Rumusrumus.com kali ini akan membahas tentang rumus tekanan osmotik beserta pengertian menurut Van’t Hoff dan juga menjelskan tentang manfaat tekanan osmotik bagi manusia dan beberapa contoh soal. untuk lebih lengkapnya simak pembahasan dibawah ini Tekanan osmotik yaitu tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak berpindah ke larutan konsentrasi tinggi. Proses osmosis terjadi jika kedua larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel mempunyai tekanan osmotik yang berbeda. Untuk larutan yang terdiri atas zat nonelektrolit, maka tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi (kemolaran) zat terlarut Menurut VAN’T Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipertonis. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebutIsotonis. Keterangan: Dari rumus tersebut, disimpulkan bahwa tekanan osmotik larutan non elektrolit hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut yang dinyatakan dalam molaritas larutan. Cara Menghitung Tekanan Osmotik Karena mengukur dalam sistem yang berupa larutan maka lebih mudah memakai satuan konsentrasi molaritas M. Molaritas didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam setiap satuan volume larutan. Molaritas biasanya dinyatakan dalam satuan mol/liter. Rumus menghitung molaritas larutan adalah sebagai berikut. M = molaritas (mol/L) Jumlah mol suatu zat adalah massa zat (m) dibagi dengan massa reatif molekul (Mr) Tekanan osmotik juga sangat bermanfaat bagi manusia. Berikut beberapa manfaat dari tekanan osmotik yang berhasil rumusrumus.com rangkum. yaitu : Contoh Soal 1 Jawab : Maka, tekanan osmotik larutan glukosa tersebut yaitu 0,74 atm. Contoh Soal 2 Sebuah larutan terbuat dari 1,14 g sukrosa (C12H22O11) dengan massa molekul relatif 342 yang dilarutkan ke dalam air yang volumenya 500 mL pada suhu 27o Celcius. Tentukanlah berapa tekanan osmotik dari larutan tersebut? Diketahui massa terlarut = 1,14 gram T = 27o C = 300o K Mr sukrosa = 342 volume pelarut = 500 mL = 0,5 L Ditanya Jawab : jumlah mol sukrosa = 1,14/342 = 0,0033 π = (0,0033 . 0,082 . 300)/0,5 = 0,16236 atm Aliran osmotik berlanjut sampai potensi kimia dari komponen terdifusi adalah sama di kedua Terlepas dari mekanisme dimana membran semipermeabel beroperasi, hasil akhir adalah sama sisi pembatas. Jika aliran berlangsung dalam volume tertutup, tekanan akan meningkat. Kesetimbangan akhir tekanan osmotik bisa dihitung dengan metode termodinamika. Ini adalah tekanan yang harus diterapkan larutan untuk mencegah aliran pelarut melintasi membran semipermeabel dari pelarut murni ke dalam larutan. Efek yang sama dapat diproduksi dengan menerapkan tekanan negatif atau ketegangan dengan pelarut murni. Demikianlah penjelasan tentang artikel ini, Semoga bermanfaat
Larutan yang memiliki tekanan osmotic paling tinggi jika diukur pada suhu yang sama adalah ….. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
a. 14,6 gram d. 58,5 gram b. 29,3 gram e. 87,8 gram c. 43,9 gram
a. 7,2 mmHg d. 25,2 mmHg b. 10,8 mmHg e. 36 mmHg c. 18,4 mmHg
a. 0,23 0C d. – 0,46 0C b. 0,46 0C e. – 1,86 0C c. – 0,32 0C
a. 2,46 atm d. 49,2 atm b. 4,92 atm e. 246,2 atm c. 24,6 atm
a. H2S d. CaSO4 b. Na2SO3 e. SO32- c. NaHSO3
a. Ag + berubah menjadi Ag d. Cr 6+ berubah menjadi Cr2O72- b. Cl2 berubah menjadi 2 Cl - e. H2O berubah menjadi OH- c. I - berubah menjadi I2
2 HI + 2 HNO2 ® 2 H2O + 2 NO + I2 adalah ........... a. HI adalah zat reduktor b. HNO3 adalah zat pereduksi c. H2O adalah zat reduktor d. H2O adalah zat oksidator e. I2 adalah zat pereduksi
a. Zn + Cu2+ ® Zn2+ + Cu b. Fe2O3 + 3 C ® 3 CO + 2 Fe c. PbO2 + SO2 ® PbSO4 d. 2 Br - + Cl2 ® 2 Cl - + Br2 e. 2 CrO4 2- 2 H + ® Cr2O72- + H2O
a. Cl2 + OH - ® Cl - + ClO3 – b. Cl2 + SO2 + H2O ® Cl – + H + + SO42- c. Cl2 + 2 I - ® I2 + 2 Cl – d. Cl2 + MnO42- ® Cl - + MnO4 – e. Cl2 + KBr ® 2 KCl + Br2 16. Oksidasi merupakan peristiwa ..... A. Penerimaan elektron atau pengurangan bilangan oksidasi B. Pelepasan elektron atau penambahan bilangan oksidasi C. Penerimaan elektron atau penambahan bilangan oksidasi D. Penerimaan proton E. Penerimaan elektron 17. Suatu reaksi redoks: a Br2 + b OH- ® c BrO3- + d Br - + e H2O, nilai a, b, c, d, dan e ber-turut-turut agar reaksi di atas setara adalah ..... A. 3, 6, 1, 5, dan 3 D. 6, 1, 3, 5, dan 3 B. 3, 6, 5, 1, dan 3 E. 1, 5, 3, 6, dan 3 C. 6, 1, 5, 3, dan 3 18. Jika diketahui data potensial standar, Ag+(aq) + e® Ag(s)E0 = +0,80 V In3+(aq) + 3e® In(s)E0 = - 0,34 V Mg2+(aq)+ 2e®Mg(s)E0=-2,37 V Mn2+(aq)+ e ® Mn(s)E0=-1,20 V pasangan yang memberikan perbedaan potensial sebesar + 1,14 volt adalah ..... A. Ag | Ag+ || Mn2+ | Mn B. In | In3+ || Ag+ | Ag C. Mn | Mn2+ || Mg2+ | Mg D. Ag | Ag+ || In | In3+ E. Mg2+ | Mg || Ag+ | Ag 19. Diketahui: Cd2+ + 2 e ® Cd E0 = - 0,40 Hg2+ + 2 e ® Hg E0 = + 0,62 Al3+ + 3 e ® Al E0 = - 1,66 Urutan ketiga logam di atas dengan sifat reduktor yang meningkat adalah ..... A. Al, Cd, Hg D. Al, Hg, Cd B. Cd, Hg, Al E. Hg, Cd, Al C. Hg, Al, Cd 20. Diketahui : A2++B ® A + B2+Esel = + 1,10 V C2++B® C + B2+Esel = + 0,63 V A2+ + C®A + C2+Esel = + 0,47 V Susunan A, B, dan C dalam deret volta adalah........... A. C-B-A D. A-C-B B. B-C-A E. B-A-C C. A-B-C 21. Aki mobil terdiri dari elektroda Pb dan PbO2. Pada saat aki menghasilkan arus listrik terjadi perubahan A. Pb menjadi PbSO4, sedangka PbO2 tetap B. Pb menjadi PbO dan PbO2 menjadi Pb3O4 C. Pb dan PbO2 kedua-duanya menjadi PbSO4 D. Pb menjadi Pb3O4 dan PbO2 menjadi PbO E. Pb dan PbO2 kedua-duanya menjadi PbO 22. Diketahui potensial reduksi : Fe2+(ag) + 2e à Fe(s) EO = - 0,44 volt Al3+(ag) à Al(s) EO = - 1,66 volt Potensial sel untuk reaksi : 3Fe2+(ag) + 2Al(s) à 3Fe(s) + 2Al3+(ag) adalah ... A. – 1,22 volt B. + 1,22 volt C. + 2,00 volt D. – 2,00 volt E. – 2,10 volt 23. Elektrolisis larutan NaCl dihasilkan A. H2, Cl2, dan OH-+ B. H2, Cl2, dan Na C. H2, Cl2, Na dan NaOH D. Na dan Cl2 E. Na dan Cl2 24. Elektrolisis larutan perak nitrat dengan elektroda karbon menghasilkan reaksi yang terjadi di anode adalah .... A. Ag+ + e → Ag B. 2H2O + 2e → 2OH- + H2O C. 2H2O → 4H+ + O2 + 4e D. Ag → Ag+ + e E. 2NO3- → 2NO2 + O2 + 2e 25. Arus listrik sebesar 5 A dialirkan selama 16 menit ke dalam larutan CuSO4. Massa Cu (tembaga) yang dapat diendapkan di katoda adalah .. (Ar Cu = 63,5) A. 8,32 gr B. 6,32 gr C. 3,16 gram D. 2,39 gram E. 1,58 gram 26. Logam di bawah ini yang dapat mencegah korosi adalah ... A. Alumunium dan seng B. Seng saja C. Timah saja D. Seng dan timah saja E. Alumunium, seng, timah, nikel dan krom 27. Perhatikan tabel nama mineral dan unsur yang dikandungnya
Hubungan yang tepat antara mineral dan unsur yang dikandungnya adalah ..... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4 E. 3 dan 5 28. Beberapa metode pencegahan korosi besi adalah sebagai berikut : 1. Mengecat 2. Melumuri oli 3. Dibalut dengan plastic 4. Perlindungan katoda 5. Galvanisasi Metode yang tepat digunakan untuk melindungi pipa besi yang ada di dalam tanah adalah ….. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 29. Diantara unsur-unsur berikut yang bukan logam alkali tanah adalah... A. berilium B. kalsium C. Rubidium D. barium E. stronsisum 30. Semua logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen, kecuali ..... A. Mg C. Sr E. Ca B. Ba D. Be II. Uraian 31. Tuliskan reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda Cu 32 . Larutan glukosa (Mr=180) memiliki titik didih 101,040C. Jika diketahui Kd air=0,520C/mol , tentukan persen massa (%) glukosa dalam larutan tersebut ! 33. Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi : MnO(s) + PbO2(s) → MnO4-(aq) + Pb2+(aq) (suasana asam) 34. Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode ion elektron : Cl2(aq) + IO3-(aq) → Cl-(aq) + IO4-(aq) (suasana basa) 35. Diketahui potensial elekrode perak dan tembaga sbb : Ag+(aq) + e → Ag(s) Eo = + 0,80 Volt Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) Eo = + 0,34 Volt Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tsb, tentukan potensial standar sel nya, dan tuliskan pula reaksi selnya. Page 2 |