Mengapa tegal disebut kota bahari

Mengapa tegal disebut kota bahari

Mengapa tegal disebut kota bahari
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/EDWIN EKA NUGRAHA

ilustrasi warteg mamoka bahari.

KOMPAS.com - Kabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah administratif yang berada di bagian utara Provinsi Jawa Tengah.

Tegal dengan ciri khasnya membuat masyarakat dengan mudah membedakannya dengan daerah yang lain.

Baca juga: Jumlah Kapal Terbakar di Pelabuhan Tegal Bertambah Jadi 17 Unit

Ciri inilah yang membuat masyarakat Tegal dikenal, terutama dengan Bahasa Ngapak dan fenomena warteg.

Berikut adalah ulasan singkat dari fakta menarik dari Kabupaten Tegal.

Baca juga: Alyssa Abidin Ungkap Cara Kuasai Bahasa Jawa Ngapak dalam 2 Hari

Melansir laman utama.tegalkab.go.id, Nama Tegal berasal dari kata Tetegal yaitu sebutan bagi tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian.

Baca juga: Kebakaran di Pelabuhan Tegal Kembali Terjadi, 13 Kapal Hangus

Ada juga yang menyebut bahwa nama Tegal adalah pemberian dari Tome Pires seorang pedagang Portugis yang singgah pada tahun 1.500-an dan menyebut pelabuhan ini dengan Teteguall.

Walau begitu sejarah asal mula tegal disebut terkait dengan sosok Ki Gede Sebayu yang merupakan keturunan dinasti Majapahit.

2. Luas Wilayah dan Batas Geografis

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), lokasi Kabupaten Tegal terletak pada koordinat 108⁰576-109⁰2130 BT dan 6⁰5041 - 7⁰1530 LS.

Luas wilayah Kabupaten Tegal adalah 878,79 kilometer persegi, dengan pembagian wilayah administrasi yang terdiri atas 18 kecamatan, 281 desa dan 6 kelurahan.

Sementara batas geografis Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:

Kota yang dijuluki kota Bahari adalah?

  1. Surakarta
  2. Magelang
  3. Jepara
  4. Tegal
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. Tegal.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah.

Kota yang dijuluki kota Bahari adalah tegal.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Surakarta menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Magelang menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Jepara menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Tegal menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. Tegal

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Tegal (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦠꦼꦒꦭ꧀, Pegon تٓڮل, Hanzi: 直葛, Belanda: Tagal) adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya Korps Marinir seperti tercatat dalam Pangkalan IV ALRI Tegal dengan nama Corps Mariniers, pada 15 November 1945. Kota Tegal berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur. Hari jadi Kota Tegal adalah 12 April 1580.

Mengapa tegal disebut kota bahari

Kota Tegal

Tagal

Kota

Transkripsi bahasa daerah • Hanacarakaꦠꦼꦒꦭ꧀ • Pegonتٓڮل • Hanzi直葛 • Pinyinzhí gé

Dari atas searah jarum jam: Balai Kota Tegal, Gedung SCS/Birao, Rita Park, Kantor Pos, Masjid Agung Kota Tegal

Mengapa tegal disebut kota bahari

Mengapa tegal disebut kota bahari
Julukan: 

  • Kota Bahari
  • Kota Warteg

Mengapa tegal disebut kota bahari

Peta

Mengapa tegal disebut kota bahari

Mengapa tegal disebut kota bahari

Kota Tegal

Peta

Tampilkan peta Jawa

Mengapa tegal disebut kota bahari

Mengapa tegal disebut kota bahari

Kota Tegal

Kota Tegal (Indonesia)

Tampilkan peta Indonesia

Koordinat: 6°52′S 109°08′E / 6.87°S 109.13°E / -6.87; 109.13Negara
Mengapa tegal disebut kota bahari
 IndonesiaProvinsiJawa TengahTanggal berdiri8 Agustus 1950Dasar hukumUU No. 13 Tahun 1950Hari jadi12 April 1580 (umur 442)Dinamai berdasarkanTetegal (Lahan pertanian yang subur di muara Kali Gung)Jumlah satuan pemerintahan

Daftar

  • Kecamatan: 4 kecamatan
  • Kelurahan: 27 kelurahan

Pemerintahan

 • Wali kotaDedy Yon Supriyono • Wakil Wali KotaMuhamad Jumadi • Sekretaris DaerahSri Primawati Indraswari • Ketua DPRDKusnendroLuas

[1]

 • Total39,68 km2 (15,32 sq mi)Populasi

 (2021)[2]

 • Total287.959 • Kepadatan7.257/km2 (18,800/sq mi)Demografi

 • AgamaIslam 96,57%
Kristen 2,91%
- Protestan 1,80%
- Katolik 1,11%
Buddha 0,41%
Konghucu 0,08%
Hindu 0,02%
Kepercayaan 0,01%[2] • BahasaBahasa Resmi : Indonesia

Bahasa Daerah Asli : Jawa Tegal

Bahasa Daerah Pendatang :Jawa bagian Timur, Madura, Sunda dan lain - lain. • IPM
Mengapa tegal disebut kota bahari
75,07 (2020)
Tinggi[3]Zona waktuUTC+07:00 (WIB)Kode pos

52100

Kode area telepon0283Pelat kendaraanG xxxx **E/*N/*YKode Kemendagri33.76
Mengapa tegal disebut kota bahari
Kode SNI 7657-2010TGLDAURp 512.935.790.000,- (2020)[4]Semboyan daerahTegal Kota Bahari
(Bersih, Aman, Sehat, Rapi, dan Beriman)
Slogan daerah:

  • Tegal, Keminclong Moncer Kotane
  • Tegal Laka-laka

Slogan pariwisataAmazing TegalFlora resmiWiduranFauna resmiItik tegalSitus webwww.tegalkota.go.id

Penggunaan nama/kata Tegal mengacu kepada istilah tegalan, tetegil (ladang), atau nama sebuah desa yang pada mulanya adalah merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang yang setia kepada trah Kerajaan Pajang.[5]

 

Kawasan Pelabuhan Muara Bacin pada tahun 1895.

Pada masa lalu, Tegal adalah desa kecil yang terletak di tepi muara Kali Gung, dengan nama Tetegal. Tetegal merupakan bandar yang mengeluarkan hasil bumi, yang semula perairannya diatur oleh Ki Gede Sebayu saat berdiam di Danawarih. Karena pada saat itu daerah yang luas umumnya merupakan daerah ladang (Tetegalan), maka oleh Ki Gede Sebayu dinamakan Tegal[6]. Versi lain mengatakan bahwa istilah Tegal berawal dari kedatangan Tome Pires, pedagang asal Portugis ke sebuah pelabuhan tua di muara Kali Gung pada abad ke-15, dimana dia menyebut pelabuhan tersebut dengan nama Teteguall.

Setelah daerah itu maju, Ki Gede Sebayu diangkat menjadi Jurudemung (demang) atau sesepuh oleh Bupati Pemalang. Saat itu Tetegal merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang. Pengangkatan Ki Gede Sebayu menjadi Jurudemung tersebut terjadi pada 15 Sapar tahun Jawa 988, atau 12 April 1580 Masehi. Oleh karenanya, setiap tanggal 12 April diperingati sebagai Hari Jadi Kota Tegal. Tak lama Ki Gede Sebayu pun meninggal dunia, dan putranya yakni Ki Gede Hanggawana ditunjuk sebagai penggantinya.[6]

Semakin lama, Hasil bumi menjadi berlipat, Tegal banyak menimbun hasil bumi yang dikirim ke luar daerah dan penduduknya makin banyak, akhirnya berubah menjadi kota yang cukup bisa diharapkan di kemudian hari. Pada saat itu, Tegal memiliki Pelabuhan yang ramai di muara Kali Gung sebelah barat kota Tegal, kini bernama Muaratua (Tegalsari), kemudian pindah ke Muara bagian timur atau Muara Bacin.[6]

Masa kekuasaan Mataram dan Hindia Belanda

 

Lambang gemeente Tegal pada masa Hindia Belanda, ditetapkan pada tahun 1927.

 

Kota Tegal dilihat dari udara.

Pada masa Kerajaan Mataram, wilayah Tegal menjadi bagian dari kekuasaannya. Dengan demikian maka kepala daerahnya diangkat oleh kerajaan dengan surat ketetapan raja. Pada masa pemerintahan kolonial, surat ketetapan itu dikeluarkan oleh pemerintah kolonial di Batavia. Tegal juga menjadi daerah yang ditunjuk Sultan Agung sebagai tempat untuk membawa beras dengan perahu yang diperlukan bagi persediaan pangan tentara Mataram Saat berperang melawan VOC di Batavia.[7]

Pada tahun 1677 ketika Amangkurat II menandatangani kontrak dengan VOC, daerah Jepara dan Tegal merupakan suatu tempat yang tersisa di sepanjang pesisir utara Jawa yang belum dikuasai oleh Pasukan Trunojoyo. Perbatasan wilayah antara kompeni dan Mataram menggunakan patokan sungai Tjilosari (Ci Sanggarung). Berkat jasa VOC terhadap Mataram pada waktu membantu pemberontakan Trunojoyo, maka sekitar tahun 1680 VOC mengangkat dirinya sebagai penguasa di pesisir Jawa, termasuk di Tegal.[7]

Di tempat inilah VOC membangun benteng yang kuat dan membangun pos perdagangan. Pada awalnya sekitar tahun 1680 masyarakat Eropa tinggal dan membangun benteng, sehingga keberadaan mereka cukup ekslusif. Keberadaan orang Eropa di benteng sejalan dengan kebijakan antara VOC dan Bupati Tegal untuk mengelompokkan pedagang Eropa dan tentara Eropa terpisah dari penduduk Jawa. Mereka tinggal dibenteng dan tidak seorangpun dapat masuk ke lokasi itu tanpa seijin VOC dan bupati. Dalam perkembangannya, orang Eropa kurang menyukai tinggal di dalam benteng, sehingga mereka pindah ke rumah yang dibuat permanen di kota. Adapun orang-orang Jawa tinggal di sebelah timur kampung kota dan orang-orang Cina tinggal di sebelah selatan yakni Patjinan (kini menjadi kampung Paweden di kelurahan Mintaragen). Sedangkan orang-orang Arab mulai berdatangan dan menetap di Tegal pada abad ke-18.[7]

Tahun 1729, Tegal ditetapkan sebagai gewest (Pemerintah Daerah Tegal) dengan dipimpin oleh seorang Belanda. Kota Tegal ditetapkan sebagai ibukota gewest Tegal, dengan wilayah meliputi Pemalang, Tegal, dan Brebes. Sebagai Kepala gewest, diangkat J. Thierens sebagai Residen. Residen terakhir untuk gewest Tegal ialah G.J.P. Vallete. Pusat pemerintahan gewest Tegal saat itu berada Gedung Residen, yang sekarang menjadi Kantor DPRD Kota Tegal.[8]

Pada tahun 1906, Tegal mendapatkan status sebagai gemeente berdasar Ordonantie tanggal 21 Februari 1906 dan Staatsblad 1906 No. 123 yang berlaku sampai tanggal 1 April 1906, dengan penduduk berjumlah 32.000 jiwa terdiri dari 27.700 jiwa penduduk asli yakni etnis Jawa, 2.700 jiwa etnis Cina, 1.000 jiwa etnis Arab dan Asia yang lain, serta 600 jiwa etnis Belanda (Eropa). Dalam pelaksanaan pemerintahan, dibentuk Dewan Kota (Gemunteraad), sedangkan yang menjadi kepala daerah adalah asisten residen yang membawahi Kabupaten Tegal.[9]

Masa pendudukan Jepang

Pada tanggal 17 Maret 1942, Jepang tiba di Karesidenan Pekalongan, dimana saat itu wilayah Pekalongan belum pulih dari pergolakan sosial dan jatuhnya pemerintah kolonial. Tatkala terjadi pendaratan Jepang di Jawa, penguasa kolonial berusaha melaksanakan rencana sabotase yang dipersiapkan secara tergesa-gesa atas gedung, jembatan, dan instalasi di sekitar Tegal dan Brebes, termasuk tangki penyulingan minyak juga dihancurkan.[6]

Di Tegal, setelah Jepang mendarat maka pemerintahan di dalam kota diserahkan kepada pemerintah kota. Mr. Besar Martokoesoemo yang tadinya menjabat advocaat dan procureer di Tegal diangkat menjadi kepala kota (sityo). Kemudian, ia diganti oleh R. Sungeb Reksoatmodjo, yang sebelumnya menjabat sebagai Patih Pekalongan.[6]

Masa setelah Kemerdekaan

Kota Tegal menjadi salah satu daerah yang mengalami pergolakan revolusi pasca kemerdekaan, bersama dengan Brebes, Kabupaten Tegal, dan Pemalang. Keinginan utama masyarakat saat itu adalah mengganti pemerintahan yang tunduk pada Jepang dan Belanda dengan sistem pemerintahan yang baru dan merakyat oleh golongan islam, sosialis, dan komunis.

Hal tersebut didasari oleh keadaan masyarakat yang semakin miskin dari pemerintahan yang satu ke pemerintahan lainnya. Padahal, wilayah Tegal Raya menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi Keresidenan Pekalongan dikarenakan banyaknya pabrik gula di wilayah ini. Selain itu, wilayah Tegal Raya juga dianggap sebagai wilayah steril dan terbebas dari pengaruh Jepang maupun Belanda pada saat itu, sehingga bisa digunakan untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang atau Belanda. Peristiwa tersebut terjadi pada Oktober hingga Desember 1945 dan lebih dikenal dengan nama Peristiwa Tiga Daerah.[10]

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan tentang pembentukan pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Tegal. Dalam undang-undang tersebut, Kota Tegal ditetapkan menjadi Kotamadya sekaligus Ibukota Kabupaten Tegal, yang dimana pemerintahan Kabupaten berada di Kompleks Alun-alun, sedangkan pemerintahan Kotamadya menempati eks gedung gewest Tegal di Jalan Pemuda.

Tahun 1984, Pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan pembentukan Kota Slawi sebagai ibukota baru Kabupaten Tegal, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1984. Dengan ditetapkannya peraturan tersebut, beberapa fasilitas pemerintahan milik Kabupaten Tegal secara bertahap dipindahkan ke Slawi, membuat Kota Tegal memiliki pemerintahan yang berdiri sendiri. Pusat pemerintahan Kotamadya Tegal pun juga dipindahkan dari Jalan Pemuda ke eks Kantor Bupati Tegal di Kompleks Alun-alun di tahun 1987.

Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 4 Februari 1986, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun 1986, yang berisi tentang perubahan batas wilayah Daerah Tingkat II Kota Tegal dan Daerah Tingkat II Kabupaten Tegal. Dengan berlakunya peraturan ini, wilayah kota Tegal diperluas menjadi 4 kelurahan dan 27 kecamatan, dengan memasukkan seluruh wilayah Kecamatan Sumurpanggang dan beberapa desa di Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, untuk bergabung dalam wilayah kota Tegal. 8 dari 15 wilayah desa di Kecamatan Sumurpanggang dilebur menjadi Kecamatan baru, yakni Margadana, sebagian sisanya tersebar di kecamatan Tegal Barat (Muarareja, Debong Lor dan Pesurungan Kidul) dan kecamatan Tegal Selatan (Keturen, Tunon, Kalinyamat Wetan, Debong Kidul dan Debong Kulon). sedangkan beberapa desa dari Kecamatan Dukuhturi (Bandung dan Debong Tengah) dimasukkan kedalam Kecamatan Tegal Selatan.[11]

Kota Tegal terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang atau 329 km sebelah timur Jakarta. terletak di antara 109°08’–109°10’ Bujur Timur dan 6°50’–6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 Hektar. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di utara Pulau Jawa yaitu dari barat ke timur (Jakarta–Tegal–Semarang–Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulau Jawa (Jakarta–Tegal–Purwokerto–Yogyakarta–Surabaya) maupun sebaliknya.

Batas wilayah

Utara Laut Jawa
Timur Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal
Selatan Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal
Barat Kabupaten Brebes

Kondisi wilayah

Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Ketinggian dari permukaan laut ialah ± 3 meter di wilayah utara dan barat, dengan struktur tanah didominasi oleh tanah pasir dan tanah liat. Topografi wilayah ini merupakan dataran rendah dengan hulu sungai ke Laut Jawa, dan sedikit wilayah bergelombang dengan ketinggian ± 5-10 meter di atas permukaan laut pada bagian selatan dan timur.[12]

Penggunaan lahan sebagian besar merupakan lahan bukan sawah yaitu seluas 3.335 hektar. Dari total lahan bukan sawah tersebut 2.719,08 hektar merupakan lahan untuk bangunan dan pekarangan. Luas lahan yang digunakan untuk sawah hanya 631 hektar dengan pengairan menggunakan pengairan teknis.[12]

Kota Tegal dialiri lima sungai, kelima sungai tersebut adalah Sungai Ketiwon, Sungai Gangsa, Sungai Gung, Sungai Belis dan Sungai Kemiri. Seluruh sungai tersebut bermuara di pesisir Kota Tegal. Sungai Ketiwon dan Sungai Gangsa menjadi penanda batas wilayah Kota Tegal di bagian timur dan barat. Sedangkan kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut sebanyak 4 kelurahan, yakni kelurahan Panggung dan Mintaragen di kecamatan Tegal Timur serta kelurahan Tegalsari dan Muarareja di kecamatan Tegal Barat[12]. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-rata kota ini mencapai 35 derajat celcius.[13]

Iklim & Cuaca

Data iklim Tegal
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29
(84)
29
(84)
29
(85)
30
(86)
31
(87)
30
(86)
30
(86)
30
(86)
31
(87)
31
(87)
31
(87)
30
(86)
30
(86)
Rata-rata terendah °C (°F) 24
(76)
24
(76)
24
(76)
25
(77)
25
(77)
24
(76)
23
(74)
23
(74)
24
(76)
25
(77)
25
(77)
24
(76)
24
(76)
Presipitasi mm (inci) 350
(13.78)
300
(11.81)
250
(9.84)
120
(4.72)
130
(5.12)
80
(3.15)
50
(1.97)
40
(1.57)
30
(1.18)
50
(1.97)
110
(4.33)
240
(9.45)
1.810
(71,26)
Sumber: [14]
No Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1 Dirk Johannes Spanjaard 1929 1933 1
2 J.J.Ph. Koppenol 1933 1935 2
3 A.M. Pino 1935 1937 3
4 Mr. W.A. Court 1937 1941 4
5 H. Leenmans 1941 1942 5
6 Berkas:Besar Mertokusumo.jpg Mr. Besar Mertokoesoemo 1942 1945 6
7 R. Soengeb Reksoatmodjo 1945 1948 7
8   HRM. Suputro Brotodihardjo 1948 1962 8
9 Tadi Pranoto 1962 1965 9
10 R. Soebagjo 1965 1967 10
11 Sardjoe 1967 1979 11
12
12 Arjoto 1979 1984 13
13 Sjamsuri Mastur 1984 1989 14
14 M. Zakir 1989 1999 15
16
15 Adi Winarso 1999 2009 17
18 Maufur
16   Ikmal Jaya 2009 2014 19 Ali Zaenal Abidin
17   Siti Masitha Soeparno 2014 2017 20 Nursholeh
18   Nursholeh[15] 2017 2019
19   Dedy Yon Supriyono 23 Maret 2019 Petahana 21 Berkas:Muhamad Jumadi.jpeg Muhamad Jumadi

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tegal dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014 2014–2019 2019–2024
  PDI-P 7   8   7
  PKB 4   5   6
  Golkar 6   4   5
  PKS 3   3   4
  PAN 4   2   3
  Gerindra (baru) 0   2   3
  Demokrat 4   2   2
  Hanura (baru) 1   2   0
  PPP 0   1   0
  NasDem (baru) 1   0
  PPRN (baru) 1
  PPIB (baru) 1
Jumlah Anggota 30   30   30
Jumlah Partai 9   10   7

Kecamatan

Kota Tegal memiliki 4 kecamatan dan 27 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 280.940 jiwa dan luas wilayah 39,68 km² dengan kepadatan 7.659 jiwa/km².[16][17]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tegal, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Desa
Daftar
Kelurahan
33.76.04 Margadana 7

  • Cabawan
  • Kaligangsa
  • Kalinyamat Kulon
  • Krandon
  • Margadana
  • Pesurungan Lor
  • Sumurpanggang

33.76.01 Tegal Barat 7

  • Debong Lor
  • Kemandungan
  • Kraton
  • Muarareja
  • Pekauman
  • Pesurungan Kidul
  • Tegalsari

33.76.03 Tegal Selatan 8

  • Bandung
  • Debong Kidul
  • Debong Kulon
  • Debong Tengah
  • Kalinyamat Wetan
  • Keturen
  • Randugunting
  • Tunon

33.76.02 Tegal Timur 5

  • Kejambon
  • Mangkukusuman
  • Mintaragen
  • Panggung
  • Slerok

TOTAL 27

Dasar Hukum

  • Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang perubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Kecil di Jawa jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa;
  • Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa;
  • Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 3 Maret 1988 Nomor 185.5-212 tentang Penetapan Batas Baru secara pasti antara Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
  • Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 136/113/88 tentang tindak lanjut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185.5-212 tentang Penetapan Batas Baru secara pasti antara wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
  • Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan memberlakukan semua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Kota Tingkat II Tegal serta Keputusan Wali Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal.

Pusat Pemerintahan

Balai Kota Tegal sebagai pusat pemerintahan Kota Tegal semula menempati Gedung Residen di Jalan Pemuda yang kini digunakan untuk Gedung DPRD Kota Tegal. Namun sejak tahun 1985, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pendopo Ki Gede Sebayu bekas Pendopo Kabupaten Tegal, di kawasan Alun-alun Mangkukusuman. Kolonel Laut (Purn) Adi Winarso, S.Sos adalah putra Tegal pertama yang menjabat sebagai wali kota selama dua periode, 1999–2004 dan 2004–2009 melalui pemilihan tidak langsung.

Tahun 2008 menandai sejarah baru kepemimpinan Kota Tegal, karena tahun itu pula untuk kali pertama wali kota dipilih secara langsung oleh rakyat Kota Tegal. Hasilnya, pasangan Ikmal Jaya, SE Ak/Ali Zainal Abidin, SE memenangi pemilihan. Mereka dilantik pada tanggal 23 Maret 2009 oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.

Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Tegal sebanyak 287.959 jiwa, dengan kepadatan penduduk 7.257 jiwa/km².[2]

Kecamatan Tegal Timur memiliki angka rata-rata kepadatan tertinggi di Kota Tegal, yakni 11.132 jiwa/km². Kondisi ini terjadi karena wilayah Tegal Timur merupakan konsentrasi ekonomi, serta pusat pemerintahan dan pendidikan di Kota Tegal. Sedangkan Kecamatan Margadana memiliki angka rata-rata kepadatan penduduk paling rendah, yakni 4.438 jiwa/km².[12]

Agama

Pada tahun 2020, mayoritas penduduk Kota Tegal menganut agama Islam yaitu sebanyak 277.974 jiwa. Agama Kristen Protestan, Katolik, serta Budha merupakan agama dengan populasi pemeluk yang cukup besar pada tahun 2020, masing-masing sebanyak 5.150 jiwa, 3.218 jiwa, serta 1.194 jiwa.

Jumlah tempat ibadah di Kota Tegal pada tahun 2020, Masjid mencapai 200 unit, Mushola berjumlah 359 unit, Gereja Kristen Protestan berjumlah 23 unit, 1 unit untuk Gereja Katolik, 1 Pura, serta 1 unit Vihara. [12]

Etnis

Sebagai kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Kota Tegal memiliki etnis yang beragam. Mayoritas penduduk Kota Tegal adalah etnis Jawa kulonan yang memiliki ragam budaya yang khas jika dibandingkan dengan masyarakat Jawa mataraman atau wetanan. Selanjutnya etnis yang dominan adalah etnis Arab yang mayoritas bermukim di kelurahan Kraton dan Pekauman, serta etnis Cina yang bermukim di kampung Paweden kelurahan Mintaragen dan Tegalsari.[18] Ada pula minoritas beberapa etnis seperti Melayu, Bugis, Sunda, Madura, dan Cirebon. Kerukunan di kota ini terjaga dengan baik walau memiliki penduduk dengan latar belakang etnis yang berbeda-beda.

Kampung Pesengkongan di Jalan Layur, kelurahan Tegalsari menjadi bukti nyata adanya keberagaman etnis di Kota Tegal. Kampung ini memiliki penduduk multietnis, seperti Jawa, Madura, Melayu, Bugis, Eropa, Gujarat (Koja), Cina, dan menjadi titik temu berbagai macam etnis karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan Tegal.

Pada awalnya Pesengkongan merupakan persinggahan sementara bagi mereka yang melakukan perniagaan di Tegal, namun kemudian mereka tidak hanya singgah di Tegal, bahkan ada dari mereka yang menetap dan membawa keluarga. Mereka kemudian membentuk kampung-kampung berdasarkan etnis masing-masing. Etnis Bugis membentuk perkampungan di daerah timur pesisir pantai yang kemudian dinamai kampung Kebogisan (kini bernama kampung Kalimati di kelurahan Mintaragen, Tegal Timur). Sedangkan etnis Melayu dan Koja lebih banyak menetap di daerah Pesengkongan, wajar bila sampai sekarang kampung Pesengkongan juga dikenal sebagai kampung Melayu (Encik). Mereka hidup berdampingan dengan etnis Cina yang mendiami kampung Paweden. Sementara orang-orang Madura menempati daerah selatan Kota Tegal membentuk kampung Kemeduran (kini menjadi kampung Kemeduran di Kelurahan Slerok, Tegal Timur).[19]

Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya Jawa, namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal.

Posisi geografis kota Tegal yang berada di pertemuan antara budaya Banyumasan, Pekalongan dan Cirebon menciptakan sebuah khazanah budaya tersendiri yang berbeda dengan daerah lain, yakni budaya Tegalan, dan membentuk kesenian asli Kota Tegal antara lain:

  • Wayang Kulit

Wayang Kulit gaya Tegal memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan gaya lain. Sulukan, dialog atau antawacana dari pementasan seluruhnya menggunakan bahasa Tegal. Selain itu, gaya Tegalan lebih condong menguatkan pada konten cerita atau lebih pada bentuk dongengan. Sabet atau permainan anak wayang tidak begitu banyak disajikan.[20]

  • Wayang Golek

 

Pergelaran Wayang Golek Cepak Tegalan di kelurahan Kaligangsa dalam rangka sedekah bumi.

Wayang Golek Gaya Tegalan disebut juga dengan Wayang Cepak. Wayang cepak tidak jauh berbeda dengan wayang golek Sunda, hanya kepala wayang memiliki bentuk mahkota kepala yang cepak (rata), dan dari bentuk mahkota kepala itulah wayang ini mendapatkan namanya. James Redmond dalam bukunya Themes in Drama: Volume 8, Historical Drama terbitan tahun 1986 menjelaskan bahwa kesenian wayang Cepak ini berkembang di sekitar pantai utara pulau Jawa dari Cirebon hingga Pekalongan, termasuk daerah Tegal.[21]

Tegal juga memiliki tokoh wayang golek khas daerah, bernama Slenteng dan Lupit. Kedua tokoh wayang golek ini diciptakan oleh Enthus Susmono, seniman dan dalang kondang asal Kabupaten Tegal. Slenteng dan Lupit digambarkan memiliki perwatakan apa adanya, tidak tedheng aling-aling dalam bertutur, dan selalu menjalani hidup penuh keikhlasan. Watak tersebut sesuai dengan kepribadian masyarakat Tegal yang sederhana namun lugas dan tegas.

  • Sintren

Sintren adalah kebudayaan yang berkembang di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, antara lain di Indramayu, Cirebon, Subang utara, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Banyumas dan Kuningan. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.

Pusat kebudayaan sintren di Tegal sebenarnya berada di wilayah Kabupaten, yakni di desa Luwijawa, kecamatan Jatinegara. Namun terkadang pementasan kesenian sintren bisa sampai ke wilayah Kota Tegal dan sekitarnya.

  • Tari Endel

Tari topeng Endel adalah tari topeng khas yang berasal dari Tegal. Tarian ini hanya dilakukan oleh perempuan saja karena sifat dari tari topeng ini adalah genit, gemulai, terampil, dan berani. Dengan diiringi gending lancaran ombak banyu laras slendro manyuro, penari akan memperlihatkan bagaimana sosok wanita Jawa yang sesungguhnya yang penuh dengan sikap halus, lembut dan keibuan.

Salah satu penari legendaris Tari Endel adalah ibu Sawitri.

  • Balo-balo

Balo-balo merupakan kesenian khas Kota Tegal yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Nama Balo-balo berasal dari bahasa Jawa Bala-bala yang artinya adalah "teman-teman". Dinamakan demikian karena kesenian ini dimainkan secara beramai-ramai.

Balo-balo digunakan masyarakat Tegal untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Selain itu kesenian ini juga digunakan masyarakat Tegal untuk menjalin komunikasi antarwarga. Alunan musik yang terdiri atas kencer, indukan, kempling, kempyang, dan gong ini juga digunakan untuk mengelabuhi penjajah dalam menyusun strategi melawan Belanda.

  • Musik tegalan

Musik tegalan adalah musik etnik yang berkembang di wilayah Tegal Raya, yakni Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Jenis musik ini pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1970-an hingga penghujung 1980-an, dan mulai meredup di tahun 1990-an karena tergeser oleh Dangdut modern dan Tarling. Namun di masa kini, beberapa seniman Tegal mulai membangkitkan kembali marwah musik tegalan dalam khazanah kebudayaan Tegal. Beberapa artis dan komposer musik tegalan, seperti Najeeb Balapulang, Sawitri, Imam Joend, Agus Riyanto. Bahkan beberapa tokoh yang menggagas lahirnya musik tegalan seperti Hadi Utomo, Nurngudiono dan Lanang Setiawan, berasal dari Kota Tegal.

  • Mantu poci

Mantu Poci adalah salah satu kebudayaan di wilayah Tegal, dengan acara inti melangsungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci tanah berukuran raksasa. Mantu poci pada umumnya diselenggarakan oleh pasangan suami istri yang telah lama berumah tangga namun belum juga dikarunai keturunan. Seperti layaknya pesta perkawinan, mantu poci juga dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan undangan. Lengkap dengan dekorasi, sajian makanan, dan beraneka pementasan untuk menghibur para undangan yang hadir. Tak lupa pula, di pintu masuk ruang resepsi disediakan kotak sumbangan berbentuk rumah.

Selain sebagai harapan agar pasangan suami istri segera mendapatkan keturunan, mantu poci juga bertujuan agar penyelenggara merasa seperti menjadi layaknya orang tua yang telah berhasil membesarkan putra putri mereka, kemudian dilepas dengan pesta besar dengan mengundang sanak saudara, dan relasi. Dewasa ini Mantu Poci sudah jarang digelar di Tegal. Salah satu repertoar yang diusung oleh Dewan Kesenian Kota Tegal di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003 adalah mementaskan drama berjudul Kang Daroji Mantu Poci, dikemas secara komedi.

  • Barongan

Kesenian Barongan adalah kesenian khas Tegal yang memiliki bentuk serupa dengan kesenian Buroq di Cirebon atau Sisingaan di Subang. Barongan tradisional yang ada di Tegal tak banyak hiasannya, bahkan cenderung sangat sederhana. Di mana penutupnya menggunakan karong goni berwarna coklat, dengan wajah menyerupai singa, mulutnya menggunakan kayu dan rambutnya warna-warni ala kadarnya. Kesenian ini dimainkan oleh satu orang dan biasanya dibarengi dengan jaran lumping kesetanan yang menambah kesan magis.

Kesenian ini dikatakan sudah hampir punah. Namun di Kota Tegal, kesenian ini masih bisa ditemui, salah satu wilayah yang masih melestarikan kesenian Barongan di Kota Tegal seperti di Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana. Disini kesenian Barongan masih ditampilkan dalam berbagai acara seperti khitanan atau hari-hari besar.[22]

  • Batik tegalan

Batik tegalan adalah salah satu ragam batik pesisir, selain Pekalongan dan Cirebonan. Batik pertama kali dikenal oleh masyarakat Tegal pada akhir abad ke-16, dimana Raja Amangkurat I membawa batik dari Surakarta ketika akan menguasai Tegal. Kemudian, batik di Tegal dikembangkan oleh Kardinah, adik dari Kartini sekaligus isteri dari Bupati Tegal saat itu, R. M. Sajitno Reksonegoro IX pada tahun 1908-1936. Pada tahun 1914, Kardinah mendirikan sekolah putri yang bernama "Sekolah Kepandaian Putri", dimana ia menjadikan batik sebagai alat pembelajaran.

Batik tegalan dikenali dari corak gambar yang besar dan lebar. Biasanya menggambarkan keanekaragaman hayati di Tegal seperti manuk emprit, sotong, bunga kelapa dan kembang kapas. Warna yang dalam batik tegalan umumnya merupakan kombinasi warna lembut dan kontras, dimana warna ini melambangkan karakter masyarakat Tegal yang lugas dan tegas. Adapun beberapa nama batik tegalan di antaranya beras wutah, semut runtung, blarak saleret, dan tumbar bolong.[23]

Selama ini batik tegalan lebih dikenal sebagai kerajinan khas Kabupaten Tegal. Namun tak sedikit pula pengrajin batik tegalan di sekitar kota Tegal. Kebanyakan para pengrajin tersebut berasal dari kelurahan Bandung, Keturen, dan Kalinyamat Wetan di kecamatan Tegal Selatan.[24]

  • Moci

Masyarakat Tegal tidak akan lepas dari budaya moci, yakni meminum secangkir teh hangat yang ditaruh di dalam poci tanah ditambah dengan gula batu. Biasanya tradisi moci ini dilakukan oleh dua orang atau lebih, sambil bercengkrama satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itulah muncul istilah Cipok atau moci karo ndopok dalam Bahasa Tegal, yang secara harfiah berarti "meminum teh poci sambil duduk dan mengobrol santai", dan dalam makna yang lebih luas adalah "menjadikan minum teh poci sebagai sarana untuk bertukar pikiran dan mencari inspirasi satu sama lain".

Tradisi moci ini bertahan sebab sebab adanya bentuk simbiosis mutualisme yang terjalin antara pabrik teh, pabrik gula, pengrajin gerabah poci, masyarakat penikmat teh, budayawan, dan sebaginya.[25].

Perayaan

Beberapa perayaan yang diadakan di Kota Tegal, antara lain:

  • Pawai Rolasan

Pawai Rolasan merupakan perayaan masyarakat sekitar kelurahan Panggung, Tegal Timur. Pencetusnya adalah KH Mukhlas, salah satu ulama kharismatik di wilayah tersebut, dimana pawai ini awalnya bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di Kota Tegal. Kini, pawai Rolasan diadakan setiap malam 12 Rabiul Awwal untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.[26]

  • Sedekah Laut

Sedekah laut diadakan pada pertengahan bulan Suro atau Muharram di tiga pelabuhan utama Kota Tegal, yakni Pelabuhan Pelindo, Pelabuhan Perikanan Tegalsari, dan Pelabuhan Brug Abang Muarareja. Rangkaian acara diawali dengan pawai ancak berupa kepala kerbau yang dihias beserta hasil bumi seperti buah dan sayur, kemudian dilarung (ditenggelamkan) di tengah laut. Sebagai puncak acara, biasanya diadakan pentas organ tunggal pesisiran atau pergelaran wayang.

Acara yang berlangsung setiap tahun ini merupakan perwujudan rasa syukur nelayan Kota Tegal kepada Tuhan yang Maha Esa terhadap limpahan hasil tangkapan ikan nelayan Kota Tegal.[27]

  • Kirab gotong Toapekong

Kirab ini diadakan oleh Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal pada hari ke-15 setelah tahun baru Imlek. Kirab ini diikuti oleh masyarakat Tionghoa Kota Tegal dengan mengarak toapekong atau tandu yang berisi kimsin atau rupang para dewa dari Kelenteng menuju ke Pelabuhan Tegal.

Setiba di pelabuhan, kemudian digelar rangkaian sembahyang di depan altar yang sudah disiapkan untuk pelaksanaan ibadah dan tandu berisi kimsin.

Kirab gotong Toapekong dan ibadah digelar di pelabuhan untuk mengenang dewa Tek Hay Cin Jin, yang dipercaya datang ke Kota Tegal melalui jalur laut.

  • Haul Haddad

Al-Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad (dilahirkan di kota Qeidun, Hadramaut pada tahun 1299 H) adalah salah satu ulama yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Kota Tegal. Beliau wafat pada 18 Rajab tahun 1885 M di Kota Tegal.

Pada bulan Sya'ban, diadakan Haul Haddad untuk mengingat perjuangan Beliau dalam berdakwah. Acara diselenggarakan di rumah Shohibul Haul di Jl Letjen Suprapto, kemudian dilanjutkan di Makam Beliau di Pemakaman Jl Salak, kelurahan Pekauman, Tegal Barat. Peringatan ini biasanya dihadiri oleh para Habaib dan masyarakat etnis Arab dari berbagai kota di Jawa.[28]

Seni Sastra & Teater

Seni sastra dan teater juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam angkatan 66 adalah Piek Ardijanto Soeprijadi dan SN Ratmana. Sementara Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu Imam Tantowi (sutradara dan penulis skenario), dan Chaerul Umam (sutradara). Beberapa teater yang kiprahnya menasional antara lain teater RSPD (Yono Daryono dan Eko Tunas), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma (Dwi Ery Santoso), dan Teater Q (Rudi Iteng).

Keberadaan Gedung kesenian (bekas Gedung Wanita) di Jalan Dr. Setiabudi menjadi wahana ekspresi para seniman Kota Tegal. Kesenian di kota ini cukup menarik perhatian para peneliti dari luar negeri, antara lain Richard Curtis (Australia), dan Anton Lucas (Australia, penulis buku Peristiwa Tiga Daerah).

Pemerintah Kota Tegal, pada tahun 2008 menganggarkan pembangunan Taman Budaya Tegal yang dimulai tahun 2009, berlokasi di Jalan Kolonel Sugiono, satu komplek dengan Gedung PPIB yang nantinya akan menjadi pusat kesenian Jawa Tengah bagian barat.

Bahasa

Bahasa Tegal memiliki kemiripan dengan bahasa Banyumas (ngapak) yaitu dalam kosakata. Namun kebanyakan masyarakat Tegal enggan disebut sebagai orang ngapak. Masyarakat yang menggunakan bahasa Tegal meliputi: bagian utara dan tengah kabupaten Tegal, Kota Tegal, bagian barat kabupaten Pemalang, dan bagian utara dan timur kabupaten Brebes.

Bahasa Tegal dikenal sebagai bahasa yang lugas dan egaliter, sehingga tidak ada perbedaan dan tingkatan bahasa. Selain itu, bahasa Tegal yang dituturkan di Kota Tegal memiliki ciri khas berupa kata serapan dari bahasa etnis lain, hal tersebut dikarenakan Kota Tegal sebagai titik temu beberapa etnis pada masa lalu. Contoh serapan tersebut, seperti kalimat:

Ente walade sapa?

Kalimat tersebut berarti "anda anak siapa?". Kata ente dan walad merupakan kosakata serapan dari Bahasa Arab.

Untuk menjaga & melestarikan bahasa Tegal, Pemerintah Kota Tegal bekerjasama dengan para budayawan lokal membuat sebuah program bertajuk Kongres bahasa Tegal. Kongres bahasa Tegal pertama digelar oleh pada tanggal 4 April 2006, di hotel Bahari Inn. Acara yang digagas oleh Yono Daryono tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki Enthus Susmono (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal), Dwi Ery Santoso (Puisi dan Sutradara). Tujuan digelarnya kongres itu adalah menjadi sarana untuk menjaga bahasa Jawa Tegal agar tetap lestari, serta membahas pengangkatan status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.

Bangunan bersejarah

Berkas:Mako Lanal Tegal Tempo Dulu.jpg

Bangunan Dansional (Lanal Tegal) berdiri pada 1914.

 

Bangunan Kantor Residen Tegal, yang pernah menjadi Balai Kota Tegal dan kini menjadi Gedung DPRD Kota Tegal.

Bangunan besejarah yang ada di kota Tegal kebanyakan berarsitektur Belanda. Berikut data bangunan yang masih dapat disaksikan:

  • Stasiun Kereta Api (Jalan Pancasila No.01)
  • Gedung DPRD (Jalan Pemuda)
  • Balai Kota dan rumah dinas Wali Kota (Jalan Ki Gede Sebayu No.12, Komplek Alun-alun Mangkukusuman)
  • Kantor Pos (Jalan Proklamasi No.01)
  • Markas TNI AL (Jalan Proklamasi)
  • Pasar Pagi (Jalan Jend. A. Yani)
  • Kolam Renang Samudra (Jalan Melati)
  • Menara Air (Jalan Pancasila)
  • Gedung Birao SCS (Jalan Pancasila)
  • Gedung Universitas Pancasakti
  • Gedung SMP Negeri 1 (Jalan Tentara Pelajar)
  • Gedung SMP Negeri 8 (Jalan Proklamasi)
  • Gedung SMP Negeri 10 (Jalan Kartini)
  • Gedung SMA Negeri 1 (Jalan Menteri Supeno)
  • Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (Jalan Kapten Ismail)
  • Gereja GPIB Ayalon (Jalan Dr. Sutomo)
  • Masjid Agung (Jalan Masjid)
  • Masjid dan Makam Mbah Panggung (Jalan KH. Mukhlas)
  • Langgar Duwur Pesengkongan (Jalan Layur)
  • Kelenteng Tek Hay Kiong (Jalan Gurami) [1]
  • Sebagian rumah tinggal di Jalan Veteran, Jalan Jend. A. Yani, Jalan Jend. Sudirman, Kelurahan Pekauman

Mars/Hymne Kota Tegal

Sejak tahun 2010, Kota Tegal telah memiliki lagu Mars dan Hymne yang penentuannya berdasarkan pemenang pertama Lomba Cipta Lagu Mars/Hymne Kota Tegal, tahun 2009, yaitu Joshua Igho/Firman Hadi untuk kategori mars dan Vicentius DN untuk kategori hymne. Selain sebagai identitas daerah, lagu mars dan hymne tersebut juga digunakan untuk menyebarkan semangat kepada warga masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam membangun daerahnya. Dua lagu ini selalu disiarkan di radio-radio di wilayah Kota Tegal, dilombakan antar kelurahan, dan dinyanyikan setiap resepsi hari jadi.

Mars Kota Tegal
Cipt. Joshua Igho/Firman Hadi

Ayo semua singsingkan lengan baju
Pacu semangat membangun bersama
Meretas jalan raih kejayaan
Menuju masyarakat yang mandiri
Di bawah panji-panji Pancasila
Bersatu padu selaraskan karsa
Bertekad maju demi masa depan
Tegal kota bahari kita
Bersih dan indah seluruh kotanya
Aman dan tenteram suasananya
Sehat seluruh lingkungannya
Serta masyarakat yang beriman
Itulah jiwa kota bahari
Tekad mulia tuk membangun
Mari bersama kita tuju
Puncak gemilang kota bahari
coda:
Kota Tegal semoga tetap jaya

    

Hymne Kota Tegal
Cipt. Vincentius DN.

Terbentang luas menawan
Tegal kota bahari
Elok dan asri lingkungannya
Rakyatpun hidup rukun dan damai
Puji syukur kami haturkan
Atas anugerah indah ini
Bimbinglah kami tuntun langkah ini
Agar terwujud cita
Tegal kota bahari nan jaya
Sungguh engkau kubanggakan
Dan selalu kukenang
Kota Tegal kota bahar
Adamu 'kan warnai Indonesia

Rekor MURI

Pemecahan rekor MURI yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal adalah:

  • Tahu terpanjang, 425 meter (2005)
  • Minum teh poci 5000 orang (2006)
  • Poci terbesar (2007)
  • Wayang terbesar oleh Ki Enthus Susmono (2007)
  • Wayang kolaborasi 4 warna oleh Ki Barep (2008)
  • Martabak terbesar (2011)

 

Sepiring Sauto khas Tegal.

Tegal dikenal dengan keberagaman kulinernya, seperti:

  • Tahu aci, tahu yang terbuat dari bahan dasar tahu dan juga tepung kanji. Tahu Aci ini dibuat dengan cara memasukkan tahu kedalam adonan tepung kanji lalu digoreng.
  • Pilus, makanan ringan yang terbuat dari tepung dan juga daun kucai, makanan ini sangat renyah sehingga banyak digemari.
  • Soto Tegal, soto khas Tegal yang dimana memakai tauge dan tauco dengan campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat.
  • Glabed Randugunting, potongan ketupat yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate kerang.
  • Blengong, potongan ketupat yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate dari daging blengong (sejenis entok/bebek).
  • Teh poci, teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu.
  • Nasi ponggol, nasi berisi lauk yang terdiri dari Tahu, Tempe, Ikan Asin, dan Oreg Oreg Tempe (Tempe yang diiris kecil-kecil dibumbui dengan Tumis). Akhir akhir ini banyak disebut orang di Kota Tegal Ponggol Setan (karena dijualnya malam setelah Jam 6 malam sampai pagi hari). disebut "Setan" juga karena rasanya yang pedas hingga bisa bikin orang seperti kesetanan.
  • Sega lengko, nasi yang ditaburi bumbu kacang yang kental lengkap dengan irisan tahu goreng dan sayur-mayur seperti sawi, tauge, dan mentimun. Keunikan sega lengko di Tegal yang menjadi pembeda dengan daerah lain ialah taburan kerupuk mie diatasnya, serta bumbu kacang yang sedikit memiliki rasa manis.
  • Glothak, semacam bubur yang terbuat dari gembus/oncom dengan kuah kaldu dan cabai hijau. Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan Ramadhan.
  • Kupat Bongkok, sebenarnya makanan ini adalah makanan khas Kabupaten Tegal, tepatnya dari desa Bongkok, kecamatan Kramat, namun penjualnya banyak ditemui di wilayah Kota Tegal. Kupat bongkok adalah potongan ketupat yang diberi campuran tempe dan bumbu pedas.
  • Rujak kangkung dan Rujak uleg, "Rujak" khas Tegal yang berbahan dasar sayuran.
  • Olos, paduan tepung aci dan terigu yang dibuat bulatan kecil dan digoreng kering, di dalamnya berisi sayuran (biasanya kubis) atau bisa juga dengan isi lain. Namun di setiap olos terdapat potongan cabe rawit yang akan memberikan sensasi pedas dan membuat orang merasa tertipu saat memakannya bagi yang baru mencicipi.
  • Latopia atau Laktopnya, makanan berbahan dasar tepung dan kacang hijau, serupa Bakpia.
  • Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga di luar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (Balibul) yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tomat dan cabe rawit.
  • Martabak, makanan berupa campuran telur dan daging yang diisi dengan potongan sayur. Martabak adalah makanan yang berasal dari Lebaksiu, Kabupaten Tegal, namun penjualnya banyak ditemui di wilayah kota Tegal.
  • Poles, makanan seperti risoles berbentuk segitiga dengan isian yang sama seperti Olos. Poles biasa dijumpai di Kota Tegal bagian selatan.
  • Mendoan, tempe bertekstur basah yang digoreng dengan tepung bumbu dan dicampur dengan potongan sayuran. Biasanya Mendoan disajikan dengan sambal kecap.

Makanan Pokok

  • Kupat Glabed
  • Kupat Blengong
  • Nasi Lengko
  • Nasi Ponggol
  • Nasi Bogana
  • Nasi Adep-adep
  • Soto Tegal
  • Sayur Asem Tegal
  • Sate Kambing
  • Sate Ayam Tegal
  • Pecak Ikan Asap
  • Yong Tahu Tegal

Jajanan

  • Martabak
  • Yong Tahu
  • Glothak
  • Dengkil
  • Olos
  • Kue Tempel
  • Latopia
  • Pilus Klethuk
  • Kerupuk Anthor Glopot
  • Telur asin
  • Tahu Aci
  • Latopia
  • Kue Kamir
  • Jalabia
  • Pedoyo
  • Sagon
  • Alu-alu

Minuman

  • Es Sagwan
  • Teh poci
  • Dawet Beras

Tempat Makan Modern

  • McDonalds Jalan Mayjend Sutoyo
  • KFC dan KFC Coffee Jalan Mayjend Sutoyo
  • KFC Pacific Mall
  • Richeese Factory Jalan Mayjend Sutoyo
  • Dunkin Donuts Pacific Mall
  • Coffee Bean and Tea Leaf Transmart Tegal
  • Pizza Hut Pacific Mall
  • Wendy's Transmart Tegal
  • Gokana Ramen and Teppan Rita Supermall
  • Gokana Ramen and Teppan Pacific Mall
  • Solaria Transmart Tegal
  • Imperial Kitchen Transmart Tegal
  • Es Teller 77 Pacific Mall
  • Roti O (Stasiun Tegal, Pacific Mall, Rita Mall)
  • Tongtji Teahouse (Rita Mall, Pacific Mall, Transmart, Toserba Yogya)
  • CFC (Stasiun Tegal, Rita Mall)
  • My Story Cafe (Jalan Kapten Sudibyo, Transmart)
  • J.CO Donut dan Coffee dan Breadtalk
  • Eatboss
  • Mie Gacoan

 

Pacific Mall Tegal

 

Rita Supermall Tegal

Perdagangan dan jasa merupakan sektor utama perekonomian Kota Tegal. Kota ini menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Usaha kecil dan menengah yang cukup pesat kemajuannya adalah industri logam rumahan di kawasan Jalan Cempaka, sentra produksi telur asin di Kelurahan Pesurungan Lor, dan kerajinan batik Tegalan di Kelurahan Kalinyamat. Untuk mendukung denyut perekonomian, pemerintah Kota Tegal telah membangun Pusat Promosi dan Informasi Bisnis (PPIB).

Sektor perikanan juga memiliki peran penting dalam perekonomian Kota Tegal. Letak geografis Kota Tegal yang berada di pesisir Laut Jawa, menjadikan Kota Tegal memiliki produksi dan nilai produksi perikanan yang lumayan besar. Pada tahun 2020, produksi perikanan laut paling tinggi terdapat pada Triwulan IV yaitu mencapai 8.013.193 kg dengan nilai 57.170.905.000 rupiah. Sedangkan untuk perikanan darat, budidaya Tambak merupakan penghasil perikanan tertinggi dibanding sarana budidaya yang lainnya yaitu sebesar 5.827,13 kuintal dengan nilai produksi 9,372 miliar di tahun 2020.[12]

Pusat kegiatan perikanan laut Kota Tegal berada di Pelabuhan Perikanan Pantai Jongor dan Pelabuhan Tegal Timur yang terletak di Kelurahan Tegalsari, Tegal Barat. Sedangkan pusat kegiatan perikanan tambak tersebar di daerah payau atau daerah peralihan antara air sungai dan air laut, seperti di Kelurahan Panggung dan Muarareja.

Pasar tradisional

  • Pasar Pagi Kota Tegal (Jl Ahmad Yani Mangkukusuman)
  • Pasar Anyar Martoloyo (Jl Martoloyo Panggung)
  • Pasar Beras (Jl Martoloyo Barat Mintaragen)
  • Pasar Langon (Jl Werkudoro Slerok)
  • Pasar Karangdawa (Jl Kenanga Kejambon)
  • Pasar Kejambon (Jl Sultan Agung)
  • Pasar Alun-alun (Jl Pancasila Panggung)
  • Pasar Kraton (Jl Sawo Timur)
  • Pasar Ikan Jongor (Jl Jongor Komplek TPI Tegalsari)
  • Pasar Muaraanyar (Jl Brawijaya Muarareja)
  • Pasar Sore Kota Tegal (Jl Letjen Suprapto Tegalsari)
  • Pasar Kimpling (Jl Samadikun Bandung)
  • Pasar Randugunting (Jl KS Tubun)
  • Pasar Bandung (Jl Cik Di Tiro)
  • Pasar Sumurpanggang (Jl Dr Cipto Mangunkusumo)
  • Pasar Krandon (Jl Dr Cipto Mangunkusumo)

Pusat perbelanjaan

  • Pacific Mall Tegal: Tong Tji Tea House, Tong Tji Tea Bar, ACE Hardware,Informa, Erafone, Chatime, Matahari Dept. store, Miniso, Pizza Hut, KFC, J'co Donuts, Bread talk. Roti O, Gopek Tea House, Baskin Robbin, Optik Melawai, Cinemaxx Theatre, Es Teler 77, Gokana Ramen and Teppanyaki, dll.
  • Rita Supermall Tegal : Tong Tji Tea House, Chatime, McDonald Ice Cream, Rita Pasaraya, Bunto's Chicken, Istana Mie dan Es, CFC, Roti O, Gokana Ramen and Teppanyaki, Waffelicious, J.Co, Gramedia Bookstore, Sport Station, Zoya Hijab, Andescho, Mie Pasar Baru, Buti Fashion, 3 Second Fashion, Elzatta, Bobba dll.
  • Transmart Tegal : Transmart, Wendy’s, Imperial Kitchen & Dimsum, Baskin Robbins, KFC, CGV Cinema, dll.
  • Super Indo DeBe Mall
  • Yogya Mall Tegal
  • Toserba Mitra
  • Toko Sinar Jaya
  • Pusat Bahan Bangunan Mitra10

Perbankan

Berikut adalah beberapa bank yang melayani Kota Tegal:

  • Bank BRI
  • Bank Mandiri
  • Bank BNI
  • Bank BTN
  • Bank BKK Kota Tegal
  • Bank Syariah Indonesia
  • Bank Jateng
  • Bank BJB
  • Bank BCA
  • Bank Bukopin
  • Bank BTPN
  • Bank Danamon
  • Bank CIMB Niaga
  • Bank Mega
  • Bank Muamalat
  • Bank Panin
  • Bank Sinarmas
  • Bank UOB Buana
  • Maybank
  • Bank Victoria
  • Bank Permata
  • Shinhan Bank

Hotel

  • Karlita International Hotel ***
  • Hotel PrimeBiz ***
  • Hotel Bahari Inn ***
  • Hotel Plaza ***
  • Hotel Pesonna ***
  • Hotel Riez Palace ***
  • Hotel Susanna Baru **
  • Hotel Alexander **
  • Hotel Gren **
  • Hotel Rannez Inn **

Bioskop

  • Gajahmada Cinema Jalan Gajahmada (4 Studio)
  • CGV Cinemas Lantai 1 Transmart Tegal (5 Studio)
  • Cinemaxx Theatre topfloor Pacific Mall (5 Studio)

 

Monumen Bahari di Komplek Pantai Alam Indah

Saat ini, Kota Tegal sedang berusaha untuk berbenah dan meningkatkan pelayanan dalam berbagai sektor, khususnya dalam sektor pariwisata. Beberapa tempat wisata di Kota Tegal antara lain:

  • Pantai Pulau Kodok (Pantai SUPM)
  • Pantai Batam Sari
  • Pantai Komodo
  • Pantai Pondok Martoloyo (Pantai Martoloyo Indah)
  • Pantai Alam Indah
  • Pantai Kampung Tirang Tegalsari
  • Pantai Muarareja Indah
  • Pantai Muara Anyar
  • Trans Studio Mini Transmart Tegal
  • Rita Park Kompleks Rita Supermall Tegal
  • Alun Alun Kota
  • Jl Ahmad Yani "Malioboro Kota Tegal"
  • Tegal Heritage Boulevard (Gedung Birao, Waterleiding, Taman Pancasila)
  • Wisata Ziarah Makam Mbah Panggung
  • Wisata Ziarah Makam Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad
  • Wisata Ziarah Makam Mbah Asem Tiga
  • Kampung Nelayan Tegalsari
  • Waterpark Gerbangmas Kota Bahari
  • Balai Kota Lama
  • Monumen Bahari
  • Kampung Wisata Kajongan Muarareja
  • Hutan Kota Kraton
  • Taman Tegalsari
  • Polder Bayeman Kaligangsa
  • Pusat Kuliner Jl Kartini dan Jl Hang Tuah
  • Pasar Senggol Tegal

Kota Tegal juga memiliki beberapa perhelatan yang sudah dan akan digelar setiap tahunnya, seperti :

  • Tegal Pesisir Carnival

Sejak tahun 2012, Kota Tegal menyelenggarakan perhelatan Tegal Pesisir Carnival (TPC), sebuah karnaval busana yang memberdayakan potensi kerajinan Kota Tegal, dengan melibatkan peserta dari seluruh Indonesia, termasuk para pejabat setempat. Karnaval ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam rangkaian acara peringatan hari jadi Kota.

  • Song of The Sea

Merupakan sebuah festival wisata yang mengangkat tema pesisir. Festival ini direncanakan akan digelar pada awal 2022 di komplek Pantai Alam Indah. Selain itu, dalam acara tersebut juga akan dilaksanakan pagelaran seni dari berbagai kebudayaan Kota Tegal sebagai wujud apresiasi kepada seniman dan budayawan Kota Tegal.[29]

  • Tegal Bahari Jazz

Tegal Bahari Jazz merupakan event musik jazz berskala internasional, dan diklaim menjadi yang terbesar di Jawa Tengah bagian barat. Festival musik ini direncanakan akan digelar pada pertengahan 2022 di Pantai Alam Indah. Rencananya pula, festival ini akan dihadiri oleh beberapa musisi jazz dari berbagai negara, serta adanya fashion show dan "Pantura Expo".[30]

  • Gadhuro Drag Bike 201 M

Perhelatan otomotif ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kota Tegal dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Gadhuro Sport Club dari Kudus. Perhelatan ini merupakan ajang perlombaan balap motor drag yang diselenggarakan setingkat karesidenan, dan telah digelar di beberapa kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di Kota Tegal. Di Kota Tegal sendiri, perhelatan ini sudah diselenggarakan sebanyak dua kali, bertempat di sirkuit Jalan Lingkar Utara Kota Tegal.[31]

  • RSUD Kardinah
  • RS Islam Harapan Anda
  • RS Mitra Keluarga Tegal
  • RSIA Kasih Ibu Tegal
  • RS Pratama 'Aisyiyah Siti Hajar
  • RS Adhi Pradana Komplek Aspol Tirus
  • Puskesmas Tegal Timur
  • Puksesmas Tegal Barat
  • Puksesmas Tegal Selatan
  • Puksesmas Sumurpanggang
  • Puskesmas Slerok
  • Puskesmas Bandung
  • Puskesmas Debong Lor
  • Puskesmas Kaligangsa

Pendidikan sebagai kekuatan bangsa terus dipacu mengingat melalui pendidikan, inilah taraf masyarakat akan bisa ditingkatkan tentunya tetap memacu dengan nilai nilai iptek yang diimbangi dengan nilai religius, hal ini secara intens dilakukan oleh Pemkot Tegal dengan menerapkan 4 sasaran utama arah kebijakan program pendidikan dan Agama mengingat keduanya tidak bisa dipisahkan. Sasaran utama yang paling mendasar adalah peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dengan meningkatkan aksesibilitas, pemerataan terkait peningkatan rilekspansi pendidikan guna membekali siswa dengan bekal keterampilan dasar untuk menjadi menjalani kehidupan di masyarakat. Di samping peningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat guna mempertahankan dan meningkatkan identitas masyarakat Kota Tegal yang religius sedangkan untuk mengikuti arah perkembangan dibidang pendidikan telah dilakukan perintisan sekolah berstandar internasional yang diterapkan di beberapa sekolah dasar negeri.

Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah

  • SMP Negeri 1 (Jalan Tentara Pelajar No.26)
  • SMP Negeri 2 (Jalan Menteri Supeno No.05)
  • SMP Negeri 3 (Jalan Yos Sudarso No.25)
  • SMP Negeri 4 (Jalan Dr. Setiabudi No.163A)
  • SMP Negeri 5 (Jalan Gatot Subroto No.01)
  • SMP Negeri 6 (Jalan Cinde Kencana No.01)
  • SMP Negeri 7 (Jalan Kapten Sudibyo No.107)
  • SMP Negeri 8 (Jalan Proklamasi No.14)
  • SMP Negeri 9 (Jalan Martoloyo No.62)
  • SMP Negeri 10 (Jalan RA. Kartini No.56)
  • SMP Negeri 11 (Jalan Mejabung No.18)
  • SMP Negeri 12 (Jalan Halmahera)
  • SMP Negeri 13 (Jalan Rambutan)
  • SMP Negeri 14 (Jalan Wisanggeni)
  • SMP Negeri 15 (Jalan Sumbodro No.49)
  • SMP Negeri 17 (Jalan Sibandaran)
  • SMP Negeri 18 (Jalan KH. Abdul Syukur)
  • SMP Negeri 19 (Jalan Ki Ageng Tirtayasa)
  • SMP Terbuka 6 (Jalan Cinde Kencana No.01)
  • SMP Terbuka 17 (Jalan Sibandaran)
  • SMP Al Khairiyah (Jalan Durian)
  • SMP Al Irsyad (Jalan Gajah Mada)
  • SMP Atmaja Wacana (Jalan Kapten Ismail)
  • SMP Bhakti Praja (Jalan Ki Hajar Dewantara No.59)
  • SMP Ihsaniyah (Jalan Sumbodro)
  • SMP Ma'arif NU (Jalan Pangeran Antasari No.09)
  • SMP Muhammadiyah 1 (Jalan Sumbodro)
  • SMP Muhammadiyah 2 (Jalan Demak II)
  • SMP Muhammadiyah 3 (Jalan Asemtiga)
  • SMP Pius (Jalan Dr. Sutomo)
  • SMP Purnama (Jalan Sibandaran)
  • MTs N Margadana Kota Tegal
  • MTs Assalafiyah (Jalan A.R. Hakim No.10)
  • MTs Mambaul Ulum
  • MTs Roudatul Ulum (Jalan Kaligangsa)
  • SMP Swasta
Walangsangit

Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah / Sekolah Menengah Kejuruan

  • SMA Negeri 1 (Jalan Menteri Supeno No.16)
  • SMA Negeri 2 (Jalan Lumba-lumba Tegalsari)
  • SMA Negeri 3 (Jalan Sumbodro No.81)
  • SMA Negeri 4 (Jalan Dr. Setiabudi No.32)
  • SMA Negeri 5 (Jalan Kali Kemiri II Margadana)
  • SMA Al-Irsyad (Jalan Gajah Mada No.128)
  • SMA Ihsaniyah (Jalan Jalak Barat No.30)
  • SMA Muhammadiyah (Jalan RA. Kartini No.47)
  • SMA NU (Jalan Wahidin Sudirohusodo)
  • SMA Pancasakti (Jalan Flores)
  • SMA Praja Bhakti Kota Tegal (JalanLumba-Lumba Tegal sari)
  • SMA PIUS (Jalan Kapten Ismail No.120)
  • MA Negeri (Jalan Pendidikan No.01)
  • SMK Negeri 1 (Jalan Dr. Sutomo No.68)
  • SMK Negeri 2 (Jalan Wisanggeni No.01)
  • SMK Negeri 3 (Jalan Gajah Mada No.72)
  • SMK Bahari (Jalan Sangir No.15)
  • SMK Bhakti Karya (Jalan Kolonel Sugiono)
  • SMK DWP (Jalan Perintis Kemerdekaan No.23)
  • SMK Dinamika (Jalan Glatik No.68)
  • SMK Istek (Jalan Cipto Mangunkusumo)
  • SMK Muhammadiyah 1 (Jalan Perintis Kemerdekaan No.47)
  • SMK Muhammadiyah 2 (Jalan Cipto Mangunkusumo No.410)
  • SMK PGRI (Jalan Halmahera No.59)
  • SMK Pius (Jalan Kapten Ismail No.120)
  • SMK SUPM Al Maarif (Jalan Kemuning No.59)
  • SMK YPT Tegal (Jalan Dr. Setiabudi No.163)
  • SMK Astrindo (Jalan Kapten Sudibyo)
  • SMK Al-Ikhlash (Jalan Ketilang)
  • SMK Assalafiah (Jalan AR. Hakim No.10)
  • SMK Al-Irsyad (Jalan Glatik No.3)

Perguruan Tinggi

  • Universitas Pancasakti (Jalan Halmahera KM.1)
  • Universitas Negeri Semarang UPP Tegal (Jalan Kolonel Sugiono Kemandungan)
  • Politeknik Keselamatan Transportasi dan Jalan (Jalan Semeru)
  • Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang Kampus Tegal (JalanMartoloyo No.22)
  • Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Tegal (Jalan Dewi Sartika)
  • Politeknik Harapan Bersama (Jalan Mataram)
  • Politeknik Muhammadiyah Tegal (Jalan KH. Wahid Hasyim)
  • Politeknik Trisila Dharma (Jalan Yos Sudarso Komplek Nirmala Square)
  • STMIK YMI Tegal (Jalan Wahidin Sudirohusodo)
  • Politeknik Stibisnis (JalanAR.Hakim)
  • AMIK BSI Tegal (Jalan Sipelem 22, Tegal Barat)
  • Lembaga Pendidikan Dan Pengembangan Profesi (Jalan AR. Hakim No.71)

Didukung dengan letak geografis yang berada di antara Jakarta, Semarang dan Purwokerto, Kota Tegal memiliki fasilitas transportasi yang memadai. Adapun fasilitas transportasi tersebut adalah:

Transportasi Darat

Berkas:Interior Stasiun Tegal.jpg

Stasiun Tegal, salah satu fasilitas transportasi darat di Kota Tegal.

Kota Tegal dilewati oleh jalur utama Pantura Jakarta–Semarang–Surabaya, dimana arus lalu lintas utama antarkota berada di ruas jalan arteri dalam kota untuk kendaraan ringan dan jalan arteri lingkar utara yang dikhususkan untuk kendaraan berat. Sedangkan ruas jalan Tegal–Purwokerto memiliki dua jalur utama, yakni jalur melewati Banjaran (disebut sebagai jalan raya I) Dan jalur melewati Singkil (disebut sebagai jalan raya II).

Terminal Tipe A Kota Tegal yang berada di kecamatan Margadana merupakan terminal terbesar di Kota Tegal. Terminal ini melayani perjalanan bus dengan tujuan menuju berbagai kota di Jawa , Bali dan Sumatra.

Kota Tegal juga menjadi terminus dari Jalur kereta api Tegal-Brumbung serta Jalur kereta api Cirebon-Tegal dan Jalur kereta api Tegal-Prupuk yang bersambung menuju Purwokerto. Stasiun Tegal menjadi stasiun paling barat di wilayah Daerah Operasi IV Semarang, dan hampir semua layanan kereta api yang melewati lintas pantura berhenti di stasiun ini, kecuali Kereta api Argo Bromo Anggrek yang berjalan langsung. Stasiun Tegal juga pernah menjadi titik keberangkatan kereta api ketel yang menuju depot minyak Pertamina di Maos, sebelum akhirnya aktivitas kereta api tersebut dipindahkan ke Stasiun Larangan.

Sementara untuk transportasi dalam kota, Kota Tegal memiliki beberapa rute angkutan umum, seperti Angkutan Umum Kuning (Terminal–Stasiun–Banjaran–Slawi), Angkutan Kota Biru (Pasar Pagi–Kapten Ismail–Pasar Sore–Banjaran), Angkutan Biru Kuning (Terminal–Mejasem), Angkutan Perbatasan (Terminal–Dukuhturi–Adiwerna–Banjaran) dan Angkutan Kuning Biru (Terminal–Pasar Pagi–Kramat–Kemantran). Ada pula angkutan yang melayani rute dalam kota seperti A1 dan A2. Becak Tegal juga dapat ditemui dengan mudah di setiap sudut kota, serta transportasi berbasis digital seperti Gojek, Grab, dan Maxim.

Transportasi Laut

Kota Tegal memiliki tiga pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Tegal, Pelabuhan Perikanan Pantai Jongor dan Pelabuhan Brug Abang Muarareja. Saat ini ketiga pelabuhan tersebut hanya bergerak di sektor perikanan. Namun kedepannya, akan dibangun pelabuhan niaga terpadu di komplek Pelabuhan Tegal Timur, dimana pelabuhan tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat bongkar muat peti kemas dan sebagai tempat singgah kapal-kapal pengangkut logistik dari berbagai daerah.[32].

Transportasi Udara

Kota Tegal tidak memiliki bandar udara maupun lapangan terbang. Kebanyakan masyarakat Kota Tegal memanfaatkan Bandara Kertajati di Majalengka dan Bandara Ahmad Yani di Semarang untuk bepergian menggunakan pesawat.

Berbagai sarana olahraga yang tersedia di Kota Tegal, antara lain :

  • Stadion Yos Sudarso (Jl Melati)
  • Lapangan Tegal Selatan (Jl Cik Di Tiro)
  • Lapangan Rambutan (Jl Rambutan)
  • Lapangan Sumurpanggang (Jl Blitar)
  • Lapangan RTH Bung Karno (Jl Kapten Samadikun)
  • GOR Wisanggeni (Jl Wisanggeni)
  • GOR Sipelem (Jl Sipelem)
  • GOR Bulutangkis Maruto (Jl Surabayan)
  • GOR Kartika (Jl Demak)
  • Kolam Renang Samudra (Jl Melati)
  • Kolam Renang Tirta Bahari (Jl Irian)

Klub olahraga

  • Persegal Tegal
Jenis Nama Media
Media cetak Radar Tegal, Satelit Post, Suara Merdeka (Suara Pantura), Pantura post
Media radio Anita FM 106,6 Mhz, Pro 3 RRI 94,8 Mhz, Radio Elshinta 99,9 Mhz, Permata FM 107,5 Mhz, La Bamba FM 96,7 Mhz, RCA Ihsaniyah FM 93,2 Mhz, Best FM 98,3 Mhz, Rapita FM 95,6 Mhz, Sebayu FM 94 Mhz, Sananta FM 105 Mhz, Pemuda FM 88,8 Mhz, Swara 102,9 Mhz, Gama FM 90 Mhz, Thomson Roshinta FM Tegal 100,7 Mhz, DLC FM 103,4 Mhz, POP FM 97,7 Mhz, Paramount FM 101,5 Mhz, Star FM 106 Mhz

Berikut ini adalah daftar siaran televisi yang bisa disaksikan di Kota Tegal dan sekitarnya.

Analog (PAL)

Stasiun analog beroperasi hingga 29 April 2022.[33]

Kanal (UHF) Frekuensi Nama Nama Perusahaan Jaringan Pemilik
22 479.25 MHz NET. Tegal PT Media Televisi Tegal NET. Net Visi Media
24 495.25 MHz RTV Tegal PT Visi Visual Indonesia Jaya RTV Rajawali Corpora
26 511.25 MHz Kompas TV Pekalongan PT Bayanaka Multimedia Digital Kompas TV KG Media
39 615.25 MHz tvOne Tegal PT Lativi Media Karya Semarang-Padang tvOne Visi Media Asia
41 631.25 MHz Trans7 Tegal PT Trans7 Tegal Malang Trans7 Trans Media
45 663.25 MHz iNews Tegal PT Global Telekomunikasi Terpadu iNews Media Nusantara Citra
46 671.25 MHz Trans TV Tegal PT Trans TV Tegal Malang Trans TV Trans Media
48 687.25 MHz GTV Tegal PT GTV Tegal GTV Media Nusantara Citra
51 711.25 MHz Indosiar Tegal PT Indosiar Semarang Televisi Indosiar Surya Citra Media
55 743.25 MHz SCTV Tegal PT Surya Citra Wisesa SCTV
59 775.25 MHz RCTI Network Jawa Tengah PT RCTI Dua RCTI Media Nusantara Citra
61 791.25 MHz MNCTV Jawa Tengah PT TPI Dua MNCTV

Digital (DVB-T2)

Meliputi Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang.

Kanal (UHF) Frekuensi Multipleksing Kualitas Gambar Nama Nama Perusahaan Jaringan Pemilik
30 546 MHz TVRI Gantungan HD TVRI Nasional LPP Televisi Republik Indonesia Stasiun Jawa Tengah TVRI LPP Televisi Republik Indonesia
TVRI Jawa Tengah
TVRI World
TVRI Sport
Batik TV LPP Lokal Batik TV Pekalongan Independen Publik
SD NET. Tegal PT Media Televisi Tegal NET. Net Visi Media
33 570 MHz Indosiar Tegal HD Indosiar Tegal PT Indosiar Semarang Televisi Indosiar Surya Citra Media
SCTV Tegal PT Surya Citra Wisesa SCTV
O Channel
Mentari TV
RTV Tegal PT Visi Visual Indonesia Jaya RTV Rajawali Corpora
SD Kompas TV Pekalongan PT Bayanaka Multimedia Digital Kompas TV KG Media
36 594 MHz tvOne Tegal tvOne Tegal PT Lativi Media Karya Semarang-Padang tvOne Visi Media Asia
antv Tegal PT Cakrawala ANTV 7 antv
39 618 MHz MetroTV Tegal HD MetroTV Jateng & DIY PT Media Televisi Semarang MetroTV Media Group
Magna Channel Magna Channel
BNTV BNTV
42 642 MHz GTV Tegal GTV Tegal PT GTV Tegal GTV MNC Media
RCTI Network Jawa Tengah PT RCTI Dua RCTI
MNCTV Jawa Tengah PT TPI Dua MNCTV
iNews Tegal PT Global Telekomunikasi Terpadu iNews
45 666 MHz Trans TV Tegal Trans TV Tegal PT Trans TV Tegal Malang Trans TV Trans Media
Trans7 Tegal PT Trans7 Tegal Malang Trans7
CNN Indonesia CNN Indonesia
CNBC Indonesia CNBC Indonesia

  • Fuad Bawazier, mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada masa Kabinet Pembangunan VII.
  • Demian Aditya, pesulap nasional Indonesia.
  • Al Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff, tokoh agama Islam.
  • Sayyid Syarif Abdurrahman, tokoh penyebaran agama Islam di Tegal Raya, dikenal juga dengan nama Mbah Panggung.
  • Kapten Ismail, pahlawan nasional Indonesia yang gugur dalam Pertempuran Hizbullah tahun 1948.
  • Kapten Sudibyo, pahlawan nasional Indonesia yang gugur dalam Pertempuran Palagan Tirus tahun 1947.
  • Ayu Soraya, pedangdut nasional Indonesia.
  • Sosrodjojo, pengusaha nasional Indonesia, pendiri PT Sinar Sosro.
  • Lanang Setiawan, pencetus seni Musik tegalan.
  • Imam Tantowi, penulis skenario film nasional Indonesia, seperti Saur Sepuh dan Tukang Bubur Naik Haji the Series.
  • Chaerul Umam, sutradara nasional Indonesia.
  • Yono Daryono, wartawan, aktor nasional Indonesia dan seniman budaya Tegalan.
  • SN Ratmana, penyair nasional yang masuk kedalam Angkatan 66.
  • Piek Ardijanto, penyair nasional yang masuk kedalam Angkatan 66.
  • Eko Tunas, aktivis seni teater nasional dan penulis buku novel.
  • Dwi Ery Santoso, aktivis seni teater nasional Indonesia.
  • Rudi Iteng, aktivis seni teater nasional Indonesia.
  • Totos Rasiti, aktor sinetron, presenter, pembawa acara & bintang iklan Indonesia.
  • Kevin Gutomo, aktor sinetron Indonesia.
  • Cici Tegal, aktris sinetron Indonesia.
  • Parto Patrio, pelawak komedian Patrio Indonesia.
  • Komunitas Warga Tegal
  • Tegal Pesisir Carnival
  • Kampung Tirang
  • PT Kereta Api Indonesia
  • Daerah Operasi IV Semarang
  • Kereta api Argo Cheribon
  • Kereta api Airlangga
  • Kereta api Kaligung
  • Kereta api Joglosemarkerto
  • Stasiun Tegal
  • Kabupaten Tegal

  1. ^ "Kota Tegal Dalam Angka 2017"
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  4. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 21 Agustus 2021.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  5. ^ Kabupaten Tegal: Asal usul nama Tegal, diakses 20 Mei 2017
  6. ^ a b c d e Kurniawan, Mursyid. 2016. "Gerakan Sosial di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal tahun 1945". Skripsi. Purwokerto:Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  7. ^ a b c Alamsyah. 2016. "Deskripsi Hinterland di Karesidenan Tegal abad XIX". Jurnal. Semarang:Universitas Diponegoro
  8. ^ Alya Salsabila: Bagaimanakah Pemerintahan Tegal Era Hindia Belanda?, diakses 13 Desember 2021
  9. ^ Alya Salsabila: RA Kardinah dan Politik Etis di Tegal, diakses 13 Desember 2021
  10. ^ Dadi Haryadi: Wilayah Tegal menjadi Bagian Penting Revolusi 1945, diakses 13 Desember 2021
  11. ^ Pemerintah Republik Indonesia: Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1986, diakses 16 Desember 2021
  12. ^ a b c d e f "Kota Tegal Dalam Angka 2021"
  13. ^ Suara Merdeka: Gelombang Laut Jawa Capai 3 Meter Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine., Kamis, 27 September 2007, Suara Merdeka.
  14. ^ WeatherBase: Tegal, Jawa Tengah, diakses 20 Mei 2017
  15. ^ "Nursholeh Resmi Jadi Wali Kota Tegal Definitif". kumparan. Diakses tanggal 2019-03-09. 
  16. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  18. ^ Budiyuwono, Hartanto. 2014. "Mintakat ruang hunian berdasarkan etnis pasca pengguna di Kota Tegal". Disertasi. Bandung:Universitas Katholik Parahyangan
  19. ^ ditegal.com: Catatan Sejarah Masyarakat Pesengkongan, Tegal, diakses 21 Oktober 2021
  20. ^ newsreal.id: Pakeliran Gaya Tegal di TBS Surakarta, diakses 28 Desember 2021
  21. ^ Redmond. James. 1986. Themes in Drama: Volume 8, Historical Drama. Cambridge: Cambridge University Press
  22. ^ Infotegal: Barongan, Salah Satu Kesenian Tradisional di Tegal, diakses 19 Januari 2022
  23. ^ Rahmat Wibisono: Mengenal Batik Khas Tegal yang Tak Semoncer Warung Makannya, diakses 7 Desember 2021
  24. ^ Pemerintah Kota Tegal: Industri Batik Tegalan, diakses 7 Desember 2021
  25. ^ "Tradisi Moci Masyarakat Tegal, Lebih Dari Sekedar Minum Teh". Indozone. 2019-11-12.  Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
  26. ^ Abdul Arif: Mengenal Sosok KH Muchlas, Perintis Awal Pawai Rolasan Tegal, diakses 28 Desember 2021
  27. ^ Warta Bahari: Nelayan Kota Tegal Gelar Sedekah Laut, diakses 28 Desember 2021
  28. ^ Rozi: Biografi Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad, diakses 28 Desember 2021
  29. ^ Warta Bahari: Uji Coba Dancing Fountain, Simulasi Song of The Sea PAI, diakses 21 Desember 2021
  30. ^ Pemerintah Kota Tegal: Situs Resmi Tegal Bahari Jazz 2022, diakses 21 Desember 2021
  31. ^ Pikiran Rakyat: Walikota Tegal Hadir Nonton Bareng Gadhuro Champ of Champ Drag Bike 201M 2021, diakses 21 Desember 2021
  32. ^ Supply Chain Indonesia: Pemkot Tegal Sambut Baik Langkah Awal Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Tegal, diakses 20 Mei 2017
  33. ^ "Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 11/2021 tentang Perubahan atas Permenkominfo 6/2021". Kemenkominfo. Diakses tanggal 16 Agustus 2021. 

  • (Indonesia) Situs web resmi

  • l
  • b
  • s

Kota-kota besar di Indonesia

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10.562.088  
Kota Tegal
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.423.877
2 Surabaya Jawa Timur 2.874.314 8 Batam Kepulauan Riau 1.196.396
3 Bandung Jawa Barat 2.444.160 9 Bandar Lampung Lampung 1.166.066
4 Medan Sumatra Utara 2.435.252 10 Pekanbaru Riau 983.356
5 Semarang Jawa Tengah 1.729.428 11 Padang Sumatra Barat 909.040
6 Palembang Sumatra Selatan 1.668.848 12 Malang Jawa Timur 843.810
Sumber: Sensus Penduduk BPS, 2020. Catatan: Tidak termasuk Kota satelit.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kota_Tegal&oldid=21436923"


Page 2

4 April adalah hari ke-94 (hari ke-95 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
  • 1905 - Sebuah gempa bumi terjadi di Kangra, India dan menewaskan 20.000 jiwa.
  • 1928 - Keputusan Mahkamah Arbitrase Antarabangsa yang pulau Miangas adalah milik Hindia Belanda, hari ini dalam Republik Indonesia.
  • 1949 - Perjanjian NATO ditandatangani.
  • 1952 - Koalisi partai Masyumi dan PNI berkuasa di pemerintahan. Wilopo menjadi perdana menteri, dan Sultan Hamengkubuwono IX menjadi Menteri Pertahanan.
  • 1960 - Senegal merdeka dari Prancis.
  • 1968 - Aktivis HAM kulit hitam Amerika, Dr. Martin Luther King, Jr. dibunuh di Memphis, Tennessee, saat akan memimpin demonstrasi menentang upah rendah dan kondisi kerja yang buruk dari para pekerja sanitasi.
  • 1969 - Dr. Denton Cooley menjadi praktisi medis pertama yang melakukan implantasi jantung buatan.
  • 1975 - Pesawat C-5A Galaxy milik Angkatan Udara Amerika yang mengangkut anak-anak yatim piatu Vietnam jatuh di dekat Saigon, Vietnam Selatan, sesaat setelah lepas landas. 172 penumpangnya tewas.
  • 1979 - Zulfikar Ali Bhutto mantan presiden Pakistan dieksekusi oleh Jenderal Zia ul-Haq, yang memimpin kudeta terhadap pemerintahan Bhutto.
  • 2016 - Awal pelaksanaan Ujian Nasional SMA/SMK/MA tahun ajaran 2015/2016 di Indonesia.
  • 1947 - Wiranto, Panglima TNI 1998-1999, ketua umum Partai Hati Nurani Rakyat 2006-2015.
  • 1971 - Armand Maulana, personel Gigi.
  • 1979 - Heath Ledger, aktor asal Australia. (w. 2008).
  • 1984 - Kiyoshi Sakurazuka, crossplayer anime asal Cina.
  • 1986 - Mohit Malhotra, aktor India
  • 1986 - Lee Hyuk-jae, salah satu anggota boyband Super Junior.
  • 1989 - Chris Herd, pemain sepak bola Australia.
  • 1993 - Samir Carruthers, pemain sepak bola Republik Irlandia.
  • 1999 - Mitra ganda putra, Drumer band crazy student
  • 2012 - Tardar Sauce, atau Grumpy Cat kucing yang terkenal karena ekspresi pemarahnya.
  • 2001 - Maika Sakuranomiya, karakter fiksi dalam anime Blend S.
  • 1803 - Erik Prosperin, seorang astronom Swedia (l. 1739)
  • 2013 - Roger Ebert, Kritikus film pemenang Hadiah Pulitzer (l. 1942)
  • 1947 - Jumat Agung.
  • 1958 - Jumat Agung.
  • 1969 - Jumat Agung.
  • 1980 - Jumat Agung.
  • 1999 - Paskah.
  • 2000 - Nyepi 1922 Saka.
  • 2010 - Paskah.
  • 2042 - Jumat Agung.
  • Senegal - Hari Kemerdekaan.
  • Angola - Hari Perdamaian dan Rekonsiliasi.
  • Hari Persandian Nasional.
  • Festival Qingming, ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke makam leluhur berdasarkan ajaran Khonghucu (tahun kabisat).

3 April - 4 April - 5 April

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=4_April&oldid=21344982"