Mengapa sikap toleransi dibutuhkan untuk menghadapi keragaman budaya yang ada di indonesia

Grace Eirin Kamis, 3 Februari 2022 | 08:40 WIB

Mengapa sikap toleransi dibutuhkan untuk menghadapi keragaman budaya yang ada di indonesia

Sikap yang tepat atas keragaman budaya. (Sony Feo from Pexels)

Bobo.id - Keragaman budaya menjadi ciri khas dan keistimewaan Indonesia. 

Karena keragaman budaya inilah, kekayaan Indonesia semakin dikenal oleh banyak orang dari negara lain. 

Bahkan wisatawan mancanegara dengan senang hati mengunjungi Indonesia, berlibur, dan belajar kebudayaan daerah. 

Jika wisatawan mancanegara tertarik dengan kebudayaan kita, bagaimana sikap kita seharusnya? 

Pada pelajaran kelas 4 SD tema 7, teman-teman akan mempelajari mengenai sikap yang tepat atas adanya keragaman budaya.

Yuk, simak penjelasan dan kunci jawaban dari pertanyaan tersebut di sini!

Menyikapi Keragaman Budaya

1. Bangga

Sebagai anak Indonesia, kita harus bangga terhadap kekayaan dan keragaman budaya di Indonesia. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Ide Pokok Paragraf dalam Bacaan 'Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau'


Page 2


Page 3

Mengapa sikap toleransi dibutuhkan untuk menghadapi keragaman budaya yang ada di indonesia

Sony Feo from Pexels

Sikap yang tepat atas keragaman budaya.

Bobo.id - Keragaman budaya menjadi ciri khas dan keistimewaan Indonesia. 

Karena keragaman budaya inilah, kekayaan Indonesia semakin dikenal oleh banyak orang dari negara lain. 

Bahkan wisatawan mancanegara dengan senang hati mengunjungi Indonesia, berlibur, dan belajar kebudayaan daerah. 

Jika wisatawan mancanegara tertarik dengan kebudayaan kita, bagaimana sikap kita seharusnya? 

Pada pelajaran kelas 4 SD tema 7, teman-teman akan mempelajari mengenai sikap yang tepat atas adanya keragaman budaya.

Yuk, simak penjelasan dan kunci jawaban dari pertanyaan tersebut di sini!

Menyikapi Keragaman Budaya

1. Bangga

Sebagai anak Indonesia, kita harus bangga terhadap kekayaan dan keragaman budaya di Indonesia. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Ide Pokok Paragraf dalam Bacaan 'Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau'

Dilihat 93,048 pengunjung

Adakah Sobat SMP di sini yang punya teman berbeda suku ataupun agama? Jika ada, kalian sangat beruntung karena dapat mengenal budaya serta ajaran baru. Selain itu, lingkungan yang majemuk bisa memberikan kalian referensi pertemanan yang lebih luas.

Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.

Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Bentuk keberagaman di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.

Keberagaman suku

Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku bangsa. 

Keberagaman agama

Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat beragama.

Keberagaman ras

Baca Juga  Tinjau Pelaksanaan ANBK, Direktorat SMP Kunjungi SMPN 189 Jakarta

Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis. 

Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Keberagaman anggota golongan

Dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan horizontal. Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal, biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki. Namun, hal ini mengakibatkan banyak yang merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota golongan lainnya. Contohnya adalah agama, idealisme, adat-istiadat, dan sebagainya.

Pentingnya menjaga toleransi di dalam keberagaman

Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.

Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.

Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.

Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.

Referensi: Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Ilustrasi toleransi antar umat beragama. Sumber: https://www.freepik.com/

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Diperkirakan penduduk Indonesia berjumlah sekitar 270 juta. Selain dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia terkanal akan banyaknya suku dan budaya.

Dengan banyaknya banyaknya penduduk Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda, diperlukan adanya sikap toleransi agar tidak ada perselisihan dan permusuhan. Berikut 3 cara menyikapi keragaman yang ada dengan toleransi di Indonesia.

3 Cara Menyikapi Keragaman dengan Toleransi

Mengutip buku berjudul Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal karangan Muhammad Japar, ‎Syifa Syarifa, ‎dan Dini Nur Fadhillah (2020: 15), toleransi berasal dari bahasa Latin “tolerantia” yang artinya kelonggarran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Sehingga makna toleransi adalah kemampuan individu untuk memperlakukan seseorang atau sesuatu dengan kesenangan atau kesabaran.

Dengan menghormati hak asasi manusia untuk menjalankan hak dan kebebasannya, karena esensi dari toleransi adalah menghargai, membolehkan, membiarkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya yang lain atau yang bertentangan dengan pendirian sendiri.

Untuk menyikapi keragaman yang ada di Indonesia, sikap toleransi sangat diperlukan. Berikut 3 cara menyikapi keragaman dengan toleransi.

Ilustrasi toleransi antar suku di Indonesia. Sumber: https://www.freepik.com/

1. Memahami dan Menerima Keberagaman

Tak dapat dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari selalu menemui seseorang yang beragam. Sebagai manusia sosial, kita tidak dapat acuh terhadap orang lain yang berbeda dari kita. Memahami dan menerima keberagaman adalah cara yang tepat untuk berhubungan terhadap orang lain yang berbeda dari kita.

Indonesia adalah negara demokrasi yang menjujung tinggi musyawarah untuk mufakat. Dalam memecahkan masalah, pasti banyak yang melontarkan pendapat. Kita tidak boleh melarang atau memaksa kehendak pribadi. Dengan menghargai pendapat orang lain, permasalahan akan segera terpecahkan dan tidak ada omongan di belakang setalah selesainya musyawarah.

3. Sikap Peduli dan Empati

Memiliki sikap peduli dan empati dapat menumbuhkan toleransi. Apabila seseorang tertimpa bencana, kita juga harus merasakan kesedihannya dan juga membantunya. Dengan sikap saling peduli dan saling membantu, tidak ada lagi warga Indonesia yang kekurangan karena tertimpa bencana.

Menumbuhkan 3 sikap bertoleransi, dapat mempersatukan bangsa Indonesia dari perbedaan ras, suku, budaya, bahasa, dan daerah. (MZM)


Page 2