Kontaminasi dan cara pengendalian - Akibat dari percampuran antara jenis zat kimia atau lebih seringkali kita kenal dengan kontaminasi. Kontaminasi timbul dikarekan oleh berbagai faktor yang dapat mengakibatkan berbagai perubahan dan kemungkinan lain yang bersifat positif maupun negatif. Sehingga, apabila suatu jenis komponen yang sudah terkontaminasi pasti akan mengalami perubahan. Perubahan terjadi dikarenakan terdapat unsur komponen baru yang muncul bertentangan dengan unsur komponen asli dari komponen. Maka akan terjadilah suatu ciri reaksi kimia biasa atau bahkan reaksi yang berbahaya bagi makhluk hidup. PENGERTIAN KONTAMINASI Kontaminasi adalah suatu situasi dimana unsur-unsur lain dicampur bersama untuk menghasilkan efek yang tidak diinginkan. Pengertian Kontaminasi Menurut Para Ahli Sedangkan pengertian kontaminasi menurut para ahli, antara lain:
Dalam dunia industri, termasuk otomotif, limbah atau polutan dalam jumlah besar dihasilkannya. Oleh karena itu, berbagai limbah atau kontaminan harus dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah. Dalam industri otomotif, banyak sekali kontaminasi yang dihasilkan. Berbagai jenis pencemar tersebut diklasifikasikan berdasarkan berbagai hal seperti bentuk dan sifatnya. Misalnya, jenis pencemar tersebut diklasifikasikan menjadi kontaminan cair, kontaminan padat, kontaminan gas, dan kontaminan B3. Swdangkan contoh lain ketika pembangkit listrik tenaga nuklir membocorkan radiasi ke atmosfer, sehingga menyebabkan kontaminasi di daerah sekitarnya. PENYEBAB KONTAMINASI
Dampak Kontaminasi Fisik Beberapa dari dampak kontaminasi fisik: menyebabkan gangguan saluran pencernaan, ginjal, hati, jantung, dan organ tubuh lainnya. Dapat menyebabkan keracunanan pada makanan. Dapat melukai keadaan fisik bahkan dapat menyebabkan kematian. CARA MENANGGULANGI KONTAMINASI
PENGENDALIAN KONTAMINASI Kontaminasi mengacu pada situasi di mana unsur-unsur lain dicampur atau terkontaminasi untuk menghasilkan efek tertentu (buruk). Komponen yang dapat menyebabkan pencemaran sangat bervariasi, mulai dari benda, hewan, maupun berbentuk padat atau cair. Karena sifatnya yang berbahaya, kontaminasi perlu dikendalikan agar tidak bercampur atau mencemari zat atau unsur lain, sehingga membahayakan kehidupan, terutama bagi manusia. Oleh karena itu, pengendalian pencemaran merupakan suatu cara untuk mencegah tercampurnya atau tercemarnya unsur-unsur lain, dan kedua unsur tersebut dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek maupun jangka panjang. CARA PENGENDALIAN KONTAMINASI Pengendalian kontaminasi disesuaikan dengan jenis kontaminan itu sendiri. Artinya setiap jenis pencemar memiliki perlakuan atau cara pengendalian yang berbeda. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah pembahasan mengenai cara-cara pengendalian pencemaran.
KONTAMINAN DI BENGKEL OTOMOTIF Ada berbagai contoh kontaminan yang sering ditemukan pada bengkel otomotif. Berikut ini merupakan contoh kontaminan yang ditemui di bengkel otomotif:
KONSEP PENGENDALIAN KONTAMINASI (MEDUKUNG KONSEP HIJAU) 1. Mimilah Sampah Contoh dalam pengelolaan sampah adalah dengan cara sorting atau pemilahan dari jenis sampah. Sampah harus dipilah dan dibuang berdasarkan dengan jenisnya agar pengelolaan sampah lebih mudah. Berikut ini merupakan pengendalian dalam memilah sesuai dengan jenisnya: Hijau (Tempat Sampah Organik) Tempat sampah warna hijau artinya adalah hanya sampah-sampah organik yang dapat dibuang ke tempat tersebut. Yang dimaksud dengan sampah organik mencakup sampah-sampah alami seperti contoh dedaunan, ranting pohon, dan sisa dari makanan. Sifat dari smpah organik adalah mudah terurai di alam. Manfaat lain dari sampah organik adalah untuk bahan pembuatan pupuk kompos. Kuning (Tempat Sampah Anorganik) Tempat sampah warna kuning artinya adalah hanya sampah anorganik harus dibuang ke tempat sampah tersebut. Contoh dari sampah anorganik adalah plastik, kaleng, styrofoam, dan sebagainya. Berbeda dengan sampah organik, pada sampah bahan anorganik rata-rata merupakan sangat sulit terurai. Sampah seperti plastik terurai di tanah selama ratusan tahun, dan sebelum terurai plastik dapat turut merusak lingkungan. Maka, sampah anorganik harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya dan didaur ulang. Merah (Tempat Sampah B3) Tempat sampah warna merah artinya adalah tempat sampah khusus sampah B3 atau sampah dengan bahan berbahaya dan beracun. Contoh sampah B3 adalah pecahan kaca, bahan-bahan kimia, dan sebagainya. Dengan cara memilah sampah B3 ke kategorinya diharapkan dapat meminimalisir/menghilangkan risiko bahaya bagi makhluk hidup. 2. Konsep 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle) Dengan konsep 3R diharapkan dari penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan dapat dikurangi bahkan dihiindarkan. Berikut ini merupakan konsep 3R yang perlu anda tahu: Reduce Reduce berarti mengurangi penggunaan dari bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja dari barang yang tidak “terlalu” butuhkan yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga dalam penggunaan kertas tissue dengan cara membawa sapu tangan, baca koran online, dan sebagainya yang dapat mengurangi dampak bahan bekas tidak berguna. Reuse Reuse berarti pemakaian kembali seperti contoh adalah penggunaan kantong belanja berulang. Sehingga barang dapat dimanfaatkan kembali tanpa dampak merusak lingkungan. Recycle Recycle berarti mendaur ulang barang. Contohnya adalah mendaur ulang sampah organik. Dengan menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan yang baik bagi lingkungan. 3. Good Housekeeping Dalam penerapkan ‘good housekeeping’, dapat diterapkannya metode 5S di suatu perusahaan. Dalam lean six sigma, 5S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan tempat kerja secara intensif yang digunakan oleh manajemen usaha dalam memelihara ketertiban, efisiensi, dan kedisiplin area kerja sekaligus untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Di Indonesia, metode ini dikenal dengan nama 5R, di antaranya:
Demikian pembahasan kali ini mengenai kontaminasi dan cara pengendaliannya dalam bengkel otomotif. Semoga dapat bermanfaat. |