Berapa lama boleh hamil setelah caesar

Mimi Rohmitriasih12 Mei 2022, 11:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Momen kehamilan menjadi momen yang sangat istimewa. Saat perempuan hamil dan melahirkan, saat itulah ia seolah menjadi perempuan seutuhnya. Ketika hamil seseorang harus benar-benar menjaga kesehatan diri dan janin di kandungannya. Ada banyak pantangan yang harus dihindari demi dapatkan kesehatan serta keselamatan yang maksimal selama hamil maupun saat melahirkan. 

Melansir dari laman parents.com, melahirkan secara normal atau pun ceasar sama-sama sakit. Keduanya juga sama-sama baik sehingga tak ada alasan bagi seseorang untuk lebih memilih melahirkan secara normal atau memilih melahirkan secara caesar. Namun Sahabat Fimela, yang penting diperhatikan saat dirimu melahirkan setelah operasi caesar adalah keputusan untuk segera hamil lagi. 

Setelah operasi caesar, sebaiknya tunggu beberapa waktu dulu jika ingin hamil kembali. Berbeda dengan melahirkan secara normal, melahirkan secara caesar rentan mengalami berbagai risiko jika jarak kehamilan pertama dan kedua begitu dekat. 

TERKAIT: 8 Tanda Awal Kehamilan yang Jarang Disadari Perempuan

Ilustrasi/copyright unsplash.com/@omarlopez1

Saat dokter menyarankan Mom untuk melahirkan secara caesar, tentu ada alasan khusus kenapa dokter menyarankan hal tersebut. Alasan itu bisa karena Mom mengalami masalah kesehatan, janin tidak memungkinkan lahir secara normal atau jika Mom memaksa melahirkan normal ini bisa berisiko pada Mom maupun janin. 

Setelah melahirkan dengan operasi caesar, tubuh Mom perlu pemulihan yang lebih lama dibandingkan jika Mom melahirkan secara normal. Setelah operasi caesar dan ingin hamil lagi, pastikan untuk berkonsultasi dulu mengenai kehamilan ini. Umumnya, dokter menyarankan Mom agar hamil lagi setelah 18 - 24 bulan setelah melahirkan. Di waktu ini tubuh Mom dikatakan sudah pulih dengan baik. 

Para ahli mengungkapkan jika hamil lagi di waktu yang terlalu cepat setelah operasi caesar atau kurang dari 18 bulan bisa sangat berisiko pada keselamatan ibu maupun janin. Penelitian menunjukkan bahwa hamil kurang dari enam bulan setelah operasi caesar dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti rahim yang pecah atau bayi memiliki berat lahir rendah.

Semoga informasi ini bermanfaat. Ketika ingin memulai program kehamilan lagi setelah operasi caesar, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter atau ahlinya. Pastikan juga bahwa fisik pun psikis Mom benar-benar siap untuk hamil dan melahirkan lagi. 

TERKAIT: 5 Minuman yang Sebaiknya Dihindari Selama Kehamilan

Berapa lama boleh hamil setelah caesar
Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

TEMPO.CO, Jakarta - Persalinan dengan operasi Caesar semakin banyak. Beberapa faktor penyebab kenaikan ini antara lain perubahan demografi penduduk ibu hamil seperti obesitas, diabetes, hipertensi, usia lanjut, dan teknik reproduksi berbantuan.

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di India, Aruna Muralidhar, operasi caesar tergolong operasi besar yang dilakukan untuk melahirkan bayi ketika persalinan pervaginam dianggap tidak aman baik bagi ibu atau bayinya atau ketika persalinan tidak berjalan sesuai rencana. C-section melibatkan beberapa langkah, termasuk sayatan melalui kulit dan struktur di bawahnya; rongga perut dibuka; sayatan dibuat pada rahim di segmen bawahnya; bayi dikeluarkan dan akhirnya, lapisan dijahit lagi satu demi satu.

Setelah operasi Caesar dan keluar dari rumah sakit, ibu dan bayi diminta untuk menindaklanjuti setelah 7-10 hari pertama dan antara minggu ke-6-8. Banyak pasangan yang menunda kehamilan berikutnya karena khawatir tentang risikonya. Sebab, setiap luka di tubuh membutuhkan waktu untuk sembuh. Misalnya, luka pada kulit biasanya membutuhkan waktu sekitar 7 hari untuk sembuh. Proses penyembuhan melibatkan beberapa perubahan seperti pembekuan, peradangan, pembentukan kolagen, dan fibrosis jaringan. Waktu penyembuhan berbagai jaringan bervariasi. Misalnya, otot membutuhkan waktu 2-4 minggu dan tulang rawan membutuhkan waktu sekitar 12 minggu.

Setelah operasi caesar juga, luka pada kulit sembuh segera dalam waktu 2 minggu. Namun, otot rahim mengalami banyak perubahan regeneratif dan perbaikan untuk jangka waktu yang lebih lama. Integritas bekas luka juga tergantung pada banyak faktor. Wanita yang telah menjalani beberapa operasi caesar cenderung memiliki bekas luka yang lebih lemah.

Para peneliti telah menemukan bahwa jika kehamilan berikutnya terjadi dalam 24 bulan atau 2 tahun setelahnya, ada risiko ruptur uteri yang lebih tinggi selama kehamilan atau saat persalinan. Karena itu, kehamilan sebaiknya direncanakan setelah dua tahun. Ruptur uteri adalah peristiwa bencana yang terjadi baik selama persalinan atau dalam kehamilan di mana bekas luka memberi jalan dan bayi dapat keluar dari dalam rahim ke dalam rongga perut. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan internal yang deras pada ibu dan kematian bayi. Untungnya, komplikasi ini jarang terjadi pada frekuensi yang diperkirakan sekitar 0,2-3,8 persen. Risiko ruptur meningkat dengan interval antar kehamilan yang lebih pendek yaitu kurang dari 24 bulan.Pada wanita yang mencoba melahirkan pervaginam setelah operasi caesar, pasangan harus diberi konseling mengenai risiko yang terlibat selama persalinan seperti ruptur uteri, peningkatan risiko perdarahan yang memerlukan transfusi, dan risiko infeksi. Risiko operasi caesar elektif berulang juga meningkat. Risiko utama adalah infeksi, pendarahan berlebihan yang mungkin memerlukan transfusi darah, kerusakan kandung kemih, usus, dan ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), dan peningkatan risiko ibu yang membutuhkan perawatan intensif.Salah satu risiko penting yang dapat terjadi dengan operasi caesar berulang adalah spektrum akreta plasenta (PAS). Di sini, implantasi plasenta terlalu dalam ke dinding rahim dan gagal berpisah setelah melahirkan. Ini dapat menyebabkan risiko serius seperti perdarahan yang berlebihan dan mungkin memerlukan pengangkatan rahim jika tidak dapat dikendalikan.Jadi, pasangan yang menginginkan kehamilan berikutnya setelah operasi caesar harus segera konsultasi mengenai berbagai pilihan pengendalian kelahiran sehingga interval antar kehamilan yang optimal dapat dicapai. Lebih baik lagi mengunjungi dokter kandungan untuk mendiskusikan rencana sebelum pembuahan.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Ingin Hamil di Usia Menjelang Menopause, Ini Tips Kesuburan dari Dokter

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Beberapa minggu setelah melahirkan dengan operasi sesar, Anda mungkin mulai dapat berhubungan intim kembali. Namun, terdapat pertanyaan bisakah hamil setelah 2 bulan sesar?

20 Aug 2020|Rianti Dea Rizky Pratiwi

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Kemungkinan hamil setelah 2 bulan sesar bisa terjadi

Setelah melakukan operasi sesar (caesar), tubuh akan berangsur-angsur pulih. Setelah masa nifas berlalu yaitu 6 minggu pascaoperasi, Anda mungkin sudah diperbolehkan melakukan hubungan intim, dan tidak menutup kemungkinan, kehamilan pun bisa terjadi lagi.Salah satu pertanyaan yang cukup banyak diajukan adalah adakah risiko hamil lagi setelah operasi caesar? Ya, ada kemungkinan risiko sejumlah komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan ibu maupun janin jika Anda hamil lagi terlalu cepat pascaoperasi caesar.

Berapa jarak aman hamil setelah caesar?

Bolehkah hamil lagi setelah operasi caesar? Ya, tentu saja boleh. Namun, Anda perlu memperhatikan jarak aman untuk hamil kembali setelah caesar.Anda memiliki kemungkinan untuk hamil lagi setelah operasi sesar karena ovulasi pertama pascapersalinan sulit diprediksi. Kehamilan bahkan dapat terjadi sebelum menstruasi pertama, di mana paling cepat terjadi pada empat minggu setelah melahirkan atau paling lambat sekitar 24 minggu setelah bayi lahir. Berbicara mengenai angka kemungkinan, apabila Anda memberi ASI pada bayi maka persentase untuk kembali hamil pascamelahirkan adalah 2% pada 6 bulan pertama, dan 6% setelah menginjak 6 bulan. Jarak hamil setelah caesar 3 bulan atau 6 bulan bisa saja terjadi, namun kehamilan ini akan berisiko.Sedangkan jarak ideal kehamilan setelah caesar yang disarankan dokter, yakni menunggu 18-24 bulan ingin mencoba hamil kembali. Jarak aman ini juga disarankan untuk ibu dengan persalian normal. Sebab, jarak waktu untuk hamil setelah caesar 1 tahun tersebut memberi kesempatan pada tubuh untuk benar-benar pulih terlebih dahulu dari operasi caesar sehingga Anda terhindar dari berbagai masalah kesehatan, baik bagi ibu maupun janin, yang dapat terjadi. Selain itu, jarak kehamilan hingga dua tahun sebelum hamil lagi juga memberikan kesempatan agar ibu dapat merawat anak pertama dengan lebih baik.Baca juga: Berhubungan Seks Setelah Operasi Caesar, Kapan Sebaiknya Dilakukan?

Risiko hamil lagi setelah operasi caesar

Perlu Anda ketahui bahwa jarak antara kelahiran dengan kehamilan berikutnya yang kurang dari 18 bulan memiliki risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa hamil kurang dari 6 bulan setelah melahirkan caesar dapat meningkatkan risiko-risiko gangguan kesehatan.Berikut risiko hamil lagi setelah operasi caesar yang perlu diwaspadai:Risiko hamil lagi setelah operasi caesar yang pertama adalah mengalami ruptur uteri. Ruptur uteri adalah suatu kondisi di mana rahim mengalami robek yang bisa menyebabkan pendarahan hebat pada ibu dan membuat bayi tercekik di dalam. Bayi pun dapat mengalami kekurangan oksigen hingga berujung pada kematian. Komplikasi ini hampir selalu terjadi pada wanita yang memiliki bekas luka rahim dari persalinan sesar sebelumnya.Plasenta previa atau plasenta letak rendah terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks (leher rahim) ibu. Komplikasi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat selama kehamilan maupun persalinan dan kelahiran prematur. Memiliki bekas luka di rahim, termasuk akibat persalinan sesar, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami plasenta previa.Solusio plasenta adalah suatu kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktu persalinan. Hal tersebut dapat mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi untuk bayi, serta menyebabkan pendarahan hebat pada ibu.Kelahiran prematur adalah proses persalinan yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari perkiraan lahir. Bayi prematur umumnya tumbuh lebih lambat daripada bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu, bayi prematur juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan jangka panjang, seperti autisme, cacat intelektual, lumpuh otak (cerebral palsy), masalah paru-paru, gangguan penglihatan dan pendengaran.Berat badan lahir rendah terjadi ketika bayi lahir dengan berat badan di bawah rata-rata atau kurang dari 2,5 kg. Bayi dengan kondisi ini memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar daripada bayi dengan berat badan normal. Tidak hanya itu, bayi yang lahir dengan berat badan di bawah rata-rata juga dikaitkan dengan cacat neurologis jangka panjang dan risiko penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.Baca juga: Berapa Hari setelah Operasi Caesar Boleh Mandi? Ketahui Tips Aman Melakukannya

Pesan dari SehatQ

Di sisi lain, jika ingin mencoba melahirkan normal setelah operasi caesar, Anda juga memiliki kemungkinan rahim robek yang lebih tinggi apabila jarak antar persalinan kurang dari dua tahun. Jadi, sebelum mencoba untuk hamil, konsultasikan keinginan Anda pada dokter untuk mendapat arahan yang tepat. Kemudian, bila jangka waktu aman untuk hamil lagi setelah caesar terlewati, Anda bisa mulai kembali melakukan program hamil.Jika Anda ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait risiko hamil lagi setelah operasi caesar, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

operasi caesarhamilkehamilancaesar

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5710991/
Diakses pada 06 Agustus 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-after-c-section#TOC_TITLE_HDR_1
Diakses pada 06 Agustus 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/complications-uterine-rupture#risk-factors
Diakses pada 06 Agustus 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/placental-abruption/symptoms-causes/syc-20376458
Diakses pada 06 Agustus 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/placenta-previa/symptoms-causes/syc-20352768
Diakses pada 06 Agustus 2020
Parents. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/how-long-should-i-wait-before-trying-to-get-pregnant-again-after-a-c-section/
Diakses pada 06 Agustus 2020
The Bump. https://www.thebump.com/a/how-long-does-it-take-to-get-pregnant
Diakses pada 06 Agustus 2020
Web MD. https://www.webmd.com/baby/guide/premature-labor#1
Diakses pada 06 Agustus 2020
What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/how-soon-can-you-get-pregnant-after-giving-birth/
Diakses pada 06 Agustus 2020
Kelly Mom. https://kellymom.com/ages/older-infant/fertility/Chance
Diakses pada 06 Agustus 2020

Pantangan setelah operasi Caesar penting diketahui untuk mempercepat proses pemulihan. Selain mandi dan berenang, berhubungan seks juga dilarang selama masa pemulihan.

Terkadang, ibu hamil tidur pagi hari demi membayar utang tidur malam sebelumnya, bisa berisiko bahaya karena kekurangan istirahat. Namun, tidur di pagi hari untuk ibu hamil juga mendatangkan manfaat, salah satunya tidak gampang stres.

16 Feb 2021|Rhandy Verizarie

Rahim terbalik tidak memengaruhi kesuburan dan peluang Anda hamil. Namun, pengawasan intensif diperlukan untuk mencegah keguguran. Berikut adalah penjelasan seputar rahim terbalik dan kemungkinannya untuk hamil.

Dijawab Oleh dr. Reni Utari

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto