Obat tidur yang aman untuk hipertensi

Untuk para penderita darah tinggi, sebenarnya dapat kembali normal dan sehat dengan cara memiliki satu jam tambahan di tempat tidur setiap malam hanya dalam waktu enam minggu.

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dianggap bertanggung jawab karena dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Kurang tidur dan gaya hidup, terutama stres telah lama dikaitkan sebagai peningkatan risiko ini.

Namun penelitian baru yang dilakukan di Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, membuktikan bahwa tekanan darah dapat dikendalikan hanya dengan meningkatkan durasi tidur.

Peneliti juga melakukan penelitian terhadap 22 pria dan wanita paruh baya yang menderita prehipertensi, di mana kondisi keduanya ada yang tidak terlalu tinggi tetapi telah meningkat dan yang satunya telah mencapai tingkat berbahaya.

Semua relawan mengaku tidur tujuh jam atau kurang dalam semalam.

Selama periode enam minggu, 13 orang dari kelompok tersebut diberitahu untuk memperpanjang pola tidurnya dengan menambahkan waktu tidur jam selama 1 jam dan sisanya diberitahu untuk tetap melakukan rutinitas normal pada jam tidurnya.

Hasilnya, seperti yang dipublikasikan oleh Journal of Sleep Research menunjukkan bahwa kelompok tidur yang dianjurkan untuk memperpanjang waktu tidur mendapatkan setidaknya 35 menit tambahan di tempat tidur.

Akibatnya, rata-rata tekanan darahnya menurun sangat tajam antara 8 dan 14mmHg.

Diperkirakan terlalu sedikit tidur mempengaruhi kemampuan kerja tubuh untuk menangani hormon stres yang bisa menaikkan tekanan darah.

Para peneliti mencatat bahwa tidur ekstra bisa dijadikan resep oleh dokter sebagai obat untuk tekanan darah tinggi.

"Temuan awal harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati. Tapi, penyelidikkan masa depan harus melihat apakah meningkatkan durasi tidur berfungsi sebagai strategi yang efektif dalam pengobatan hipertensi," kata para peneliti, seperti dilansir Times of India, Rabu (26/12/2012). (ADT/IGW)

Bisnis.com, JAKARTA—Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi sebelum tidur dinilai lebih ampuh dan bekerja lebih baik pada penderita hipertensi.

Penelitian juga membuktikan bahwa mengonsumsi obat hipertensi sebelum tidur dapat membantu mengendalikan tekanan darah di malam hari dan mengurangi risiko penyakit dan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Hal ini diungkap dalam penelitian di Spanyol yang dipublikasikan di European Heart Journal 2019.

Peneliti mengikuti 20.000 pasien selama rata-rata enam tahun dan menemukan bahwa pasien yang minum obat sebelum tidur ternyata memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Tekanan darah mereka lebih terkontrol dibandingkan dengan mereka yang minum obat di pagi hari.

"Jadwal Anda minum obat penurun tekanan darah ternyata menjadi pertimbangan dan diperhitungkan, " kata peneliti Ramon Hermida, dari Vigo University Spanyol. Efek menguntungkan dari terapi sebelum tidur adalah pada fungsi (ginjal) dan profil lipid yang terkontrol.

Hermida dkk., merancang penelitian acak besar untuk memberikan bukti konklusif bahwa jadwal minum obat mempengaruhi penderita hipertensi. Mereka merekrut 19.084 pasien hipertensi - 10.614 pria dan 8.470 perempuan.

Kemudian, secara acak mereka ditugaskan untuk minum obat penurun tekanan darah di pagi hari atau malam hari sebelum tidur. Semua sukarelawan mengenakan alat ukur tekanan darah rawat jalan, yang melacak tekanan darah 24 jam sehari.

Para peneliti menemukan jadwal minum obat ternyata sangat mempengaruhi penderita hipertensi. Hal ini ditemukan setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, diabetes tipe 2, penyakit ginjal kronis, merokok, kadar kolesterol, dan kejadian kardiovaskular sebelumnya.

Pada evaluasi akhir mereka, pasien yang minum obat pada malam hari memiliki kolesterol low-density lipoproteins (LDL) yang lebih rendah, kolesterol high-density lipoproteins (HDL) yang lebih tinggi, dan tekanan darah pada saat tidur yang lebih rendah.

Selama masa tindak lanjut, 3.246 sukarelawan mengalami peristiwa kardiovaskular yakni 274 mengalami serangan jantung, 302 harus melalui prosedur untuk membuka arteri yang tersumbat, 521 didiagnosis gagal jantung, 345 mengalami strok. dan 310 meninggal karena masalah kardiovaskular.

Risiko kejadian ini, dan kematian akibatnya, secara signifikan lebih rendah pada kelompok yang minum obat sebelum tidur. Mereka yang minum obat sebelum tidur 45% lebih kecil kemungkinannya meninggal karena penyebab kardiovaskular secara keseluruhan, 56% lebih kecil untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular, 61% lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat strok hemoragik dan 46% lebih kecil untuk meninggal akibat strok iskemik.

Mereka yang minum obat sebelum tidur juga 34% lebih kecil kemungkinannya mengalami serangan jantung, 40% lebih kecil kemungkinannya membutuhkan prosedur untuk memperlebar arteri yang tersumbat, 42% lebih kecil untuk mengalami gagal jantung, dan 49% lebih kecil untuk terserang stroke.

“Temuan baru ini luar biasa, dampaknya ternyata sangat besar" kata Matthew Muldoon, seorang profesor kedokteran dan direktur UPMC Heart and Vascular Institute Hypertension Center Pittsburgh University.

Dia mengatakan bahwa para ahli hipertensi percaya bahwa tekanan darah malam hari adalah tekanan darah yang paling penting untuk dikendalikan. Ritme sirkadian mungkin memainkan peran besar, karena selama tidur tekanan darah manusia berada pada titik terendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

hipertensi

Editor : Mia Chitra Dinisari

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Apakah obat hipertensi menyebabkan susah tidur?

Obat hipertensi golongan beta bloker sejak lama diketahui berhubungan dengan gangguan tidur. Kemungkinan akibat terdapat mekanisme menghambat sekresi melatonin di malam hari, yaitu hormon yang meregulasi tidur dan waktu sirkadian tubuh.

Susah tidur minum obat apa ya?

Obat untuk insomnia berupa antihistamin bisa dikonsumsi tanpa resep dokter. Meski demikian, pastikan Anda membeli obat antihistamin generasi pertama, yakni obat yang mengandung diphenhydramine, doxylamine, dan cyclizine. Dokter bisa merekomendasikan obat untuk susah tidur tersebut sebagai pengobatan jangka pendek.

Mengapa hipertensi dapat menyebabkan gangguan tidur?

Hubungan antara tidur dengan hipertensi terjadi akibat aktivitas simpatik pada pembuluh darah sehingga seseorang akan mengalami perubahan curah jantung yang tidak signifikan pada malam hari. Penurunan pada resistansi pembuluh darah perifer menyebabkan penurunan nokturnal normal pada tekanan arteri.

Apa nama obat tidur yang dijual di apotik?

Obat tidur apotek yang bisa Anda dapatkan tanpa resep, yakni:.
Diphenhydramine (dengan nama merek obat tidur apotek Nytol, Sominex, Sleepinal, Compoz, Excerdin PM, Tylenol PM)..
Doxylamine (dengan nama merek obat apotek Unisom, Nighttime, Sleep aid)..