Apa yang dimaksud dengan teknik adsorpsi pada penjernihan air

Ilustrasi anak bermain air. Foto: Pixabay

Air merupakan sumber daya yang penting untuk keberlangsungan kehidupan di bumi. Manusia memerlukannya untuk bertahan hidup karena sekitar 55-60 persen berat tubuh orang dewasa terdiri dari air. Untuk menjaga agar organ tubuh bekerja secara optimal, manusia juga harus menjaga asupan air agar tidak mengalami dehidrasi.

Melansir situs National Ground Water Association, bumi memang memiliki kandungan air yang melimpah, namun hanya sekitar 0,3 persen saja yang dapat digunakan oleh manusia. Dengan pesatnya angka pertumbuhan penduduk, kebutuhan terhadap air bersih otomatis akan meningkat. Sayangnya kini air bersih semakin sulit didapatkan. Oleh sebab itu, penjernihan air sangat diperlukan.

Apa itu penjernihan air dan bagaimana tahapannya? Simak penjelasannya berikut ini:

Pengertian dan Tujuan Penjernihan Air

Ilustrasi air tercemar. Foto: Dok. Istimewa

Mengutip Desain Alat Penjernih Air Laut Menjadi Air Bersih Dengan Tenaga Matahari tulisan Anas (2014: 17), penjernihan air merujuk pada sejumlah proses yang dijalankan agar air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu, seperti untuk air minum, proses industri, medis dan lain-lain.

Dalam Modul Prinsip Pengolahan Air Bersih yang dirilis Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang, penjernihan air juga dapat dimaknai sebagai proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.

Secara umum, tujuan dari penjernihan air adalah untuk menghilangkan atau mengurangi kadar pencemar yang ada di dalamnya agar layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan.

Secara spesifik, tujuan dari penjernihan air adalah:

  • Mengurangi bau, rasa dan warna

  • Menurunkan dan mematikan mikroorganisme

  • Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air

  • Memperbaiki derajat keasaman (pH)

Air jernih di PD PAL JAYA Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Mengutip buku Terampil Berkreasi untuk Kelas VIII karya Nandang Subarnas (2007: 38-39), prinsip pengolahan air meliputi dua hal:

1. Menghilangkan hal-hal yang secara fisik dapat dilihat, dicium, dan dirasakan

2. Kandungan kimia dan biologinya

Oleh sebab itu, proses penjernihan dapat dilakukan secara fisika yang terdiri dari penyaringan, pengendapan, absorbsi, dan adsorbsi. Berikut ini adalah penjabarannya dikutip dari buku Prakarya SMP/MTs Kelas VII terbitan Kemdikbud (2014:48).

Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang terlarut di dalam air. Pada proses ini, filter berfungsi memisahkan air dari partikel-partikel padatan. Bahan padatan yang dipisahkan antara lain kayu, daun, pasir, dan lumpur.

Air kotor. Foto: Pixabay

Pengendapan bertujuan untuk memisahkan air dari partikel-partikel padat dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Padatan yang berat jenisnya lebih besar daripada air akan mengendap di dasar bak.

Absorbsi merupakan penyerapan bahan-bahan tertentu yang terlarut dalam air. Bahan yang digunakan untuk menyerap disebut absorben.

Absorben inilah yang akan digunakan sebagai filter. Absorben yang banyak digunakan adalah karbon aktif seperti arang batok kelapa dan batu bara.

Adsorpsi adalah proses penangkapan ion-ion yang terdapat di dalam air. Zat penangkap ion disebut adsorben.

Bahan-bahan Alami untuk Penjernihan Air

Penjernihan air dapat dibantu oleh bahan-bahan yang mudah dijumpai di sekitar kita, antara lain seperti:

  • Kerikil dan batu koral: berfungsi menyaring padatan besar seperti kayu, daun, akar, dan lain sebagainya.

  • Ijuk: menyaring padatan kecil seperti jentik-jentik nyamuk, cacing, dan lain-lain

  • Pasir: digunakan untuk menyaring lumpur

  • Arang batok kelapa: berfungsi sebagai karbon aktif untuk menyerap fenol, racun, dan mikroorganisme.

  • Zeolit dan resin: menyerap zat-zat kimia.