Mad Thobi i yang bertemu dengan huruf yang sukun dalam satu kata hukum bacaannya adalah

Dalam mempelajari ilmu tajwid, tidak hanya berupa waqaf dan washal saja, akan tetapi hukum bacaan juga harus dipelajari sebelum maupun sesudah huruf tajwid.

Maka dari itu setiap umat muslim diwajibkan untuk belajar ilmu tajwid dimana nantinya akan membantu kita dalam proses belajar-mengajar kepada orang lain untuk membaca Al-Qur’an secara benar dan fasih. Masih sangat minim sekali orang yang paham tentang hal ini, maka dari itu segeralah Anda belajar untuk generasi muda berikutnya, terutama generasi muda Indonesia.

Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali hukum bacaan, terutama hukum bacaan mad yang ada 15 bacaan jumlahnya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tips agar Anda bisa lebih mudah memahami serta mempelajari salah satu dari 15 mad tersebut yang bernama Mad Thobi’i.

Mad Thobi’i merupakan salah satu cabang dari hukum Mad. Arti dari Mad Thobi’i yaitu biasa atau alami, yang artinya tidak kurang dan tidak lebih. Mad Thobi’i dibaca sepanjang 1 alif atau 2 harakat. Dalam ilmu tajwid, Mad Thobi’i juga sering disebut dengan Mad Ashli, artinya asal mula kejadian (asal-muasal), dan merupakan kunci dasar dalam mempelajari hukum-hukum Mad Far’i.

Apabila ada alif ( ا ) terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ي ) sesudah kasrah ( ―ِ ) atau wau ( و ) sesudah dhommah ( ―ُ ) maka hukum bacaannya Mad Thobi’i. Mad berarti panjang, sedangkan Thobi’i artinya biasa.

Contoh apabila huruf alif (ا) jatuh sesudah harakat fathah:  سا, ما, نا, وا, حا

Contoh apabila huruf wau (و) jatuh sesudah harakat dhommah: سو, مو, نو, وو, حو

Contoh apabila huruf ya’ (ي) jatuh sesudah harakat kasrah: سي, مي, ني, وي, حي

Contoh kalimat : كتَا بٌ – يَقُوْلُ – سمِيْعٌ

Mad Thabi’i Harfi adalah Mad Thabi’i yang terdapat pada huruf dari huruf-huruf hijaiyyah Muqotho’ah yaitu huruf khusus yang ada pada awal sebagian surat-surat Al Qur’an, seperti:
(طس) (كهيعص)

Baca Juga : Contoh Mad Badal

Hurufnya ada 5, terkumpul dalam ungkapan (حي طهر) lebih jelasnya ejaannya huruf tersebut terdiri dari 2 huruf, yang huruf kedua adalah huruf Mad, maka dibaca seperti ini: (حا يا طا ها را)

Keberadaan:

Huruf (حي طهر) berada pada awal-awal surat Al-Qur’an, yaitu:

1. Huruf Ha’ (ح) pada lafadz (حم) berada di 7 awal surat Ghafir, Fushilat, Asy-Syuro’, Az-Zukhruf, Ad-Dukhon, Al-Jatsiyah, Al-Ahqof.

2. Huruf Ya’ (ي) pada lafadz (كهيعص) dan (يس) pada awal surat  Maryam dan Yasiin.

3. Huruf Tha’ (ط) untuk lafadz (طه) (طسم) (طس) pada awal surat Thoha’, Asy-Syu’aro-Al-Qoshos dan An-Naml.

4. Huruf Ha’ (ه) pada lafadz (كهيعص) dan (طه) pada awal surat Maryam dan Thoha’

5. Huruf Ra’ (ر) pada lafadz (الر) pada 5 awal surat Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr. Dan pada lafadz (المر) pada awal surat  Ar-Ra’d.

Baca Juga : Mad Shilah Qashirah

Sebab Penamaan:

Disebut Thabi’i Harfi adalah karena terdapatnya huruf Mad pada ejaan huruf yang kedua yaitu huruf alif (حا يا طا ها را) dan setelahnya bukan huruf Hamzah atau Sukun.

Catatan:

Perlu diketahui bahwa huruf-huruf (حي طهر) sebagaimana dijelaskan di atas, dibaca panjang 2 harokat dan disebut dengan Mad Thabi’i Harfi, tidak disebut dengan “Mad Lazim Harfi Mukhoffaf” dengan dua alasan:

Baca Juga : Mad Arid Lissukun

1. Karena tidak ada Sukun Asli setelah huruf Alif (huruf Mad) pada (حا يا طا ها را)

Berbeda dengan Huruf Qof (ق) dalam ejaan dibaca menjadi Qoof (قَافْ) -> setelah huruf Mad Alif terdapat “Sukun Asli” pada Huruf Fa’ (فْ) maka ini adalah Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

2. Huruf-huruf (حي طهر) dibaca panjang 2 harokat, bukan 6 harokat sebagaimana Mad Lazim. Oleh sebab itu, tidak benar apabila (حي طهر) dinamakan dengan Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

Sumber : Harga Ready Mix

Baca Juga : 

Mad Thobi i yang bertemu dengan huruf yang sukun dalam satu kata hukum bacaannya adalah
Alquran. shutterstock/Egypix

JATIM | 15 Januari 2021 08:25 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Di saat membaca Alquran, pastinya kita wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid ialah hukum bacaan mad. Pengertian mad dalam ilmu tajwid menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari. Bila pemahaman minim, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya.

Di dalam hal ini, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli). Huruf mad seperti yang dimaksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif (أ), wawu (و), ya’ (ي). ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad.

Agar dapat mengetahui dengan lebih rinci, berikut ini kami telah rangkum pengertian mad serta macamnya dalam ilmu tajwid, yang dilansir dari Liputan6.com.

2 dari 5 halaman

Mad Thobi i yang bertemu dengan huruf yang sukun dalam satu kata hukum bacaannya adalah

©Shutterstock

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).

Secara umumnya, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi berbagai macam bacaan mad.

3 dari 5 halaman

Mad Thabi'i

Mad Thabi’i (mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.

Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ

Mad Far’i

Pengertian Mad Far’i secara bahasa  bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:

4 dari 5 halaman

1. Mad Wajib Muttasil

Pengertian mad dan macamnya selajutnya merupakan bagian dari Mad Far’i yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif).

Contohnya:
سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ

2. Mad Jaiz Munfasil

Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.

Untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i.

Begini contohnya:
وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ

3. Mad Lazim Mustsaqqal Kilmi

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat.

Contohnya:
وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ‎

4. Mad Lazim Mukhaffaf KilmiMad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya:

آﻻَن‎

5. Mad LayyinMacam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:

رَيْبٌ خَوْفٌ

5 dari 5 halaman

6. Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:

  • Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
  • Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
  • Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.

Contohnya:
بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ‎

7. Mad Shilah Qashirah

Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i.

Contohnya:
اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ‎

8. Mad Shilah Thawilah

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ء ). Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil.

Contohnya adalah:
عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه لَهُ اَخْلَدَهُ

9. Mad ‘Iwad

Pengertian Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad thobi’i.

Contohnya adalah:
سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا

(mdk/raf)