Sepanjang batang tumbuhan pacar air, terdapat pembuluh-pembuluh angkut (xilem) yang berukuran halus. Pembuluh angkut yang berukuran sedemikian halus ini berfungsi sebagai pipa kapiler sehingga air secara alami naik dari akar menuju daun melalui fenomena kapilaritas. Terdapat gaya sehubungan dengan tegangan permukaan di sekeliling permukaan air yang berkontak dengan dinding pembuluh. Gaya ini berfungsi “melawan” berat air agar terjadi kesetimbangan gaya setiap saat, akibatnya air dapat naik secara perlahan-lahan. Dalam hal ini, batang tumbuhan pacar air yang berdiameter relatif kecil dibandingkan tumbuhan lain memungkinkan kita mengamati fenomena kapilaritas tersebut secara kasat mata melalui perubahan warna batang. Jadi, bagian batang tumbuhan pacar air dapat berubah warna sesuai dengan warna airnya karena ada fenomena kapilaritas, dimana air naik secara perlahan.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Judul : Proses Pengangkutan Air Pada Tumbuhan. Metode : Eksperimen. Kompetensi Dasar : Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan dan struktur serta fungsi organ pada tumbuhan. Tanggal Praktikum : 25 Februari 2010 Waktu Praktikum : 2 x 40 menit Tempat Praktikum : Depan Kelas I. TUJUAN Memahami proses pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan melalui pembuluh xilem (pembuluh kayu). II. DASAR TEORI - Kapilaritas batang : Tumbuhan mempunyai berkas pembuluh (pengangkutan) air yang disebut xilem. Xilem merupakan sebuah saluran kecil yang merentang mulai dari akar hingga daun.Karena kecilnya pembuluh-pembuluh tersebut, air dan mineral dapat naik ke atas tanpa dorongan apapun. - Daya Isap Daun : Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena, air yang ada di daun menguap. Hilangnya air yang menguap ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang ada di pembuluh. Isapan daun ini akan membuat air yang terdapat di akar naik ke atas. III. ALAT DAN BAHAN
IV. CARA KERJA 1. Siapkan dua tumbuhan pacar air yang sama ukuranya, kemudian cuci bagian akarnya. 2. Ambil salah satu tumbuhan tersebut dan pangkas seluruh daunya sehingga tinggal batangnya saja. 3. Potong bagian akar dari kedua tumbuhan tersebut. Pemotongan harus dilakukan dalam air. 4. Pindahkan segera batang tumbuhan ke dalam tabung erlenmeyer yang telah diisi larutan eosin atau tinta merah. 5. Setelah lebih kurang 30 menit, amati bagian batang dan pada daun kedua tumbuhan tersebut. Selanjutnya buat potongan melintang batang. Amati pada bagian tengah potongan tersebut. 6. Amati larutan eosin pada tabung erlenmeyer. Larutan mana yang berkurang lebih banyak pada kedua tabung erlenmeyer tersebut? V. HASIL PENGAMATAN (a). (b).
(a). Gambar tumbuhan pacar air yang berdaun dimasukan kedalam larutan eosin atau tinta merah (b). Gambar tumbuhan pacar air yang tidak berdaun dimasukan kedalam larutan eosin atau tinta merah. Hasil Pengamatan Dibawah Mikroskop VI. PERTANYAAN
Jawab : Larutan eosin atau tinta merah bergerak lebih cepat pada tumbuhan pacar air yang berdaun.
Jawab : Peranan daun dalam pengangkutan eosin adalah daun mempunyai daya isap daun sehingga akan membuat larutan eosin atau tinta merah naik ke atas.
Jawab : Faktor yang mempengaruhi naiknya larutan eosin atau tinta merah pada tumbuhan pacar air yang berdaun adalah daya isap daun.
Jawab : - Kapilaritas batang : Tumbuhan mempunyai berkas pembuluh (pengangkutan) air yang disebut xilem. Xilem merupakan sebuah saluran kecil yang merentang mulai dari akar hingga daun.Karena kecilnya pembuluh-pembuluh tersebut, air dan mineral dapat naik ke atas tanpa dorongan apapun. Daya Isap Daun : Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena, air yang ada di daun menguap. Hilangnya air yang menguap ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang ada di pembuluh. Isapan daun ini akan membuat air yang terdapat di akar naik ke atas. VII. KESIMPULAN Ternyata setelah dilakukan percoban larutan eosin lebih cepat naik pada tanaman pacar air yang berdaun karena, adanya daya isap daun. Sedangkan, larutan eosin naik lebih lambat pada tanaman yang tidak berdaun karena, kapilaritas batang. Karanganyar, 25 Februari 2010 Mengetahui Praktikum Guru Bidang Study Endah Sawitri spd Luthvia Devintasari NIP. 132187997 VIII B/15 Page 2 |