endometriosis juga lebih sering terjadi pada usia ini. Sedangkan di usia 40an banyak perubahan seperti masa otot, perubahan mood, mengalami menopause, hingga perubahan kebiasaan seksual.

Keadaan ini memang terkadang mempengaruhi kondisi mental seorang perempuan, menopause dilalui dengan banyak perjuangan dan adaptasi serta perubahan mental di diri seseorang. Konsultasikan ke dokter apapun yang dirasakan dalam masa ini, selain menopause banyak hal yang mempengaruhi diri seseorang yakni kekuatan fisik dan faktor kesehatan lainnya.

Pubertas adalah fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Setiap manusia pasti mengalami yang namanya pubertas, tak terkecuali laki-laki.

Pubertas seseorang juga bukan hanya dilalui satu momen, karena ada tahapan-tahapannya.

Biasanya, masa pubertas pada anak laki-laki terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa kurang atau lebih.

Bagi orang tua, penting untuk mengetahui ciri-ciri pubertas pada anak laki laki. Hal ini mencakup:

  • Kapan saat-saat menjelang remaja
  • Perubahan apa yang terjadi pada anak
  • Bagaimana cara menghadapi pubertas anak laki-laki

Artikel Lainnya: Anak Laki-laki Telat Puber, Adakah Efeknya bagi Kesuburan Nanti?

Di masa pubertas, tak hanya terjadi pematangan pada fungsi seksual, tetapi juga percepatan pertumbuhan. Misalnya, pertumbuhan tinggi badan yang melesat.

Pubertas anak, baik laki-laki dan perempuan, dinilai dengan menggunakan skala Tanner.

Nah, skala ini membantu untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan atau kematangan anak menuju ke dewasa.

Bagi anak laki-laki yang sedang mengalami pubertas, mungkin ada beberapa hal yang dirasa tidak nyaman untuk dibicarakan. Termasuk pada kedua orangtua. Padahal, sangat penting untuk memantau kondisi tubuh dan memastikan pertumbuhan terjadi dengan sempurna. Lantas, apa yang harus orangtua lakukan dalam kondisi tersebut? Ketahui tanda anak laki-laki berhenti bertumbuh.

Halodoc, Jakarta – Pubertas menjadi tanda beralihnya seorang anak menjadi remaja, sampai akhirnya bisa disebut dewasa. Selama masa ini, ada banyak perubahan yang terjadi pada anak, termasuk perubahan pada tinggi badan, suara, serta bentuk tubuh. Semua perubahan tersebut akan dialami anak dalam rentang waktu tertentu. 

Lantas, kapan anak laki-laki akan berhenti bertumbuh atau mengalami perubahan pada bentuk tubuh? Jawabanya bisa berbeda-beda. Sebab, setiap anak memiliki waktunya masing-masing, serta ada faktor-faktor lainnya yang bisa memengaruhi pertumbuhan. Namun secara umum, anak laki-laki akan mulai berhenti bertumbuh setelah melewati usia 16 tahun. 

Baca juga: Inilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami Pubertas

Tanda Pubertas pada Anak Laki-laki 

Pertumbuhan anak menuju dewasa biasanya membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Pada anak laki-laki, umumnya mulai mengalami pubertas atau perubahan pada tubuh saat memasuki usia 11 atau 12 tahun, tetapi bisa lebih cepat atau lebih lambat. Setelah memasuki masa pubertas, proses pertumbuhan dan perubahan tubuh biasanya akan berlangsung sekitar 4 tahun. 

Dengan anggapan tersebut, anak laki-laki disebut akan berhenti tumbuh pada usia 16 tahun. Namun, ada juga yang menyebut bahwa proses pertambahan tinggi badan dan perubahan fisik bisa terus terjadi hingga usia 18 tahun. Pada fase ini, Si Kecil akan mengalami banyak perubahan yang terlihat aneh dan mungkin tidak nyaman untuk dibicarakan dengan siapapun, termasuk orangtua. 

Maka dari itu, penting bagi ayah dan ibu untuk mengetahui apakah pertumbuhan anak terjadi dengan sempurna atau tidak. Cobalah untuk mengamati dan mencari tahu kapan pubertas anak laki-laki mulai terjadi, apakah semua tanda sudah muncul, serta temukan pada usia berapa sebenarnya pertumbuhan anak berhenti. 

Baca juga: Berapa Tinggi Badan Ideal untuk Anak Laki-Laki?

Tanda awal pubertas pada anak laki-laki terjadi pada area intimnya, yaitu pembesaran testis hingga tumbuh bulu-bulu halus di area tersebut. Selanjutnya, akan banyak perubahan fisik yang terjadi, dan biasanya cepat. Anak laki-laki biasanya akan mulai mengalami mimpi basah, masturbasi, perubahan pada suara yang menjadi lebih berat, wajah berjerawat, serta tumbuh bulu di wajah atau bagian tubuh lain. 

Anak laki-laki juga akan mengalami pertambahan tinggi badan. Puncak atau akhir dari pertumbuhan anak laki-laki biasanya terjadi saat memasuki usia 16 hingga 18 tahun. Hal ini biasanya ditandai dengan kondisi fisik, organ intim, dan suara anak yang sudah berubah total. Selain itu, tinggi badan anak laki-laki juga sudah tidak lagi bertambah dalam waktu yang lama. 

Namun, ayah dan ibu harus mewaspadai jika anak berhenti tumbuh di usia yang terlalu dini. Bisa jadi itu bukan tanda akhir dari pubertas, melainkan gejala kondisi tertentu. Anak laki-laki bisa mengalami terlambat tumbuh dan hal itu tidak boleh diabaikan. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu anak laki-laki terlambat tumbuh, di antaranya: 

  • Gangguan kesehatan yang memengaruhi tiroid.
  • Gangguan hormon pertumbuhan.
  • Gangguan kadar insulin.
  • Rendahnya kadar hormon seksual. 
  • Down sindrom atau kelainan genetik lainnya. 
  • Manlutrisi.
  • Anak mengalami obesitas alias kelebihan berat badan. 

Baca juga: Masuk Usia 40, Pria Alami Puber Kedua?

Selain itu, ada hal-hal lain yang mungkin menjadi penyebab anak terlambat mengalami pubertas. Biar lebih jelas, coba tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lebih mudah untuk menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan pertanyaan seputar kesehatan dan dapatkan rekomendasi terbaik dari ahlinya. Download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Apakah umur 18 tahun masih puber?

Sudah disebutkan sedikit di atas bahwa usia 18 tahun, anak sudah masuk ke dalam kategori late atau akhir dalam perkembangan remaja. Maka, bisa dikatakan bahwa di usia ini ia sudah mencapai puncak dari masa puber.

Berakhirnya masa pubertas ditandai dengan apa?

Masa pubertas sendiri berakhir saat anak mengalami haid. Setelah itu, penambahan tinggi paling maksimal adalah 10 cm. Sementara itu, anak laki-laki mulai memasuki masa pubertas ketika testiskel mencapai ukuran 4 mm. Pada masa tersebut, badan anak meninggi antara 21-27 cm dengan rata-rata 25 cm.

Kapan masa pubertas berakhir brainly?

masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat umur 8 hingga 10 tahun dan berakhir kurang lebih 15 tahun hingga 18 tahun.

Masa pubertas anak laki

Masa puber ditandai dengan berbagai macam perubahan baik dari segi fisik-biologis maupun segi psikis. Pada perempuan, fase ini dimulai pada usia 8 sampai 13 tahun. Sementara pada anak laki-laki dimulai antara usia 9 tahun sampai 14 tahun.