Nama : Nadilla Rahmanul Hakim Universitas Bina Nusantara Pernyataan yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang beragam memang sangatlah tepat. Sebagai bangsa yang besar, seperti jumlah penduduk yang sangat banyak, kekayaan alam yang melimpah, wilayah yang sangat luas, serta kekayaan budaya dan bahasa yang sangat beragam, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan sekaligus juga memiliki permasalahan yang besar pula. Artinya Indonesia disamping besar potensi positifnya, besar pula potensi negatif atau permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang sangat plurar, baik ditinjau dari segi agama, ras,suku, adat-istiadat, seni dan budaya. Berdasarkan kenyataan ini, di Indonesia sangat rentang terjadi konflik antar sama warga negara yang mendasari perbedaan tersebut. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, realitas kehidupan berbangsa dan bernegara telah mengalami pasang surut yang melelahkan dan menguras tenaga. Polemik Natsir-Soekarno pada masa pra kemerdekaan, tentang hubungan agama dan negara adalah satu contoh nyata sebagai sebuah realitas sejarah bangsa ini (Suhelmi:1999). Polemik tersebut telah merefleksikan pencarian bentuk jati diri bangsa yang merupakan pertarungan ideologis antara kubu nasional sekuler dan kubu Islam politik yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang sering muncul dimana-mana. Konflik bisa saja terjadi karena perbedaan pandangan antara dua atau lebih kelompok masyarakat di suatu wilayah. Beberapa konflik mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia karena disebabkan perbedaan padangan, yaitu:
Berdasarkan uraian di atas, dirasa pentingnya pengamalan paham multikultural sebagai sebuah konsep atau pemikiran tidak muncul dalam ruangan kosong, namun ada interest politik, sosial, ekonomi, dan intelektual yang mendorong kemunculannya. Penyebab multikulturalisme dalam kerangka politik multikulturalisme, Kymlicka mengemukakan terdapat dua aspek munculnya multikulturalisme, yakni migrasi yang masuk ke suatu daerah dan adanya kebanggaan sebagai minoritas. Aspek pertama dialami oleh negara- negara tujuan immigran dalam studi kasus yang diteliti pada negara Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Sedangkan aspek kedua lebih bersifat pada unsur identitas yang dimiliki oleh individu yang dirasa lebih kuat dari pada rasa nasionalismenya (Kymlicka 2011). Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat multikultural. Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku ataupun agama menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama, bangsa maupun ras. Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal. Faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat yang multikultural adalah keadaan geografis, pengaruh kebudayaan asing, perkawinan campur dan juga iklim yang berbeda. Indonesia, sebagai sebuah negara yang kaya akan khazanah budaya. Dilihat dari keadaan geografis Indonesia, terdapat beribu-ribu pulau berjajar dari ujung Barat sampai ujung Timur, mulai dari Sumatra hingga Papua. Setiap pulau memiliki suku bangsa, etnis, agama dan ras masing-masing. Dilihat dari pengaruh kebudayaan asing, seperti masuknya etnis Cina, Arab dan maupun India dan turun menurun membuat masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan yang berbeda dan juga cara pandang hidup pula. Sementara itu, iklim atau cuaca yang berbeda di Indonesia membuat kebiasaan masyarakat untuk bercocok tanam berbeda-beda. Keadaan inilah yang menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural. Menurut saya, salah satu cara terbaik untuk merespon multikulturalisme agar dapat berjalan dengan baik di Indonesia adalah dengan menjadikan Sekolah-sekolah sampai tingkat Universitas sebagai pusat sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai yang dicita-citakan ini atau dapat disebut dengan pendidikan multikulturalisme. Inti dari multikulturalisme adalah toleransi yang diperuntukkan untuk kepentingan bersama dan menghargai kepercayaan serta interaksi dengan setiap anggota masyarakat serta. Menumbuhkan sikap saling menghargai tanpa membedakan kelompok-kelompok seperti gender, etnis, ras, budaya, strata sosial dan agama. Adapun beberapa pendekatan lainnya dalam proses pendidikan multikulturalisme yang dikutip dari https://safnowandi.wordpress.com/2012/11/15/pembelajaran-berbasis-multikultural. yaitu:
Di dalam sebuah masyarakat, tentu saja ada banyak kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda beda satu sama lainnya. Perbedaan-perbedaan karakteristik yang dimilikinya tersebut biasanya berkaitan dengan tingkat stratifikasi sosial serta diferensiasi. Masyarakat yang seperti ini lah yang dikenal dengan masyarakat multikultural. Kata Multikultural sendiri terdiri dari tiga kata yaitu Masyarakat, Multi, serta Kultural. Masyarakat memiliki definisi sebagai sesuatu kesatuan hidup manusia yang di dalamnya terdapat interaksi yang sesuai dengan sistem adat istiadat yang sifatnya terus menerusa dan memiliki keterikatan karena adanya rasa toleransi bersama. Kata Multi memiliki arti keberagaman sedangkan kultural memiliki arti definisi budaya. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai masyarakat yang terdiri dari berbagai stuktur kebudayaan. Kondisi ini dikarenakan ada banyaknya suku bangsa dengan struktur budaya sendiri yang tentunya berbeda dari budaya suku bangsa lainnya. (baca juga: Ciri-Ciri kelompok Sosial) Pengertian masyarakat m ultikultural sendiri juga bisa berarti banyak hal, berikut ini beberapa pengertian masyarakat multikultural menurut para ahli. 1. J.S Furnival Masyarakat multikultural merupakan suatu masyarakat yang didalamnya terdiri dari 2 bahkan lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri dengan tidak adanya pembaruan diantara satu sama lainnya di dalamnya suatu kesatuan politik. (baca juga: Kenampakan Alam) 2. Clifford Getz Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam sub-sub sistem yang berdiri sendiri serta masing-masing sub di dalamnya memiliki keterkaitan oleh ikatan-ikatan primordial. 3. Nasikun Pengertian masyarakat multikultural merupakan suatu masyarakat yang mana terdiri dari 2 hingga lebih dari tatanan yang ada di dalam masyarakat atau kelompok. yang secara ekonomi, poliitk, dan kultural diisolasikan serta memiliki stuktur kelembagaan yang berbeda satu sama lainnya. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor) 4. Parekh (Dikutip dari Azra (2007) Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri dari beragam jenis komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaaan yang ada di dalam konsepsi dunia, nilai, sistem makna, bentuk organisasi, adat istiadat, sejarah, serta kebiasaan yang ada. (baca juga: Macam-Macam Ras) Ciri-ciri masyarakat multikultural, berikut ini ciri-ciri masyarakat multikultural yang dapat anda ketahui:
Artikel lainnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural, banyak faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sebuah masyarakat multikultural, antara lain adalah: 1. Faktor Sejarah Misalnya saja negara Indonesia, yang dikenal akan masyarakatnya yang multikultural. Indonesia sendiri merupakan negara dengan sumber daya alam yang begitu melimpah terutama dalam sektor rempah-rempah. Hal ini lah yang dulunya membuat negara-negara lainnya seperti Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang ingin menjajah Indonesia. Karena penjajahan inilah membuat beberapa negara dapat tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama di Indonesia, bahkan beberapa diantaranya sampai menikah dengan bangsa Indonesia. Hal ini lah yang menyebbakan terjadi penambahan kekayaan budaya serta ras di Indonesia sehingga memunculkan masyarakat multikultural. (baca juga: Contoh Hidup Rukun) 2. Faktor Pengaruh Kebudayaan Asing Globalisasi merupakan sebuah proses penting yang memiliki pengaruh dalam penyebaran budaya di seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia yang memiliki sistem demokrasi sehingga menjadikan sebagai salah satu negara yang terbuka. Dengan keterbukaan tersebut, tentu saja membuat masyarakat dapat dengan mudah menerima budaya yang masuk meskipun dari luar negeri sekalipun sehingga menyebabkan terjadinya benturan antara budaya lokal dan budaya asing. Dengan masuknya budaya asing di dalam masyarakat tentu saja menjadi faktor yang dapat memperkaya budaya sehingga membuat masyarakat negara tersebut menjadi masyarakat multikultural. 3. Faktor Geografis Indonesia merupakan salah satu negara dengan letak geografis yang cukup strategis diantara 2 benua serta 2 samudera. Hal ini lah yang menyebabkan Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Karena menjadi jalur perdagangan inilah membuat banyak negara-negara asing yang kemungkinan dapat singgah di Indonesia untuk berdagang misalnya saja seperti China, Arab, India, dan negara-negara di kawasan Eropa. Karena alasan ini lah yang menyebabkan banyaknya budaya yang masuk ke wilayah Indonesia sehingga menciptakan masyarakat multikultural. (baca juga: Macam-Macam Kebutuhan Manusia) 4. Faktor Iklim Masih berkaitan dengan kondisi geografis, kondisi iklum serta cuaca juga menjadi faktor penyebab dari terbentuknya masyarakat majemuk. Perbedaan iklim yang terjadi di sebuah daerah tentunya akan mempengaruhi dari pola perilaku individu yang tinggal dan menyesuaikan diri dengan iklim yang ada. Misalnya saja, masyarakat yang tinggal di kawasan yang lebih dingin tentunya akan memakai pakaian yang tebal, sedangkan bagi orang-orang yang tinggal di kawasan panas tentu saja akan menggunakan pakaian yang tipis. 5. Faktor Fisik dan Geologi Misalnya saja Indonesia, ketika anda melihat dari struktur geologinya maka anda dapat melihat jika Indonesia berada diantara 3 lempeng yang berbeda yaitu Pasifik, Asia, dan Australia. Kondisi ini yang kemudian membuat Indonesia menjadi negara kepulauan dengan memiliki beberapa tipe geologi. Mulai dari tipe Australia, tipe Asiatis, dan tipe Peralihan. Dengan kondisi berpulau-pulau tersebut maka tentu sja membuat kehidupan masyarakat yang tinggal di setiap pulau berbeda satu sama lainnya sesuai dengan kondisi masing-masing pulau. Jika masyarakat tersebut tinggal di pulau yang kecil, tentu saja akan mengalami kondisi kesulitan sumber daya. Berbeda dengan pulau besar yang mana memiliki beragam sumber daya dalam jumlah yang banyak. Hal ini yang membuat kebudayaan dari setiap pulau berbeda. 6. Keanekaragaman Agama Agama merupakan sebuah kepercayaan serta pandangan dunia yang dapat menghubungkan antara manusia dengan manusia lainnya melalui tatanan di dalam kehidupannya. Agama tentu memiliki simbol serta sejarah yang suci dengan tujuan untuk menjelaskan makna dari kehidupan di dunia. Agama juga memiliki ikatan yang cukup kuat dengan manusia karena setiap agama yang ada tentu memiliki aturan, kitab suci, serta tempat suci tersendiri yang sangat berpengaruh pada kehidupan. Ada beberapa agama yang dianut di dunia ini. Penganut dari setiap agama tentunya berbeda di dalam sebuah wilayah. Hal inilah yang menyebabkan terciptanya masyarakat multikultural. Sehingga agama dapat menjadi salah satu faktor yang menimbulkan lingkungan masyarakat majemuk. (baca juga: Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia) 7. Keanekaragaman Ras Ras merupakan sistem klasifikasi yang mana ditujukan untuk mengelompokkan manusia ke dalam kelompok-kelompok besar yang berdasarkan asal usul geografis, ciri fisik, karakteristik, serta kesukuannya. Paradigma ras ini seringkali digunakan di berbagai ilmu yang menekankan pada sifat biologis individu. Jika antropolog dan ilmuwan evolusi menggunakan istilah ras sebagai hal untuk membahas mengenai perbedaan biologis. Sedangkan pada sejarahwan dan ilmuwan sosial, biasanya menggunakan ras untuk kategori kebudayaan ataupun konstruksi sosial. Perbedaan ras ini lah yang bisa menjadi faktor pemicu dari masyarakat multikultural. (baca juga: Pewarisan Budaya) Klasifikasi bentuk masyarakat multikultural, dalam berdasarkan kekuatannya dan kecenderungan perkembangan sebagai berikut: Berdasarkan dari kekuatannya, masyarakat multikultural terbagi menjadi beberapa, antara lain adalah:
Artikel lainnya:
Berdasar kecenderungan perkembangan serta praktik multikulturalisme, dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
Dampak Masyarakat MultikulturalMultikulturalisme ini lahir dikarenakan adanya kesadaran jika masa lalunya hubungan yang ada di antara warga masyarakat majemuk lebih cenderung yang didasarkan pada hubungan masa lalu yang terjadi di antara masyarakat majemuk lebih cenderung berdasar pada primordialisme, ethnisentrisme, dan aliran lainnya. Hal ini yang kemudian menyebabkan sering terjadinya konflik di dalam masyarakat majemuk. Hubungan inilah yang akhirnya pula membuat sering munculnya masalah saat proses integrasi sosial yang terjadi di dalam masyarakat majemuk. Akhirnya munculah paham multikulturalisme yang lebih berdasar pada pandangan mengenai relativisme budaya, yang mana pada dasarnya sebuah kelompok, golongan, atau komunitas sosial baik itu berdasar suku bangsa, ras, agama, atau aliran-aliran lainnya memiliki suatu nilai, ukuran, dan aturannya sendiri mengenai sebuah hal. Meskipun tidak menutup kemungkinna jika ditemukan common platform ataupun kesamaan diantara satu sama lainnya (kelompok atau golongan yang memiliki perbedaan tersebut. Dampak terbentuknya masyarakat multikultural, yang dibagi dalam dampak positif dan dampak negatifnya sebagai berikut: Dampak positif, dalam masyarakat multikultural yang wajib kalian ketahui sebagai berikut:
Dampak Negatif, dalam masyarakat multikultural yang wajib kalian ketahui sebagai berikut:
Pengertian masyarakat multikultural sebenarnya merupakan cara pandang yang digunakan untuk mengakui serta menerima perbedaan-perbedaa mengenai cara berpikir, berperasaan, bertindak di dalam lingkup masyarakat dengan adanya latar belakang suku bangsa, ras, agama, serta aliran yang berbeda satu sama lainnya. (baca juga: Bentuk Hubungan Sosial) Nah itu tadi penjelasan mengenai masyarakat multikultural lengkap dengan pengeritan, ciri-ciri, karakteristik, serta faktor yang berpengaruh di dalamnya. Contoh dari masyarakat majemuk sendiri bisa anda temukan di negara Indonesia yang memang terkenal dengan keragaman suku, budaya, ras, serta agama. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk anda. |