Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan bagus sedangkan karya yang lain kalian sebut jelek

bloktuban.com | Monday, 10 January 2022 09:00

Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan bagus sedangkan karya yang lain kalian sebut jelek
DISKUSI : Menghadirkan Seniman dan Akademisi untuk Menilai atau Mengapresiasi Seni (foto:dina)

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Kabupaten Tuban memiliki banyak kesenian yang sudah sering dipentaskan atau dipamerkan. Untuk menilai sebuah karya seni bisa memiliki perbedaan tergantung dari kacamata dan background orang yang melihatnya. 

Ketika berbicara terkait estetika dalam sebuah kesenian, sebenarnya tidak bisa dijabarkan secara rasional karena estetika dapat dilihat melalui sebuah proses dan apa yang ditawarkan oleh seniman itu sendiri.

Aulina Umaza akademisi budaya dalam acara Refresh Art Exhibition yang diselenggarakan di Kopi Satu Lokasi Tuban pada (8/1/2022) mengungkapkan bahwa pengertian estetika dalam sebuah karya seni tidak hanya dinilai dari bagus dan jeleknya saja. 

“Ketika seseorang secara subjektif mengatakan sebuah karya seni tidak memiliki estetika dan menganggap hal tersebut bukan karya seni, itu merupakan penalaran yang sempit,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, dalam karya seni terdapat dua istilah yakni ekspresi dan apresiasi. Ekspresi merupakan karyanya, sedangkan apresiasi didapatkan dari penonton. Ketika belajar tentang estetika dalam sebuah seni, estetika ditujukan untuk penyempurnaan indrawi.

Artinya, bagaimana seseorang tersebut tidak hanya menikmati karya seni dari mata saja melainkan lebih dalam masuk ke perasaan.

“Misal ketika kita melihat karya seni dalam pertunjukkan teater yang aktornya nggak dapat dialog verbal, hanya menyampaikan melalui beberapa gerakan fisik yang menurut kita kok absurd, kok aneh, dan kita nggak paham dengan maksud dari cerita tersebut`.

Lantas apakah kita bisa menyebut bahwa pertunjukan itu nggak ada estetika? Apakah sesempit itu cara kita memaknai estetika?” jelasnya.

Sementara itu, Ir. Widyaka praktisi seni dan budaya di Tuban mengungkapkan bahwa seni memiliki dua bentuk, yakni fisik dan batin. Ketika berbicara terkait seni rupa, struktur fisik yang dimaksud terkait denga lukisannya, komposisi ruang, garis, dan warna. Sedangkan, batin adalah pesan yang mungkin disampaikan.

Ia mencontohkan apabila ada dua lukisan yang sama-sama tentang orang mengayuh becak, namun satu lukisan menggambarkan keriangan penumpang yang menaiki becak dan keindahan becaknya. 

Sedangkan, lukisan lain menonjolkan pada tetesan peluh tukang becak dan menonjolkan pada cara tukang becak mengayuh becaknya dengan tenaga ekstra. 

“Kedua lukisan itu tetap memiliki estetika meskipun keindahannya berbeda. Pesan dari masing-masing karya juga berbeda,” jelasnya.

Sebuah karya seni yang bagus bisa dilihat dari kedua aspek fisik dan batinnya, lanjut Widyaka. Selanjutnya dari sisi kreatornya, yang membuat karya seni, karena keindahan itu tidak bisa lepas dari sang kreator.[din/ono]

Tag : diskusi seni, seni, menilai seni



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan bagus sedangkan karya yang lain kalian sebut jelek
Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan bagus sedangkan karya yang lain kalian sebut jelek
Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan bagus sedangkan karya yang lain kalian sebut jelek

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Pengertian, Jenis dan Pungsi Kritik Karya Seni Rupa - MaoliOka. Tahukah kamu pengertian apresiasi dan kritik karya seni rupa? Pernahkah kamu melakukannya? Kamu mungkin tidak menyadari bahwa kegiatan apresiasi dan kritik sering dilakukan sehari-hari. Menanggapi, memberi komentar, memberi penilaian “bagus” atau “jelek”, “suka” atau “tidak suka” adalah bagian dari kegiatan kritik. Ketika kamu melihat sebuah karya seni rupa, aspek apa saja yang kamu lihat? Mengapa kalian meminati sebuah karya seni rupa tetapi kurang meminati karya yang lainnya? Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan “bagus” sedangkan karya yang lain kalian sebut “jelek”? Silahkan simak penjelasannya berikut ini.

Mengapa sebuah karya seni rupa kalian katakan bagus sedangkan karya yang lain kalian sebut jelek


Untuk dapat memahami dan membuat kritik karya seni rupa, kamu harus memahami pengertian dan kegiatan apresiasi karya seni rupa terlebih dahulu. Secara umum istilah apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti memahami sepenuhnya seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. Apresiasi dapat juga diartikan berbagi pengalaman antara seniman (perupa) dan penikmat karya, bahkan ada yang menambahkan, menikmati karya seni sama artinya dengan menciptakan kembali. Dengan kata lain, kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetikayang terkandung di dalamnya. Dengan mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segisegi estetiknya seesorang diharapkan mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya (Soedarso, 1990).

Ada dua fungsi dari kegiatan apresiasi seni yaitu pertama, adalah agar kita dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia.


Fungsi kedua bersifat khusus, ada hubungannya dengan kegiatan mental kita yaitu penikmatan, penilaian, empati dan hiburan. Apresiasi seni juga besar manfaatnya bagi ketahanan budaya Indonesia. Melalui kegiatan apresiasi kesenian Indonesia, kamu dapat lebih mengenal dan menghargai budaya bangsa sendiri. Melalui kegiatan apresiasi, tidak saja belajar untuk memahami dan atau menghargai karya seni, tetapi dapat juga diimplementasikan untuk menghargai berbagai perbedaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian kamu terhadap karya seni dan warisan budaya bangsa lainnya dapat ditumbuhkan dengan pembelajaran apresiasi ini. Pengertian kritik dalam seni tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut. Dalam dunia pembelajaran seni, kegiatan kritik dapat digunakan sebagai evaluasi dalam proses pembelajaran seni. Kekurangan pada sebuah karya dapat dijadikan bahan analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar tentang seni. Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis kritik karya seni berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967), yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism), dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya.

Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik.

Kritik formalistik melihat kualitas karya berdasarkan konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan medium yang digunakan dalam berkarya seni. Jika kritik formalistik lebih cenderung pada penilaian aspek-aspek formalnya, maka kritik ekspresivistik lebih tertarik untuk menilai sebuah karya berdasarkan kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.

Jenis kritik lainnya yaitu kritik Instrumentalistik, adalah jenis kritik seni yang cenderung menilai karya seni berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan moral, religius, politik atau psikologi. Dalam prakteknya, penggunaan jenis kritik seni ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupanya.

Kritik karya seni rupa memiliki fungsi yang sangat penting dalam dunia seni rupa dan dalam pendidikan seni. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (perupa), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkaninteraksi timbal-balik antara keduanya. Bagi perupa, kritik seni berfungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat karya seni, kritik seni membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas. Demikian seputar Kritik Karya Seni Rupa yang bisa MaoliOka bagikan semoga bermanfaat.

Silahkan simak juga tentang Tips - Tips Penataan Rungan Saat Pemeran Seni Rupa.