Mengapa suatu perusahaan perlu untuk menerbitkan laporan keuangan jelaskan dan berikan Contoh

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. 


SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun. 

Jakarta - Selain laporan keuangan, mungkin kalian sering mendengar istilah laporan arus kas atau cash flow statement. Apabila kalian tidak bisa menyusun sebuah laporan keuangan, setidaknya kalian bisa membuat laporan arus khas atau cash flow statement.

Laporan arus kas itu penting bagi kalian untuk mengetahui sehat tidaknya perusahaan atau bisnis yang sedang kalian jalani. Oleh karena itu, pada belajar pajak kali ini kita akan belajar tentang laporan arus kas. Yuk simak artikel belajar pajak berikut ini!

Apa Itu Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement?

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyebutkan laporan arus kas sebagai salah satu yang harus dibuat per periode. Laporan arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan dan pengeluaran yang terjadi. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan informasi berupa pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, prive, pembayaran utang, dan sebagainya.  Payung hukum dari Laporan Arus Kas diatur dalam PSAK 2 perihal Laporan Arus Kas dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006.

Manfaat Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement

Informasi dari laporan arus kas yang didapatkan nantinya akan sangat berguna bagi perusahaan atau penggunanya, khususnya sebuah laporan arus kas yang tersusut secara lengkap dan baik.

1.   Mengevaluasi kemampuan perusahaan

Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat atau tidak. Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat dari kemampuannya dalam membayar kewajiban beban operasionalnya seperti gaji karyawan dan membayar dividen.

2.   Dasar pengambilan keputusan

Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, pengguna atau perusahaan khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Pengguna atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun strategi atau langkah kedepannya untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi.

3.   Mengetahui Kemampuan Perusahaan

Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui kemampuannya dalam menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas sangatlah penting bagi sebuah perusahaan atau bisnis.

Baca juga Apa Itu Surat Penetapan Tarif dan Nilai Pabean?

4. Kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas di masa yang akan datang

5. Kemampuan entitas untuk membayar dividen serta memenuhi kewajibannya

6. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi

7. Transaksi atas investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non-kas dalam kurun waktu satu periode

Susunan Bagian dalam Laporan Arus Kas

Sebelum belajar cara menyusun laporan arus kas, kita harus tahu terlebih dahulu 3 bagian penting dalam sebuah laporan arus kas. Setiap entitas yang menyiapkan laporan arus kas pasti memiliki item yang berbeda, tapi secara garis besar biasanya tergolong sebagai salah satu dari tiga. Berikut 3 bagian penting dalam sebuah laporan arus kas:

1.   Kas Aktivitas Operasi

Bagian pertama dalam sebuah laporan arus kas biasanya adalah laporan kas aktivitas operasi. Bagian yang satu ini berhubungan dengan kegiatan operasional yang terjadi dalam sebuah perusahaan, baik itu pendapatan atau pengeluaran. Bagian pendapatan biasanya akan mencatat pendapatan yang diterima seperti komisi, royalti yang diterima, fee yang diterima, dan sejenisnya. Sedangkan, bagian pengeluaran biasanya pembayaran gaji, pembayaran listrik, pembayaran sewa, dan sejenisnya.

2.   Kas Aktivitas Investasi

Bagian selanjutnya adalah laporan kas aktivitas investasi. Perusahaan pasti sering melakukan investasi sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan. Laporan kas aktivitas investasi biasanya berkaitan dengan akuisisi atau pelepasan aktiva dalam jangka panjang. Akuisisi berkaitan dengan pengeluaran seperti membeli aset tetap, aset jangka panjang, dan juga aset tidak berwujud. Sedangkan pelepasan berkaitan dengan pendapatan seperti menjual saham, menjual tanah, menjual perlatan, dan sebagainya.

3.   Kas Aktivitas Pendanaan

Bagian terakhir yaitu kas aktivitas pendanaan biasanya berkaitan dengan kegiatan pendaan atau financing seperti injeksi atau membayar modal. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengetahui komposisi modal milik perusahaan, apakah modalnya bertambah atau berkurang karena digunakan untuk mendanai. Kas aktivitas pendanaan berkaitan erat dengan modal dan utang yang dimiliki oleh perusahaan. Contohnya seperti obligasi, melunasi kredit, membayar dividen, dan sejenisnya.

Adapun, 5 langkah yang sering digunakan untuk membuat laporan arus kas (cash flow statement), yakni

  • Menghitung kenaikan dan/atau penurunan kas.
  • Menghitung kas bersih pada kegiatan operasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Menghitung kas bersih pada kegiatan investasi.
  • Menghitung kas bersih pada kegiatan pendanaan.
  • Hitung jumlah kas bersih dari ketiga kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya beserta saldo awal pada kas.

Metode Menyusun Laporan Arus Kas

Dalam menyusun sebuah laporan arus kas biasanya menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Hasil dari kedua metode tersebut sama saja. Hanya saja metode langsung berdasarkan akuntansi kas dan sedangkan metode tidak langsung berdasarkan akuntansi aktual.

Mungkin kalian bertanya metode mana yang lebih sering digunakan? Kebanyakan akuntan akan menggunakan metode tidak langsung karena lebih mudah dalam menggunakannya. Dengan menggunakan metode tidak langsung, hanya perlu menggunakan informasi dari dokumen yang sudah ada. Kebanyakan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) lebih memilih untuk menggunakan metode tidak langsung. Begini cara penyusunannya:

Hal pertama yang perlu kalian siapkan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi pada periode yang sedang berlangsung. Pada dokumen tersebut kalian akan menemukan hal-hal yang diperlukan untuk penyusunan laporan arus kas nantinya.

Laporan laba rugi akan memberi tahu apakah perusahaan mengalami laba atau rugi dan nantinya akan digunakan saat menyusun laporan arus kas operasi.

Laporan neraca akan kalian gunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan transaksi masuk ke bagian mana nantinya.

Setelah itu baru kita bisa memulai untuk menyusun laporan arus kas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita akan memulai dengan menyusun bagian laporan arus kas aktivitas operasi. Lakukan penyesuaian laba rugi terhadap seluruh kegiatan transaksi yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Penyesuaian yang dimaksud bisa dikurang atau ditambah, tergantung dari transaksi yang terjadi. Berikut contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi

Pendapatan Bersih

15.000.000

Dikurangi

Bayar Gaji Karyawan

10.000.000

Bayar Utang Pajak

2.000.000

Depresiasi gedung

3.000.000

Depresiasi kendaraan

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Operasi

(2.000.000)

Dari contoh diatas, total arus kas dari aktivitas operasi naik Rp 2.000.000

*Pendapatan Bersih didapatkan dari laporan laba/rugi sebelumnya

Baca juga Restitusi Pajak Dipercepat, Simak Aturannya

Bagian selanjutnya yang akan dibuat adalah laporan arus kas investasi. Pada bagian ini, kalian hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan investasi untuk mendapatkan kas bersih dari investasi. Begini contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Investasi

Kas penjualan aktiva tetap

-

Kas pembelian aktiva tetap

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Investasi

2.000.000

Bagian terakhir adalah laporan arus kas pendanaan. Pada bagian ini kalian hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan pendanaan untuk mendapatkan kas bersih dari pendanaan. Begini contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Pendanaan

Kas penjualan saham

3.000.000

Kas penjualan investasi

-

Dikurangi

Kas Dividen

500.000

Total Arus Kas Aktivitas Pendanaan

2.500.000

Setelah mendapatkan ketiganya, kita hanya perlu melakukan penjumlahan untuk mendapatkan kas yang digunakan. Biasanya, saat penyajian akan langsung digabungkan menjadi seperti berikut ini:

Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi

Pendapatan Bersih

15.000.000

Dikurangi

Bayar Gaji Karyawan

10.000.000

Bayar Utang Pajak

2.000.000

Depresiasi gedung

3.000.000

Depresiasi kendaraan

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Operasi

(2.000.000)

Laporan Arus Kas Aktivitas Investasi

Kas penjualan aktiva tetap

-

Kas pembelian aktiva tetap

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Investasi

2.000.000

Laporan Arus Kas Aktivitas Pendanaan

Kas penjualan saham

3.000.000

Kas penjualan investasi

-

Dikurangi

Kas Dividen

500.000

Total Arus Kas Aktivitas Pendanaan

2.500.000

Kenaikan Kas (penurunan)

2.500.000

Kas Periode Awal

20.000.000

Saldo kas akhir periode

19.500.000

Bisa kita lihat, arus kas tersebut negatif karena saldo akhir periode lebih kecil daripada saldo akhir di periode awal.

Sebuah arus kas yang negatif, berarti perusahaan memiliki pengeluaran yang lebih banyak daripada pendapatannya. Sedangkan arus kas yang positif, berarti perusahaan memiliki pendapatan yang lebih banyak dari pengeluarannya.

Perlu diingat, perusahaan dengan arus kas negatif tidak berarti buruk. Bisa jadi perusahaan tersebut sedang memperbanyak produksi agar lebih stabil. Begitupun sebaliknya, perusahaan dengan arus kas positif tidak berarti selalu baik. Bisa jadi perusahaan tersebut memiliki banyak pemasukan yang berasal dari hutang. Oleh karena itu laporan arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan.