Banyak orang ingin membaca dengan cepat, tetapi kesulitan memahami teks yang sedang dibaca. Akibatnya, mereka terpaksa membaca lagi dari awal atau lebih lambat agar bisa memahami informasi dalam bacaan. Akan tetapi, kemampuan tersebut sebenarnya tidak ditentukan oleh kecepatan membaca. Artikel ini menjelaskan cara memahami teks sebaik mungkin cukup dengan membaca satu kali.
wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 16 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 54.311 kali. Daftar kategori: Sekolah dan Universitas Halaman ini telah diakses sebanyak 54.311 kali.
Ilustrasi non-fiksi KOMPAS.com - Kamu pasti sering membaca atau membuat teks non-fiksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), non-fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), non-fiksi adalah kebenaran, seluruh kebenaran, dan hanya kebenaran. Karya non-fiksi adalah semua tentang fakta dan kejadian nyata. Meski adabeberapa perdebatan tentang jenis sastra mana syarat sebagai non-fiksi. Biasanya teks non-fiksi dipakai saat membuat karya sastra, karangan, artikel, biografi, kesehatan, sains, sejarah maupun karya ilmiah. Cerita non-fiksi sebuah cerita yang bersifat informatif. Pengarang atau penulis memiliki tanggung jawab tentang apa yang sudah ditulis. Baca juga: Teks Eksposisi: Ciri, Struktur dan Jenisnya Dalam buku Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak (2006) karya Hardjana, non-fiksi berdasarkan kenyataan. Tulisan non-fiksi contohnya, seperti sejarah, biografi, cerita perjalanan. Di mana untuk menciptkan kembali segala sesuatu yang telah terjadi secara aktual. Cara menulis teks non-fiksiDalam teks non-fiksi harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan temaSebelum membuat tulisan non-fiksi terlebih dahulu harus menentukan tema. Tema merupakan judul mengenai tulisan yang akan dibuat. |