Mengapa jatuhnya konstantinopel menjadi salah satu pendorong pelayaran bangsa Barat ke dunia timur?

1.Jatuhnya Konstantinopel di anggap sebagai salah satu faktor pendorong bangsa Eropa mencari daerah rempah-rempah sendiri sebab dengan jatuhnya kota ini, jalur perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa terputus dan harganya mahal, sebab sulit membelah rempah-rempah yang diperdagangkan di kota itu yang sekarang …

Apa faktor penyebab kedatangan bangsa barat ke Indonesia?

Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang,dan menyebarkan agama. Sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur sebagai berikut : Mencari kekayaan termasuk berdagang. Menyalurkan jiwa penjelajah.

Kenapa umat Islam menyerang Konstantinopel?

Dinasti Utsmani ingin menguasai kegiatan perdagangan internasional di kawasan Konstantinopel. Muhammad Al Fatih ingin meruntuhkan dominasi Byzantium Romawi Timur di kawasan Timur Tengah. Menegaskan kekuatan pengaruh Islam di dunia Internasional.

Apa pengaruh dari jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani terhadap bangsa Eropa?

Salah satu dampak jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki bagi bangsa Eropa adalah terputusnya jalur perdagangan rempah-rempah Asia-Eropa. Sebab, Bangsa Turki Usmani banyak membuat peraturan yang menyulitkan lalu lintas pelayaran bangsa Eropa, terutama dalam memperoleh rempah-rempah.

Apa dampak dari jatuhnya Konstantinopel pada 1453 bagi bangsa Eropa?

Jatuhnya Konstantinopel membuat bangsa-bangsa di Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkan, terutama rempah-rempah secara langsung dari pedagangnya. Bangsa Eropa mencari rempah-rempah karena amat dibutuhkan dan digemari terutama saat musim dingin tiba.

Mengapa Turki Usmani dapat menaklukkan Konstantinopel?

Apa faktor penyebab kedatangan bangsa barat ke Indonesia brainly?

Faktor Pendorong Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia; Daya Tarik Indonesia; motivasi Gold, Gospel, dan Glory; revolusi Industri.

KOMPAS.com - Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropa bukan tanpa sebab.

Mereka melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru. Tidak hanya itu, tapi juga ingin menguasai untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan politik.

Salah satu wilayah penjelajahan bangsa Eropa sampai ke Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah dunia yang menjadi rebutan bangsa Eropa. 

Apa latar belakang yang membuat bangsa Eropa melakukan perjalanan sampai ke Indonesia?

Jatuhnya Konstatinopel

Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme (2020) karya Ahmad Fakhri Hutauruk, kedatangan bangsa barat ke Nusantara bukan merupakan kebetulan.

Kedatangan mereka adalah akibat adanya perubahan secara struktural di kawasan Laut Tengah.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Persaingaan untuk memainkan peran yang lebih dominan di Laut Tengah mengalami pergeseran.

Setelah Dinasti Ottoman berkuasa, beberapa peraturan tentang pelayaran di kawasan tersebut diberlakukan. Itu mengakibatkan bangsa-bangsa Eropa menepi di kawasan tersebut.

Namun, pada intinya kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa jatuhnya Konstatinopel di kawasan Laut Tengah pada 1453.

Jatuhnya Konstatinopel mengubah peta politik global pada abad ke-15. Sehingga mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk mencari jalan menuju dunia lain.

Penolakan penguasa baru di Laut Tengah (Dinasti Ottoman) terhadap aktivitas barat di kawasan tersebut mendorong mereka untuk mencari daerah baru.

Konstatinopel merupakan ibukota Kekaisaran Romawi Timur yang merupakan pelabuhan transit perdagangan antara Asia dan Eropa.

Letaknya yang strategis menyebabkan bangsa-bangsa disekitarnya banyak yang ingin menguasainya termasuk umat Islam.

Baca juga: Penjelajahan Samudra: Latar Belakang dan Tujuan

Pada 1453, Sultan Usmani Muhammad II yang bergelar "Al Fatih" (sang penakluk) menyerang Konstatinopel.

Ibukota pun berpindah dari Andrianopel ke Konstatinopel atau disebut Istanbul yang berati "Tahta Islam".

Kondisi itu membuat pusat perdagangan rempah-rempah di Instanbul dikuasai oleh pedagang Islam. Jatuhnya Konstatiopel membuat kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa terutama pada bidang perdagangan.

Berikut alasannya:

  • Daerah ini tertutup buat perdagangan.
  • Tidak boleh dijadikan sebagai lintas barang dagangan dari Asia. Hal itu mengancam kehidupan ekonomi orang Eropa Barat atau Timur.
  • Kedudukan perdagangan bangsa Italia di tempat ini dihancurkan.

Mencari wilayah baru

Jatuhnya Konstantinopel mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah penghasil barang- barang yang dibutuhkan seperti rempah-rempah.

Baca juga: Portugis, Bangsa Eropa Pertama yang Masuk ke Indonesia

Mereka mencari jalan perhubungan langsung dengan Asia. Apalagi didukung dengan penemuan berbagai teknologi, seperti kompas, teropong, dan peta.

Penemuan teknlogi tersebut mempermudah dalam penjelajahan samudra dan menemukan daerah baru.

Bangsa yang mempelopori perjalanan tersebut adalah Portugis. Karena rakyat Portugis terbiasa berperang dengan Moor dan mempunyai pelabuhan-pelabuhan besar.

Apalagi pada masa itu, Portugis memiliki angkatan laut modern dan kuat, mempunyai hubungan dagang dengan pelabuhan di Mediteranian dan negara-negara Eropa Utara.

Faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera

Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera, yakni:

Teori Heliosentris

Teori heliosentris dari Copernicus. Di mana menyatakan bahwa bumi itu bulat. Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat.

Kisah perjalanan Marcopolo

Kisah perjalanan Marcopoli ke dunia timur (China) tertuang dalam buku yang tulis Rustichello berjudul The Travels of Marcopolo (perjalanan Marcopolo).

  • Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta dan perakalatan pelayaran.
  • Adanya ambisi melaksanakan semboyan 3G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari kekuasaan), dan gospel (menyebarkan agama Nasrani).

Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Portugis

Pada masa imperalismes kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan armada laut, teknoligi navigasi, dan perkapalan yang maju jika dibandingkan negara lain.

Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Dalam penjelajahannya mereka sampai ke Asia salah satunya ke wilayah Indonesia.

Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda dan Denmark memainkan peran aktif. Sehingga jaringan komunikasi antar wilayah terbuka.

Kaya rempah-rempah

Rempah-rempah menjadi awal mula datangnya sejumlah bangsa-bangsa eropa ke Nusantara atau Indonesia.

Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara. Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah ada diberbagai wilayah.

Bahkan menjadi komoditas dengan nilai jual yang tinggi atau mahal. Rempah-rempah memiliki manfaat untuk pengobatan dan kesehatan.

Baca juga: Sejarah Rempah di Indonesia, Ada Pengaruh dari India, Spanyol, dan Portugis

Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Kemudian Spanyol dan Belanda yang datang ke Indonesia sebagai pedagang.

Bahkan Belanda kemudian membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang Belanda. VOC kemudian menguasai Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada 1453 membawa dampak bagi bangsa Eropa, utamanya dalam segi perdagangan. Namun, peristiwa ini juga memberi dampak bagi Nusantara lho. Seperti apa?

Bagi Eropa, peristiwa ini memberi kesulitan bagi mereka untuk berdagang rempah-rempah. Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Koloniaslisme karya Ahmad Fakhri Hutauruk, Yushar (2014) menyebutkan bahwa sejumlah peraturan yang ditetapkan ketika Dinasti Ottoman berkuasa menyebabkan bangsa Barat minggir.

Meski begitu, jatuhnya Konstantinopel juga membuat bangsa Eropa memperoleh rute baru untuk mendapat rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari motivasi dan keinginan mereka untuk bertahan dan memenuhi kepuasan serta kejayaan.

Konstantinopel adalah ibu kota Kekaisaran Romawi Timur. Kota ini adalah pelabuhan transit perdagangan Asia dan Eropa.

Umat Islam termotivasi mengembangkan peradaban dan mengambil wilayah strategis seperti halnya Konstantinopel demi mempermudah penyebaran umat Islam. Pada 1453, Sultan Usmani II yang memiliki gelar "Al Fatih" atau Sang Penakluk, menyerang Konstantinopel.

Ibu kota kemudian berpindah dari Andrianopel ke Konstantinopel, yang kemudian disebut Istanbul. Artinya adalah "Tahta Islam".

Dengan jatuhnya Konstantinopel, bangsa Eropa kesulitan berdagang karena:

1. Kedudukan perdagangan bangsa Italia di Konstantinopel dihancurkan

2. Konstantinopel tertutup untuk perdagangan

3. Konstantinopel tidak boleh dijadikan lintas barang dagangan dari Asia. Hal ini mengancam perekonomian orang Eropa Barat/Timur, sama seperti ketika terjadi perpindahan bangsa di Eropa, akibat serangan pasukan Islam.

Awal Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia

Karena peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan Dinasti Usmani, bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang mereka butuhkan, utamanya mencari rempah-rempah langsung dari pedagangnya.

Aktivitas penjelajahan samudra oleh Eropa didasari untuk menemukan dunia baru di sebelah timur Eropa yang menghasilkan bahan-bahan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Eropa saat musim dingin. Bahan-bahan ini adalah rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, lada, dan lainnya.

Pada akhirnya, Eropa mencari jalan dagang langsung dengan Asia. Dan hal ini didukung penemuan kompas, peta, dan teropong.

Bangsa Eropa yang mempelopori penjelajahan rempah adalah Protugis. Sebab, rakyat Portugis terbiasa perang dengan Moor dan mereka punya pelabuhan yang baik, misalnya Lisabon, Porto.

Sementara, Indonesia saat itu terkenal sebagai kepulauan penghasil rempah terbesar. Berdasarkan buku IPS Terpadu SMP Kelas VII karya Anwar Kurnia, selain peran dalam perdagangan, posisi Nusantara yang strategis juga pada akhirnya membuat Indonesia menjadi incaran dan ajang perebutan Inggris, Portugis, serta Belanda.

Itulah dampak penting jatuhnya Konstantinopel bagi Eropa serta awal mula bangsa Barat ke Indonesia. Detikers sudah paham, kan?

Simak Video "3 Negara Ini Tolak Paspor RI Tanpa Tanda Tangan per 10 Oktober"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/pay)