Kontaktor adalah salah satu komponen listrik yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik. Di dunia industri kelistrikan komponen ini sudah cukup dikenal tentunya. Namun berikut pengenalan singkat mengenai komponen listrik ini, semoga dapat memberikan informasi yang tepat untuk Anda. Show
Bagian Kontaktor1. Kontak utamaIni terdiri dari tiga NO kontak. Biasanya diberi kode angka dari 1 sampai 6 yang semuanya berpasangan. Untuk instalasi pada listrik industri, biasanya beban di hubungkan langsung pada ketiga fasa ini. Dan kemudian, coil kontaktor yang berfungsi untuk kontrolnya. 2. Kontak bantuKontak bantu ini terdiri dari NO dan NC yang di fungsikan khusus untuk membantu kebutuhan Anda jika kurangnya kebutuhan kontak pada kontak utama. Kontak ini biasanya diberi kode penomoran dari angka 13 hingga 22. Baca Juga : Cara Membuat Listrik Tenaga Surya Di Rumah Dengan Solar Panel 3. Coil KontaktorKoil ini memiliki sifat elektromagnetik, sehingga ini dapat memberikan tegangan berupa arus listrik yang akan merubah keseluruhan kontak yang ada menjadi close atau open sesuai dengan fungsinya. Sedangkan prinsip kerja pada kontaktor ini adalah menyalurkan aliran listrik yang didapat padakumparan ke seluruh kontak termasuk koil yang juga menyalurkan tegangan listrik. Saat proses instalasi, kontaktor lebih membutuhkan komponen tambahan berupa tombol NC untuk memberhentikan dan memutus aliran listrik yang menuju ke koil kontaktor. Baca Juga : Definisi dan Cara Kerja Inverter Kita juga membutuhkan MCB dan Relay untuk perlindungan utama dari instalasi komponen listrik yang kita rancang. Kontak bantu dapat berfungsi sebagai pengunci pada rangkaian listrik yang kita pasang secara pararel. Jadi pada fungsinyakontak bantu juga dapat kita jadikan tombolatau button start yang berfungsi seolah-olah sebagai sakelar pada komponen listrik tersebut. Banyak kerugian yang kita dapat kan jika kita hanya berfokus untuk menggunakan saklar dari pada push button yang kita hasilkan dari kontak bantu, sehingga para ahli elektro pun lebih memanfaatkan adanya kontak bantu ini untuk mengunci, menyalakan, mematikan, memberhentikan aliran listrik pada sebuah komponen listrik dasar. Baca Juga : Sistem Pendukung Hidrogen Pada Generator Sekian pengenalan dasar yang dapat kami sampaikan mengenai kontaktor dan penggunaannya. Semoga bermanfaat! Magnetic Contactor [MC], Fungsi dan Manfaat Kontaktor. Kontaktor magnet adalah gawai elektromekanik yang dapat berfungsi sebagai penyambung dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Pergerakan kontak–kontaknya terjadi karena adanya gaya elektromagnet. Kontaktor magnet merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya lat ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak–kontak. Arus kerja normal adalah arus yang mengalir selama pemutaran tidak terjadi. Kumparan atau belitan magnet [coil] suatu kontaktor magnet dirancang untuk arus searah [DC] saja atau arus bolak–balik [AC] saja. Kontaktor arus searah [DC] kumparannya tidak menggunakan kumparan hubung singkat, sedang kontaktor arus bolak–balik [AC], pada inti magnetnya dipasang kumparan hubung singkat. Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus bolak–balik, maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiapa saat mengikuti bentuk gelombang arus bolak–balik. Sebaliknya jika kontaktor yang dirancang untuk arus bolak–balik digunakan pada arus searah, maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik, sehingga kumparan menjadi panas. Baca Juga: Warna kabel Listrik Berdasarkan Kegunaan dan Fungsinya Jadi kontaktor yang dirancang untuk arus searah, digunakan untuk arus searah sajabegitu juga untuk arus bolak–balik. Umumnya kontaktor magnet akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85% tegangan kerjanya, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor magnet ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Kontak–kontak Pada Magnetic Contactor
Terdiri dari 2 jenis kontak yakni normally open[NO] dan normally close[NC].
Untuk mengetahui adanya kontak bantu yang dimiliki kontaktor utama biasanya tertera pada tabel data kontaktor tersebut, yaitu ditulis dengan angka 01 artinya terdapat satu kontak bantu NC dan atau dengan angka 10 yaitu terdapat satu kontak bantu NO. Untuk lebih jelasnya kontak NO ditunjukkan pada angka puluhannya sedangkan kontak NC dilihat pada angka satuannya. Untuk memilih kontaktor harus memperhatikan beberapa hal:
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa. Fungsi dan Manfaat KontaktorKontaktor memiliki fungsi untuk menyambungan dan memutuskan arus listrik. Biasanya digunakan untuk aplikasi motor, heater, penerangan ataupun distribusi daya listrik pada pabrik ataupun perumahan. Baca Juga: Cara Tes Kapasitas Baterai Lithium 18650 dengan Akurat Contoh aplikasi penggunaan kontaktor :
Keuntungan Menggunakan Magnetic Contactor
Related Articles Video yang berhubungan
Apakah Anda pernah mendengar apa itu kontaktor magnet? Secara umum, kontaktor magnet merupakan saklar yang bekerja dengan sistem kemagnitan. Fungsinya sama dengan tombol tekan (push button). Yang mana saklar ini memiliki kontak untuk NO (normally open) dan juga NC (normally close). Untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa itu kontaktor magnet. Simak pengertian, fungsi, sejarah, bagian-bagian penyusun, dan juga cara kerja kontaktor magnet pada artikel berikut ini. Pengertian Kontaktor MagnetPengertian kontaktor magnetKontaktor magnet adalah saklar yang dapat bekerja secara magnetik dengan kapasitas besar, namun tetap menggunakan daya minimal. Kontaktor magnet juga disebut sebagai alat yang dapat digerakkan atau dioperasikan secara sistematis. Jadi bisa dikatakan sistem kerjanya dapat dikontrol secara otomatis dengan menggunakan sensor yang sensitif. Kontaktor magnet juga memiliki beberapa keistimewaan jika dibandingkan dengan saklar biasa. Salah satunya adalah karena alat tersebut dapat bekerja secara magnetis untuk memutuskan dan menyambungkan arus listrik. Contoh aplikatifnya sendiri sangat banyak dan sering digunakan untuk berbagai keperluan. Diantaranya adalah seperti digunakan untuk heater, kontrol penerangan, aplikasi pada motor dan lain sebagainya. Sejarah Kontaktor MagnetSejarah mengenai adanya kontaktor magnet dimulai pada tahun 1950. Yakni saat perusahaan OEM HVACR (Original Equipment Manufacturer Heating Ventilation Air Conditioning and Refrigeration) dan juga beberapa perusahaan elektrikal lainnya bekerjasama. Poin utamanya yakni untuk menciptakan alat yang setelahnya diberi nama kontaktor. Rangkaian kontaktor magnet dibuat dengan tujuan untuk untuk menciptakan alat yang murah dan juga ramah lingkungan. Pada awalnya, alat elektronik tersebut dikhususkan untuk wilayah Amerika Utara saja. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan HVACR memutuskan untuk membuat kontaktor berstandar ICE. Dimana alat ini juga akhirnya dijual di kawasan pasar Asia. Karena hal ini jugalah selanjutnya alat tersebut dapat digunakan di berbagai wilayah lain sampai sekarang. Fungsi Kontaktor Magnetfungsi kontaktor magnetSalah satu fungsi kontaktor yang paling umum adalah digunakan untuk mengendalikan bagian motor. Inilah yang membuta komponen tersebut dapat beroperasi sesuai dengan perintah yang diberikan. Namun selain itu, piranti elektronik tersebut juga memiliki berbagai macam fungsi lain yang tidak kalah penting. Lalu, apa saja kegunaan kontaktor magnet? Berikut ini ulasan lebih lengkapnya.
Fungsi kontaktor magnet yang pertama adalah sebagai control lighting atau kontrol pencahayaan. Jadi, alat tersebut nantinya dapat digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus listrik pada lampu secara otomatis.
Selain untuk kontrol pencahayaan, kontaktor magnet juga biasa digunakan untuk mengontrol motor listrik. Terutama untuk jenis motor listrik yang berdaya besar, ya? Dalam hal ini, kontaktor berfungsi sebagai magnetic starter. Dimana fungsi utamanya yakni sebagai pengendali atau kontrol arus listrik.
Kontaktor magnet memiliki kemampuan untuk mengontrol peralatan listrik berdaya besar. Selain itu alat tersebut juga memiliki kecepatan transfer yang mumpuni. Sehingga pada sistem ATS, alat tersebut juga dapat difungsikan sebagai transfer switch.
Salah satu kemampuan perangkat kontaktor magnet adalah untuk menutup dan membuka rangkaian listrik secara otomatis. Karena hal ini jugalah, mangapa alat tersebut biasanya digunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan listrik. Tentunya agar peralatan listrik tersebut dapat bekerja secara otomatis. Penempatan kontaktor pada peralatan listrik sangat banyak. Diantaranya digunakan untuk alarm otomatis, heater, lampu otomatis dan lain sebagainya. Cara Kerja Kontaktor MagnetCara kerja kontaktor magnet sebenarnya cukup sederhana. Baik kontaktor magnet 3 fasa maupun satu fasa, prinsip kerjanya hampir sama yaitu seperti sebuah relay. Yakni sama-sama bisa bekerja dengan mengandalkan prinsip kerja elektromagnetik. Jadi bisa disimpulkan bahwa kontaktor magnet akan bekerja apabila bagian kumparan atau coil dialiri dengan energi listrik. Ketika energi listrik mengaliri lilitan gulungan relay megnetik tersebut, maka secara otomatis saklar akan tertarik dan mengakibatkan katup yang menghasilkan magnet menjadi tertutup. Ketika saklar dalam kondisi tertutup, maka katup akan mengalirkan arus listrik dalam rangkaian. Demikian juga sebaliknya, apabila saklar dalam posisi terbuka, maka arus listrik akan tertutup dalam katup tersebut. Contohnya saja untuk dapat menjadi NO (normally on), biasanya kontaktor membutuhkan waktu sekitar 4-9 ms. Namun dari posisi NO menjadi NC (normally close), alat tersebut biasanya membutuhkan waktu sekitar 12-22 ms. Nah, lalu apa yang terjadi apabila arus atau medan magnet hilang atau tidak memasuki kumparan? Tentu saja secara otomatis arus yang masuk dalam kontaktor akan berhenti dan alat tersebut akan kembali pada posisi semula. Demikianlah prinsip kerja kontaktor, ternyata cukup sederhana dan mudah dipahami, bukan? Bagian-Bagian Kontaktor MagnetBagian-bagian Kontaktor MagnetSetelah membahas mengenai fungsi dan cara kerja kontaktor magnet, maka selanjutnya kita akan mengulas mengenai apa saja komponen yang menjadi penyusun dari alat elektronik tersebut. Apa saja bagian bagian dari kontaktor magnet? Pada umumnya setiap bagian yang terdapat pada kontaktor ada 3. Ketiganya yakni kontak utama, kontak bantu dan juga coil. Langsung saja simak penjelasan selengkapnya berikut ini: Bagian dari kontak utama biasanya tersusun dari 3 pasang kontak NO (normally open). Kontak utama dalam hal ini terdiri dari 6 buah sakelar yang disusun secara berpasangan dengan urutan angka 1 sampai 6. Fungsi dari fasa tersebut adalah sebagai tempat yang berfungsi untuk menghubungkan beban secara langsung. Pada kontaktor magnet, terdapat juga dua buah kontak bantu. Dimana kontak bantu ini terdiri dari tombol NO (Normally Open) dan juga NC (Normally Close). Fungsi dari kontak bantu adalah untuk membantu perangkat tersebut untuk dapat mengendalikan arus listrik. Coil sering juga dikenal dengan sebutan kumparan tembaga. Kumparan magnet yang terdapat pada kontaktor memiliki sifat sebagai penghantar tegangan. Jadi, komponen ini berfungsi untuk mengubah katup yang terdapat pada kontak menjadi terbuka ataupun tertutup sesuai kebutuhan. Secara singkat, kontaktor coil dapat dirancang untuk arus sesuai kebutuhan. Posisi open ataupun close dari alat tersebut ditentukan oleh arus listrik yang masuk ke dalam coil. Nah untuk kontaktor magnet itu sendiri komponen koil biasanya dilambangkan dengan simbol A1 ataupun A2. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai bagian-bagian dari kontaktor magnet dan bagaimana cara membacanya, Anda dapat melihat simbol kontaktor magnet pada gambar berikut ini: simbol kontaktor magnetMengenal Jenis-jenis Kontaktor MagnetKontaktor magnet pada umumnya hanya terdiri dari 2 jenis, yaitu kontaktor dengan 1 phase dan juga 3 phase. Kedua jenis alat tersebut dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk mengontrol tegangan listrik yang terdapat pada rangkaian. Apa saja perbedaannya antara kontaktor 1 phase dan kontaktor 3 phase? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini: 1. Kontaktor Magnet 1 PhaseKontaktor magnet dengan satu phase biasanya memiliki 2 saklar utama yang letaknya berada di dalam rangkaian tersebut. Fungsi dari alat tersebut adalah untuk mengontrol arus bolak-balik dengan 1 phase. 2.Kontaktor Magnet 3 PhaseHampir sama dengan jenis kontaktor 1 phase, kontaktor magnet 3 phase juga berfungsi untuk mengontrol arus AC (arus bolak-balik) dengan 3 phase. Namun karena memiliki 3 phase, biasanya alat tersebut memiliki setidaknya 3 saklar utama yang terdapat pada rangkaiannya. Cara Menggunakan Kontaktor MagnetSetelah mengetahui fungsi dan cara kerja kontaktor magnet, sekarang kita juga akan membahas bagaimana cara pemakaian dari alat tersebut. Bagaimana cara menggunakan kontaktor magnet? Penggunaan kontaktor magnet sebenarnya terbilang sangat mudah. Namun terlebih dahulu Anda harus mengetahui berapa tegangan yang tersedia pada alat tersebut. Untuk mengetahui skema pemasangan dari alat tersebut, Anda dapat melihat gambar di bawah ini: cara memasang kontaktor magnet
Bagaimana Cara Memilih Kontaktor Magnet?Selain mengetahui cara menggunakan dan cara memasang kontaktor magnet. Anda sebaiknya juga mengetahui bagaimana cara memilih alat tersebut. Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat akan membeli kontaktor? Mari simak penjelasan berikut!
Pada saat menggunakan alat elektronik, terutama yang memiliki daya besar. Tentunya Anda membutuhkan peran kontaktor magnet untuk menyiasatinya. Namun, jangan lupa untuk memilih kontaktor dengan nilai tegangan yang tepat. Jadi, Anda perlu untuk melihat berapa besar daya yang dibutuhkan untuk rangkaian elektronik tersebut. Kemudian cek bagian kumparan atau coil yang terdapat dalam kontaktor. Lalu sesuaikan tegangan kontaktor berdasarkan jumlah tegangan yang dibutuhkan agar cara kerjanya menjadi maksimal, ya? Pada penggunaan kontaktor untuk motor listrik, Anda juga perlu menyesuaikan nilai ampere pada motor dengan kontaktor magnet. Cara mengetahui nilai ampere cukup sederhana yaitu dengan melihatnya pada nameplate yang terdapat pada motor. Setelah mengetahui berapa nilai ampere pada peralatan tersebut, maka Anda tinggal menyesuaikannya. Caranya yaitu dengan memilih kontaktor yang memiliki nilai ampere lebih besar. Tips memilih kontaktor yang selanjutnya tentu saja dengan menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan. Baik merk, jenis, hingga tegangan dapat disesuaikan dengan keperluan dan budget Anda. Memilih peralatan listrik yang berkualitas tentunya sangat penting. Karena alat-alat yang berkualitas lebih terjamin keawetan dan juga kapasitasnya. Oleh sebab itu, pastikan Anda memilih kontaktor magnet yang berkualitas serta dibuat oleh produsen yang tepercaya. Kesimpulan Bagaimana, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana cara kerja kontaktor magnet? Pada umumnya, kontaktor magnet merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menyambung maupun memutus arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika. Dengan fungsi utamanya tersebut, kontaktor menjadi populer untuk dijadikan sebagai alat pengendali arus listrik. Karana kemudahan yang diberikannya, tidak heran jika alat tersebut sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai perangkat elektronika. Demikian ulasan mengenai kontaktor magnet, semoga cukup membantu. |