Otot yang berkontraksi pada saat melakukan renang adalah..

Caranya:

  • Berdiri dalam kolam renang dengan kondisi leher masih di atas permukaan air.
    Selanjutnya, tarik lutut ke atas dada Anda dengan posisi kaki lurus sehingga tubuh Anda seperti berbentuk v dari ujung kaki ke kepala dan sudut bawah v berada pada bagian pantat.
  • Tahan posisi ini dan tetap jaga keseimbangan di air dengan kedua lengan Anda. Dengan gerakan ini otot trisep Anda akan ikut terlatih juga. Tahan selama beberapa detik.
  • Selama menahan, istirahat, dan ulangi lagi 10 kalli.

Pemula biasanya hanya dapat menahan posisi ini selama satu atau dua detik. Namun, latihan rutin bisa membantu Anda menahan posisi dalam waktu yang lebih lama.

3. Tic-toc

Otot yang berkontraksi pada saat melakukan renang adalah..
Sumber: Healthline

Latihan ini melatih otot-otot di samping tubuh dan juga membentuk otot perut semakin kencang.

Caranya:

  • Berdiri di kolam renang dangkal sekitar sepinggang
  • Kaki dibuka selebar bahu dan tangan lurus ke samping badan.
  • Bersandar ke satu sisi sampai siku terendam air.
  • Bergerak kembali perlahan ke posisi berdiri tegak
  • Miringkan badan ke sisi lainnya, dan kemudian kembali ke posisi berdiri tegak
  • Ulangi tiap sisinya hingga minimal 8 kali.

4. Berenang dengan pull buoy

Otot yang berkontraksi pada saat melakukan renang adalah..
Sumber: Healthline

Pull buoy adalah pelampung kecil untuk membantu tubuh mengapung. Cara membentuk otot perut dengan alat ini adalah jepit pull buoy serapat mungkin dengan kedua kaki selama berenang dengan gaya pilihan Anda, bisa bebas atau kupu-kupu. Teknik ini tidak memungkinkan kaki untuk bergerak.

Selama menggunakan pull buoy otot inti harus bekerja keras untuk mencegah pinggul dan kaki bergerak terus. Jadi, ayuhan kedua tangan Andalah yang membuat tubuh meluncur ke depan. Dengan menahan posisi ini, maka otot perut akan makin kencang sekaligus juga memperbaiki postur tubuh.

tirto.id - Berenang bisa jadi salah satu altenatif kegiatan saat liburan karena diyakini bisa membuat tubuh rileks dan melepaskan stres. Namun, tak jarang pula, ada yang mengalami kram otot saat berenang.

Bahkan, kram itu terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan rasa sakit pada bagian otot yang terkunci dan kejang. Otot yang paling sering terkena kram adalah bagian belakang tungkai bawah/ betis, bagian belakang paha, bagian depan paha, dan di bagian kaki, tangan, lengan, dan perut. Selain itu, kram juga umum terjadi di sepanjang tulang rusuk.

Lantas apa penyebabnya? Dilansir dari Ortho Info, ada berbagai hal yang menyebabkan otot mengalami kram. Meskipun kram merupakan salah satu jenis penyakit dengan idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, peregangan yang tidak benar dan kelelahan otot bisa jadi penyebab terjadinya kram otot.

Live Strong menyatakan, penyebab paling umum dari kram otot saat berenang adalah adanya gerakan yang tidak perlu saat pemanasan, seperti plantar flexing. Untuk mengatasinya, tubuh akan berusaha memperbaiki posisi yang tidak alami tersebut dan menyebabkan kram.

Berikut adalah penyebab terjadinya kram otot saat berenang seperti dilansir dari Ortho Info:

Otot yang berkontraksi pada saat melakukan renang adalah..

1. Kelelahan otot

Program reguler peregangan memperpanjang serat otot sehingga dapat berkontraksi dan mengencang lebih kuat saat berolahraga. Ketika tubuh tidak terkondisi dengan baik, maka akan mengalami kelelahan otot, yang dapat mengubah aktivitas refleks saraf tulang belakang.

Selain itu, mengeluarkan terlalu banyak tenaga bisa menghabiskan pasokan oksigen otot, yang menyebabkan penumpukan produk limbah dan kejang. Ketika kram dimulai, sumsum tulang belakang merangsang otot untuk tetap berkontraksi.

2. Panas, dehidrasi, dan deplesi elektrolit

Kram otot lebih mungkin terjadi ketika berolahraga di cuaca panas karena keringat bisa mengeringkan cairan tubuh, garam dan mineral (misalnya, kalium, magnesium, dan kalsium). Kehilangan nutrisi ini juga dapat menyebabkan otot kejang.

3. Faktor risiko

Beberapa orang cenderung mengalami kram otot, bahkan saat melakukan aktivitas fisik apa pun. Mereka yang berisiko terbesar untuk kram ini berhubungan dengan panas berlebih, termasuk bayi dan anak kecil, dan orang yang berusia di atas 65 tahun. Faktor-faktor lain yang membuat orang berisiko lebih besar mengalami kram otot termasuk:

  • Sedang sakit
  • Kelebihan berat badan
  • Terlalu bekerja keras saat olahraga
  • Minum obat tertentu
  • Aktivitas fisik yang berat

Cara Mengatasi

Segera menghentikan aktivitas adalah cara utama untuk mencegah kram otot. Namun, keputusan tersebut bisa jadi berbahaya saat berada di tengah kolam renang karena bisa tenggelam jika kolam renang memiliki air yang dalam.

Mengutip Live Strong, tindakan yang terbaik adalah segera keluar dari air secepat mungkin. Setelahnya, Anda dapat memijit dan meregangkan otot yang terkena kram lalu mengompresnya dengan air panas.

Kompres dengan air panas untuk bagian otot yang berkontraksi dan air dingin pada otot yang relaksasi. Apabila nyeri terus berlanjut, gunakan anti inflamasi untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Selain itu, ada pula beberapa cara yang dapat ditempuh agar terhindar dari kram otot saat berenang. U.S. Master Swimming menuliskan untuk menghindari kram otot dapat dilakukan dengan minum air putih, melakukan pemanasan dengan benar dan secara kontinu.

Baca juga:

  • Manfaat dan Tips Aman Berenang untuk Ibu Hamil
  • Ajaklah si Kecil Berenang Sedini Mungkin
  • Olahraga Aman Bagi Ibu Hamil: dari Pilates, Yoga, Hingga Berenang

Baca juga artikel terkait BERENANG atau tulisan menarik lainnya Dinda Silviana Dewi
(tirto.id - dsl/ale)


Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Dinda Silviana Dewi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Halodoc, Jakarta – Ternyata, tidak hanya menyenangkan dan menyegarkan, berenang juga merupakan olahraga yang bisa memberi manfaat untuk kesehatan tubuh. Kalau membicarakan gaya renang, mana yang menjadi favoritmu? Gaya punggung, dada, bebas, atau kupu-kupu? 

Dari empat gaya renang tersebut, ternyata orang sering menggunakan gaya dada atau lebih dikenal dengan gaya katak. Namun sebenarnya, masing-masing gaya renang memiliki manfaat, lho! Apa saja?

Gaya Dada atau Katak

Gaya renang yang satu ini sebenarnya dinamakan breaststroke. Namun, karena mirip dengan cara katak berenang, orang lebih mengenalnya dengan sebutan gaya katak. Manfaatnya antara lain:

1. Menghilangkan Stres

Dari segi kecepatan, gaya dada memang cenderung lamban. Jadi, kalau kamu ingin menghilangkan stres, berenang dengan gaya ini menjadi pilihan tepat. Posisi kepala yang terkadang berada di bawah permukaan air membantu menyegarkan pikiran dan menghilangkan stres. Sementara itu, tangan dan kaki yang meregang lurus bisa membantu merilekskan otot-otot tubuh.

Baca juga: Tips Agar Tidak Lapar Setelah Berolahraga

2. Menjaga Kadar Kolesterol Tubuh

Tubuh membutuhkan kolesterol untuk memrroduksi vitamin D, melindungi sel, dan membentuk hormon. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi bisa berbahaya untuk kesehatan jantung. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh dengan rutin berenang menggunakan gaya dada.

3. Menurunkan Berat Badan

Kamu mungkin sudah tahu tentang manfaat renang yang satu ini. Pasalnya, laman Medical News Today menyatakan, renang adalah olahraga yang efisien untuk membakar lemak. Renang lebih efektif daripada lompat tali atau berlari di atas treadmill. Setidaknya, tubuh membakar sebanyak 60 kalori ketika berenang dengan gaya dada selama 10 menit. 

Gaya Bebas

Selain gaya dada, teknik berenang lain yang umum digunakan adalah gaya bebas. Gerakan renang satu ini juga mudah untuk dilakukan. Lalu, apa manfaat dari berenang menggunakan gaya bebas?

1. Menambah Tinggi Badan

Kamu tentunya sudah sering mendengar tentang manfaat berenang untuk membantu meninggikan badan. Hal itu benar adanya. Laman BuildYourDreamBody mengungkapkan, untuk bisa mendapatkan manfaat renang ini, kamu disarankan untuk menggunakan gaya bebas ketika berenang. Gerakan renang ini bersifat dinamis dan membuat tubuh tertarik ke depan dan belakang, sehingga dipercaya bisa membantu meninggikan badan.

Baca juga: Berenang Memakai Lensa Kontak Berisiko Terkena Uveitis?

2. Melatih Otot

Gaya bebas yang dinamis membuat otot-otot seluruh tubuh, mulai dari otot bahu, kaki, hingga perut bergerak maksimal. Artinya, orang yang rutin berenang dengan gaya bebas tidak mudah mengalami nyeri otot, terutama pada bagian punggung.

3. Memperkuat Pernapasan

Saat berenang menggunakan gaya bebas, kamu akan berlatih mengambil dan menahan napas pada saat yang tepat supaya tidak kehabisan napas atau tersedak air. Ini berarti kamu memiliki pernapasan yang lebih kuat.

Gaya Punggung

Teknik berenang yang berkebalikan dari gaya bebas ini cenderung lebih sulit dilakukan oleh pemula. Pasalnya, gaya punggung menuntut agar bagian punggung tetap berada di atas permukaan air. Nah, manfaat dari berenang dengan gaya punggung ini termasuk:

Membuat Tubuh Jadi Lentur

Laman Stylecraze menyatakan, tidak hanya meregangkan tulang punggung, renang gaya punggung juga bisa memberikan peregangan dari kepala hingga ujung kaki.

Mulai dari lengan tangan, pinggul yang dijadikan sebagai penopang kaki di dalam air, tulang belakang, hingga kaki, semua bergerak secara aktif. Hal ini menjaga agar ligamen dan sendi tetap lentur.

Gaya Kupu-kupu

Gaya kupu-kupu mengikuti gerakan kupu-kupu saat mengepakkan kedua sayapnya. Gaya renang ini banyak digunakan oleh atlet renang. Meskipun sulit dan cukup menguras tenaga, tapi manfaat yang bisa dirasakan terbilang cukup signifikan, yaitu:

1. Melangsingkan Tubuh

Berenang dengan gaya kupu-kupu diketahui lebih banyak membakar kalori dibandingkan dengan gaya dada. Melakukan gaya kupu-kupu selama 10 menit diklaim bisa membakar hingga 150 kalori, jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan berlari selama 10 menit.

Baca juga: Awas, Ini Bahaya Berenang Setelah Makan

2. Melatih Otot Lengan

Oleh karena sebagian besar gerakan renang gaya kupu-kupu menggunakan koordinasi antara lengan dan kaki, berenang dengan gaya ini membantu melatih kekuatan otot lengan.

Jangan lupa lakukan pemanasan sebelum mulai berenang, ya, supaya kamu terhindari dari cedera. Namun, kalau sudah terjadi, coba langsung tanyakan pada dokter bagaimana penanganan pertama yang bisa dilakukan. Tidak perlu menunggu lama kalau kamu pakai aplikasi Halodoc, karena dokter di aplikasi Halodoc siap membantu kamu setiap saat.  

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Physical and Mental Benefits of Swimming.
BuildYourDreamBody. Diakses pada 2020. Does Swimming Make You Taller?
Stylecraze. Diakses pada 2020. 13 Benefits of Swimming for Health and Fitness.