Suara.com - Pubertas alias puber merupakan tanda bahwa sang anak sudah memasuki fase beranjak remaja. Di fase ini, anak akan mengalami perubahan yang cukup berbeda, salah satunya adalah perubahan fisik. Show
Anak yang mengalami masa pubertas akan mengalami perubahan hormon di dalam tubuh. Untuk laki-laki misalnya, perubahan ini dialami saat laki-laki memasuki usia 10 hingga 16 tahun. Melansir dari Hello Sehat, berikut tanda laki-laki bila sudah masuk masa pubertas. Apa saja? 1. Membesarnya ukuran testis Baca Juga: Dicari Selama 3 Hari, Remaja Hanyut di Sungai Bingei Ditemukan Tewas 2. Tumbuh rambut di area organ seksual 3. Perubahan skrotum 4. Mengalami mimpi basah 5. Perubahan suara 6. Mulai tumbuh jerawat Baca Juga: Cabuli Remaja di Jembatan, MR Terancam Hukuman Penjara 15 Tahun 7. Perubahan tinggi badan Sebagian besar anak laki-laki mencapai usia puber antara umur 9 dan 14 tahun. Namun, hal ini bergantung pada tipe tubuh, diet, geografi dan faktor-faktor lainnya. Beberapa mungkin mencapai pubertas lebih awal dari normal (pubertas sebelum waktunya), dan pubertas tertunda. Dipublish tanggal: Agu 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2020 Waktu baca: 4 menitAkan ada waktu dalam dua belas tahun ketika anak laki-laki Anda akan mulai tumbuh menjadi seorang pria. Periode ini bisa rumit karena anak laki-laki cenderung merasa kewalahan, bingung, cemas dan kadang-kadang malu dengan perubahan yang cepat. Pada artikel ini akan membahas seputar informasi mengenai pubertas pada anak laki-laki dan berbagai fase tahapan pada pubertas. Iklan dari HonestDocs Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️ Apa itu pubertas?Pubertas adalah proses alami di mana tubuh mencapai kematangan seksual. Hipotalamus (sebagian kecil di otak) mengeluarkan hormon yang disebut hormon pelepas gonadotropin (juga dikenal sebagai GnRH). Hormon ini mendorong kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan dua hormon yaitu follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Hormon-hormon ini mengirimkan indikasi ke organ seks (testis) untuk melepaskan hormon seks dalam tubuh. Untuk anak laki-laki, hormon testosteron dilepaskan, dan testis mulai menghasilkan sperma. Hormon ini bertanggung jawab atas semua perubahan fisik yang signifikan yang dilihat anak laki-laki di tubuhnya selama masa pubertas. Kapan anak laki-laki mengalami pubertas?Sebagian besar anak laki-laki mencapai usia puber antara umur 9 dan 14 tahun. Namun, hal ini bergantung pada tipe tubuh, diet, geografi dan faktor-faktor lainnya. Beberapa mungkin mencapai pubertas lebih awal dari normal (pubertas sebelum waktunya), dan pubertas tertunda. Apa itu pubertas dini dan pubertas tertunda?Pubertas sebelum waktunya dan tertunda dapat terjadi karena kondisi fisik. Mari lihat secara detail: Iklan dari HonestDocs Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️ 1. Pubertas diniPubertas dini terjadi karena kelainan di otak atau dalam sistem reproduksi. Ini diklasifikasikan ke dalam dua kategori tergantung di mana kelainan itu.
2. Pubertas tertundaPubertas bisa tertunda pada anak laki-laki karena pertumbuhan lambat yang disebut "keterlambatan konstitusional pubertas". Nutrisi yang buruk juga menunda pubertas. Kadang-kadang, keterlambatan mungkin akibat dari hipogonadisme, suatu kondisi di mana testis memproduksi lebih sedikit atau tidak ada hormon:
Apa perubahan tubuh yang terjadi selama pubertas?Selama masa pubertas, testis anak laki-laki mulai memproduksi hormon testosteron pria, yang membawa perubahan pada tubuhnya. Berikut adalah beberapa tanda pubertas yang paling umum pada anak laki-laki:
Apa tahapan pubertas pada anak laki-laki?Pubertas diukur melalui tahap Tanner atau skala Tanner, yang mengidentifikasi pola pertumbuhan. Skala Tanner adalah cara untuk mengukur perkembangan fisik anak menjadi remaja dan kemudian orang dewasa. Berikut adalah tahapan pubertas: Tanner stadium I (<9 tahun)
Tanner stage II (9-11 tahun)
Tanner stadium III (11-12,5 tahun)
Tanner stadium IV (12.5-14 tahun)
Tanner stadium V (> 14 tahun)
Perubahannya luar biasa. Meskipun putra Anda mungkin merasa malu untuk berbagi perkembangan dengan Anda, Anda perlu mendukungnya melalui tahun-tahun perkembangan ini.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda? Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat. |